Arah Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG
1-51 berhadapan dengan hukum ABH sesuai dengan
Undang-Undang No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak;
c Penguatan
pemberdayaan ekonomi bagi fakir miskin, penduduk rentan dan termarjinalkan melalui
bantuan modal kelompok di wilayah perdesaan dan perkotaan; d Penguatan dan penataan
bantuan serta layanan sosial reguler bagi lanjut usia dan penyandang disabilitas telantar melalui
peningkatan asistensi sosial lanjut usia telantar ASLUT, asistensi sosial untuk penyandang
disabilitas, pelayanan sosial reguler dalam panti, pelayanan sosial luar panti home care services
dan pelayanan harian day care services. Upaya inklusivitas untuk disbilitas dan lansia di berbagai
sektor
seperti infrastruktur,
kesehatan, pendidikan, lapangan kerja di berbagai sektor
akan ditingkatkan melalui koordinasi yang lebih intensif; dan e Penguatan skema bantuan sosial
temporer, meliputi transformasi bantuan beras untuk rumah tangga miskin raskin, serta
bantuan bencana alam, bencana sosial, dan guncangan ekonomi;
2. Peningkatan pelaksanaan jaminan sosial bagi
penduduk miskin dan rentan melalui: a Perluasan kepesertaan jaminan kesehatan dan
ketenagakerjaan, terutama pada penduduk miskin dan rentan, melalui: i perluasan sosialisasi dan
edukasi SJSN; ii integrasi program Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesda secara bertahap ke
dalam JKN; iii pengembangan insentif untuk peserta pekerja bukan penerima upah; serta iv
inovasi proses pendaftaran dan pengumpulan iuran; dan b Pelaksanaan pemberian bantuan
iuran pada peserta penerima bantuan iuran PBI JKN. PBI juga diarahkan mencakup penduduk
rentan yang belum teregistrasi. Besaran iuran PBI juga
ditingkatkan untuk
meningkatkan kesinambungan keuangan dan menjaga kualitas
layanan; dan 3.
Peningkatan kapasitas sistem dan kelembagaan perlindungan sosial, melalui: a Pembentukan
sistem rujukan terpadu untuk memfasilitasi
1-52 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015
PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG pelayanan
dan pemutakhiran
data yang
terintegrasi. Hal ini diperkuat dengan peningkatan ketersediaan dan kualitas data serta tenaga
pelaksana, dan b Penguatan kelembagaan pelayanan sosial melalui panti dan pekerja sosial,
melalui
standarisasi pelayanan
dan pengembangan layanan berbasis sistem.
Fokus 2. Peningkatan Sinkronisasi dan Efektivitas Perluasan Pelayanan Dasar untuk Penduduk Miskin dan Rentan
Pada tahun 2015, terkait perluasan pelayanan dasar memulai proses transformasi yang menuju kepada
pendekatan penanggulangan kemiskinan yang lebih holistik, komprehensif dan integratif agar meningkatkan dampak
pada kesejahteraan masyarakat miskin serta mengurangi kesenjangan antara masyarakat miskin dan non-miskin. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan sinkronisasi dan efektifitas pelayanan dasar untuk penduduk miskin dan
rentan, terutama pelayanan administrasi dan kependudukan, kesehatan,
pendidikan, perlindungan
sosial dan
infrastruktur dasar. Berbagai upaya yang semula diklasifikasikan pada ke-4
klaster program penanggulangan kemiskinan terkait pelayanan dasar akan diintegrasikan menjadi paket minimal
pelayanan dasar untuk masyarakat miskin dan rentan. Paket tersebut
meliputi pelayanan
administrasi dan
kependudukan, pelayanan kesehatan dasar, pelayanan pendidikan, perlindungan sosial, dan infrastruktur dasar
perumahan, listrik, air dan sanitasi. Strategi peningkatan pelayanan dasar berfokus pada peningkatan ketersediaan
layanan dasar supply baik dari segi kuantitas maupun kualitas dan juga peningkatan kesadaran dan kapasitas
masyarakatnya sendiri demand untuk mengakses layanan yang sudah tersedia. Intervensi-intervensi akan dipusatkan
pada tingkat layanan dimana penyedia layanan dan masyarakat berinteraksi.
Peningkatan perluasan pelayanan dasar akan dilakukan dengan: i melakukan pengembangan strategi lintas-sektor
dalam perluasan pelayanan dasar di wilayah kantong kemiskinan termasuk kerangka pendanaan, kerangka
monitoring dan evaluasi, dan penentuan wilayah intervensi; ii penyusunan standar kualitas layanan dasar bagi
masyarakat miskin dan rentan berdasarkan standar
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG
1-53 pelayanan minimal di masing-masing sektor terkait dan
sasaran yang ditargetkan untuk RPJMN 2015-2019; iii pengembangan kelembagaan di tingkat pusat dan daerah
untuk memperjelas akuntabilitas, pembagian tugas, dan koordinasi dalam penyediaan pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin; iv pengembangan model dan uji coba intervensi pelayanan dasar yang terintegrasi di wilayah
kantong kemiskinan, berfokus di tingkat layanan dan meliputi aspek peningkatan efisiensi sektor publik,
peningkatan akses dan kualitas layanan, dan pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanan perluasan
pelayanan dasar.
Sedangkan dalam upaya pengendalian kuantitas penduduk miskin akan dilakukan dengan meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan KB yang merata dalam system JKN dan penguatan pembangunan keluarga untuk penanggulangan
kemiskinan, melalui: a peningkatan intensitas pelayanan KB secara statis di wilayah perkotaan, dan secara mobile di
wilayah sulit tertinggal, terpencil, perbatasan, kumuh dan miskin; b pembangunan keluarga dengan pemberdayaan
keluarga melalui kelompok kegiatan usaha perekonomian produktif keluarga sejahtera dalam rangka meningkatkan,
melestarikan, dan mereplikasi kesertaan ber-KB.
Fokus 3.
Penguatan Pengembangan
Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat melalui
Transformasi PNPM menuju Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan
Dengan memperhatikan berbagai tantangan program pemberdayaan masyarakat selama ini dan untuk lebih
mengefektifkan upaya penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, maka diperlukan berbagai
penyesuaian terhadap program yang ada saat ini. Fokus untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut: i penajaman
pemanfaatan
BLM untuk
menunjang pembangunan
infrastruktur dasar yang mendukung pengembangan lintas wilayah antar desa, antar kecamatan di kecamatan-
kecamatan termiskin dan pemerintah daerah dengan kemampuan fiskal yang kurang; ii pengembangan
kemampuan masyarakat miskin untuk berusaha dengan memberikan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan
khusus dalam upaya meningkatkan produktivitas; dan iii pengembangan akses masyarakat miskin terhadap aktivitas
ekonomi, termasuk sarana dan prasarana menunjang
1-54 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015
PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG ekonomi dan akses modal baik formal dan informal.
Pelaksanaan pengembangan penghidupan berkelanjutan akan difokuskan pada kecamatan miskin dengan target
kantong-kantong kemiskinan dan rumah tangga miskin. Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan dana BLM,
pemanfaatannya BLM diharapkan dapat ditujukan secara spesifik untuk keperluan penduduk miskin di lokasi-lokasi
tersebut, termasuk penyediaan infrastruktur dasar yang dapat meningkatkan akses ekonomi, akses sosial, dan akses
finansial.
Fokus 4. Peningkatan Peran Usaha Mikro dan Kecil, dan Koperasi dalam Penanggulangan Kemiskinan
Upaya-upaya pemberdayaan usaha mikro dan kecil UMK dan koperasi pada tahun 2015 juga diarahkan untuk
mendukung kebijakan
afirmatif dalam
rangka penanggulangan kemiskinan. Upaya-upaya tersebut akan
dilaksanakan melalui strategi pengembangan penghidupan yang difokuskan pada perbaikan aset dan kapasitas finansial
dari penduduk miskin dan rentan. Pendekatannya yang digunakan tidak saja mencakup peningkatan akses
penduduk miskin dan rentan kepada pembiayaan produktif, namun juga untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk
mengembangkan usaha dan mengakses pasar. Upaya-upaya tersebut juga dilengkapi dengan penguatan kelembagaan
usaha melalui pengenalan praktek berkoperasi dan perlindungan bagi usaha informal. Integrasi dari berbagai
upaya pemberdayaan UMK dan koperasi diharapkan dapat mewujudkan sasaran berkembangnya kegiatan ekonomi
produktif masyarakat miskin dan rentah sehingga menjadi usaha yang berkelanjutan dan memberikan perbaikan
pendapatan.
Secara umum, arah kebijakan pemberdayaan UMK dan koperasi dalam mendukung penanggulangan kemiskinan
akan dilaksanakan melalui pengembangan penghidupan masyarakat miskin dan rentan yang mencakup:
1. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia
SDM UMK dan koperasi, yang difokuskan pada
pengembangan kewirausahaan
dan dukungan
bagi pengkaderan
calon-calon wirausaha baru pada lembaga pendidikan di
perdesaan;
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG
1-55 2.
Perluasan akses UMK dan koperasi ke sumber pembiayaan, yang difokuskan di antaranya
pada pengembangan skema pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
UMK KUR dan skema pembiayaan lainnya, serta penguatan Koperasi Simpan Pinjam KSP
dan lembaga keuangan mikro LKM;
3. Peningkatan nilai tambah produk UMK dan
koperasi, yang difokuskan pada penguatan koperasi produksi melalui diverisifikasi usaha
dan penerapan teknologi tepat guna, serta fasilitasi penataan lokasi berusaha untuk UMK
di perkotaan; dan
4. Penguatan kelembagaan usaha dan koperasi
melalui penyuluhan
dan kaderisasi
perkoperasian, termasuk
fasilitasi pembentukan koperasi bagi kelompok usaha
produktif. Fokus 5. Penguatan Kelembagaan untuk Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan serta Harmonisasi antar Pelaku Dalam Fokus 5, pada tahun 2015 akan dilaksanakan
koordinasi kebijakan penanggulangan kemiskinan mengenai: i pengarusutaamaan kebijakan dan anggaran; ii
penguatan masyarakat dan kawasan; iii kelembagaan dan kemitraan dimana saat ini masih dilakukan evaluasi
kelembagaan
terkait koordinasi
dan sinkronisasi
pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan baik di tingkat pusat maupun daerah; iv serta keuangan mikro
yang dilaksanakan
oleh Kementerian
Koordinator Kesejahteraan Rakyat.