Sumber daya alam dan proses produksi

226

F. Peningkatan mutu dan jumlah produksi

Untuk meningkatkan mutu dan jumlah pro- duksi, produsen dapat melakukan ekstensifikasi produksi, mekanisasi produksi, intensifikasi pro- duksi, dan rehabilitasi produksi.

a. Ekstensifikasi produksi

Ekstensifikasi produksi adalah upaya pening- katan hasil produksi dengan cara menambah fak- tor-faktor produksi. Misalnya: di bidang pertanian, peningkatan hasil produksi dilakukan dengan cara memperluas lahan pertanian, menambah modal, menambah tenaga kerja, dan lain-lain.

b. Mekanisasi produksi

Mekanisasi produksi adalah meningkatkan hasil produksi dengan cara menggunakan mesin- mesin. Misalnya: di bidang pertanian, peningkatan hasil produksi dilakukan dengan cara menambah jumlah traktor, mesin perontok padi, dan lainnya. c . Intensifikasi produksi Intensifikasi produksi ialah upaya peningkatan hasil produksi dengan cara mengintensifkan faktor- faktor produksi yang ada tanpa menambah faktor- faktor produksi yang lain. Misalnya: peningkatan hasil produksi pada perusahaan garmen dilakukan dengan cara pemberdayaan tenaga kerja yang su- dah ada, mengadakan kerja lembur, efisiensi jam kerja, dan lain-lain.

d. Rehabilitasi produksi

Rehabilitasi produksi adalah peningkatan hasil produksi dengan cara mengganti sistem yang lama dengan sistem yang baru, termasuk alat-alat yang sudah lama dengan alat-alat yang baru. hasil produksi yang berdampak negatif pada ling- kungan misalnya: proses produksi yang tidak ramah lingkungan menimbulkan pencemaran dan rusaknya lingkungan hidup. Proses produksi juga membawa dampak positif terhadap masyarakat, misalnya: tersedianya ba- rang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, ma- syarakat semakin mudah untuk mendapatkan berbagai jenis barangjasa, makin meningkatnya kualitas hidup, timbulnya barang dan jasa yang dulunya tidak dikenal orang misalnya: komputer, telepon seluler, dan lain-lain.

H. Barang-barang produksi dan nilai-nilai budayamasyarakat

Setiap hari kita membutuhkan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan hidup kita. Tentunya kamu masih ingat berbagai macam kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Dari berbagai ma- cam kebutuhan itu ada jenis kebutuhan yang pe- menuhannya tidak bisa ditunda, dan ada jenis kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya. Dapatkah kamu menyebutkan jenis kebutuhan ter- sebut? Pertanyaan yang perlu kita ajukan di sini adalah apakah kita harus memenuhi semua kebu- tuhan kita? Apakah kebutuhan akan suatu barang dan jasa itu benar-benar merupakan kebutuhan kita, atau karena kita dipengaruhi oleh teman kita, lingkungan kita, atau media massa? Coba pertimbangkan contoh berikut ini. Seba- gai remaja kamu tentu tahu atau mengidolakan kelompok musik tertentu. Begitu cintanya kamu pada kelompok musik tersebut membuatmu me- niru cara hidup, cara berbicara, dan cara berdan- dan mereka. Bahkan mungkin kamu mengoleksi pernak-pernik merchandise kelompok musik terse- but. Tidak jarang kamu mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli pernak-pernik tersebut. Co- balah bertanya pada dirimu sendiri apakah benda- benda itu benar-benar merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditunda? Kalau kita melihat ke sekeliling kita, ternyata kegiatan konsumsi masyarakat sekarang ini sangat dipengaruhi oleh media massa. Media massa ko- ran, majalah, radio, televisi bahkan memiliki keku- atan untuk menciptakan kebutuhan hidup. Dengan melihat iklan shampo di televisi kita ingin melurus- kan rambut kita atau membeli body lotion untuk me- mutihkan kulit. Padahal seringkali hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Nah, di sini pertanyaan- pertanyaan yang diajukan di atas harus dijawab. Yang terpenting adalah kita harus bisa membeda- kan manakah kebutuhan yang benar-benar harus dipenuhi dan mana yang tidak perlu dipenuhi. Manusia ekonomi homo economicus adalah ma- nusia yang rasional. Artinya dalam melakukan tin-

G. Dampak produksi pada lingkungan

Perkembangan teknologi di bidang industri te- lah membawa dampak terhadap lingkungan, baik dampak positif maupun dampak negatif. Berbagai Gambar 6.2.4 Jumlah tenaga kerja dan peralatan produksi yang banyak dapat meningkatkan mutu dan jumlah produksi Sumber: http:gambar.goole.compabrik. 227 dakan ekonomi ia harus bertindak secara rasional. Tindakan rasional dalam ekonomi harus juga me- nyangkut pembedaan mengenai kebutuhan mana yang harus dipenuhi dan mana yang tidak perlu dipenuhi. Dalam tindakan ekonomi, seorang homo economicus tidak akan bertindak secara spontan atau hanya mengikuti perasaan saja. Ia hanya akan ber- tindak berdasarkan alasan-alasan yang rasional. Bertindak secara rasional dalam setiap tindak- an ekonomi berarti mampu membedakan mana- kah kebutuhan yang harus dipenuhi dan manakah yang tidak perlu dipenuhi dan mampu menyaring informasi dan propaganda kebutuhan yang dilan- carkan media massa. Semuanya ini merupakan nilai-nilai budaya yang sebaiknya dipraktikkan dalam hidup kita sehari-hari.

I. Aspek etis kegiatan produksi

Ada beberapa kewajiban moral yang harus di- laksanakan dalam proses produksi berkaitan de- ngan lingkungan hidup dan konsumen. Kewajiban moral produsen dalam kegiatan produksi, antara lain sebagai berikut.  Memanfaatkan sumber daya alam untuk keper- luan produksi dengan memperhatikan kelesta- rian lingkungan. Harus dihindari eksplorasi alam berlebihan tanpa peremajaan kembali.  Tidak membuang limbah industri dan sisa pro- duksi sembarangan sehingga membahayakan lingkungan hidup. Produsen mempunyai ke- wajiban mengolah lebih lanjut limbah indus- trinya sehingga aman dibuang ke lingkungan.  Mengembangkan industri yang ramah ling- kungan.  Menghasilkan barang-barang produksi yang aman dikonsumsi oleh konsumen. Gambar 6.2.6 Makan adalah salah satu contoh kegiatan konsumsi 6.2.3 Kegiatan Konsumsi

A. Pengertian konsumsi

Sejak manusia dilahirkan, ia memerlukan per- lengkapan hidup yang beraneka ragam. Demikian juga di dalam pertumbuhan dan perkembangan- nya, manusia membutuhkan barangjasa yang se- makin lama semakin beraneka ragam. Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan yang menunjang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, tingkat kon- sumsi juga dapat dijadikan sebagai salah satu alat pengukur kesejahteraan suatu keluarga. Perhati- kan contoh berikut ini.  Pada waktu beristirahat kamu membeli ma- kanan atau minuman di kantin sekolah. Ke- giatan seperti itu disebut sebagai kegiatan konsumsi. Makanan yang kita makan secara perlahan-lahan menjadi berkurang dan akhir- nya habis tidak bersisa. Gambar 6.2.5 Salah satu kewajiban moral produsen dalam kegiatan produksi adalah menghasilkan barang produksi yang aman dikonsumsi konsumen. Misalnya sejak dari pemilihan bahan dan pengolahannya.  Untuk pergi ke sekolah kamu memerlukan baju seragam, tas, dan sepatu. Semua perlengkapan itu lama-kelamaan tidak bernilai sama sekali karena rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Dengan demikian, semua barang dan jasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ilmu ekonomi, semua barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia disebut barang konsumsi. Dikonsumsi berarti digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Berdasarkan contoh-contoh di atas dapat di- simpulkan bahwa konsumsi adalah kegiatan menggu- nakan, memakai, atau menghabiskan barangjasa atau me- ngurangi kegunaan barangjasa untuk memenuhi kebutuhan baik sekaligus maupun secara berangsur-angsur. Sumber: http:gambar.google.compabrik. Sumber: http:gambar.goole.commakan.