Stabilitas Harga Peningkatan Penerimaan Negara

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 | BIDANG EKONOMI 3-77 keuangan akan diintensifkan untuk mendukung efektifitas transmisi suku bunga dan stabilitas nilai tukar, sekaligus untuk memperkuat struktur dan daya dukung sistem keuangan dalam pembiayaan pembangunan. 2. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter inflation targetting serta keuangan dan sektor lainnya, baik dalam penyusunan kerangka ekonomi makro maupun pengembangan pasar keuangan dan pasar barangjasa yang lebih kompetitif. 3. Menyusun dan melaksanakan peta jalan roadmap kebijakan penyesuaian harga energi, terutama BBM bersubsidi untuk mengamankan sasaran inflasi, keberlanjutan fiskal, dan neraca pembayaran. 4. Mendorong pelaksanaan kebijakan moneter yang secara konsisten diarahkan untuk mengendalikan inflasi menuju sasarannya dan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sehat, melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya. Penguatan operasi moneter, pengelolaan lalu lintas devisa, dan pendalaman pasar keuangan juga didorong agar diintensifkan untuk mendukung efektifitas transmisi suku bunga dan nilai tukar, sekaligus untuk memperkuat struktur dan daya dukung sistem keuangan dalam pembiayaan pembangunan. 5. Mendorong pengembangan bauran kebijakan moneter serta kebijakan makroprudensial terutama untuk pengelolaan ekses likuiditas dan arus modal asing untuk mengurangi dampak negatif dari aliran masuk modal asing dan ketidakstabilan perekonomian global terhadap perekonomian domestik dan sistem keuangan nasional. 6. Menjaga stabilitas harga dan pengamanan produksipasokan serta distribusi barangjasa, terutama bahan makanan pokok yg harganya mudah bergejolak baik di perkotaan maupun di perdesaan. 7. Meningkatkan kerjasama antar daerah dari sisi produksi dan tata niaga, termasuk dengan menyempurnakan peta daerah surplusdefisit komoditas pangan strategis. 8. Mengembangkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis PIHPS daerah dan nasional, serta 3-78 | RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 BIDANG EKONOMI Mendorong keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, baik di pusat maupun di daerah dalam rangka pemantauan, evaluasi, dan pengendalian perkembangan harga bahan pokok secara intensif, termasuk dengan meningkatkan peran aktif dari Tim Pengendali Inflasi TPI dan Tim Pengendali Inflasi Daerah TPID.

3.3.7 Peningkatan

Investasi Dalam upaya mencapai sasaran investasi tersebut di atas, arah kebijakan yang ditempuh adalah menciptakan iklim investasi dan iklim usaha di tingkat pusat dan daerah yang lebih berdaya saing, yang dapat mendorong pengembangan investasi dan usaha di tingkat pusat dan daerah pada sektor produktif dengan mengutamakan sumber daya lokal. Untuk meningkatkan daya saing investasi Indonesia dan realisasi investasi ke seluruh wilayah Indonesia, maka perlu kebijakan dan strategi pembangunan yang simultan antara pusat dan daerah, sehingga pengembangan ekonomi daerah dapat dititikberatkan pada upaya untuk mendorong investasi yang berkelanjutan. Untuk itu, strategi pembangunan yang akan ditempuh adalah: 1. Peningkatan kepastian hukum terkait investasi dan usaha, yang terutama dilakukan melalui: sinkronisasi peraturan daerah agar sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, penghapusan regulasi dan peraturan di pusat dan daerah yang menghambat dan mempersulit dunia usaha untuk berinvestasi dan berusaha, serta penghapusan rente ekonomi yang menyebabkan tingginya biaya perijinan;

2. Penyederhanaan prosedur perijinan investasi dan

usaha di pusat dan daerah, terutama untuk sektor pengolahan dan sektor jasa prioritas sektor jasa pendukung peningkatan ekspor, yaitu: transportasi, pariwisata, dan konstruksi; serta sektor jasa pendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas ekonomi, yaitu: jasa distribusi, logistik, komunikasi, keuangan, dan perdagangan;

3. Pengembangan layanan investasi yang memberikan

kemudahan, kepastian, dan transparansi proses perijinan bagi investor dan pengusaha; baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah;

4. Pemberian insentif dan fasilitasi investasi berupa:

insentif fiskal dan non fiskal yang lebih selektif dan RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 | BIDANG EKONOMI 3-79 memberikan kepastian kepada dunia usaha; 5. Pengembangan promosi investasi yang lebih selektif dan efisien, yang antara lain mencakup: strategi promosi terpadu, inovasi promosi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta pengembangan kerjasama promosi antar negara dan antar daerah; 6. Pengembangan promosi investasi antar wilayah Indonesia untuk mendorong realisasi penanaman modal dalam negeri dan meningkatkan potensi investasi dalam negeri. Strategi dan kebijakan bidang investasi ini akan didukung oleh upaya peningkatan iklim ketenagakerjaan yang lebih kondusif, penyediaan sarana dan prasarana berupa infrastruktur dan ketersediaan energi, serta pengembangan kualitas layanan manajemen birokrasi pemerintah baik di pusat maupun di daerah agar dapat berdaya saing terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

3.3.8 Perdagangan

Perdagangan Dalam Negeri Arah kebijakan untuk bidang perdagangan dalam negeri adalah pembenahan sistem distribusi bahan pokok dan sistem logistik rantai suplai agar lebih efisien dan lebih andal dan peningkatan kualitas perlindungan konsumen. Sedangkan untuk strategi pembangunan bidang perdagangan dalam negeri adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan efisiensi jalur distribusi bahan pokok dan strategis, terutama untuk menjaga stabilitas harga