Pengertian produksi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

222 rupa penyuluhan maupun perawatan medis atau kesehatan juga termasuk kegiatan produksi. Kegi- atan perawat merupakan kegiatan produksi yang hasil produksinya berupa jasapelayanan. Berdasarkan contoh di atas kita dapat menyim- pulkan bahwa produksi adalah semua kegiatan manusia untuk membuat suatu barang atau membuat pelayanan ter- tentu sehingga menjadi berguna atau lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dari definisi produksi kita menjadi tahu bahwa ada dua unsur kegiatan dalam proses produksi, ya- itu:  kegiatan menghasilkan barang atau jasa;  kegiatan menambah nilai guna barang atau jasa. Pada dasarnya semua kegiatan produksi meru- pakan kegiatan mengolah suatu bahan menjadi ba- han baru yang lebih bernilai guna bermanfaat.

B. Nilai guna barang

Nilai guna barang adalah kepuasan yang diper- oleh dari mengkonsumsi barang dan jasa tertentu. Kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi ba- rang tertentu tidak selalu sama. Setiap barang memiliki nilai guna yang berbe- da. Perbedaan nilai guna itu ditentukan oleh faktor bentuk, tempat, waktu, dan pemilikan.

a. Nilai guna karena bentuk form utility

Suatu barang akan berubah nilai kegunaannya jika mengalami perubahan bentuk atau wujud. Ka- pas mengalami perubahan nilai guna setelah dio- lah menjadi kain. Demikian juga kain telah berubah nilai gunanya setelah diubah menjadi baju, celana, taplak meja, sarung bantal, dan sebagainya. Perubahan nilai guna tampak dalam perubah- an harga dan manfaat. Baju atau celana jelas lebih berguna dan lebih mahal dibandingkan dengan ka- pas. Demikian juga meja atau kursi lebih berharga daripada kayu gelondongan. Garam lebih berguna dan bermanfaat daripada air laut. Suatu barang biasa lebih berharga dan lebih berguna dibanding- kan dengan bahan dasarnya.

b. Nilai guna karena tempat place utility

Letak atau lokasi suatu barang menentukan ni- lai guna suatu barang. Barang akan mengalami perubahan nilai guna ketika berada di tempat yang berbeda. Rotan di tengah hutan beda nilainya de- ngan rotan yang sudah ada di toko bangunan. Demikian juga pasir dan batu. Di air orang membu- tuhkan kapal sebagai sarana transportasi bukan mobil. Pasir dan batu di sungai lebih rendah manfa- atnya dibandingkan pasir dan batu yang telah ter- sedia di toko bangunan. Di air kapal lebih berguna daripada mobil. Sebaliknya di darat mobil lebih berguna daripada kapal. c . Nilai guna barang karena waktu time utility Waktu memengaruhi nilai guna suatu barang. Ada barang yang sangat bernilai pada saat atau musim tertentu, tetapi kurang bernilai pada waktu yang lain. Misalnya ketupat akan sangat dicari menjelang lebaran. Demikian juga terompet kertas sangat bernilai menjelang tahun baru. Ada juga barang yang dulu kurang dibutuhkan sekarang menjadi sangat dibutuhkan atau sebalik- nya. Sebelum tahun 1900-an orang sangat mem- butuhkan mesin ketik. Sementara komputer hanya dibutuhkan dan dimanfaatkan oleh sekelompok ke- cil orang. Sekarang keadaannya berbalik, mesin ke- tik jarang digunakan sementara komputer diguna- kan dan dicari oleh banyak orang.

d. Nilai guna barang karena kepemilikan ownership utility

Suatu barang dapat mengalami perubahan ni- lai guna akibat perbedaan kepemilikan. Suatu ba- rang akan kurang bermanfaat jika dimiliki bukan oleh orang yang tepat. Misalnya saja jala kurang bermanfaat bagi seorang wartawan. Seorang war- tawan lebih membutuhkan kamera atau kompu- ter dalam bekerja. Namun jala yang sama akan sangat berguna bagi nelayan. Perbedaan nilai guna barang tersebut kiranya menjadi bahan pertimbangan jika kita akan mela- kukan suatu usaha.

C. Faktor produksi

Proses produksi barang atau jasa dapat terlak- sana kalau ada alat atau sarana untuk proses pro- duksi. Alat atau sarana untuk proses produksi ini Gambar 6.2.1 Seorang petani sedang menyiapkan sawah untuk ditanami padi. Contoh sebuah proses produksi Sumber: http:gambar.google.comsawah 223 disebut faktor produksi. Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan atau menambah nilai guna barang dan jasa . Faktor produksi dapat dike- lompokkan menjadi empat macam, yaitu faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi kewirau- sahaan. Dalam suatu proses produksi, faktor-faktor produksi yang ada harus digabungkan. Artinya antara faktor produksi yang satu dengan faktor produksi yang lainnya tidak dapat berdiri sendiri- sendiri, melainkan harus dikombinasikan.

a. Faktor produksi alam

Faktor produksi alam dalam pengertian ekono- mi ialah segala kekayaan di alam yang dapat di- manfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi alam disebut juga sumber daya alam, karena barang-barang ini sudah tersedia di alam tanpa manusia harus membuatnya terlebih dahulu. Berikut ini contoh faktor produksi alam.  Tanah, merupakan tempat berlangsungnya berbagai kegiatan produksi. Tanah digunakan untuk pertanian, perdagangan, perkantoran, dan lain-lain.  Air, dapat digolongkan menjadi air laut, air terjun, air sungai, dan lain-lain. Air laut dapat digunakan untuk transportasi, air terjun dapat digunakan untuk PLTA, air sungai dapat digu- nakan untuk irigasi, dan air tanah dapat digu- nakan untuk mandi dan minum.  penyebaran kekayaan alam yang tidak merata;  kesanggupan kekayaan alam yang tidak terba- tas;  kelestarian alam yang dapat menunjang kegi- atan produksi.

b. Faktor produksi tenaga kerja

Faktor produksi tenaga kerja adalah segala da- ya dan pikiran manusia, baik jasmani maupun ro- hani, yang digunakan di dalam proses produksi. Faktor produksi tenaga kerja dapat dibedakan men- jadi dua bagian, yaitu: berdasarkan sifatnya dan berdasarkan tingkat pendidikan dan pelatihan yang diperoleh sebelum bekerja 1. Berdasarkan sifatnya Berdasarkan sifatnya, tenaga kerja dapat dibagi dua, yaitu tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jas- mani.  Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan pikiran dalam proses produksi. Misalnya manajer per- usahaan.  Tenaga kerja jasmani, yaitu tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan tenaga fisik dari- pada kekuatan pikiran di dalam melakukan ke- giatan produksi. Misalnya buruh angkut beras di pasar dan buruh angkut di pelabuhan 2. Berdasarkan tingkat pendidikan dan pelatihan yang diperoleh sebelum bekerja Ada tiga kelompok tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan dan pelatihan yang diperoleh sebelum bekerja. Tiga kelompok itu adalah sebagai berikut.  Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sebelum be- kerja. Contoh: guru, dokter, perawat, dan apo- teker.  Tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pelatihan sebelum bekerja. Con- toh: juru ketik, montir, juru mesin, sopir, dan masinis.  Barang tambang, dapat digunakan untuk ba- han mentah dan bahan penolong. Misalnya, minyak bumi, gas alam, batu bara, bijih besi, tembaga, timah, bauksit, dan lain-lain.  Iklim, dapat mendukung usaha pertanian dan pelayaran. Keberhasilan produksi juga sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat keadaan alamnya, antara lain seba- gai berikut. Gambar 6.2.3 Operator mesin di pabrik pengolahan kayu lapis merupakan contoh tenaga kerja terlatih Gambar 6.2.2 Bendungan memanfaatkan salah satu faktor produksi alam untuk pembangkit listrik, irigasi, dan sebagainya Sumber: http:gambar.google.comdam Sumber: Tempo, 30 D esember 2006.