Kasus Tanjab Timur full proseding JILID 2
627
Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia
Kebijakan Publik, Administrasi Publik
Faktor lain dari kerawanan Narkoba adalah adanya ketidakberdayaan masyarakat secara sosial dan ekonomi akibat kemiskinan dan pengangguran. Keduanya merupakan lingkaran setan yang tidak pernah ada
habisnya kecuali diputus dengan upaya yang sungguh-sungguh dengan konsep pencegahan dan pemberdayaan masyarakat. Kerawan peredaran gelap Narkoba juga terjadi pada kotakabupaten yang penduduknya majemuk
dan multikultural dengan tingkat urbanisasi yang tinggi, banyaknya pengangguran dan kemiskinan yang tinggi serta banyak tempat-tempat hiburan.
Tingginya mobilitas jasa transportasi tanpa pengawasan yang ketat dari pemerintah daerah juga menjadikan banyak penyeludupan Narkoba melalui travel, terminal, cargo dan jasa pengiriman paket. Sementara itu keberadaan
hunian dengan tingkat interaksi rendah dengan masyarakat seperti kos-kosan, rumah bedeng, rumah kontrakan, apartemen, rumah susun dll menjadikan tempat-tempat tersebut menjadi sarang produksi Narkoba.
Selama ini upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika P4GN telah dilakukan oleh aparat BNN berdasarkan UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan juga melibatkan
aparat-aparat lain yang terkait seperti Kepolisian, TNI serta Bea dan Cukai, namun faktanya angka penyalahgunaan dan peredaran gelap masih terus meningkat setiap tahun. Ini membuktikan bahwa tidak cukup mengandalkan
aparat penegak hukum untuk melakukan upaya P4GN tersebut. Adanya kompetisi yang tidak sehat antara aparat penegak hukum menjadi faktor tidak berjalan secara maksimal upaya P4GN, belum lagi adanya oknum dari
penegak hukum yang menyalahgunakan kewenangan dengan melakukan aksi “86” atau damai ditempat terhadap pelaku, silahkan diamati sendiri bagaimana lifestyle aparat bagian penindakan.
Pemerintah Daerah Pemda sebenarnya juga mempunyai peran besar dalam upaya P4GN, dengan dikeluarkanya Inpres RI No. 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan Strategis Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2011–2015 yang menginstruksikan kepada para Menteri, Gubernur dan BupatiWalikota untuk menyusun dan melaksanakan rencana aksi Pencegahan,
Pemberdayaan Masyarakat, Rehabilitasi dan Pemberantasan Narkoba tahun 2011–2015. Namun penulis merasa sangat sedikit daerah yang melaksanakan atau tolong bantu penulis untuk menyebutkan daerah mana yang telah
melaksanakan Inpres tersebut? bahkan yang lebih parah Kepala Daerah, Sekda, dan SKPD terkait justru tidak mengetahui ada Inpres tersebut.
Tahun 2013 Mendagri juga telah mengeluarkan Permendagri No. 21 Tahun 2013 Tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dimana dijelaskan bahwa BupatiWalikota melaksanakan fasilitasi
pencegahan dengan tugas; menyusun perda, meningkatkan partisipasi masyarakat, melakukan kemitraan dengan ormas, swasta, perguruan tinggi,dll, melibatkan forum kerukunan umat beragama, dan menyusun program
kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkotika. Namun lagi-lagi faktanya tidak banyak daerah yang melakukan.
Dengan memperhatikan fenomena-fenomena diatas semua komponen bangsa ini harus menyadari dan mengambil peran untuk ikut serta dan bertanggungjawab dengan sungguh-sungguh dan dengan cara yang tidak
biasa dalam mencegah dan menanggulangi masalah Narkoba. Untuk itu, ditingkat daerah diperlukan payung hukum berbentuk Peraturan Daerah Perda untuk melakukan upaya P4GN dengan fokus melakukan antisipasi
dini, pencegahan, dan partisipasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari Narkoba.
Ruang lingkup pengaturan yang bisa dilakukan seperti: 1. Menyeleksi calon siswa, mahasiswa, pegawai pekerja dengan test narkoba. 2. Melakukan Komunikasi Informasi Edukasi KIE tentang bahaya narkoba
dan pola hidup sehat dalam materi ajar, lingkungan kerja dan masyarakat seperti di posyandu PKK dll secara intensif dan kontinyu. 3. Melakukan pengaturan pemondokan, kos-kosan, hotel dan tempat-tempat usaha
lainnya untuk membuat papan larangan penyalahgunaan narkoba, membuat surat pernyataan diatas materai bagi penghuni, 4. Peningkatan peran serta masyarakat, misalnya; disetiap lingkungan pendidikan, kerja, kelurahan
desa diupayakan terbentuk kader anti narkoba, satuan tugas anti narkoba, lembaga konseling, 5. pemberdayaan lingkungan masyarakat membentuk kampung anti narkoba dan pemberdayaan lingkungan kerja melalui inisiatif
menciptakan lingkungan bersih narkoba seperti dengan melakukan test urine dan test rambut secara berkala pada anggotanya dan pada saat proses rekruitmen pegawai, seleksi masuk lembaga pendidikan, prosedur kenaikan
pangkat, maupun penyuluhan dari kader yang ditunjuk di masing-masing lingkungan.
628
Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Kebijakan Publik, Administrasi Publik
Dengan adanya perda tersebut daerah mempunyai landasan hukum lebih kuat dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika P4GN. Dengan keterlibatan semua lapisan
masyarakat memerangi narkoba, semoga bangsa ini segera bebas dari peredaran gelap narkoba sehingga tercipta generasi penerus yang sehat dan siap membangun dearah, bangsa dan negara.
TINJAUAN PUSTAKA