METODE PENELITIAN full proseding JILID 2
4.1.6 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Jenis Pekerjaan
Berdasarkan data hasil penelitian, juga terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan partisipasi masyarakat dalam pemilu responden berdasarkan Jenis Pekerjaan. Ini dibuktikan dengan nilai α= 0,321 0,05 namun hubungannya tidak signifikan karena Nilai Koefisien Kontigensinya hanya 0,175 0,5. Dengan kata lain, partisipasi masyarakat dalam pemilu di Kabupaten Pesisir Selatan tidak signifikan dipengaruhi oleh jenis pekerjaan seseorang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.6 berikut: Tabel 4.1.6 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Jenis Pekerjaan Pekerjaan Apakah ikut dalam Pileg 2014 Total Ya Tidak GuruDosen 20 100 0 0.0 20 100 Pegawai Pemda 14 100 0 0.0 14 100 Pegawai Swasta 16 100 0 0.0 16 100 Wiraswastackecil-kecilan 38 100 0 0.0 38 100 Pensiunan 3 100 0 0.0 3 100 BengkelJasa Service 93 97.9 2 2.1 95 100 PetaniPeternak 2 100 0 0.0 2 100 Buruh kasarPembantu 67 98.5 1 1.5 68 1000 Pedagang warungkaki lima 5 100 0 0.0 5 100 Sopir 15 100 0 0.0 15 100 PengusahaKontraktor Besar 3 100 0 0.0 3 100 Kerja Tidak Tetap 112 92.6 9 7.4 121 100 Total 388 97.0 12 3.0 400 100 Sumber: Data Primer 20154.1.7 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Tingkat Pendapatan
Survei ini juga menemukan bahwa Tingkat Pendapatan seseorang ternyata tidak mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pemilu 2014. Jadi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara satu jenis pekerjaan tertentu dengan pekerjaan lain dalam partisipasi pada pemilu 2014. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai α = 0,892 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan partisipasi dalam pemilu berdasarkan tingkat pendapatan. Dan, hubungannya juga tidak signifikan karena Nilai Koefisien Kontingensinya hanya 0,065 0,5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.7 berikut ini: Tabel 4.1.7 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Tingkat Pendapatan Pendapatan Rumah Tangga Apakah ikut dalam Pileg 2014 Total Ya Tidak Dibawah 500 ribu 70 95.9 3 4.1 73 100 500-- 999 ribu 134 97.8 3 2.2 137 100 1 jt -- 1.499jt 101 97.10 3 2.9 104 100 1.5 jt – 1.999 jt 38 95.00 2 5.0 40 1000 2 jt – 2.499 jt 16 100 0 0.0 16 100 2.5 jt – 5 jt 29 96.7 1 3.3 30 100 Total 388 97.0 12 3.0 400 100 Sumber: Data Primer 20154.2 Pengetahuan dan Sikap Terhadap Politik Uang
Pada bagian ini akan dipaparkan secara berurutan tentang temuan berkaitan dengan pengetahuan masyarakat mengenai politik uang terdiri dari “pengetahuan tentang jenis politik uang”, “pengetahuan tentang waktu pembagian politik uang”, dan “pengetahuan tentang aktor yang membagikan politik uang”; kemudian “sikap masyarakat terhadap politik uang”, “sikap calontim sukses terhadap politik uang”, dan “sikap penyelenggara pemilu terhadap politik uang”. 881 Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia Pemilu dan Parlemen4.2.1 Pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis politik uang
Pada Tabel 4.2.1 berikut ini Nampak bahwa pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis politik uang adalah bervariasi. Namun persentase jawaban tertinggi adalah berupa bahan makanan yakni 45,8 atau 183 responden, kemudian diikuti berupa uang tunai 15,0 atau 60 responden, dan 12,5 atau 50 responden bahan pakaian, kemudian 9.8 atau 39 responden berupa transportasi dan konsumsi ketika mengikuti kampanye. Tabel 4.2.1: Pengetahuan Masyarakat Tentang Jenis-jenis Politik Uang di Kabupaten Pesisir Selatan Jenis-jenis politik uang Jumlah responden dan persentase Persentase kumulatif Bahan makanan 183 45.8 45.8 Uang tunai 60 15.0 100.0 Bahan pakaian 50 12.5 58.3 Bantuan transportasi dan konsumsi ketika mengikuti kampanye 39 9.8 74.5 Alat-alat pertanian 19 4.8 63,0 Traktir makan warga 16 4.0 81.8 Bahan-bahan lainnya seperti ikan 13 3.3 85.0 Alat-alat olah raga 7 1.8 64.8 Pengobatan katarak gratis 2 0.5 75.0 Total 400 100.0 Sumber: Data Primer 2015 Selanjutnya dari data di atas juga terlihat bahwa jenis-jenis politik uang yang lain yang diketahui oleh responden adalah berupa “transportasi dan konsumsi ketika ikut kampanye”, yaitu 9,8 atau 39 responden, kemudian berupa “bahan pertanian” 4,8 atau 19 responden, “mentraktir makan warga” 4,0 atau 16 responden. Jenis politik uang yang lain yang telah umum menjadi pengetahuan masyarakat adalah berupa “bahan lainnya seperti helm dan ikan” sebesar 3,3 atau 13 responden, serta berupa “sunatan masal” sebesar 2,8 atau 11 responden, dan berupa “bahan olah raga” sebesar 1,8 atau 7 responden, dan yang paling kecil persentasenya adalah 0,5 atau 2 responden, yakni berupa “pengobatan katarak gratis”.4.2.2 Pengetahuan masyarakat tentang waktu pembagian politik uang
Pengetahuan lain yang dimiliki oleh masyarakat yang diwakili responden adalah mengenai waktu pembagian politik uang sebagai terlihat pada Tabel 4.2.2, dengan persentase jawaban tertinggi adalah “pada saat kampanye” yaitu 82,8 atau 331 responden ketika diajukan pertanyaan “kapan Anda pernah melihat politisi membagikan hadiah kepada warga?”. Selanjutnya pada pagi hari menjelang pemilihan di peringkat kedua yaitu sebesar 12,8 atau 51 responden, dan setelah pemilihan berlangsung sebesar 3,8 atau 15 responden serta 0,8 atau 3 responden pada peringkat ketiga dan keempat. Sebaran persentase mengenai waktu pembagian politik uang ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.2 beikut ini. Tabel 4.2.2 Pengetahuan Masyarakat Tentang Waktu Pembagian Politik Uang dalam Pemilu 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan Waktu pembagian politik uang Jumlah responden dan persentase Persentase kumulatif Pada saat kampanye 331 82.8 82.8 Pagi menjelang pemilihan 51 12.8 95.5 Sebelum pemilihan berlangsung 3 0.8 96.3 Setelah pemilihan berlangsung 15 3.8 74.5 Total 400 100.0 Sumber: Data Primer 2015Parts
» Etika Politik full proseding JILID 2
» Pelanggaran Kode Etik oleh KPU KabupatenKota di Sumatera Barat
» Seleksi Psikologi Anggota KPU KabupatenKota
» KERANGKA TEORI Bimbingan Teknis Penyelenggara Pemilu
» Teori Struktuasi full proseding JILID 2
» Kiprah Aktivis Dakwah Pada Internal Universitas Andalas
» Pola distribusi Kader Lembaga Dakwah Kampus
» Kiprah Aktivis Dakwah Pada Gerakan Ekstra Universitas Andalas
» Teknik pengumpulan data full proseding JILID 2
» Teknis analisis data full proseding JILID 2
» Populasi dan sampel full proseding JILID 2
» Lokasi penelitian full proseding JILID 2
» Perencanaan strategis dan Perencanaan Pembiayaan
» Sosialisasi dan Informasi Pemilu
» Pendaftaran Pemilih. full proseding JILID 2
» Administrasi Peserta Pemilu Nominasi Kandidat Kampanye Pemilu dan Dana Kampanye
» Proses Pengadaan Logistik Pemilu
» Penyelenggaraan Pemungutan Suara Dan Perhitunganya.
» K onsep Umum Sumber Daya Alam
» Politik Pengelolaan Sumber Daya Alam SDA
» Aktor-aktor yang terlibat dalam tambang emas illegal
» Faktor Penyebab Aktivitas Tambang Emas Ilegal
» Potensi Konflik Tambang Emas Ilegal
» Optimalisasi Politik Pengelolaan Sumber Daya Alam
» Indeks Demokrasi Indonesia dan Konstruksi Demokrasi yang Teknokratis
» Indeks Demokrasi Asia dan Demonopolisasi Kekuasaan
» Badan Penyelenggara Pemilu full proseding JILID 2
» Prinsip Penyelenggara Pemilu full proseding JILID 2
» Penyelenggara Pemilu di Indonesia
» Menciptakan Penyelenggara Pemilu Indonesia yang Profesional
» Konsolidasi Demokrasi full proseding JILID 2
» Politik Distribusi dan Money Politics dalam Kontestasi Pemilu
» Sikap dan perilaku Pemilih terhadap Politik uang Money Poltics
» Mengimplementasikan Kebijakan Konsep Kebijakan
» Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan
» Masalah Sosial dan Kebijakan Sosial
» Sekilas tentang Teleju full proseding JILID 2
» Dampak Penyebaran Lokalisasi Prostitusi
» Kebijakan CSR Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Tengah dan DIY
» Kelembagaan Forum CSR di Pemerintah Daerah
» Latar Belakang Masalah. full proseding JILID 2
» Rumusan Masalah full proseding JILID 2
» Tujuan full proseding JILID 2
» Menuju Kebijakan Publik Yang Baik Dan Ideal.
» Tipe-tipe Evaluasi Kebijakan Publik
» Fungsi Evaluasi full proseding JILID 2
» Revitalisasi full proseding JILID 2
» Pengumpulan Data. full proseding JILID 2
» Metode Analisa full proseding JILID 2
» Kasus Tanjab Timur full proseding JILID 2
» Kasus Kota Jambi full proseding JILID 2
» Kasus Kabupaten Batanghari full proseding JILID 2
» Lingkungan Sosial Penyalahgunaan Narkotika
» Narkotika Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika.
» Peran serta masyarakat. full proseding JILID 2
» Antisipasi Dini full proseding JILID 2
» Pencegahan full proseding JILID 2
» Tujuan Khusus Penelitian full proseding JILID 2
» Pengertian Pemberdayaan full proseding JILID 2
» Pengertian Pemberdayaan Masyarakat full proseding JILID 2
» Penyandang Disabilitas full proseding JILID 2
» Pendekatan dalam Memberdayakan Penyandang Disabilitas
» Implementasi Program Reduce, Reuse dan Recyle 3R Melalui Bank Sampah.
» Lokasi dan Sampel Pragmatik Penelitian
» Desain Penelitian, Pengumpulan dan Pengelolaan
» Analisis Data Penelitian full proseding JILID 2
» Pendekatan Aksesibilitas Non Fisik
» Pendekatan Rehabilitasi Pelatihan full proseding JILID 2
» Tujuan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian
» Kebijakan Publik full proseding JILID 2
» Perumusan Kebijakan Publik full proseding JILID 2
» Jejaring Kebijakan dalam Perumusan Kebijakan Publik
» Sistem Nilai Dalam Perumusan Kebijakan Pubik
» Kebakaran Hutan Peraturan tentang Perlindungan Hutan dan Lahan
» Sistem Nilai full proseding JILID 2
» Pengertian Kebijakan Fiskal full proseding JILID 2
» Pengaruh Insentif Pajak terhadap Penanaman modal Asing PMA
» Fasiltas ,mekanisme dan pensyaratan dalam pengajuan Tax Holiday.
» Efektivitas Penertapan TAX Holiday di Indonesia :
» Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan
» Sejarah Kenadziran Banten Lama
» Manajemen Pengelolaan oleh Kenadziran
» Konsep Pariwisata full proseding JILID 2
» Leslie A. White 2006:86 Wisata Religi
» Edward B. Tylor 2006:87 Wisata Religi
» J. Van Baal 2006:88 Wisata Religi
» Emile Durkheim 2006:89 Wisata Religi
» Myron Bromley 2006:89 Wisata Religi
» Konsep Koordinasi full proseding JILID 2
» Kondisi Geografis, Topografis dan Demografis
» Deskripsi Problem Batas Wilayah Negara
» Upaya Penyelesaian full proseding JILID 2
» Latar Belakang full proseding JILID 2
» Tujuan dan Manfaat Penelitian
» Perumusan Masalah full proseding JILID 2
» Tinjauan Pustaka full proseding JILID 2
» Kerangka Konseptual full proseding JILID 2
» Geographical Position Posisi Geografis
» Physical Conformation, including, as connected therewith, natural productions and climate.
» Extent of Territory full proseding JILID 2
» Number of Population full proseding JILID 2
» Character of the Government, including therein the national institutions
» Metode yang digunakan full proseding JILID 2
» Proses pengumpulan data full proseding JILID 2
» Pentingnya Samudra Hindia dan Kerangka Kerjasama IORA
» Character of the Government, including there in the national institutions
» Dasar Kewenangan Pemerintah Desa Mendirikan Badan Usaha Milik Desa
» Pendirian BUM Des Pendirian dan Pengelolaan BUM Des
» Pengelola BUM Des Pendirian dan Pengelolaan BUM Des
» Permodalan BUM Des Pendirian dan Pengelolaan BUM Des
» Pembuatan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Des
» Penelitian terdahulu yang relevan
» Penanggulangan Bencana full proseding JILID 2
» Pengaturan Pembangunan, Pengaturan infrastuktur dan tata Bangunan
» Penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan baik secara konvensional maupun modern
» Pembuatan Protap Penanggulangan Bencana Dalam hal ini pemerintah Kota Padang telah melakukan
» Pengadaan Sistem Peringatan Dini pada 45 titik di Zona Merah Pemerintah Kota Padang juga telah
» Pembentukan Pemberdayaan Pusdalops Adapun yang dilakukan oleh pemerintah Kota Padang dalam
» Pembuatan Peta Informasi Petunjuk Evakuasi Untuk memudahkan masyarakat mengetahui arah dan
» Negara dan Kebijakan Pertanian
» Kebijakan Pertanian di Negara Berkembang
» Liberalisasi Ekonomi full proseding JILID 2
» Kebijakan Pertanian di Negara Maju
» Preferensi Petani di Negara maju dan berkembang
» Kasus Negara Maju full proseding JILID 2
» Kasus Negara Berkembang full proseding JILID 2
» Reformasi Administrasi full proseding JILID 2
» Keuangan Daerah full proseding JILID 2
» Transparansi dan Akuntabilitas full proseding JILID 2
» Good Governance Prinsip-Prinsip Good Governance
» Konsep Implementasi Kebijakan Publik Model George C Edward III
» Tinjauan Tentang Keterbukaan Informasi Publik
» Obyek Penelitian full proseding JILID 2
» DisposisiSikap full proseding JILID 2
» Struktur Birokrasi full proseding JILID 2
» Bentuk Komunikasi DPRD Sumbar dengan Konstituen
» Identitas Responden Konstituen Masyarakat
» Komposisi Responden berdasarkan Umur
» Komposisi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
» Komposisi Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan
» Komposisi Responden berdasarkan Suku Bangsa
» Komposisi Responden berdasarkan Tingkat Pendapatan
» Tanggapan Masyarakat terhadap perlunya Komunikasi dengan DPRD
» Kebutuhan Masyarakat terhadap Peningkatan Hubungan Komunikasi Masyarakat dengan DPRD
» Alasan Perlunya Peningkatan Komunikasi Konstituen dengan DPRD
» Kesimpulan full proseding JILID 2
» Saran full proseding JILID 2
» Aspek Pengaturan Dana Kampanye:
» Regulasi Dana Kampanye dalam Aturan Perundangan Pemilu Indonesia
» Sumber Dana: full proseding JILID 2
» Pengendalian Pengeluaran Dana Kampanye
» Persyaratan Pelaporan dan Pengungkapan Pelaporan Dana Kampanye
» Definisi Akuntabilitas dalam Politik
» Akuntabilitas Politik dalam Pemilihan Umum
» Mencari Mekanisme Politik Untuk Memastikan Akuntabilitas
» Penyelenggara Pemilu full proseding JILID 2
» Model –Model Penyelenggara Pemilu
» Kelemahan Model Independen yang diterapkan Indonesia
» Alternatif Model KPU Untuk kedepan
» Menciptakan Organisasi Dan Manajemen KPU Yang Profesional
» Persyaratan Menciptakan KPU Yang Profesional
» Kegiatan yang dilaksanakan. full proseding JILID 2
» Pelaksanaan Seleksi. a. Tahap penerimaan pendaftaran
» Kegiatan awal Komisi Pemilihan Umum Kab. Solok.
» Proses P4B full proseding JILID 2
» Konsep Pergantian Antar Waktu PAW
» Legislasi dan Perwakilan Politik
» Teori full proseding JILID 2
» Proses PAW Enam Anggota DPRD Riau Periode 2014-2019
» Konsistensi Partai dalam Memproses Usulan PAW
» Mekanisme Internal Partai Dalam Proses PAW
» Lambatnya Surat Keputusan Mendagri
» Dinamika PAW Enam Anggota DPRD Riau Periode 2014-2019
» Konstelasi Politik Menjelang Pilkada 2015 di DPRD Riau
» Menurunnya Kinerja Anggota DPRD Riau
» Varian Sistem Distrik Sistem Distrik Memiliki 5 lima varian, yaitu :
» Block Vote BV full proseding JILID 2
» Alternative Vote AV full proseding JILID 2
» Varian Sistem Proporsional Sistem Proporsional Memiliki 2dua varian, yaitu :
» Proportional Representation PR full proseding JILID 2
» Sistem Campuran full proseding JILID 2
» Sistem Pemilu Di Luar Mainstream
» Single Non Transfereble Vote SNTV
» Limited Vote full proseding JILID 2
» Unsur-unsur sistem pemilu full proseding JILID 2
» Waktu penyelenggaraan full proseding JILID 2
» Metode pencalonan candidacy full proseding JILID 2
» Penyuaraan Balloting full proseding JILID 2
» Besaran Distrik District Magnitude
» Pembuatan Batas-Batas RepresentasiPendistrikan full proseding JILID 2
» Formula pemilihan Electoral Formula
» Ambang batas Threshold full proseding JILID 2
» Transaksi Politik. full proseding JILID 2
» Hubungan kekerabatan pertalian “guru dengan murid dalam tarekat Syathariyah” .
» Kepentingan keterwakilan tarekat Syathariyah dalam pemerintahan.
» Bantuan Langsung dan tidak langsung untuk pengembangan tarekat Syathariyah.
» Proses dukungan politik Zubir Tuanku Kuniang terhadap pasangan calon Yobana - Ril
» Kekecewaan Terhadap Calon Petahana Ali Mukhni.
» Kapasitas dan Kualitas Calon
» Standar Internasional Penyelenggaraa Pemilu
» Standar Penyelenggaraan Pemilu full proseding JILID 2
» Model Badan Penyelenggara Pemilu
» PENDAHULUAN full proseding JILID 2
» Konsep Partisipasi Pemilu KERANGKA KONSEPSUAL
» Konsep Perilaku Memilih KERANGKA KONSEPSUAL
» Konsep Politik Uang KERANGKA KONSEPSUAL
» METODE PENELITIAN full proseding JILID 2
» Peta Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu Legislatif 2014
» Pengetahuan dan Sikap Terhadap Politik Uang
» Temuan Khusus: Uji Hipotesis
» Fenomena Terorisme dan Radikalisme di Abad ke-21
» Pengertian Terorisme dan Radikalisme
» Upaya Penegakan Hukum terhadap Kejahatan Terorisme oleh Pemerintah RI
» Upaya Masyarakat di dalam Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme
» Demokrasi dan Demokratisasi: Menyatukan atau Memecahbelah?
» Angket full proseding JILID 2
Show more