713
Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia
Demokrasi, Desentralisasi, Governance
2. Physical Conformation, including, as connected therewith, natural productions and climate.
Wilayah pesisir merupakan pintu masuk askses keluar masuk dengan dunia luar. Suatu pesisir dengan pantai yang panjang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sebuah pelabuhan yang memungkinkan
terjadinya pemusatan aktivitas perdagangan dengan wilayah lain dibelahan dunia. Pelabuhan yang dalam merupakan sumber kekuatan menuju kekayaan, bila dilengkapi dengan fasilitas perdagangan dan lalu lintas
perairan yang canggih. Dalam elemen ini juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi sumberdaya maritim yang dimiliki oleh pantai dan laut suatu negara, termasuk kekayaan bawah lautnya sehingga memiliki potensi
untuk dikembangkan menjadi pusat industri perikanan dan pariwisata
3. Extent of Territory
Kondisi yang mempengaruhi pembangunan suatu negara wilayah dari kekuatan lautnya adalah apa yang membuat wilayah pesisir mereka berbeda dengan wilayah pesisir yang lain. Dalam hal ini yang dimaksudkan
adalah bukan berapa mil panjang lautnya akan tetapi berapa luas pantai yang dimiliki dan apa saja potensi launya untuk dikembangkan sebagai suatu entitas ekonomi.
4. Number of Population
Sama halnya dengan elemen extent of territory, jumlah populasi yang dimaksudkan Mahan bukan hanya masalah berapa banyak populasi akan tetapi karakteristik dari populasi yang mendiami wilayah pantai tersebut. Hal
ini berkaitan dengan kondisi sumberdaya manusianya khususnya mengenai pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola sumberdaya alam lautnya.
5. Character of the People
Bila pada elemen keempat penekanannya pada sumberaya manusianya, maka pada elemen kelima ini yang menjadi perhatian adalah karakter budaya nasional dan bakat yang dimiliki oleh penduduknya dalam
mengembangkan sumberdaya laut.Misalnya karakter bangsa maritim yang memahami kondisi lautan dan tangguh dalam menghadapi badai.
6. Character of the Government, including therein the national institutions
Elemen yang sangat penting berikutnya adalah karakter pemerintahan termasuk pemerintah lokal dan institusi- institusi yang menaunginya.Pemerintah adalah perencana dan penggerak pembangunan sumberdaya laut
menjadi sumber kekuatan suatu negara.
Mahan menganalisis kejayaan bangsa-bangsa Eropa dan Amerika yang memiliki kemampuan untuk menjadi laut sebagai sumber power dengan pendekatan sejarah.Cina kemudian di abad ini menggunakan hipotesis Mahan
untuk mengembangkan potensi laut atau maritimnya sehingga Cina saat ini menjadi negara yang sangat kuat dalam bidang maritime.
32
Dalam mengembangkan sumberdaya maritim perlu untuk mengidentifikasi elemen-elemen sea power tersebut karena elemen tersebut merupakan potensi dari sumberdaya maritim yang perlu dianalisis dan
dikembangkan agar negara pesisir dapat memanfaatkan potensinya secara optimal. Salah satu elemen penting pada sea power Mahan adalah karakter pemerintah dan institusi.Dalam
kerangka kerjasam IORA, Pemerintah Indonesia, pemerintah lokal Sumatera Barat memiliki peran penting dalam memobilisasi kekuatan sumberdaya maritim agar kerjasama internasional tersebut berkontribusi positif
terhadap pembangunan wilayah pesisir Samudra Hindia.Rober O. Keohane mengemukakan bahwa salah satu kosentrasi studi ekonomi politik internasional adalah mengkaji interaksi antara kekuatan domestik dan kekuatan
internasional.Dinamika ekonomi yang terjadi dilingkungan domestik berhubungan erat dengan perkembangan liberalisasi dalam regim ekonomi dan perdagangan internasional. Setiap negara akan merespon pengaruh dari
setiap regim internasional ataupun proses internasionalisasi yang terjadi dengan cara yang berbeda sesuai dengan kapabiltas dan kepentingan nasionalnya.
32. Sukjoon Yoon, Implications Of Xi Jinping’s “True Maritime Power: Its Context, Significance, and Impact on the Region, Naval War College Review, Summer 2015, Vol. 68, No. 3 diakses pada https:www.usnwc.edugetattachmentba167f94-2a54-47e9-9d9c-
62829f36b611Implications-of-Xi-Jinping-s--True-Maritime-Power-.aspx
714
Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Demokrasi, Desentralisasi, Governance
Pembangunan wilayah pesisir barat Indonesia, khususnya Sumatera Barat, tentunya tidak terlepas dari dinamika kerjasama IORA yang juga mengacu pada liberalisasi. Dalam konteks tersebut pemerintah lokal
Sumatera Barat menjadi aktor kunci dalam mentransformasi wilayah pesisir pantainya dari kampung nelayan menjadi kota pantai yang maju dan mendukung pembangunan Indonesia secara keseluruhan. Dengan kata lain
pemerintah lokal harus mentransformasi diri untuk bisa going global dan membangun karakter yang mendorong pembangunan wilayah pesisir dalam kerangka kerjasam IORA
Neil Brenner memperkenalkan konsep glocalization yang kemudian menghadirkan konsep urban entrepreneurialismsebagai sebuah proses transformasi tata kelola wilayah ekonomi strategis dalam suatu negara
dalam tulisannya yang berjudul Glocalization as a State Spatial Strategy: Urban Entrepreneurialism and the New Politics of Uneven Development in Western Europe. David Harvey 1989, adalah teoritisi yang pertama
menggunakan kerangka konseptual ini. Mengikuti kerangka pemikiran Harvey, pemetaan entrepreneurial city telah berkembang menjadi perspektif teoritis dalam 3 elemen utama : Pertama, peran pemerintah lokal dalam
memajukan pembangunan ekonomi yang mengacu pada konten atau kebijakan politik lokal. Kedua, adanya penekanan terhadap keterlibatan aktor swasta dan cara-cara baru dalam mengoraganisasikan administrasi publik.
Konsep ini diturunkan menjadi organisasi politik lokal atau entrepreneurial governance.Ketiga globalisasi ekonomi seringkali digunakan untuk menjelaskan kemunculan the entrepreneurial city.
Hubbard dan Hall, mengemukakan bahwa pemerintah lokal tidak hanya sebagai penyedia pelayanan untuk kesejahteraan namun juga untuk mempromosikan dan mendorong pembangunan ekonomi dan pertumbuhan
ekonomi lokal.Tepri yang secara eksplisit mendefenisikan entrepreneurial city,menganggap bahwa strategi -strategi yang berbeda untuk meningkatkan posisi daya saing suatu kota merupakan suatu dimensi konsep yang penting.
Manifestasi suatuentrepreneurial policy, ditunjukkan melalui strategi yang beranekaragam bisa berupa perluasan local tax-base, menarik investasi, mendorong pertumbuhan perusahaan perusahaan kecil, dan menorong perusahaan-
perusahaan untuk memiliki cabang cabang ekonomi baru. Strategi tersebut juga dapat meliputi cara-cara untuk mempromosikan suatu kota. Akhirnya suatu entrepreneurial policy dapat meliputi proyek proyek spektakuler
yang disebut dengan proyek pembangunan.
METODE PENELITIAN
1. Metode yang digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.Metode ini digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, yang mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci yang menggunakan teknik
pengumpulan data secara triangulasi gabungan.
33
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumen dan melalui interview
wawancara.Melalui teknik pengumpulan data tersebut, data-data yang peneliti peroleh dibagi atas dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
2. Proses pengumpulan data
Jenis kegiatan penelitian yang digunakan adalah literature study dan wawancara mendalam. Penelitian ini berencana untuk melakukan wawancara di kantor BAPPEDA Sumbar, KADIN Sumbar, Pelabuhan Teluk Bayur.
Dalam penelitian ini, analisis data dilaksanakan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode waktu penelitian. Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data dalam
penelitian kualitatif sebagai berikut
34
: 1. Reduksi data, berarti merangkum, memilih hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari tema
dan polanya.
33. Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD”, Bandung: Alfabeta, 2009, hal. 9. 34. Matthew B. Miles, A. M. Huberman, “Qualitative Data Analysis: A Sourcebook Of New Methods,” Sage Publications, 1984
715
Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia
Demokrasi, Desentralisasi, Governance
2. Penyajian data, yaitu dengan menyusun data-data dalam pola hubungan, sehingga akan memudahkan pemahaman terhadap apa yang diteliti.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan dengan membuat kesimpulan awal yang bersifat sementara, dan dapat berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung tahap pengumpulan data
berikutnya. Penggabungan data primer dan sekunder diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang akurat yang
dapat memberikan gambaran mengenai potensi Provinsi Sumatera Barat dalam memanfaatkan kerjasama IORA. Data yang dikumpulkan melalui kedua cara tersebut kemudian akan diolah dan dianalisis untuk kemudian di
presentasikan dalam sebuah seminar sebagai ajang pertanggung jawaban penelitian. Seminar ini akan mengundang partisipan yang relevan di bidang ini, sehingga hasil penelitian dapat dikritisi secara fair.Hasil akhir penelitian
diharapkan dapat difinalisasi dalam 8 minggu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pentingnya Samudra Hindia dan Kerangka Kerjasama IORA
Samudra India menjadi kawasan yang diperhitungkan dan penting dalam pembahasan aktivitas dinamika ekonomi, politik dan kemanan global dalam dua dekade terakhir. Samudra Hindia yang menghubungkan tiga
benua besar dunia, Afrika, Asia dan Australia, tidak hanya mengandung sejumlah potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan umat manusia tetapi juga menyimpan potensi konflik dan persoalan yang
mengancam keamanan dan kesejahteraan. Kawasan ini pun kemudian menjadi perhatian negara-negara maju dan berkekuatan besar untuk saling berebut pengaruh.Negara-negara yang mendiami pesisir Samudra Hindia
dapat digolongkan kedalam negara yang sedang berkembang, dan tidak ingin tergerus dalam dinamika ekonomi dan politik global negara-negara great power dan great state seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.Oleh karena
itu, munculah inisiasi untuk membangun sebuah kerjasama regional yang secara prinsip merupakan kesepekatan- kesepakatan untuk memajukan ekonomi dan perdagangan yang saling menguntungkan.
Samudra Hindia diprediksikan di masa depan akan menjadi pusat perdagangan dan ekonomi dunia baru. Seiring dengan kebangkitan ekonomi Tiongkok dan India yang mulai mengarahkan sasaran investasi dan aktivitas
bisnisnya ke Afrika dan wilayah pesisir Samudra Hindia.Selain itu, juga ada potensi ancaman keamanan yang perlu menjadi perhatian bagi negara-negara di kawasan ini ykani pembajakan laut, perdaganga manusia, perdagangan
obat-obat terlarang serta perdagangan illegal lainnya.
IORA yang telah mengalami beberapa kali metamorfosis pada akhirnya menetapkan suatu kerangka kerjasama yang kongkrit pada 6 area prioritas yakni: i Keselamatan dan Keamanan Maritim; ii Fasilitasi Perdagangan; iii
Manajemen Perikanan; iv Manajemen Risiko Bencana Alam; v Kerja Sama Akademis dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; vi Pertukaran Kebudayaan dan Pariwisata. Selain dari 6 area prioritas tersebut, IORA juga
mengedepankan dua buah isu penting yaitu Blue Economy dan Women Empowerment.
35
Agenda dan program- program kerja IORA tersebut diatas diimplementasikan melalui 3 kelompok kerja yang terdiri dari Indian Ocean
Rim Business Forum IORBF, Indian Ocean Rim Academic Group IORAG dan Working Group on Trade and Investment WGTI.
IORA bertumbuh dan mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam lingkup kerjasama regional ini pun telah terjalin kerjasama-kerjasama bilateral dalam bisnis, perdagangan,
investasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pencapaian IORA untuk masing-masing area prioritas terangkum dalam table berikut :
35. Kementrian Luar Negeri, Indian Ocean Rim Association, diakses pada Http:www.kemenlu.go.id
716
Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Demokrasi, Desentralisasi, Governance Tabel 1. Area Kunci IORA dan Pencapaiannya
No Key Achievement
1 Maritime Safety
and Security This 2015 COM, Indonesia has chosen the theme of its Chairmanship as Strengthening Maritime Cooperation
in a Peaceful and Stable Indian Ocean. The IORA Foreign Ministers announced a Maritime Declaration in October 2015.
IORA has an MOU on Search and Rescue Cooperation to expand the channels of communication and cooperation among the search and rescue agencies of the region.
9 Member States namely Australia, Bangladesh, Union of Comoros, Madagascar, Mauritius, Seychelles, Singapore, South Africa and Thailand have signed the MOU. Madagascar signed at the recent 15COM in Padang, Indonesia
IORA advances maritime security through a number of experts meetings, including one hosted by India in October 2015 and mechanisms such as the Indian Ocean Dialogue. 1st Dialogue held in Kochi, 2nd in
Perth, 3rd planned in Padang in 2016 2nd Expert meeting in 2016 in India
2 Trade and
Investment Facilitation
Economic and Business Conference EBC - The first EBC was co-hosted by India and Mauritius and took place on 4-5 July 2013 in Mauritius. The EBC proposes to bring together policy plannersdecision
makers of governmentpublic agencies and captains of trade and industryprivate sector businesses of IORA Member States with the view to strengthen trade relations.
The second EBC is being planned in UAE, April 2016. Study on bilateral and regional trade and investment-related agreements, arrangements and dialogues between
Member States. The TOR to gather this information would be formulated by the Chair in Indian Ocean Studies. Initiative from Indonesia to develop an IORA Investment Guidelines in consultation with Member States
3 Fisheries
Management Fisheries Support Unit FSU – Implementation of the Action plan
Workshop on Fisheries Management, Kochi, 9 - 21 December 2013; Workshop: Sustainable Aquaculture and Artisanal Fisheries Development in Eastern African Member
States, Zanzibar, 11 - 13 August 2014. 1st IORA Blue Economy Core Group Workshop on “Promoting Fisheries Aquaculture and Maritime
Safety Security Cooperation in Indian Ocean region”, Durban, South Africa, 4 - 5 May 2015 IORA Trainer’s training programme on Marine Aquaculture To promote sharing of knowledge and best
practices in the marine aquaculture sector under Sustainable Development Programme SDP, May 2016. The administrative, logistical and budgetary arrangements is being finalized by the IORA Secretariat in
consultation with Madagascar
4 Disaster Risk
Management Study on Risk Assessment and Numerical Modeling of Tsunami Waves in Oman Sea.
Meeting of IORA Ocean Forecasting Officials, Perth, Australia, May 2013 Workshop on “Exploring Preemptive Disaster Risk Management Measures to Ensuring Human Security”,
Dar es Salaam, from 20 - 21 April 2015 Secretariat is in consultation with Member States to collect information on Disaster to avoid duplication.
a workshop on Disaster Risk Reduction in 2016 in India
5 Academic,
Science and Technology
Cooperation Appointment of Prof. Attri as Chair in Indian Ocean Studies in the University of Mauritius – currently
working on the Journal of Indian Ocean Rim Studies JIORS by Prof. Attri, Chair in Indian Ocean Studies
Journal of the Indian Ocean Rim JIOR – funded by Australia in 2015 and 2016 and one Edition to be funded by Indonesia in 2017.
University Mobility Program of Indian Ocean Region UMIOR and Open Virtual University under consideration
6 Tourism
and Cultural Exchanges
Ministerial meeting have been held in Seychelles in Nov 2014 followed by 2nd Expert meeting in South Africa in the sidelines of INDABA in May 2015.
Tourism Feasibility Study by Grant Thornton Lead Coordinator: Oman – 2 phases completed. 2nd phase under consideration by Member States
Meeting of the Core Group on Promoting Cultural Cooperation among IORA Member States – 2 meetings held and a work plan has been formulated