Memperkuat Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Tahun 2015

5-20 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 BIDANG SARANA DAN PRASARANA kebutuhan masyarakat dan komoditas strategis lainnya dalam upaya mendorong pemulihan perekonomian nasional dari dampak resesi global. 2. Pembangunan sarana dan prasarana yang memenuhi standar dan kompatibilitas global pada koridor regionalglobal termasuk koridor ASEAN connectivity. 3. Memperluas jangkauan pelayanan infrastruktur ke daerah marjinal dengan penyediaan angkutan umum murah, penyediaan aksesibilitas dan kegiatan keperintisan baik transportasi darat, perkeretaapian, laut dan udara. 4. Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog maupun bottlenecking kapasitas prasarana transportasi dan sarana transportasi antarmoda dan antarpulau yang terintegrasi sesuai dengan sistem transportasi nasional dan cetak biru transportasi multimoda. 5. Mendorong pengembangan moda angkutan laut, kereta api dan angkutan penyeberangan untuk mendukung pelaksanaan amanat Perpres No 26 tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional termasuk diantaranya pengembangan angkutan Long Distance Ferry LDF Jakarta-Surabaya. 6. Mendorong industri nasional untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana termasuk diantaranya industri dirgantara untuk memenuhi penyediaan pesawat berkapasitas di bawah 30 penumpang Pesawat N-219, industi aspal buton untuk memenuhi kebutuhan pembangunan jalan, industri sarana kereta api untuk mendukung angkutan penumpang kelas ekonomi, dan industri perkapalan untuk mendukung angkutan barang dan penumpang. 7. Meningkatkan tingkat keselamatan pelayanan transportasi menuju Zero Accident melalui : a pemenuhan fasilitas dan perlengkapan navigasi pelayaran dan penerbangan, keselamatan kereta api, dan fasilitas keselamatan lalu lintas jalan; b penyediaan terhadap kebutuhan biaya operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi, antara lain dana IMO perkeretaapian; dan c pemenuhan perlengkapan SAR untuk menunjang operasi penyelamatan. Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 | BIDANG SARANA DAN PRASARANA 5-21 8. Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi yang telah mempertimbankan kemampuan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan memberikan dampak minimum terhadap lingkungan. 9. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM transportasi yang berkompeten dan sesuai dengan standar kompetensi melalui: a Menerapkan standar kompetensi dalam proses pendidikan dan pelatihan, b Meningkatkan kualitas dan fasilitas sarana-sarana pendidikan. 10. Mentransformasi Kewajiban Pelayanan Universal Universal Service Obligation menjadi broadband-ready, melalui : a menyusun ulang definisi dan ruang lingkup Kewajiban Pelayanan Universal KPU untuk mengakomodasi pita lebar; b melakukan reformulasi kebijakan penggunaan KPU yang lebih berorientasi kepada ekosistem pitalebar; dan c memperkuat kelembagaan pengelola Dana KPU. 11. Mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit sebagai sumber daya terbatas, melalui : a melakukan penataan ulang spectrum refarming alokasi frekuensi seefisien dan seoptimal mungkin dengan prinsip netralitas teknologi; b Konsolidasi infrastruktur dan spektrum bagi penyelenggara jaringan bergerak seluler, sambungan nirkabel akses tetap fixed wireless access dan pitalebar akses bergerak broadband wireless access maupun lembaga penyiaran dengan memperhatikan kebijakan dan regulasi kompetisi yang fair; c Memastikan migrasi TV analog ke digital sesuai jadwal yang telah ditetapkan; d Mendorong penggunaan spektrum frekuensi secara dinamis dan fleksibel: spectrum sharing, spectrum consolidation, mobile virtual network operator MVNO; e Memfasilitasi netralitas teknologi agar industri dapat menggunakan teknologi nirkabel yang paling efisien dengan ekosistem yang mendukung dengan memperhatikan efisiensi spektrum; f Melakukan optimalisasi dan konsolidasi sumber daya satelit nasional termasuk frekuensi maupun slot orbit, mendorong kerjasama dengan industri satelit global, dengan memperhatikan kepentingan nasional dan efisiensi spektrum; dan g Mengeksplorasi pembangunan satelit nasional untuk kepentingan pertahanan keamanan, penginderaan jauh remote sensing, pemulihan bencana, dan lainnya. 5-22 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 BIDANG SARANA DAN PRASARANA 12. Mendorong pembangunan pitalebar akses tetap fixed broadband, melalui: a Mendorong pembangunan dan penggunaan bersama infrastruktur pasif seperti dark fiber, duct, tiang, menara, right of way, fasilitas pusat data data center dan pemulihan data data recovery center; b Mendorong peran aktif Pemerintah Daerah dan BUMD dalam pembangunan infrastruktur pasif yang dikoordinasikan dengan penyelenggara telekomunikasi; c Memastikan tidak terjadinya perilaku monopoli dalam penyelenggaraan infrastruktur; d Memastikan akses terbuka open access; e Mendorong pemanfaatan teknologi netral; f Mendorong terjadinya kompetisi; dan g Mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan renewable energy sebagai sumber energi terutama di daerah yang belum dialiri listrik PT PLN. 13. Mendorong dunia usaha sebagai aktor utama dalam pembangunan pita lebar, melalui: a Menciptakan iklim berusaha yang kondusif melalui pengaturan yang jelas, konsisten, berkelanjutan tidak disruptive, dan transparan termasuk berkemampuan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi baru; b Mengoptimalkan bauran teknologi technology mix serta multi moda tulang punggung backbone dan akses yang memungkinkan penggunaan berbagai teknologi baik berbasis akses tetap maupun nirkabel termasuk satelit; c Menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta dengan memperhatikan ketepatan pengelolaan risiko; d Menyederhanakan perizinan; e Memberikan insentif untuk mendorong pembangunan infrastruktur pitalebar ke daerah marginal; dan f Pemerintah tidak melaksanakan fungsi operasi untuk keperluan komersial. 14. Membangun infrastruktur pitalebar di daerah perbatasan negara, melalui: a Membangun jaringan pitalebar sebagai sabuk pengaman informasi di daerah perbatasan negara melalui kerjasama dengan penyedia right of way sektor lain seperti jalan, tiang listrik; dan b Membangun hubsimpul sebagai opsi gateway internasional. 15. Memberikan perlindungan keamanan kepada penyelenggara serta kualitas dan keamanan informasi kepada pengguna layanan, melalui: a memastikan pemenuhan komitmen pembangunan penyelenggara; b memastikan pemenuhan tingkat layanan yang diperjanjikan penyelenggara; dan c memastikan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 | BIDANG SARANA DAN PRASARANA 5-23 terlindunginya aset strategis seperti infrastruktur serat optik dan menara seluler dari segala bentuk gangguan bencana, vandalisme serta data pengguna dari penyalahgunaan. 16. Mempercepat implementasi e-pemerintah e-government dengan mengutamakan prinsip keamanan, interoperabilitas, dan cost effective, melalui: a menetapkan Masterplan e-Pemerintah Nasional sebagai rujukan bagi pengembangan e-pemerintah di seluruh instansi pemerintah; b melakukan moratorium pembangunan fasilitas pusat data dan pusat pemulihan data oleh instansi pemerintah untuk kemudian bermigrasi ke pusat data bersama; c mengkaji penggunaan komputasi awan cloud computing sebagai pusat data pemerintahan; d menerapkan prinsip penggunaan bersama sharing meliputi: mengeksplorasi pembangunan infrastruktur bersama yaitu jaringan komunikasi pemerintah yang aman secured government network serta katalisator pusat data dan pusat pemulihan data yang terkonsolidasi; Menggunakan aplikasi umum yang telah ada dan terbukti berjalan baik untuk interoperabilitas dan mempercepat roll out aplikasi; Menyimpan aplikasi dalam repositori bersama sehingga dapat digunakan, didistribusikan, dikustomisasi untuk pengembangan e- pemerintah; e memastikan keamanan, kerahasiaan, keterkinian, akurasi, serta keutuhan data dan informasi dalam penyelenggaraan e-pemerintah; serta f memastikan adanya unit kerja di setiap instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan e-pemerintah. 17. Pemerintah sebagai fasilitator untuk mendorong penggunaan pitalebar, melalui: a mengkoordinasikan potensi demand penggunaan TIK di sektor pemerintah; b memastikan terselenggaranya layanan publik berbasis elektronik e-pemerintah di seluruh instansi pemerintah; c memastikan penggunaan pengadaan berbasis elektronik e-pengadaan di seluruh instansi pemerintah; d memastikan sinkronisasi kebijakan, peraturan, dan program TIK pemerintah lintas sektor; e memfasilitasi tersedianya dukungan TIK untuk mendukung pengembangan sektor prioritas seperti pendidikan dan kesehatan; danf memfasilitasi penyediaan akses TIK sebagai fasilitas publik. 5-24 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 BIDANG SARANA DAN PRASARANA 18. Mendorong tingkat literasi TIK, melalui: a memastikan aparatur pemerintah dan siswa Indonesia paham TIK; dan b memastikan terciptanya digital inclusion antara lain melalui pelatihan, sosialisasi, dan edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat luas di bidang TIK. 19. Mendorong inovasi, melalui: a mendorong tumbuhnya inovasi TIK di masyarakat melalui kegiatan penelitian dan pengembangan dengan mengoptimalkan penggunaan PNBP di sektor TIK; b mendorong pengembangan industri TIK dalam negeri; dan c mengoptimalkan penggunaan Dana KPU untuk mendukung pengembangan aplikasi. 20. Penanggulangan Luapan Lumpur Sidoarjo. Penanggulangan luapan Lumpur Sidoarjo diarahkan untuk menjaga kapasitas dan keamanan kolam penampung luapan Lumpur Sidoarjo serta mengamankan aset pemerintah yang berupa tanah atas terlaksananya jual beli tanah di luar peta terdampak dengan mempertimbangkan aspek pemanfaatan aset tersebut untuk fungsi lingkungan maupun fungsi ilmu pengetahuan. Adapun dalam rangka meningkatkan peran serta badan usaha dalam pembangunan infrastruktur arah kebijakan yang dilakukan meliputi: 1. Pengarusutamaan Mainstreaming Skema KPS, keikutsertaan badan usaha melalui skema KPS dalam pembangunan infrastruktur ditujukan untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan pembangunan infrastruktur. 2. Harmonisasi Regulasi, guna mendukung pertumbuhan pembangunan infrastruktur dengan skema KPS maka perlu menyeimbangkan kedudukan secara hukum dan harmonisasi dengan skema pendanaan infrastruktur yang bersumber dari keuangan negara. 3. Penguatan proses pengambilan keputusan kebijakan KPS, Untuk mendukung penguatan proses pengambilan keputusan kebijakan KPS dengan revitalisasi KKPPI, pembentukan Pusat KPS dan regionalisasi pelaksanaan pembangunan infrastruktur. 4. pengembangan alternatif pembiayaan infrastruktur berbasis skema KPS, Untuk merealisasikan penggunaan skema KPS sebagai tulang punggung pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 | BIDANG SARANA DAN PRASARANA 5-25 infrastruktur. 5. peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan 6. Pengembangan proyek dan daftar proyek Project Development and Pipelines, daftar proyek KPS PPP Project Pipeline yang kredibel dibutuhkan untuk menumbuhkan minat dan kesiapan Badan Usaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur.. Dalam rangka mengembangkan sistem pengembangan transportasi perkotaan, arah kebijakan yang dilakukan meliputi : 1. Pengembangan transportasi berbasis bus di kota metropolitan untuk meningkatkan mobilitas bagi masyarakat melalui revitalisasi angkutan umum dan pembangunan transportasi massal berbasis jalan dan rel di 6 kota metropolitan Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Denpasar termasuk pengembangan semi Bus Rapid Transit BRT, di 10 kota besar yaitu Batam, Yogyakarta, Semarang, Pekanbaru, Manado, Gorontalo, Palembang, Solo, Ambon, Tangerang. 2. Pengembangan transportasi berbasis rel di kota Jakarta, Surabaya, Bandung dan Makassar sebagai tulang punggung jaringan transportasi perkotaan 3. Meremajakan armada transportasi yang telah melewati batas waktu guna layanan. untuk meningkatkan layanan transportasi perkotaan yang berkelanjutan. 4. Memanfaataan gas sebagai sumber energi transportasi perkotaan untuk mengurasi dampak lingkungan.

5.3.2 Meningkatkan

ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar Dalam rangka meningkatkan ketersediaan infrastruktur pelayanan dasar, arah kebijakan yang dilakukan meliputi : 1. Peningkatan ketersediaan dan aksesibilitas masyarakat terhadap hunian yang layak dan terjangkau serta didukung oleh penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman yang memadai, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah MBR. 2. Penyediaan akses universal air minum dan sanitasi bagi seluruh rakyat Indonesia melalui a penjaminan ketahanan sumber daya air domestik melalui optimalisasi neraca air domestik; b penyediaan infrastruktur produktif melalui penerapan manajemen aset baik di 5-26 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 BIDANG SARANA DAN PRASARANA perencanaan, penganggaran, dan investasi termasuk untuk pemeliharaan dan pembaharuan infrastruktur yang sudah terbangun; c penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional, kabupatenkota, dan masyarakat; serta d peningkatan efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi melalui sinergi dan koordinasi antar pelaku program dan kegiatan. 3. Pengembangan rencana kerja yang lebih terarah dan terpadu yang diikuti oleh pengembangan aspek kelembagaannya dengan memprioritaskan pada penggunaan energi terbarukan setempat serta daerah- daerah yang memiliki rasio akses terhadap energi rasio elektrifikasi terendah, dengan langkah strategis yaitu: a Melakukan penyempurnaan rencana induk pengembangan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan terutama yang menggunakan energi terbarukan setempat; b Meningkatkan kajian-kajian ataupun studi-studi detail persiapan