877
Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia
Pemilu dan Parlemen 3.1 Hipotesis
Penelitian
Hipotesis utama dalam penelitian ini adalah bahwa : H1 Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor sosio-demografi dengan politik uang dalam Pemilu
Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan. H1.1 Terdapat hubungan yang signifikan antara umur responden dengan politik uang dalam Pemilu
Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan H1.2 Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin responden dengan politik uang dalam
Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten H1.3 Terdapat hubungan yang signifikan antara asal kecamatan responden dengan politik uang dalam
Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan H1.4 Terdapat hubungan yang signifikan antara suku bangsa responden dengan politik uang dalam Pemilu
Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir selatan H1.5 Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan responden dengan politik uang dalam
Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan H1.6 Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan responden dengan politik uang dalam
Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan H1.7 Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan responden dengan politik uang dalam
Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan H2 Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap masyarakat terhadap politik uang dengan partisipasi
memilih dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan
4. TEMUAN UMUM PENELITIAN
4.1 Peta Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu Legislatif 2014
4.1.1 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Kelompok Umur
Survei partisipasi masyarakat dalam Pileg 2014 ini menemukan bahwa ada perbedaan partisipasi masyarakat menurut kelompok umur. Ini dibuktikan bahwa dari hasil analisis diperoleh nilai α= 0,045 lebih kecil dari 0,05
yang berarti terdapat perbedaan partisipasi masyarakat dalam pemilu berdasarkan kelompok umur responden. Jumlah responden yang terbanyak berpartisipasi adalah kelompok umur 17–29 tahun yaitu 146 orang atau 93,6
dari total 156 responden. Partisipasi tertinggi kedua adalah mereka dalam kategori kelompok umur 30-32 tahun yaitu 123 orang atau 100, diikuti oleh rentang umur 43-55 tahun pada posisi ketiga yaitu 80 orang atau 97,6
dari 82 responden, dan kelompok umur 56-68 tahun pada posisi keempat yaitu 30 orang atau 100. Sedangkan persentase pertisipasi dalam pemilu terendah berada pada kelompok umur tua yaitu 69-81 yaitu 8 orang atau
100, dan kelompok umur 82-94 tahun yaitu 1 orang atau 100.
Data-data di atas memperlihatkan bahwa partisipasi yang tinggi lebih didominasi oleh responden dari kalangan muda yaitu 17-32 tahun dan kalangan paruh baya yaitu mereka yang berumur dalam rentang 43-55 tahun. Ini
menginformasikan kenyataan yang menggembirakan karena kalangan muda ternyata mempunyai partisipasi yang tinggi, tidak seperti di daerah lain yang pemilih mudanya cenderung rendah, sehingga menyumbang kepada
angka golput yang tinggi, misalnya di Kota Bukittinggi yang golput pemilih mudanya mencapai 66,29 atau 59 responden dari total 375 respondenLihat Aidinil Zetra, dkk., 2015. Di Kabupaten Pesisir Selatan hanya
terdapat angka golput atau mereka yang tidak ikut memilih dari kalangan muda yaitu mereka yang berumur 17-32 tahun, yaitu 10 responden atau 6,4 dari 156 responden dalam kelompok umur yang sama. Jika dilihat
pada keseluruhan total 400 responden maka persentase partisipasi masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan yang ikut dalam pemilu 2014 adalah 97, sisanya yakni yang tidak ikut pemilu atau golput adalah 3,0. Sebaran
persentase ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.1 berikut ini:
878
Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Pemilu dan Parlemen Tabel 4.1.1 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Kelompok Umur
Kelompok Umur Apakah ikut dalam Pileg 2014
Total Ya
Tidak
17-29
146 93.6 10 6.4
156 100
30 - 42 123 100
0 0.0 123 100
43 - 55 80 97.6
2 2.4 82 100
56-68
30 100 0 0.0
30 100
69 - 81 8 100
0 0.0
8 100
82 - 94
1 100 0 0.0
1 100
Total 388 97.0
12 3.0 400 100
Sumber: Data Primer 2015
4.1.2 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.1.2 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Apakah ikut dalam Pileg 2014 Total
Ya Tidak
Laki-laki 199 96.1
8 3.9 207 100
Perempuan
189 97.9 4 2.1
193 100
Total 388 97.0
12 3.0 400 100
Sumber: Data Primer 2015
Sementara itu, partisipasi masyarakat dalam pemilu menurut jenis kelamin juga memperlihatkan tidak adanya perbedaan partisipasi antara responden laki-laki dan perempuan di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini terbukti bahwa
nilai α= 0,294 lebih besar dari 0,05. Tabel 4.1.2 di atas menginformasikan bahwa antara responden perempuan dan responden laki-laki memiliki partisipasi politik yang sama dalam pemilihan umum legislatif 2014 di Kabupaten Pesisir
Selatan. Dengan kata lain, tingkat partisipasi dalam pemilihan umum tidak dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin.
4.1.3 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Kecamatan
Tabel 4.1.3 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Kecamatan Kecamatan
Apakah ikut dalam Pileg 2014 Total
Ya Tidak
Silaut 19 100
0 0.0 19 100
Lunang
19 95.00 1 5.0
20 100
Rahul Tapan
20 100 0 0.0
20 100
Basa Ampek Balai Tapan
20 100 0 0.0
20 100
Pancung Soal
19 100 0 0.0
19 100
Air Pura
20 100 0 0.0
20 100
Linggo Sari Baganti
24 100 0 0
24 100
Ranah Pesisir
14 100 0 0.0
14 100
Lengayang
23 100 0 0.0
23 100
Sutera 27 93.1
2 6.9 29 100
Batang Kapas
55 96.5 2 3.5
57 100 IV Jurai
13 100
0 0.0 13 100
Bayang
46 91.8 3 8.2
49 100
IV Nagari Bayang Utara
57 96.70 3 3.3
60 100 Koto XI Tarusan
12 92.3 1 7.7
13 100
Total 388 97.0
12 3.0 400 100
Sumber: Data Primer 2015
879
Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia
Pemilu dan Parlemen
Temuan lain dari penelitian ini adalah juga menginformasikan tidak terdapat perbedaan partisipasi dalam pemilu 2014 menurut kecamatan. Ini dibuktikan dengan nilai α= 0,716 lebih besar dari 0,05 dengan koefisien
kontigensinya C hanya 0,161 yaitu lebih kecil dari 0,5. Semua kecamatan rata-rata memiliki angka partisipasi memilih yang tinggi yaitu antara 91,8 hingga 100 dari total 400 responden. Kecamatan Bayang 91,8,
Kecamatan Koto XI Tarusan 92,3 dan Kecamatan Sutera 93,1. Sedangkan sembilan kecamatan yang lain mencapai tingkat partisipasi 100.
4.1.4 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Suku Bangsa
Survei ini juga menemukan bahwa ternyata tidak ada perbedaan partisipasi responden dalam pemilihan umum menurut suku bangsa Minangkabau, Jawa, Melayu dan lainnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini
terbukti bahwa nilai α= 0,827 lebih besar dari 0,05. Dan, hubungan kedua variabel juga lemah terbukti dari Nilai Koefisien Kontingensinya hanya 0,047 yang lebih kecil dari 0,5.
Kenyataan tidak adanya perbedaan partisipasi responden dalam pemilihan umum menurut suku bangsa ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.4 berikut ini.
Tabel 4.1.4 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Suku Bangsa Suku Bangsa
Apakah ikut dalam Pileg 2014
Total Ya
Tidak
Minangkabau
361 96.8 12 3.2
373 100 Jawa
23 100 0 0.0
23 100
Melayu
3 100 0 0.0
3 100
Lainnya
1 100 0 0.0
1 100
Total 388 97.3
12 3.0 400 100
Sumber: Data Primer 2015
4.1.5 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 4.1.5 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Tingkat Pendidikan Kecamatan
Apakah ikut dalam Pileg 2014 Total
Ya Tidak
SD 48 98.0
1 2.0 49 100
SLTP 56 100
0 0.0 56 100
SLTA 206 94.9
11 5.1 217 100
D1, D3, D4 31 100
0 0.0 31 100
S1 46 100
0 0.0 46 100
S2 ke atas 1 100
0 0.0 1 100
Total 388 97.0
12 3.0 400 100
Sumber: Data Primer 2015
Berdasarkan data-data pada Tabel 4.1.5 di atas, survei ini juga menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan partisipasi memilih berdasarkan tingkat pendidikan. Ini dibuktikan dengan nilai α= 0,187 lebih besar dari 0,05.
Hubungan kedua variabel juga lemah terbukti dari Nilai Koefisien Kontigensinya C hanya 0,136 yang lebih kecil dari 0,5.
Dari tabel 4.1.5 terlihat bahwa kelompok responden dengan tingkat pendidikan SLTA penyumbang terbesar pemilih di Kabupaten Pesisir Selatan, dengan angka partisipasi 94,9 lebih tinggi daripada mereka
yang berpendidikan SD dan SLTP, serta D1, D3, D4, serta S1 dan S2. Namun demikian di Kabupaten Pesisir Selatan tingkat pendidikan seseorang bukanlah faktor penentu dari tinggi rendahnya tingkat partisipasi memilih
masyarakat.
880
Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Pemilu dan Parlemen
4.1.6 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Jenis Pekerjaan
Berdasarkan data hasil penelitian, juga terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan partisipasi masyarakat dalam pemilu responden berdasarkan Jenis Pekerjaan. Ini dibuktikan dengan nilai α= 0,321 0,05 namun hubungannya
tidak signifikan karena Nilai Koefisien Kontigensinya hanya 0,175 0,5. Dengan kata lain, partisipasi masyarakat dalam pemilu di Kabupaten Pesisir Selatan tidak signifikan dipengaruhi oleh jenis pekerjaan seseorang. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.6 berikut:
Tabel 4.1.6 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Apakah ikut dalam Pileg 2014
Total Ya
Tidak
GuruDosen 20 100
0 0.0 20 100
Pegawai Pemda 14 100
0 0.0 14 100
Pegawai Swasta 16 100
0 0.0 16 100
Wiraswastackecil-kecilan 38 100
0 0.0 38 100
Pensiunan 3 100
0 0.0 3 100
BengkelJasa Service 93 97.9
2 2.1 95 100
PetaniPeternak 2 100
0 0.0 2 100
Buruh kasarPembantu 67 98.5
1 1.5 68 1000
Pedagang warungkaki lima 5 100
0 0.0 5 100
Sopir 15 100
0 0.0 15 100
PengusahaKontraktor Besar 3 100
0 0.0 3 100
Kerja Tidak Tetap 112 92.6
9 7.4 121 100
Total 388 97.0
12 3.0 400 100
Sumber: Data Primer 2015
4.1.7 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Tingkat Pendapatan
Survei ini juga menemukan bahwa Tingkat Pendapatan seseorang ternyata tidak mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pemilu 2014. Jadi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara satu jenis pekerjaan tertentu
dengan pekerjaan lain dalam partisipasi pada pemilu 2014. Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh nilai α = 0,892 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan partisipasi dalam pemilu berdasarkan tingkat pendapatan. Dan,
hubungannya juga tidak signifikan karena Nilai Koefisien Kontingensinya hanya 0,065 0,5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.7 berikut ini:
Tabel 4.1.7 Peta Partisipasi Pemilih Menurut Tingkat Pendapatan
Pendapatan Rumah Tangga Apakah ikut dalam Pileg 2014
Total Ya
Tidak
Dibawah 500 ribu 70 95.9
3 4.1 73 100
500-- 999 ribu 134 97.8
3 2.2 137 100
1 jt -- 1.499jt 101 97.10
3 2.9 104 100
1.5 jt – 1.999 jt 38 95.00
2 5.0 40 1000
2 jt – 2.499 jt 16 100
0 0.0 16 100
2.5 jt – 5 jt 29 96.7
1 3.3 30 100
Total 388 97.0
12 3.0 400 100
Sumber: Data Primer 2015
4.2 Pengetahuan dan Sikap Terhadap Politik Uang
Pada bagian ini akan dipaparkan secara berurutan tentang temuan berkaitan dengan pengetahuan masyarakat mengenai politik uang terdiri dari “pengetahuan tentang jenis politik uang”, “pengetahuan tentang waktu pembagian
politik uang”, dan “pengetahuan tentang aktor yang membagikan politik uang”; kemudian “sikap masyarakat terhadap politik uang”, “sikap calontim sukses terhadap politik uang”, dan “sikap penyelenggara pemilu terhadap politik uang”.