Konsep Koordinasi full proseding JILID 2
692
Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Kebijakan Publik, Administrasi Publik
mengelola wisata religi ini agar menjadi objek wisata yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal tetapi juga dikenal sampai mancanegara.
Berdasarkan hasil observasi yang di dapat di wisata religi ini, pengunjung yang akan melakukan ziarah tidak hanya datang dari dalam negeri saja, tetapi juga dari luar negeri yaitu malaysia dan singapura. Pengunjung
akan semakin bertambah banyak dikala ada acara kebesaran agama Islam. Dengan semakin banyaknya peminat orang untuk melakukan wisata religi di Banten Lama ini , hendaknya antara pemerintah daerah dengan pihak
kenadziran melakukan pembenahan secara keseluruhan yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana yang baik dan wisatawan merasa nyaman ketika akan melakukan aktifitas wisata religinya di Banten Lama.
Dalam pengelolaan wisata religi di Banten Lama selain dilakukan oleh kenadziran dilakukan juga kerjasama dengan instansi pemerintah kota Serang dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Dinas Kebersihan,
Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian perdagangan dan Dinas Perhubungan Kota Serang, setiap dinas ini memiliki peran penting dalam menunjang pengelolaan wisata religi di Banten Lama.
Adapun kondisi lokasi wisata religi di sekitar mesjid agung Banten Lama ini banyak pedagang kaki lima yang berjualan, yang sayangnya kurang bisa menjaga kebersihan sehingga terkesan kotor dan banyak sampah
yang menumpuk. Belum lagi adanya pengemis yang berkeliaran menjelang pengunjung masuk ke dalam gerbang mesjid. Hal ini tentunya akan menggangu kenyamanan pengunjung yang akan melakukan ziarah. Belum lagi
ada beberapa aset dari mesjid agung Banten lama yang tidak terurus, misalnya tempat mengambil wudhu yang berada di posisi depan mesjid agung tidak bisa dipergunakan karena air yang akan digunakan sudah keruh.
Sudah seharusnya pihak kenadziran dan pemerintah daerah Kota Serang melakukan kerjasama yang lebih optimal agar potensi wisata religi ini lebih berkembang dengan memperbaiki dan menata objek wisata yang
sudah banyak dikenal oleh masyarakat dari luar Banten sendiri. Sehingga kenadziran harus lebih terbuka di dalam pengelolaan wisata religi ini, seperti melibatkan masyarakat disekitar Mesjid Agung untuk lebih menjaga
keamanan dan kenyamanan selama wisatawan di dalam melakukan wisata religi. Selain itu juga dapat menyediakan rumahnya sebagai home stay bagi pengunjung yang berasal dari luar Banten.
Selain itu juga Disporapar dapat membantu dalam hal ini adalah dengan mempromosikan wisata religi Banten Lama ini melalui media cetak dan elektronik, serta meyediakan sarana yang dibutuhkan oleh para
pengunjung selama melakukan kegiatan ziarannya. Misalnya tempat parkir yang tidak jauh dari mesjid agung serta penataan PKL agar lebih indah dan enak dilhat, serta adanya penertiban terkait pengemis-pengemis yang
berada disekitar mesjid. Selain itu juga perlu infrastruktur yang baik terkait dengan jalan menuju mesjid agung, agar lebih diperbaiki.
Substansi dari peran serta disporapar dalam pengembangan wisata religi di Banten Lama adalah pengembangan dalam rangka pengelolaan wisata yang lebih modern hal ini dikarenakan kenadziran adalah pengelolaan yang
dilakukan oleh sistem keluarga sehingga pengembangan wisata masih tradisional. Objek wisata Banten Lama adalah objek wisata yang sudah terkenal ke mancanegara namun sangat
disayangkan pengelolaannya masih tradisional dan belum modern karena masih dikelola oleh keturunan keluarga. Hal ini perlu keterbukaan oleh pihak kenadziran agar pihak-pihak yang akan membantu pengembangan
wisata tersebut dapat memberikan masukan-masukan untuk kemajuan pengelolaan wisata yang lebih baik lagi. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Serang mempunyai tanggung jawab sebagai tugas pemerintahan untuk
memajukan daerahnya . Salah satu potensi wisata yang diunggulkan diwilayah Kota Serang, maka pemerintah kota Serang wajib mengembangkan serta memajukan wisata religi tersebut, kewajiban pemerintah untuk memajukan
daerahnya, disamping untuk memajukan daerah wisata juga adalah untuk mensejahterakan masyarakat sekitar.
Tugas dan Tanggug Jawab pengembangan objek wisata religi di Banten lama tupoksinya ada dibeberapa SKPD terkait, secara teknis misalnya pengembangan potensi, promosi dan pengelolaan secara modern ada di
Dinas Pariwisata dan pembangunan infrastrukturnya ada di Dinas pekerjaan Umum Kota Serang, kemudian Keindahan serta kebersihannya ada di Dinas Kebersihan serta pengaturan Lalulintas dan parkir berada di Dinas
Perhubungan dan Dinas Perindustrian Perdagangan yang mengatur keberadaan Pedagang Kaki Lima.
693
Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia
Kebijakan Publik, Administrasi Publik
Koordinasi program pengembangan tempat wisata Banten lama ini perlu dilakukan dalam rangka keterpaduan program demi meningkatkan kualitas objek wisata. Wisatawan umumnya ingin dalam menikmati objek wisata
adalah kenyamanan dan keamanan sehingga mereka akan berlama lama ditempat tersebut. Apabila objek wisata tersebut sudah tertata rapih indah tertib dan aman serta nyaman maka mereka akan terkesan dan menikmati
objek yang telah dituju.
Tetapi kebalikannya apabila tempatnya kotor semrawut dan tidak tertata rapih akan menimbulkan kesan yang tidak baik dari para wisatawan sehingga objek wisata tersebut tidak menarik lagi bagi wisatawan yang telah
mengunjungi objek wisata yang telah dituju. Peningkatan kunjungan wisatawan tergantung dari pengelolaan objek wisata tersebut.
Dengan demikian pengelolaan objek wisata harus dilakukan secara sungguh - sungguh demi meningkatkan kunjungan wisatawn baik dometik maupun mancanegara. Pengelolaan secra profesional akan lebih baik dilakukan
untuk menghindari kepentingan-kepentingan pribadi yang akan justru menghambat perkembangan objek wisata tersebut. Pemerintah kota Serang harus mempunyai program yang tepat dalam pengembangan objek wisata Banten
lama ini dengan tidak bebrbenturan dengan kenadziran yang telah mengelola secara turun menurun. Program pengembangan objek wisata sebaiknya disosialisasi kepada pihak kenadziran sebelu program itu dapat diterapkan
sebaiknya program itu berjalan sinergis, dapat berjalan bersama dengan masyarakat dalam pengembangan ojek wisata dimaksud.
KESIMPULAN
Revitalisasi kenadziran kesultanan Banten merupakan hal penting di dalam kelangsungan daripada wisata religi. Wisata religi merupakan salah satu aset pariwisata Kota Serang yang akan banyak didatangi oleh wisatawan
dalam maupun luar terutama pada hari-hari besar umat Islam. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen pengelolaan yang bagus dan bersifat terbuka, sehingga dapat menerima masukan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat
tang ada di sekitar mesjid agung tersebut.
Selain itu dibutuhkan kerjasama yang solid dengan Disporapar yang mana membawahi bidang kepariwisataan serta Dinas kebersihan, Dishub, Agar tempat wisata religi tersebut lebih tertata dan melengkapi sarana dan
prasarana serta keamanan bagi pengunjung. Dengan cara jalan menuju wisata religi tersebut diperbaiki, penataan pedagang kaki lima agar terlihat lebih tertib dan indah untuk dipandang, serta tempat parkir yang memadai bagi
para pengunjung. Dan juga memasukan mesjid agung sebagai tujuan wisata religi di kalender promosi Disporapar.
Oleh karena itu kerjasama Kenadziran dan Disporapar sangat berperan besar di dalam kegiatan wisata religi ini. Mengingat Indonesia sebagian besar penduduknya beragama muslim, dan tentunya sangat menginginkan
tempat yang mereka tuju dalam hal ini wisata ziarah dalam situasi dan kondisi yang nyaman buat mereka. Pengelolaan yang baik tentu akan berdampak positif terhadap kenadziran karena akan membantu pemerintah
di dalam pendapatan daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, John, W., 2013, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Danisworo.2002. Pengertian Revitalisasi online
Laretna. 2005. Pengantar Pusaka. Materi Pembelajaran Mahasiswa Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gajah Mada.
Michrob, Halwany dkk. 2011. Catatan Masalalu Banten. Serang : Saudara Serang. Muljadi, A.J. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Pujileksono, Sugeng. 2006. Petualangan Antropologi, Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi. Malang: UMM Press. Sugandha, Dann N. 1991. Koordinasi Alat Pemersatu Gerak Administrasi. Jakarta: Intermedia
694
Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Kebijakan Publik, Administrasi Publik
Sutarto. 2006. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Terry, George. 2006. Prinsip-prinsip Manajemen. Bumi Aksara
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa. Perda Kota Serang No. 14 Tahun 2014 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahu
2015 – 2025 Undang-undang No. 10 Tahun 2009
Jurnal Peningkatan Koordinasi antar Instansi Vertikal, pengarang Drs. H. Alizar Jurnal Pao .2004. Perkembangan dan Prospek dari Industri Pariwisata di Macao.
Hidayat. 2003. Implementasi Kebijakan Pariwisata dalam Perspektif General Agreement On Trade In Service GATS suatu studi di Kota Bandung,