Pengembangan Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Tahun 2015

9-82 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG 4. Mempercepat penyediaan infrastruktur yang mendukung pengembangan kawasan KAPET. a. Mempercepat penyediaan sarana dan prasarana energi dan air bersih di wilayah KAPET. b. Mempercepat penyediaan akses transportasi di wilayah KAPET. c. Mengembangkan jaringan logistik di dalam wilayah KAPET. 5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM secara professional. a. Meningkatkan kemampuan kelembagaan Badan Pengelola BP KAPET sebagai koordinator, fasilitator dan mediator para pelaku investasi dan SKPD. b. Memberikan pembinaan dan pengendalian kelembagaan BP KAPET. 6. Menjaga konsistensi pemanfaatan ruang kawasan dengan rencana tata ruang KAPET dan peran kementerianlembaga. Untuk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas KPBPB, kebijakan tahun 2015 diarahkan pada: 1. Meningkatkan profesionalisme kelembagaan BP: a. Penguatan peran BP sebagai regulator kawasan; b. Peningkatan kemampuan menciptakan daya saing KPBPB; 2. Membenahi sistem ketenagakerjaan: a. Identifikasi perundangan terkait dengan tenaga kerja; b. Menciptakan regulasi pengupahan secara tripartit pemerintah, perusahaan, serikat buruh; 3. Mempercepat pembangunan infrastruktur kepelabuhanan, jalan kawasan, air bersih, dan energi: a. Peningkatan infrastruktur pelabuhan dan bandar udara; b. Peningkatan infrastruktur jalan, air bersih, dan energi di KPBPB; c. Pengoperasian KPBPB Sabang sesuai dengan potensi terkini yang berdaya saing. Sementara itu, oleh karena Kawasan Ekonomi Khusus KEK masih dalam tahap persiapan, maka kebijakan bidang pengembangan kawasan meliputi: 1. Mempercepat pembangunan infrastruktur pelabuhan, jalan, energi, air bersih: a. Percepatan pembangunan infrastruktur bandar Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG 9-83 udara, jalan raya, energi, dan air bersih di dalam kawasan dan menuju KEK sebagai sarana promosi pariwisata; b. Percepatan penyediaan sarana dan prasarana kawasan penunjang kegiatan industri pengolahan di KEK serta pengembangan jalur distribusi pemasarannya; 2. Menyediakan perencanaan matang melalui dokumen perencanaan yang baik: a. Penyiapan detail RTR KEK; 3. Meningkatkan kemampuan koordinasi, fasilitasi, dan mediasi Dewan Kawasan dan Badan Pengelola KEK: a. Peningkatan koordinasi Badan Pengelola KEK, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah; 4. Meningkatkan daya saing dan kualitas tenaga kerja: a. Penyediaan tenaga kerja dari luar KEK; b. Pembentukan dewan pengupahan KEK; 5. Percepatan investasi industri: a. Promosi KEK kepada investor luardalam negeri; b. Pelimpahan kewenangan ijin investasi di KEK.

9.3.8 Pengembangan

Kawasan Perbatasan Negara Berdasarkan sasaran pembangunan kawasan perbatasan negara yang telah disusun, maka arah kebijakan pengembangan kawasan perbatasan pada tahun 2015 adalah mempercepat pembangunan kawasan perbatasan di berbagai bidang untuk mewujudkan halaman depan negara dan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan sosial dengan negara tetangga secara terintegrasi dan berwawasan lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjamin pertahanan nasional. Adapun strategi pembangunannya dilaksanakan sebagaimana berikut: 1. Menetapkan kebijakan percepatan dan standarisasi pembangunan infrastruktur kewilayahan yaitu: transportasi, informasi, telekomunikasi, energi, dan air bersih, di Lokasi Prioritas pada 33 kabupatenkota. 2. Memfasilitasi kementerianlembaga terkait dalam peningkatan akses dan standarisasi pelayanan pendidikan, kesehatan dan sosial dasar di Lokasi Prioritas pada 33 kabupatenkota kawasan perbatasan negara. 3. Memfasilitasi kementerianlembagadaerah terkait dalam mendorong kerjasama perdagangan antar daerah dan negara tetangga yang meliputi 3 negara untuk 9-84 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 BIDANG PEMBANGUNAN WILAYAH DAN TATA RUANG kawasan perbatasan darat, dan 10 negara untuk kawasan perbatasan laut. 4. Menciptakan kemudahan investasi dan pemenuhan kebutuhan infrastruktur penunjang ekonomi di kawasan perbatasan negara. 5. Mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif di kawasan perbatasan negara. 6. Memfasilitasi kementerianlembaga terkait untuk mendorong Sumber Daya Manusia SDM perbatasan negara yang siap mengelola kawasan perbatasan. 7. Menetapkan kebijakan detail tata ruang pada Pusat Kegiatan Strategis Nasional PKSN kawasan perbatasan negara sebagai acuan spasial pembangunan. 8. Memperkuat koordinasi inter dan antar tim perundingan baik batas negara wilayah darat maupun batas negara wilayah laut. 9. Mendorong percepatan dan standarisasi peningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pengamanan laut dan darat khususnya di 10 negara di batas wilayah laut dan 3 negara di batas wilayah darat. 10. Memperkuat koordinasi kelembagaan pembangunan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan negara.

9.3.9 Pembangunan

Daerah Tertinggal Arah kebijakan pembangunan daerah tertinggal ditujukan pada pemenuhan kebutuhan pelayanan publik dasar dan mengoptimalkan pengembangan perekonomian masyarakat. Arah kebijakan ini selanjutnya ditempuh dengan strategi pembangunan yang disesuaikan dengan karakteristik ketertinggalan suatu daerah, sebagai berikut: 1. Peningkatan kualitas dan kapasitas kelembagaan pemangku kepentingan pembangunan daerah tertinggal di pusat maupun di daerah, mulai dari integrasi, sinkronisasi, dan sinergi. Strategi ini meliputi aspek peraturan perundangan, tata kelola, sumber daya manusia, rumusan dokumen kebijakan, disamping itu, sudut pandang proses strategi ini dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, dan pengawasan. 2. Mendukung pemenuhan Standar Pelayanan Minimal SPM untuk pelayanan publik dasar di daerah tertinggal. Pelayanan publik dasar di daerah tertinggal terutama