Kapasitas DPRD Reformasi Birokrasi

9-48 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG

a. Efektifitas Dana Transfer

Besar alokasi Dana Transfer meningkat setiap tahun, terutama alokasi DAU yang mencapai sekitar 70 persen dari total Dana Perimbangan. Beberapa permasalahan terkait Dana Transfer antara laim DAK yang membutuhkan penyempurnaan kebijakan terkait skema DAK yang relatif top-down dan belum mengakomodasi usulan daerah, total alokasi yang relatif rendah dibandingkan peningkatan cakupan sektor untuk alokasi DAK, serta ketentuan penggunaan dana transfer DAK yang belum bersifat output- based. Salah satu kebijakan yang akan terus dilanjutkan adalah pengalihan Dana Dekonsentrasi dan TP ini ke dalam bentuk DAK Dana Alokasi Khusus sebagai amanat dari UU No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Isu strateis lainnya adalah belum adanya potret efektivitas Dana Transfer ke Daerah secara keseluruhan mengingat kegiatan monitoring dan evaluasi untuk dana transfer lebih ditujukan untuk transfer yang bersifat specific transfer seperti DAK, sementara yang bersifat block grant seperti DAU dan DBH hanya tercakup dalam bagian umum pertanggungjawaban APBD. GAMBAR 9.16 PERKEMBANGAN DANA TRANSFER KE DAERAH TAHUN 2008 -2014 Sumber: Kompilasi Nota Keuangan, berbagai tahun

b. Kemampuan Keuangan Pemerintah Daerah

Ketergantungan pemerintah daerah terhadap Dana Transfer ke Daerah tampak pada struktur penerimaan daerah, di mana PAD umumnya bukan merupakan komponen utama. Kebijakan desentralisasi untuk peningkatan kemampuan keuangan pemerintah daerah dilakukan dengan fokus pengaturan basis Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG 9-49 pajak dan retribusi, terutama diatur dalam UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pengelolaan pajak dan retribusi oleh pemerintah daerah, seringkali dibatasi oleh kapasitas SDM, sistem administrasi, basis data pajak dan retribusi yang belum mapan dan efisien, karakteristik dan kondisi masyarakat yang relatif belum sadar dengan kewajiban membayar pajak, enforcement dari pemerintah daerah yang belum tinggi, serta fasilitas pendukung yang relatif terbatas. Pengumpulan pajak menciptakan beban administrasi yang cukup tinggi terutama apabila basis pajak daerah relatif tersebar dan karakteristik wilayah didominasi oleh wilayah yang terisolir atau wilayah dengan akses dan kondisi infrastruktur yang terbatas. Dalam hal sumber penerimaan lainnya, seperti penerimaan dari BUMD, belum ada BUMD yang relatif cukup dominan menjadi sumber penerimaan pemerintah daerah. GAMBAR 9.17 PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2007 – 2013 Sumber : Kementerian Keuangan 2013 diolah

c. Kualitas Belanja dan Pengelolaan Keuangan

Pemerintah Daerah Data menunjukkan relatif besarnya persentase pengeluaran pemerintah daerah kabupaten dan kota untuk belanja pegawai, yaitu sekitar rata-rata di atas 40 di tahun 2008-2013. Hal ini mengindikasikan keterbatasan pemerintah daerah untuk menciptakan program-program baru yang dapat mempercepat dipenuhinya kebutuhan untuk peningkatan akses pelayanan publik dari pemerintah daerah. Apabila dilihat dari aspek penggunaan dana, realisasi belanja