Pedoman Observasi dan FGD

937 Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia Perubahan Sosial, Gerakan Sosial, Multikulturalisme, Konflik, Terorisme, Penegakan Hukum ketidak sesuaian dengan praktik pembelajaran. Tujuannya untuk merumuskan formulasi awal yang kemudian akan dituangkan kedalam rencana awal tindakan. Refleksi berikutnya dilakukan pada setiap akhir pelaksanaan suatu tindakan. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru untuk menemukan bahan guna perbaikan rencana tindakan selanjutnya. Karena penelitian ini bersifat kolaboratif bekerjasama antara peneliti dan guru maka sebelum dilakukan penelitian peneliti perlu mengunjungi sekolah beberapa kali agar terjadi penyesuaian dengan siswa dan guru dilokasi penelitian selain agar kehadiran peneliti tidak mengganggu situasi dan kondisi pada saat kegiatan pembelajaran. Berdasarkan permasalahan yang ada langkah penelitian ini sebagai berikut: a. Peneliti bersama guru saling tukar pendapat untuk menentukan persiapan diadakannya survey pendidikan multikultural dan tidakan pembelajaran action di kelas dengan maksud agar tidak mengganggu jadwal kegiatan pembelajaran sesuai dengan program sekolah. b. Peneliti dan guru secara bersama sama membuat persiapan evaluasi pembelajaran yang meliputi: materi ajar multikultural atas dasar hasil survey pendahuluan, guru membuat pembagian waktu yang tepat dan ideal sesuai dengan waktu untuk mata pelajaran sosiologi. c. Sebelum pelaksanaan evaluasi tindakan peneliti bersama guru berdiskusi menentukan indikator yang akan diobservasi saat kegiatan pembelajaran. d. Pelaksanaan tindakan pertama guru mengajar sebagaimana adanya sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. e. Diskusi untuk membicarakan hasil temuanrefleksi dan menentukan rencana tindak selanjutnya yaitu tindakan kedua, begitu selanjutnya untuk pelaksanaan selanjutnya. INDIKATOR CAPAIAN Tabel Indikator Capaian No Kegiatan Indikator Capaian Tahun 1 Tahun 2 1 Orientasi, baseline survey Teridentifikasi masalah dan kebutuhan pembelajaran multikultural Teridentifikasi masalah dan kebutuhan pembelajaran multikultural 2 Perencanaan Penelitian Evaluasi Tindakan Tersusun Rencana evaluasi tindakan pembelajaran multikultural Tersusun Rencana evaluasi tindakan pembelajaran multikultural 3 Pelaksanaan Evaluasi tindakan pembelajaran multikultural Terlaksana Praktek Evaluasi pembelajaran multikultural Terlaksana Praktek Evaluasi pembelajaran multikultural 4 Refleksi tindakan pembelajaran Terumuskan perbaikan dan pengembangan praktik pembelajaran Terumuskan perbaikan dan pengembangan praktik pembelajaran TEMUAN DAN PEMBAHASAN 1. Prinsip Dasar Implementasi Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Multikultural Di Indonesia Pendekatan pendidikan multikultural akan diimplementasikan di Indonesia, haruslah berdasarkan realita di Indonesia dan kearifan lokal local wisdom atau indegenous knowledge dalam makna luas, tegasnya dengan memperhatikan karakteristik bangsa dan budaya Indonesia sendiri: Local wisdom is defined as what mankind using his brain powers to act and behave toward things, objects, or events that occur in a particular space, also a pattern of relationship between human interaction with humans or humans with their physical environment Share forearth. Blogspot.com 201101. Indigenous knowledge IK is the local knowlwdge – knowledg that is unique to a given culture ore society. IK contrasts with the international konowledge sytem generated by universites, research institutions and provate firms. It is the basis for local-level decision making in agriculture, healath cara, food preparation, education, natural-resource management, and a host of other activities in rural communities Warren 1991; cited on 12 January 2012 from www.worldbank.orgafrikbasic.htm