Leslie A. White 2006:86 Wisata Religi

691 Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia Kebijakan Publik, Administrasi Publik bulan tertentu seperti bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, bulan haji, dan sebagainya pengunjung mencapai ribuan. Masjid Agung ini memiliki kharisma yang amat tinggi, sehingga tidak pernah sepi pengunjung. Selain berziarah untuk memperoleh barokah dan qaromah, mereka juga ingin menyaksikan secara langsung peradaban islam di tanah Banten. Seperti halnya masjid yang lain, masjid ini dijadikan tempat ibadah baik untuk masyarakat Komplek Masjid Agung Banten dan pengunjung dari luar Banten bahkan mancanegara. Umumnya mereka datang pada malam jum’at, hari jum’at dan hari minggu. Dengan melihat banyaknya antusias pengunjung, tentu dibutuhkan pengelolaan yang baik guna mencapai tujuan yang memberi dampak multipier, baik bagi pemerintah, swasta, dan masyarakat yang tinggal dekat dengan Kawasan Masjid Agung Banten. Kawasan Masjid Agung Banten dimaksud dalam penelitian ini yaitu meliputi lingkup yang dikelola oleh kenadziran dimulai dari Masjid Agung Banten sampai alun-alun. Berdirinya Masjid Agung Banten tidak lepas dari tradisi masa lalu, dimana dalam sebuah Kota Islam terdapat 4 komponen. Pertama, ada istana sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja-raja. Kedua, Masjid Agung sebagai pusat peribadatan. Ketiga, ada alun-alun sebagai pusat kegiatan dan informasi. Keempat, ada pasar sebagai pusat kegiatan ekonomi. Kesemua komponen tersebut jejaknya masih terdapat di Desa Banten Lama Kecamatan Kasemen Kota Serang. Tapi yang masih kokoh berdiri serta berfungsi hingga saat ini hanya masjid Agung Banten. Sehingga hal tersebutlah yang membuat peneliti tertarik lebih lanjut meneliti mengenai Masjid Agung Banten sebagai obyek wisata religi yang mempunyai potensi besar. Masjid Agung Banten sendiri merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang kaya akan nilai sejarah dan pendidikan. Dengan mengunjungi Masjid Agung Banten wisatawan akan menyaksikan peninggalan bersejarah kerajaan islam di Banten pada abad ke 16 Masehi. Serta melihat keunikan arsitektur perpaduan Hindu Jawa, China dan Eropa. Sehingga menjadikan Masjid Agung Banten sebagai tempat favorit peziarah khususnya di jawa. Masyarakat Banten sejak dahulu dikenal dengan kehidupan agamanya yang harmonis dan toleran, hal itu terlihat dengan ditemukannya kuil China yang dibangun pada masa-masa awal Kesultanan Banten yang letaknya sekitar 50 meter dari Benteng Speelwijk. Kuil ini juga merupakan salah satu kuil tertua di Indonesia. Obyek wisata religi di kawasan Masjid Agung Banten dikelola oleh kenadziran. Secara historis kenadziran dibentuk setelah kemerdekaan RI berdsarkan anjuran presiden Soekarno dengan tujuan tidak menghilangkan jejak kebudayaan dari kesultanan Banten. Nadzir ini berfungsi sebagai pengganti kesultanan sekaligus mengelola peninggalannya. Dahulu ketua kenadziran masa jabatannnya seumur hidup tetapi saat ini hanya 5 tahun. Berikut tabel mengenai riwayat kepemimpinan dari kenadziran kesultanan Banten : Tabel: Riwayat Kepemimpinan Kenadziran Kesultanan Banten No. Nama Lama Jabatanan 1. KH.Tb.Abbas Wasee Seumur Hidup 2. KH.Tb.Ma’mun Abbas Seumur Hidup 3. KH.Tb.Wasi’ Abbas atau Gus Kuncung Seumur Hidup 4. KH.Tb.Fathul Adhim 5 Tahun 5. H.Tb.Ismetullah Al Abbas 2 Tahun- 2016 Jumlah keseluruhan pengurus kenadziran yakni sekitar kurang lebih 280 orang, yang terdiri dari keturunan kesultanan Banten dan masyarakat yang menjadi pengurus. Struktur organisasinya terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, kepala bidang makbaroh, kepala bidang ta’mir, humas pembangunan sosial, kebudayaan, keamanan, kebersihan dan lain-lain. Dari posisi ketua kenadziran sampai dengan kepala bidang dijabat oleh keturunan kesultanan dan selebihnya adalah masyarakat. Kenadziran memiliki 3 inti program unggulan yaitu dana wakaf, dana operasional dan dana dhuafa.

2. Kerjasama Instansi Pemerintah Kota Serang dengan Kenadziran Kesultanan Banten Lama

Banten lama dalam hal ini wisata religinya merupakan salah satu aset yang harus dijaga kelestariannya oleh pemerintah maupun oleh pihak kenadziran. Selama ini kenadziran sudah melakukan berbagai cara dalam hal 692 Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Kebijakan Publik, Administrasi Publik mengelola wisata religi ini agar menjadi objek wisata yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal tetapi juga dikenal sampai mancanegara. Berdasarkan hasil observasi yang di dapat di wisata religi ini, pengunjung yang akan melakukan ziarah tidak hanya datang dari dalam negeri saja, tetapi juga dari luar negeri yaitu malaysia dan singapura. Pengunjung akan semakin bertambah banyak dikala ada acara kebesaran agama Islam. Dengan semakin banyaknya peminat orang untuk melakukan wisata religi di Banten Lama ini , hendaknya antara pemerintah daerah dengan pihak kenadziran melakukan pembenahan secara keseluruhan yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana yang baik dan wisatawan merasa nyaman ketika akan melakukan aktifitas wisata religinya di Banten Lama. Dalam pengelolaan wisata religi di Banten Lama selain dilakukan oleh kenadziran dilakukan juga kerjasama dengan instansi pemerintah kota Serang dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Dinas Kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian perdagangan dan Dinas Perhubungan Kota Serang, setiap dinas ini memiliki peran penting dalam menunjang pengelolaan wisata religi di Banten Lama. Adapun kondisi lokasi wisata religi di sekitar mesjid agung Banten Lama ini banyak pedagang kaki lima yang berjualan, yang sayangnya kurang bisa menjaga kebersihan sehingga terkesan kotor dan banyak sampah yang menumpuk. Belum lagi adanya pengemis yang berkeliaran menjelang pengunjung masuk ke dalam gerbang mesjid. Hal ini tentunya akan menggangu kenyamanan pengunjung yang akan melakukan ziarah. Belum lagi ada beberapa aset dari mesjid agung Banten lama yang tidak terurus, misalnya tempat mengambil wudhu yang berada di posisi depan mesjid agung tidak bisa dipergunakan karena air yang akan digunakan sudah keruh. Sudah seharusnya pihak kenadziran dan pemerintah daerah Kota Serang melakukan kerjasama yang lebih optimal agar potensi wisata religi ini lebih berkembang dengan memperbaiki dan menata objek wisata yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat dari luar Banten sendiri. Sehingga kenadziran harus lebih terbuka di dalam pengelolaan wisata religi ini, seperti melibatkan masyarakat disekitar Mesjid Agung untuk lebih menjaga keamanan dan kenyamanan selama wisatawan di dalam melakukan wisata religi. Selain itu juga dapat menyediakan rumahnya sebagai home stay bagi pengunjung yang berasal dari luar Banten. Selain itu juga Disporapar dapat membantu dalam hal ini adalah dengan mempromosikan wisata religi Banten Lama ini melalui media cetak dan elektronik, serta meyediakan sarana yang dibutuhkan oleh para pengunjung selama melakukan kegiatan ziarannya. Misalnya tempat parkir yang tidak jauh dari mesjid agung serta penataan PKL agar lebih indah dan enak dilhat, serta adanya penertiban terkait pengemis-pengemis yang berada disekitar mesjid. Selain itu juga perlu infrastruktur yang baik terkait dengan jalan menuju mesjid agung, agar lebih diperbaiki. Substansi dari peran serta disporapar dalam pengembangan wisata religi di Banten Lama adalah pengembangan dalam rangka pengelolaan wisata yang lebih modern hal ini dikarenakan kenadziran adalah pengelolaan yang dilakukan oleh sistem keluarga sehingga pengembangan wisata masih tradisional. Objek wisata Banten Lama adalah objek wisata yang sudah terkenal ke mancanegara namun sangat disayangkan pengelolaannya masih tradisional dan belum modern karena masih dikelola oleh keturunan keluarga. Hal ini perlu keterbukaan oleh pihak kenadziran agar pihak-pihak yang akan membantu pengembangan wisata tersebut dapat memberikan masukan-masukan untuk kemajuan pengelolaan wisata yang lebih baik lagi. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Serang mempunyai tanggung jawab sebagai tugas pemerintahan untuk memajukan daerahnya . Salah satu potensi wisata yang diunggulkan diwilayah Kota Serang, maka pemerintah kota Serang wajib mengembangkan serta memajukan wisata religi tersebut, kewajiban pemerintah untuk memajukan daerahnya, disamping untuk memajukan daerah wisata juga adalah untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. Tugas dan Tanggug Jawab pengembangan objek wisata religi di Banten lama tupoksinya ada dibeberapa SKPD terkait, secara teknis misalnya pengembangan potensi, promosi dan pengelolaan secara modern ada di Dinas Pariwisata dan pembangunan infrastrukturnya ada di Dinas pekerjaan Umum Kota Serang, kemudian Keindahan serta kebersihannya ada di Dinas Kebersihan serta pengaturan Lalulintas dan parkir berada di Dinas Perhubungan dan Dinas Perindustrian Perdagangan yang mengatur keberadaan Pedagang Kaki Lima.