Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

687 Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia Kebijakan Publik, Administrasi Publik 2 Recuperational Tourism Biasanya disebut sebagai pariwisata kesehatan. Tujuan daripada orang-orang untuk melakukan perjalanan adalah untuk menyembuhkan sesuatu penyakit, seperti mandi di sumber air panas, mandi lumpur seperti yang banyak dijumpai di Eropa atau mandi susu, mandi kopi di Jepang yang katanya dapat membuat orang menjadi awet muda; 3 Commercial Tourism Disebut sebagai pariwisata perdagangan, karena perjalanan wisata ini dikaitkan dengan kegiatan perdagangan nasional atau internasional, di mana sering diadakan kegiatan Expo, Fair, Exhibition, dan lain-lain; 4 Sport Tourism Biasanya disebut dengan istilah pariwisata olah raga. Yang dimaksud dengan jenis pariwisata ini ialah perjalanan orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olah raga di sesuatu tempat atau Negara tertentu, seperti Olympiade, All England, Pertandingan Tinju atau Sepak Bola. Atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu sendiri. 5 Political Tourism Biasanya disebut sebagai pariwisata politik, yaitu suatu perjalanannya yang tujuannya melihat atau menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan suatu Negara, apakah ulang tahun atau peringatan hari tertentu, seperti Hari Angkatan Perang di Indonesia, Parade 1 Mei di Tiongkok atau 1 Oktober di Rusia. 6 Social Tourism Pariwisata sosial jangan hendaknya diasosiasikan sebagai suatu pariwisata yang berdiri sendiri. Pengertian ini hanya dilihat dari segi penyelenggaraannya saja yang tidak menekankan untuk mencari keuntungan, seperti misalnya Study Tour, Picnic, atau Youth Tourism yang sekarang kita kenal dengan Pariwisata Remaja. 7 Religion Tourism Yaitu jenis pariwisata di mana tujuan perjalanan yang dilakukan adalah untuk melihat atau menyaksikan upacara-upacara keagamaan, seperti kunjungan ke Lourdes bagi orang beragama Katolik, atau ke Muntilan pusat pengembangan agama Kristen di Jawa Tengah, ikut Haji Umroh bagi orang Islam atau upacara agama Hindu Bali di Sekenan Bali. Dalam penelitian ini, penulis menekankan pada obyek wisata religi, dimana penduduk Indonesia yang mayoritas muslim banyak melakukan kunjungan ziarah. Dan Banten Lama dengan mesjid agungnya merupakan salah satu tempat tujuan masyarakat yang akan melakukan wisata ziarah. Sehingga pihak kenadziran dan pemerintah Kota Serang hendaknya betul-betul mengopimalkan wisata religi ini menjadi salah satu daya tarik wisata yang ada di Banten lama dan bisa menjadi ikon daripada wisata di Kota Serang.

6. Wisata Religi

Pengertian religi sendiri dalam Pujileksono 2006:86 berasal dari kata religare dan relegare Latin. Religare memiliki makna suatu perbuatan yang memperhatikan kesungguh-sungguhan dalam melakukannya. Relegare memiliki arti perbuatan bersama dalam ikatan saling mengasihi. Kedua istilah ini memiliki corak individual dan sosial dalam suatu perbuatan religius. Sedangkan menurut beberapa tokoh pengertian religi adalah sebagai berikut :

a. Leslie A. White 2006:86

Religi adalah salah satu unsur yang membentuk religi tersebut, yakni keyakinan belief adalah salah satu bagian dari sistem ideologi. Sistem tersebut merupakan salah satu wujud kebudayaan. Dengan demikian, religi merupakan bagian dari dan bentuk dalam ruang lingkup kebudayaan manusia. 688 Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Kebijakan Publik, Administrasi Publik

b. Firth 2006:86

Keyakinan belumlah dapat dikatakan sebagai religi apabila tidak diikuti upacara yang terkait dengan keyakinan tersebut. Keyakinan dan upacara adalah dua unsur penting dalam religi yang saling memperkuat.

c. Edward B. Tylor 2006:87

Religi sebagai keyakinan akan adanya makhluk halus belief in spiritual being. Konsep umum religi seringkali berkaitan dengan konsep makhluk halus spiritual being dan konsep kekuatan tak nyata impersonal power. Makhluk halus diyakini berada disekitar kehidupan manusia, sedangkan kekuatan tidak nyata diyakini memberikan manfaat selain juga menimbulkan kerugian dan bencana. d. Koentjaraningrat 2006:87 Religi memuat hal-hal tentang keyakinan, upacara dan peralatannya, sikap dan perilaku, alam pikiran dan perasaan disamping hal-hal yang menyangkut para penganutnya sendiri.

e. J. Van Baal 2006:88

Religi sebagai sistem simbol. Religi diartikan sebagai suatu sistem simbol yang dengan sarana tersebut manusia berkomunikasi dengan jagad rayanya.

f. Emile Durkheim 2006:89

Religi sebagai keterkaitan sekalian orang pada sesuatu yang dipandang sakral yang berfungsi sebagai simbol kekuatan masyarakat dan saling ketergantungan orang-orang dalam masyarakat yang bersangkutan.

g. Myron Bromley 2006:89

Religi berbeda dengan agama, yang menekannkan bentuk hubungan dengan obyek di luar diri manusia. Berdasarkan defini religi diatas, dalam konteks ke-Indonesiaan sebutan religi tidak hanya dikenakan bagi agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu yang memiliki penganut terbesar dan kesemuanya berasal dari luar Indonesia, tetapi juga terhadap semua keyakinan dan upacara yang dianut oleh masyarakat suku indegeneious people masyarakat bersahaja.masyarakat terasing. Dengan kata lain obyek wisata religipun beraneka ragam, contohnya perayaan tahun baru agama Budha waisyak di candi Borobudur yang bisa mendatangkan wisata domestik dari seluruh Indonesia. Hari Panca Wali Karma yang diselenggarakan setiap 10 tahun oleh agama Hindu di Pura Besakih Bali yang bisa menarik jutaan umat Hindu seluruh dunia, umat yang beragama Katolik melakukan perjalanan di Vatikan Roma dan setiap cabang gereja yang ada, sementara untuk umat Islam melakukan perjalanan baik haji maupun umroh ke Mekah dan Madinah, dan masih banyak lagi jenis-jenis wisata religi baik yang ada di Indonesia maupun mancanegara. Adapun bentuk-bentuk religi atau dimaknai sebagai kegiatan dan tempat yang memiliki makna khusus dan dianggap istimewa diantaranya masjid, gereja, makam, candi, upacara dan lain-lain. Sementara dalam Islam sendiri wisata religi dilakukan dalam rangka mengambil pelajaran beribadah dan mengetahui sejarah peradaban manusia untuk membuka hati sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa hidup di dunia ini tidaklah kekal.

7. Konsep Koordinasi

Koordinasi merupakan suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu, sehingga dapat saling mengisi, saling membantu dan saling melengkapi. Koordinasi didefinisikan sebagai proses pengintegrasian penyatuan tujuan dan kegiatan pada satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Menurut Terry 2006:144, koordinasi adalah: “Suatu usaha yang sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha untuk menciptakan kepantasan kuantitas, waktu, dan pengarahan pelaksanaan yang menghasilkan keselarasan dan kesatuan tindakan untuk tujuan yang telah ditetapkan.” Koordinasi dibedakan menjadi dua macam yaitu koordinasi vertikal dan koordinasi horizontal. Koordinasi vertikal merupakan tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya. Sedangkan koordinasi