719
Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia
Demokrasi, Desentralisasi, Governance
14.313 orang. Jumlah wisatawan mancanegara wisman yang berkunjung ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau BIM dan Pelabuhan Teluk Bayur bulan Desember 2015 mencapai 5.302 orang,
mengalami peningkatan 10,21 persen dibanding bulan November 2015 yang tercatat sebanyak 4.811 orang.
36
Provinsi Sumatera Barat, 2015 merupakan sarana dan prasarana pariwisata bahari yang terdapat di 7 tujuh kabupatenkota yakni Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman,
Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang saat ini memiliki jumlah sarana dan prasarana pariwisata bahari yang paling banyak.
Sebagai pintu masuk menuju akses dunia luar, pantai dan pelabuhan padang akan memberikan kontribusi untuk kemakmuran Sumatera Barat secara keseluruhan karena, hasil-hasil alam dan sumberdaya lainnya yang
berasal dari pedalam Sumatera Barat dapat diakses langsung dari pelabuhan tersebut.
3. Extent of Territory
Luas perairan laut Sumatera Barat ± 52.882,42 km² dengan panjang garis pantai 1.378 km, luas perairan Zona Ekonomi Eksklusif ZEE sekitar 12.870 km2 dan memiliki 375 buah pulau besar serta kecil.Provinsi Sumatera
Barat memiliki panjang garis pantai sepanjang 2.420.357 km dan seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Indonesia dengan luas perairan laut sebesar 186.580 km².Sumatera Barat memiliki 391 gugusan pulau dengan
jumlah pulau terbanyak dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Mentawai yakni sebanyak 124 pulau, sedangkan Kabupaten Agam mempunyai pulau paling sedikit yakni hanya 2 pulau.
37
Pulau-pulau ini berada disepanjang pesisir Samudra Hindia dan memiliki potensi yang beragam.
Sumatera Barat mempunyai potensikelautan dan perikanan yang relative besarpotensilestari sumberdaya ikan sebesar312.550 ton per tahun, pulau-pulaukecil 185 buah, potensi mangrove39.832 ha, dan terumbu karang6.974,91 ha.
38
Keunikan Pantai yang dimiliki oleh Sumatera Barat, adalah Kondisi yang mempengaruhi pembangunan suatu negara wilayah dari kekuatan lautnya adalah apa yang membuat wilayah pesisir mereka berbeda dengan
wilayah pesisir yang lain. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah bukan berapa mil panjang lautnya akan tetapi berapa luas pantai yang dimiliki dan apa saja potensi launya untuk dikembangkan sebagai suatu entitas ekonomi.
4. Number of Population
Jumlah penduduk yang bermukim di wilayah pesisir dan laut ini adalah sebesar 1.387.875 jiwa atau sebanyak 143.250 rumah tangga KK. Wilayah yang memiliki penduduk pesisir dan laut terbesar ada di Kota Padang
sebesar 486.254 jiwa atau 14.442 rumah tangga dengan jumlah desa sebanyak 23 desa dan jumlah penduduk pesisir dan laut terkecil berada di Kabupaten Agam dengan jumlah penduduk sebesar 25.037 jiwa atau 6.509
rumah tangga dengan jumlah desa sebanyak 9 desa.
Populasi sebagai elemen sea power tidak hanya berpijak pada jumlah populasi, Mahan menekanka pada karakteristik dari populasi yang mendiami wilayah pantai tersebut. Dalam penelitian ini untuk melihat potensi
sumberdaya manusia yang dimiliki Sumatera Barat, mengambil parameter kualitas sumberdaya manusia pada umumnya yakni pendidikan dan indeks pembangunan manusia Sumatera Barat dihubungkan dengan pengetahuan
dan keterampilan mereka dalam mengelola sumberdaya alam lautnya.
Jumlah nelayan padatahun 2011 sebesar 34.584 orang.Secara umum penduduk Sumatera Barat telah mengalami pengurangan tingkat kemiskinan dan peningkatan indeks pembangunan manusia, namun untuk wilayah pesisir, secara
pendidikan penduduknya, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah dan jumlah rumah tangga miskin masih besar.
5. Character of the People
Karakter budaya nasional dan bakat yang dimiliki oleh penduduk Sumatera Barat dalam mengembangkan sumberdaya laut sesungguhnya cukup potensial sebagai masyarakat nelayan dan masyarkat bahari.Masyarakat
36. Laporan Bahan Lingkungan Hidup Sumatera Barat 37. Laporan Bahan Lingkungan Hidup Sumatera Barat
38. Eni Kamal, Kajian Gerakan Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir G-Pemp Di Sumatera Barat, Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.1 April 2013
720
Proceeding Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Demokrasi, Desentralisasi, Governance
minangkabau pada umumnya memiliki karakter dan budaya gotong royong dan pekerja keras, begitu juga masyarakat nelayan.Disamping itu masyarakat Sumatera Barat memiliki bakat sebagai pedagang, sehingga potensi
untuk ikut andil dalam kancah perdagangan internasional sangat besar. Karakter bangsa maritime Sumatera Barat adalah karakter yang memahami kondisi lautan dan tangguh dalam menghadapi badai, namun mereka belum
memiliki pengetahuan yang memadai untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain yang secara teknologi dan ilmu pengetahuan sudah tinggi.
Karakter penghambat dalam pengembangan masyarakat bahari menurut beberapa kajian masyarakat ekonomi pesisir adalah pola kebiasaan masyarakat dengan budaya yang relative boros dan ketergantungan yang tinggi
terhadap rentenir.
39
Kondisi ini memberikan keengganan tersendiri bagi lembaga keuangan untuk memberikan modal.
6. Character of the Government, including there in the national institutions
Elemen yang sangat penting berikutnya adalah karakter pemerintahan termasuk pemerintah lokal dan institusi-institusi yang menaunginya.Pemerintah adalah perencana dan penggerak pembangunan sumberdaya laut
menjadi sumber kekuatan suatu negara.Pemerintah sumatea Barat telah membuat pemetaan dan perencanaan tata ruang untuk membangun wilayah pesisir menjadi wilayah yang berdaya saing tinggi mengingat cukup besarnya
potensi Sumatera Barat.
Dalam upaya memanfaatkan kerjasama regional IORA, pemerintah Sumatera Barat telah menjadi inisiator terbentuknya Indian Ocean Local Government Forum IOLGF.
Dalam kerangka kerjasam IORA banyak hal yang dapat dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.Sementara Pemerintah berupaya untuk membangun infrastruktur yang mendukung, pemerintah, akademisi
dan para pelaku bisnis minimal dapat memanfaatkan workshop dan pelatihan yang dilaksanakan dalam forum IORA untuk menambah dan memperluas wawasan sehingga memunculkan ide-ide baru untuk diterapkan di
dalam negeri Sumatera Barat.
Gambar 3. POtensi dan Kerangka Kerjasama IORA
Managemen Bencana
Investasi dan
perdagangan Management
Perikanan PertukaranBudaya dan
Pariwisata Pendidikan dan
Teknologi Kondisi Geografis
Kondisi Fisik, SDA laut dan Iklim
Kondisi Pantai Jumlah Populasi
Karakter Populasi Karakter Pemerintahan
Center tuna, kerapu, ikanbudidaya lainnya iklim tropis
,kondisi topografi rawanbencana Pantai yang panjang dan curam,
cocok untuk pelabuhan, berpotensi tsunami,
pemandangan indah Jumlah populasi yang besar
namun belum memiliki capabilitas yang berdaya saing
Desentralisasi, Pemerintah masih dalam tahap mengembangkan
budaya entrepreneurial city Adanya bebrapa universitas
ternama Keamanan
dan Keselamatan
maritim Lokasi strategis diantara choke
point selat malaka dan selat sunda
Sumber : dioalah dari berbagai sumber
KESIMPULAN
Pemetaan potensi Sumatera Barat berguna untuk mengidentifikasi kerangka dan rencana startegis yang dapat disusun untuk mengoptimalkan kejasam regional IORA, tidak hanya dalam masa kektuaan Indonesia 2015-2017,
melainkan juga untuk di masa yang akan datang. Kerjasama regional IORA sangat penting bagi Sumatera Barat untuk mendorong daya saing dalam upaya Sumatera Barat untuk going global dan terintegrasi dalam aktivitas
39.
Eni Kamal, ibid
721
Penguatan Ilmu Sosial Dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa Indonesia
Demokrasi, Desentralisasi, Governance
ekonomi global.Sumatera Barat memiliki peluang memanfaatkan kondisi desentralisasi pemerintahan untuk menjalin berbagai kerjasama antara local government dengn pemerintah lokal negara-negara anggota IORA
lainnya. Sumatera Barat perlu belajar dari India dan Tiongkok yang telah berhasil mengembangkan kampung nelayannya menjadi sebuah center ekonomi dan pusat industri dan bisnis dalam bentuk zona ekonomi khusus.
Berangkat dari pemikiran Mahan mengenai potensi sea power, potensi utama yang menjadi penggerak utama optimalisasi sea power adalah sumberdaya manusia karakter masyarakat pesisir dan karakter pemeirntahan,
Sumatera barat masih perlu untuk melakukan pembangunan sumberdaya manusia yang berdaya saing tinggi melalui pendidikan dan pelatihan. Pemerintah, akademisi dan pelaku bisnis Sumatera Barat dapat memanfaatkan
program program workshop dan pelatihan IORA. Desentralisasi pemerintah juga memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan pola pemerintahan yang sesuai untuk membangun sebuah
zona ekonomi khusus maritime Sumatera Barat misalya dengan menumbuhkan entrepreneurial city .
DAFTAR PUSTAKA
Rimmer, Susan Harris.“Path to Women’s Economic Empowerement in IORA”. ANUedge, 2014 Goud, Sidda Manisha Mookherjee, “China In Indian Ocean Region”, Allied Publishers, 2015
Thomasthomson, Kaleekal. State Policies, Transnational Adaptations and Development Future of Coastal Commons in Indi.School of Industrial Fisheries.Cochin University of Science and Technology Cochin. Kerala, 2015
Michel, David danRussell Sticklor.Indian Ocean Rising: Maritime Security and Policy Challenges, Washington :Stimson, 2012
Alfred Tayer Mahan, The Influence of Sea Power Upon History, 1660−1783 Sugiyono.“Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD”. Bandung: Alfabeta, 2009.
B. Miles, Matthew, A. M. Huberman, “Qualitative Data Analysis: A Sourcebook Of New Methods,” Sage Publications, 1984
Borchert, Heiko. The Future of Maritime Surveillance in an Era of Contested Maritime Domain Lucerne: Sandifire AG, 2011
Toccheto, Júlia Simões, et all. Maritime Connectivity In Asia Pasific Region. UFRGS Model United Nations. V2. 2014 Yoon, Sukjoon. Implications Of Xi Jinping’s “True Maritime Power: Its Context, Significance, and Impact on the
Region, Naval War College Review, Summer 2015, Vol. 68 Zeng Douglas Zhihua. How Do Special Economic Zones and Industrial Clusters Drive China’ s Rapid Development?.
Policy Research Working Paper 5583, World Bank, 2011 Roza, Rizki. “Indian Ocean Rim Association dan Kepentingan Indonesia di Samudera Hindia”. Pusat Pengkajian,
Pengolahan Data dan Informasi P3DI. Sekretariat Jenderal DPR RI.Info Singkat Hubungan Internasional: Vol. VIII, No. 06IIP3DIMaret 2015. 2015
Kamal Eni, Kajian Gerakan Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir G-Pemp Di Sumatera Barat, Jurnal Pembangunan Manusia Vol.7 No.1 April 2013
Indian Ocean Rim Association IOR-ARC: 12th Summit. Gurgaon Communique, Highlights, diakses pada 041115, http:mrunal.org201301diplomacy-indian-ocean-rim-association-ior-arc-12th-summit-
gurgaon-communique-highlights.html IORA. “Padang Communique 2015”, 2015
IORA.“Charter of the Indian Ocean Rim Association IORA”. Perth, Australia, 9 October 2014 Kantor Staf Presiden, “Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”, diakses pada 210316,