Pengembangan Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

9-108 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG 3. Penguatan fungsi kelembagaan KPBPB agar dapat mendukung peran KPBPB dalam menghadapi persaingan bisnis yang berorientasi profit. 4. Pembenahan tata kelola kelembagaan KEK yang disiapkan untuk dapat menarik investasi, terutama dalam hal penyiapan infrastruktur dasar dan komersil.

9.5.8 Pengembangan

Kawasan Perbatasan Negara Dalam upaya mendukung pembangunan kawasan perbatasan negara, akan dilakukan kajian harmonisasi antar regulasi sektor yang menghambat pembangunan kawasan perbatasan. Kebutuhan spesifik pembangunan kawasan perbatasan negara tahun 2015, antara lain, perlu ditinjau kembali peraturan terkait perdagangan lintas batas negara yang sudah tidak relevan didorong untuk diperbaharui. Adapun penataan kelembagaan yang diperlukan untuk meningkatkan pengelolaan dan pengembangan kawasan perbatasan negara, sebagai berikut: 1. Dalam hal pengelolaan batas wilayah negara dan pembangunan kawasan perbatasan, perlunya penguatan kelembagaan BNPP dengan sektor terkait, baik mekanisme koordinasi dan sinergi di Pusat maupun di Daerah. Instrumen Rencana Induk dan Rencana Aksi BNPP diperkuat untuk dijadikan acuan seluruh stakeholder dalam membangun kawasan perbatasan. 2. Dalam hal kerjasama antar negara untuk membangun kawasan perbatasan, perlunya harmonisasi kelembagaan kerjasama antar negara agar terintegrasi dengan lembaga pengelola perbatasan negara. 3. Dalam hal pengelolaan lintas batas negara, perlu pembentukan kelembagaan pelayanan lintas batas negara satu atap terpadu Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, dan Keamanan. Saat ini, pelayanan lintas batas negara tidak efektif dan efisien, karena masing-masing sektor memiliki unit pelayanan tersendiri. 4. Dalam hal mempertegas batas wilayah negara dengan negara tetangga, perlunya penguatan kelembagaan diplomasi batas antar negara, baik kapasitas tim perunding, maupun restrukturisasi kelembagaan dari tingkat teknis, strategi, hingga kebijakan tingkat pengambilan keputusan. Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG 9-109 9.5.9 Pembangunan Daerah Tertinggal Dalam upaya mendukung percepatan pembangunan daerah tertinggal, akan dilakukan kajian harmonisasi regulasi yang terkait dengan pembangunan daerah tertinggal sehingga pengaturannya dapat lebih nyata dan konkrit karena masih adanya beberapa peraturan yang belum harmonis. Dalam percepatan pembangunan daerah tertinggal diperlukan panduan bagi semua pemangku kepentingan untuk mendukung pelaksanaan tersebut. Dokumen tersebut bisa berupa strategi nasional dan strategi daerah percepatan pembangunan daerah tertinggal yang diharapkan bisa menjadi pedoman baik oleh KL, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten. Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah tertinggal, diperlukan upaya penataan kelembagaan sebagai berikut: 1. Penataan fungsi dan kewenangan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT dalam Perpres No. 24 tahun 2010 tentang Tugas dan Fungsi KPDT untuk memperkuat peran koordinasi yang dimandatkan kepada KPDT sehingga koordinasi percepatan pembangunan daerah tertinggal bisa lebih konkrit dan dapat terwujud; 2. Penyusunan dokumen strategi nasional percepatan pembangunan daerah tertinggal sebagai pedoman kementerianlembaga dalam mendukung upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal dan sebagai instrumen koordinasi; dan 3. Penyusunan strategi daerah percepatan pembangunan daerah tertinggal sebagai pedoman pemerintah daerah dan sebagai instrumen koordinasi antarpemerintah, antara pemerintah dan pemerintah daerah dan antar pemerintah daerah.

9.5.10 Penanggulangan

Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana Dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaraan penanggulangan bencana secara menyeluruh, dan besarnya ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat dan masih lemahnya koordinasi antar sektor kementerianlembaga, antar pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana diperlukan penataan regulasi dan kerangka kelembagaan yang dapat memperkuat sistem penanggulangan bencana nasional melalui: 1. Penguatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana di daerah melalui :