Character of the Government, including therein the national institutions

717 Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia Demokrasi, Desentralisasi, Governance Tabel 2. Cross Cutting Issue dan Pencapaiannya No Cross Cutting Issue Achievement 1 Women Empowerment Women’s Economic Empowerment event with a Focus on Tourism and Textiles in IORA countries, Kuala Lumpur, Malaysia, 17 - 19 August 2014 Women Empowerment and Poverty Alleviation, Hyderabad, India, 17 - 19 September 2014 Mobilising Markets and Commitments to Gender Equality in the Indian Ocean Rim Region”, Mahé Island, Seychelles, 24-25 August 2015 – Mahé consensus was the outcome. 2 Blue Economy Blue Economy theme was recognised as a high priority area at the 14th COM in Australia, October 2014. First IORA Ministerial Blue Economy Conference, 2-3 September 2015, Mauritius - Focused on the following priority sectors: Fisheries and Aquaculture, Renewable Ocean. Outcome Energy, Seaports and Shipping, Offshore Hydrocarbons and Seabed Minerals. The deliberations and outcomes of the BEC resulted in the ‘Mauritius Declaration on the Blue Economy’ which seeks to harness oceans and maritime resources to drive economic growth, job creation and innovation, while safeguarding sustainability and environmental protection. 3 other meetings preceded the Ministerial meeting: Blue Economy Core Group Workshop on “Promoting Fisheries Aquaculture and Maritime Safety Security Cooperation in Indian Ocean region”, 4 – 5 May 2015, Durban, South Africa, Workshop on “Exploration and Development of Seabed Minerals and Hydrocarbons: Current Capability and Emerging Science Needs”, 26 - 27 July 2015, Bali, Indonesia; IORA Dialogue on the Blue Economy in Goa, India on 17-18 August, 2014 Blue Economy Conference II- Indonesia, 2017 Sumber :V.N. Attri, Growing Strength of Indian Ocean Rim AssociationIORA And Emerging Global Development Paradigms, dioalah penulis Sebagian besar bentuk kegiatan IORA adalah dalam bentuk workshop dan pelatihan yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta dari negara-negara anggota untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan teknologi.Dari berbagai program tersebut bermunculan inisiatif-inisiatif baru untuk memajukan kerjasama dan program pembangunan. Disamping itu berbagai konfrensi dan pertemuan juga menghasilkan kesepakatan bersama untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan upaya pencegahan terjadinya konflik di masa mendatang.Selama keketuaan Indonesia dalam IORA seharusnya dapat dimafaatkan dengan maksimal oleh Indonesia, khususnya Sumatera Barat.

2. Pemetaan Potensi Maritim Sumatera Barat

Sumatera Barat adalah salah satu wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan perairan Samudra India. Ketika Indonesia ditunjuk menjadi ketua IORA 2015-2017, Padang, Ibukota Provinsi Sumatera Barat beberapa menjadi tuan rumah pelaksanaan beberapa pertemuan IORA. Momen ini memberikan ransangan dan motivasi bagi pemerintah lokal, pemuka masyarakat, akademisi dan khususnya pebisnis Sumatera Barat untuk memanfaatkan IORA dalam pembangunan ekonomi maritim.Samudra Hindia sebagai urat nadi kehidupan masyarakat pesisir barat Sumater Barat, merupakan sumber power yang potensial untuk dimobilisasi dalam mencapai kesejahteraan. Memiliki wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia merupakan sumber sea power yang strategis baik secara ekonomi, politik maupun keamanan. Samudra Hindia yang menyimpan potensi sekaligus juga permasalahan akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisirnya. Berangkat dari pemikiran Mahan mengenaielemen sea power, pontesi maritime Sumatera barat. Dapat kita petakan dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Geographical Position Posisi Geografis

Secara geografis posisi wilayah pesisir Sumatera Barat cukup strategis karena berada berdekatan dengan jalur perdagangan laut yang ramai sejak zaman kolonialisme sampai saat ini yakni Selat Malaka. Pesisir barat Sumatera Barat berada diantara choke point yakni antara Choke Point Selat Malaka, dan Choke Point Selat Sunda dan Selat Lombok. Berada pada dua posisi ini seharusnya menjadi wilayah yang sering disinggahi oleh kapal-kapal perdagangan asing yang akan menuju kawasan timur Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Namun selama ini, rute perdagangan internasional tidak ada atau jarang yang melawai jalur dari Selat Malaka terus menuju Selat Sunda, melainkan lebih memilih melewati Singapura dan pesisir Timur Pulau Sumatera. 718 Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Demokrasi, Desentralisasi, Governance Gambar 1. Sea Lane Communication and Choke Point In Hindia Ocean Sumber : Tim Sweijs, Willem Cleven, et al, The Maritime Future of the Indian Ocean, The Hague Centre for Strategic Studies, Netherland, 2010 Choke Point dan Sea line Communication ini adalah pusat-pusat kegiatan terpadat di sepanjang Samudra Hindia ada 7 Choke Point, mulai dari Afrika sampai Australia. Sumatera Barat harus membuat rencana strategis untuk menarik para pedagang yang melintasi jalur perdagangan samudra hindia untuk singgah di pelabuhan Teluk Bayur dan pelabuhan-pelabuhan lain yang direncanakan akan menjadi pelabuhan internasional.

2. Physical Conformation, including, as connected therewith, natural productions and climate.

Wilayah pesisir merupakan pintu masuk askses keluar masuk dengan dunia luar.Begitu juga dengan wilayah pesisir Sumatera Barat merupakan pintu gerbang akses untuk terintegrasi dengan ekonomi global kawasan Samudra Hindia. Banyak sekali potensi pesisir pantai Sunatera Barat yang dapat dikembangkan menjadi sebuah pelabuhan yang memungkinkan terjadinya pemusatan aktivitas perdagangan dengan wilayah lain dibelahan dunia.Pelabuhan Teluk Bayur dan beberapa pelabuhan telah diproyeksikan oleh pemerintah untuk dikembangkan menjadi pelabuhan internasional sebagaimana yang tertuang dalam RTRW Sumatera Barat.Namun demikian, fasilitas perdagangan dan lalu lintas perairan yang canggih sehingga menjadi daya tarik dan daya saing belum memadai. Sarana transportasi laut pelabuhan yang ada di Provinsi Sumatera Barat mempunyai fungsi yang beragam, yakni sebagai pelabuhan utama, pengumpul regional, pelabuhan laut penumpang dan barang dan pelabuhan lokal.Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pelabuhan utama di Kota Padang, berfungsi sebagai pelabuhan nasional dan internasional.Pelabuhan Muara merupakan pelabuhan pengumpul. Elemen mengenai konfirmasi secara fisik ini juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi sumberdaya maritim yang dimiliki oleh pantai dan laut suatu negara, termasuk kekayaan bawah lautnya sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pusat industri perikanan dan pariwisata. Wilayah pesisir Sumatera Barat kaya akan sumberdaya maritim dan saat ini telah ditetapkan sebagai pusat Ikan Tuna untuk wilayah barat Indonesia. Selain kekakayaan ikan yang juga merupakan aliran dari Samudra Hindia pada umumnya karena merupakan tempat bertemunya arus panas dan dingin, wilayah pantai Sumatera Barat juga dikarunai keindahan pemandangan alam dan Pulau-Pulau yang berpotensi untuk dikembangkan dalam hal pariwisata. Provinsi Sumatera Barat saat ini mempunyai peluang besar mendongkrak income dari sektor pariwisata, oleh sebab itu pariwisata dimasa yang akan datang memiliki arti yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi, sosial, budaya, teknologi, keamanan dan ketertiban. Saat ini Provinsi Sumatera Barat, memiliki objek wisata sebanyak 204 yang tersebar di 19 kabupatenkota. Misalnya Kota Padang yang terkenal dengan Pantai Aie Manih Wisata Bahari dengan total pengunjung sebanyak 20.778 orang, Pantai Padang Wisata Bahari dengan total pengunjung 10.548 orang, Kawasan Gunung Padang dan Taman Siti Nurbaya Wisata Alam total pengunjung