Sektor Keuangan Sasaran sektor keuangan pada tahun 2015 adalah Ketenagakerjaan Sasaran kualitatif di tahun 2015, yang hendak di capai pada

3-66 | RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 BIDANG EKONOMI 3.2.11 Jaminan Sosial Sasaran yang ingin dicapai pada pelaksanaan SJSN tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan jumlah peserta program jaminan sosial kesehatan, baik dari sektor formal, sektor informal non miskin, maupun Jaminan Kesehatan Daerah Jamkesda. 2. Terbentuknya sistem monitoring dan evaluasi JKN. 3. Terjaganya kesinambungan pelaksanaan SJSN, termasuk keberlanjutan keuangan BPJS. 4. Terlaksananya program jaminan ketenagakerjaan melalui beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan. Meningkatnya kerjasama BPJS dan layanan asuransi dengan manfaat tersier yang dapat melengkapi layanan dasar yang diselenggarakan melalui SJSN.

3.3 Strategi dan Arah

Kebijakan Pembangunan Tahun 2015 Pembangunan ekonomi pada tahun 2015, yaitu tahun pertama RPJMN 2015 – 2019, mempunyai tujuan antara, mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan mampu lepas dari jeratjebakan pembangunan negara berpendapatan menengah bawah, dengan didukung oleh: i makro ekonomi yang stabil, ii sektor riil sebagai motor penggerak, dengan fokus pada industrialisasi di sektor produksi, iii investasi, perdagangan yang berkelanjutan didukung oleh pembiayaannya, serta iv pertumbuhan inklusif dari semua sektor, yang didukung oleh partisipasi masyarakat GAMBAR 3.26 PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN DALAM RPJMN 2015-2019 RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 | BIDANG EKONOMI 3-67 3.3.2 Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan adalah elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi menggambarkan terjadinya peningkatan dan perluasan kegiatan ekonomi suatu negara. Peningkatan tersebut akan memperluas terbukanya kesempatan kerja baru bagi rakyat. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi yang positif memungkinkan suatu negara untuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan akumulasi modal baik fisik maupun modal sumber daya manusia dan memacu inovasi teknologi yang kemudian akan berdampak pada peningkatan produktivitas. Terbukanya lapangan pekerjaan baru dan peningkatan produktivitas pada akhirnya berimplikasi positif pada penghasilan yang diterima rakyat. Apabila hal ini berkelanjutan, tingkat kesejahteraan rakyat akan meningkat. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan melalui dua sisi, yakni sisi permintaan dan sisi penawaran. Dari sisi permintaan terdapat empat komponen utama yang perlu mendapatkan perhatian. Pertama adalah investasi yang memegang peran penting bagi pertumbuhan ekonomi karena akan menciptakan akumulasi modal yang dapat mendorong peningkatan produktivitas. Kebutuhan investasi masih belum mampu dibiayai sepenuhnya oleh penanaman modal dalam negeri sehingga usaha untuk menarik investasi asing agar masuk ke Indonesia masih harus terus dilakukan, terutama melalui upaya perbaikan iklim investasi yang terus-menerus. Selain itu, investasi masih terpusat pada daerah dan industri tertentu. Dengan demikian, langkah kebijakan diversifikasi dan penyebaran investasi harus secara intensif dilakukan, disesuaikan dengan karaktersifat industri dan potensi atau sumber daya spesifik yang dimiliki daerah. Kedua adalah ekspor yang juga merupakan sumber bagi pertumbuhan ekonomi. Dari waktu ke waktu kinerja ekspor Indonesia terus menunjukkan perbaikan. Namun, peningkatan kinerja ekspor pertanian dan pertambangan masih sangat dipengaruhi oleh peningkatan harga di pasar internasional. Seiring dengan peningkatan persaingan di pasar global, peningkatan ekspor akan lebih diutamakan pada produk-produk yang mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar, peningkatan diversifikasi pasar tujuan ekspor, dan peningkatan daya saing produk ekspor. Peningkatan daya saing produk ekspor dilakukan dengan