Metode yang digunakan full proseding JILID 2

718 Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Demokrasi, Desentralisasi, Governance Gambar 1. Sea Lane Communication and Choke Point In Hindia Ocean Sumber : Tim Sweijs, Willem Cleven, et al, The Maritime Future of the Indian Ocean, The Hague Centre for Strategic Studies, Netherland, 2010 Choke Point dan Sea line Communication ini adalah pusat-pusat kegiatan terpadat di sepanjang Samudra Hindia ada 7 Choke Point, mulai dari Afrika sampai Australia. Sumatera Barat harus membuat rencana strategis untuk menarik para pedagang yang melintasi jalur perdagangan samudra hindia untuk singgah di pelabuhan Teluk Bayur dan pelabuhan-pelabuhan lain yang direncanakan akan menjadi pelabuhan internasional.

2. Physical Conformation, including, as connected therewith, natural productions and climate.

Wilayah pesisir merupakan pintu masuk askses keluar masuk dengan dunia luar.Begitu juga dengan wilayah pesisir Sumatera Barat merupakan pintu gerbang akses untuk terintegrasi dengan ekonomi global kawasan Samudra Hindia. Banyak sekali potensi pesisir pantai Sunatera Barat yang dapat dikembangkan menjadi sebuah pelabuhan yang memungkinkan terjadinya pemusatan aktivitas perdagangan dengan wilayah lain dibelahan dunia.Pelabuhan Teluk Bayur dan beberapa pelabuhan telah diproyeksikan oleh pemerintah untuk dikembangkan menjadi pelabuhan internasional sebagaimana yang tertuang dalam RTRW Sumatera Barat.Namun demikian, fasilitas perdagangan dan lalu lintas perairan yang canggih sehingga menjadi daya tarik dan daya saing belum memadai. Sarana transportasi laut pelabuhan yang ada di Provinsi Sumatera Barat mempunyai fungsi yang beragam, yakni sebagai pelabuhan utama, pengumpul regional, pelabuhan laut penumpang dan barang dan pelabuhan lokal.Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pelabuhan utama di Kota Padang, berfungsi sebagai pelabuhan nasional dan internasional.Pelabuhan Muara merupakan pelabuhan pengumpul. Elemen mengenai konfirmasi secara fisik ini juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi sumberdaya maritim yang dimiliki oleh pantai dan laut suatu negara, termasuk kekayaan bawah lautnya sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pusat industri perikanan dan pariwisata. Wilayah pesisir Sumatera Barat kaya akan sumberdaya maritim dan saat ini telah ditetapkan sebagai pusat Ikan Tuna untuk wilayah barat Indonesia. Selain kekakayaan ikan yang juga merupakan aliran dari Samudra Hindia pada umumnya karena merupakan tempat bertemunya arus panas dan dingin, wilayah pantai Sumatera Barat juga dikarunai keindahan pemandangan alam dan Pulau-Pulau yang berpotensi untuk dikembangkan dalam hal pariwisata. Provinsi Sumatera Barat saat ini mempunyai peluang besar mendongkrak income dari sektor pariwisata, oleh sebab itu pariwisata dimasa yang akan datang memiliki arti yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi, sosial, budaya, teknologi, keamanan dan ketertiban. Saat ini Provinsi Sumatera Barat, memiliki objek wisata sebanyak 204 yang tersebar di 19 kabupatenkota. Misalnya Kota Padang yang terkenal dengan Pantai Aie Manih Wisata Bahari dengan total pengunjung sebanyak 20.778 orang, Pantai Padang Wisata Bahari dengan total pengunjung 10.548 orang, Kawasan Gunung Padang dan Taman Siti Nurbaya Wisata Alam total pengunjung