Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG
9-67 2. Meningkatkan
Kapasitas SDM
dan Penguatan
Kelembagaan Penataan Ruang Kebijakan tersebut dicapai dengan strategi sebagai
berikut: a. Optimalisasi kinerja instansi penyelenggara tata ruang
b. Optimalisasi kinerja BKPRN-BKPRD c. Penyusunan dan revisi berkala Standar Pelayanan
Minimal SPM bidang penataan ruang d. Penyusunan sistem informasi penataan ruang yang
mendukung monitoring dan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang
3. Mengembangkan Rencana Tata Ruang yang Berkualitas dan Tepat Waktu
Kebijakan tersebut dicapai dengan strategi sebagai berikut:
a. Percepatan penyelesaian Perpres RTR KSN, Perda RTRW Provinsi dan KabKota dan Perda Rencana
Rinci Tata Ruang b. Percepatan penyelesaian Perda RZWP-3-K dan
implementasinya c. Penyediaan peta dan data lain yang mutakhir
4. Meningkatkan Kualitas
Pelaksanaan Pembangunan
melalui Internalisasi Rencana Tata Ruang dalam Rencana Pembangunan Sektoral
Kebijakan tersebut dicapai dengan strategi sebagai berikut:
a. Penyusunan pedoman integrasi rencana tata ruang dengan rencana pembangunan
5. Menegakkan Aturan Zonasi, Insentif, dan Pemberian Sanksi Secara Konsisten
Kebijakan tersebut dicapai dengan strategi sebagai berikut:
a. Penyusunan pedoman mekanisme insentif dan pemberian
sanksi dalam
penyelenggaraan penataan ruang
b. Penyusunan peraturan zonasi yang lengkap untuk menjamin implementasi RTR
9-68 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015
BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG c.
Peningkatan kualitas dan kuantitas PPNS d. Penyusunan sistem informasi publik dalam rangka
perizinan pemanfaatan ruang 6. Melaksanakan Evaluasi Penyelenggaraan Penataan Ruang
Kebijakan tersebut dicapai dengan strategi sebagai berikut:
a. Penyusunan indikator outcome dan baseline keberhasilan penyelenggaraan penataan ruang
b. Penyusunan sistem evaluasi tingkat pencapaian implementasi rencana tata ruang dalam kerangka
penyelenggaraan penataan ruang nasional
9.3.3 Pengelolaan
Pertanahan
Berdasarkan isu strategis dan sasaran pembangunan Bidang Pertanahan Tahun 2015-2019, maka disusun arah kebijakan
dan strategi untuk memenuhi keenam sasaran bidang yang telah diuraikan di atas.
1. Membangun Sistem Pendaftaran Tanah Publikasi Positif Dalam sistem pendaftaran tanah publikasi positif, negara
menjamin kebenaran data dan informasi yang terdapat pada sertifikat hak atas tanah.Dengan demikian terdapat
kepastian hukum hak atas tanah masyarakat. Kebijakan tersebut dicapai dengan strategi meliputi sebagai berikut.
a. Percepatan Cakupan Peta Dasar Pertanahan b. Percepatan Cakupan Bidang Tanah Bersertipikat
c. Sosialisasi peraturan perundangan penetapan tanah adatulayat
2. Pembentukan Kamar Khusus Pertanahan Pada Pengadilan Negeri
Penyelesaian kasus pertanahan sering berlarut-larut dan dapat masuk kedalam beberapa peradilan dengan
keputusan yang dihasilkan dapat saja berbeda-beda sehingga di lapangan keputusan peradilan tersebut sulit
dilaksanakan.Untuk itu diperlukan pembentukan kamar khusus pertanahan pada Pengadilan Negeri yang
diberikan mandat yuridiksi dimana seluruh kasus menyangkut pertanahan hanya dapat beracara pada
Pengadilan Negeri di kamar khusus pertanahan tersebut.
Kebijakan tersebut dicapai melalui strategi koordinasi
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG
9-69 lintas sektor dan konsultasi dengan akademisi.
3. Reformasi Agraria melalui pemberian tanah dan bantuan pemberdayaan masyarakat
Redistribusi tanah dilakukan dengan memberikan hak atas tanah kepada masyarakat yang tidak memiliki tanah.
Hal ini bertujuan untuk mengatasi ketimpangan penguasaan, pemilikan, pemanfaatan dan penggunaan
tanah. Kebijakan redistribusi tanah tersebut perlu disempurnakan dan dilengkapi dengan pemberdayaan
masyarakat access reform sehingga dapat lebih berkontribusi secara nasional dalam mengentaskan
kemiskinan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kebijakan tersebut dicapai melalui
strategi sebagai berikut.
a. Identifikasi sumber Tanah Obyek Landreform
TOL b.
Identifikasi Pemilikan, Penguasaan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah P4T
c. Identifikasi bidang tanah yang diredistribusi
4. Pencapaian Proporsi Kompetensi SDM Ideal Bidang Pertanahan untuk mencapai kebutuhan minimum juru
ukur pertanahan Pelayanan pertanahan memerlukan kompetensi sumber
daya manusia yang ideal baik kuantitas maupun kualitas dengan komposisi yang ideal terutama ketersediaan juru
ukur sebagai ujung tombak di lapangan.Dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara yang
terbatas dan kebijakan organisasi birokrasi yang efektif dan efisienperlu disusun kebijakan penerimaan PNS
baru.Kebijakan tersebut dicapai melalui strategi sebagai berikut.
a. Perbaikan proporsi penerimaan SDM Juru Ukur
Pertanahan melalui penerimaan PNS BPN yang terencana
5. Pencadangan Tanah
Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum
Negara memiliki
kewenangan untuk
melakukan pencadangan tanah yang akan digunakan sebesar-
besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
Dalam pelaksanaannya pencadangan tanah oleh negara tidak