Konsep Perilaku Memilih KERANGKA KONSEPSUAL

876 Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Pemilu dan Parlemen untuk meningkatkan kesadaran politik pemilih, maka tingkat efektivitas politik uang untuk mengubah perilaku memilih akan semakin lemah. Sebaliknya di tempat kesadaran politik masyarakatnya masih rendah, politik uang dapat menjadi alat yang efektif untuk mengubah preferensi dan pilihan politik pemilih.

3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yang dirujuk dalam tulisan ini adalah paduan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik probability sampling. Maksudnya adalah bahwa seluruh unsur populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini cara pemilihan sampel dilakukan secara acak random. Demikian pula dengan jumlah sampel minimum, dihitung secara matematis berdasarkan probabilitas sehingga hasil penelitian ini dapat menggambarkan kondisi populasi sesungguhnya yang akurat. Teknik yang digunakan adalah berdasarkan metode Slovin Sevilla et. al., 1960:182. Berdasarkan metode Slovin ini diketahui jumlah polulasi berdasarkan Daftar Pemilih Tetap DPT akhir Pemilu Legislatif 2014 sebanyak 325,997 149 orang dengan batas tolerasi 0,05, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 398 orang atau dibulatkan mejadi 400 orang. Karena penelitian ini akan memetakan partisipasi masyarakat di semua Kecamatan dan Nagari maka ditetapkan semua Kecamatan dan Nagari sebagai desa nagari sampel. Pada masing-masing desanagari kemudian ditetapkan jumlah responden dengan menggunakan teknik sampel acak bersistem systematic random sampling secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk di Kecamatan dan Nagari. Melalui metode di atas maka diperoleh kerangka sampel Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk menetapkan Rumah Tangga Sampel maka jumlah sampel yang telah ditetapkan untuk tiap-tiap KecamatanNagari dibagi dengan jumlah Jorong yang terpilih secara acak sistematik. Kemudian untuk menentukan responden yang akan diwawancarai di dalam rumah tangga dilakukan proses pemilihan secara obyektif dengan mengacu Kish Grid yang ada pada kuesioner. Adapun lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 149. Berdasarkan dokumen KPU Kabupaten Pesisir Selatan, jumlah DPT pada Pileg 2014 adalah 323,149 orang, sedangkan untuk Pilpres 2014 adalah 325,997 orang. Jumlah voter turnout Pileg 2014 adalah 238,193 orang 73,71 dan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih dalam Pileg 2014 adalah 84,196 26,29, sedangkan jumlah voter turnout dalam Pilpres 2014 adalah 206,888 orang 63 dan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih dalam Pilpres 2014 adalah 119,109 orang 37. Berdasarkan data ini yang dijadikan populasi adalah jumlah DPT Piplres mengingat data ini merupakan data terbaru dari KPU Kabupaten Pesisir Selatan. 877 Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia Pemilu dan Parlemen 3.1 Hipotesis Penelitian Hipotesis utama dalam penelitian ini adalah bahwa : H1 Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor sosio-demografi dengan politik uang dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan. H1.1 Terdapat hubungan yang signifikan antara umur responden dengan politik uang dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan H1.2 Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin responden dengan politik uang dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten H1.3 Terdapat hubungan yang signifikan antara asal kecamatan responden dengan politik uang dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan H1.4 Terdapat hubungan yang signifikan antara suku bangsa responden dengan politik uang dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir selatan H1.5 Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan responden dengan politik uang dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan H1.6 Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan responden dengan politik uang dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan H1.7 Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan responden dengan politik uang dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan H2 Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap masyarakat terhadap politik uang dengan partisipasi memilih dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan

4. TEMUAN UMUM PENELITIAN

4.1 Peta Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu Legislatif 2014

4.1.1 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Kelompok Umur

Survei partisipasi masyarakat dalam Pileg 2014 ini menemukan bahwa ada perbedaan partisipasi masyarakat menurut kelompok umur. Ini dibuktikan bahwa dari hasil analisis diperoleh nilai α= 0,045 lebih kecil dari 0,05 yang berarti terdapat perbedaan partisipasi masyarakat dalam pemilu berdasarkan kelompok umur responden. Jumlah responden yang terbanyak berpartisipasi adalah kelompok umur 17–29 tahun yaitu 146 orang atau 93,6 dari total 156 responden. Partisipasi tertinggi kedua adalah mereka dalam kategori kelompok umur 30-32 tahun yaitu 123 orang atau 100, diikuti oleh rentang umur 43-55 tahun pada posisi ketiga yaitu 80 orang atau 97,6 dari 82 responden, dan kelompok umur 56-68 tahun pada posisi keempat yaitu 30 orang atau 100. Sedangkan persentase pertisipasi dalam pemilu terendah berada pada kelompok umur tua yaitu 69-81 yaitu 8 orang atau 100, dan kelompok umur 82-94 tahun yaitu 1 orang atau 100. Data-data di atas memperlihatkan bahwa partisipasi yang tinggi lebih didominasi oleh responden dari kalangan muda yaitu 17-32 tahun dan kalangan paruh baya yaitu mereka yang berumur dalam rentang 43-55 tahun. Ini menginformasikan kenyataan yang menggembirakan karena kalangan muda ternyata mempunyai partisipasi yang tinggi, tidak seperti di daerah lain yang pemilih mudanya cenderung rendah, sehingga menyumbang kepada angka golput yang tinggi, misalnya di Kota Bukittinggi yang golput pemilih mudanya mencapai 66,29 atau 59 responden dari total 375 respondenLihat Aidinil Zetra, dkk., 2015. Di Kabupaten Pesisir Selatan hanya terdapat angka golput atau mereka yang tidak ikut memilih dari kalangan muda yaitu mereka yang berumur 17-32 tahun, yaitu 10 responden atau 6,4 dari 156 responden dalam kelompok umur yang sama. Jika dilihat pada keseluruhan total 400 responden maka persentase partisipasi masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan yang ikut dalam pemilu 2014 adalah 97, sisanya yakni yang tidak ikut pemilu atau golput adalah 3,0. Sebaran persentase ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.1 berikut ini: