Perilaku konsumen Aspek etis kegiatan konsumsi

230 disebabkan oleh dampak konsumerisme yang mengagungkan materi. Karena kebutuhan dan penggunaan suatu barang alam jadi rusak. Misal- nya, semakin tingginya penggunaan plastik yang sulit untuk didaur ulang, penggunaan bahan nuklir yang mengancam keselamatan kehidupan, pro- duksi kertas yang menyebabkan penggundulan hutan-hutan di dunia, semakin meningkatnya ken- daraan bermotor yang menyebabkan polusi udara, dan sebagainya. Bagaimana perilaku konsumen yang etis atau bermoral? Beberapa hal bisa dijadikan patokan se- bagai perilaku konsumen yang etis:  Memilih barang dan jasa yang akan dikonsum- si secara bijak. Hal ini dilakukan dengan cara memilih barang dan jasa yang aman dan sehat dikonsumsi, menghindari barang dan jasa yang tidak aman dikonsumsi, dan menghindari barang-barang yang terlarang. Misalnya, nar- koba.  Menggunakan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan.  Tidak berfoya-foya menggunakan barang dan jasa, sementara masih sangat banyak masya- rakat yang miskin.  Membuang sisa barang yang dikonsumsi de- ngan baik dan benar. Kita mempunyai kewajib- an etis untuk memelihara kelestarian alam semesta sebagai tempat tinggal kita. atan penyampaian atau penyaluran dari produsen kepada konsumen. Dalam ilmu ekonomi, semua ke- giatan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen ini disebut distribusi. De- ngan demikian dapat dirumuskan bahwa distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Orang atau badan yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Gambar 6.2.8 Mobil-mobil diangkut ke pelabuhan untuk diekspor. Contoh proses distribusi barang dari produsen ke konsumen Gambar 6.2.7 Menabung sebagian pendapatan merupakan salah satu contoh perilaku konsumen yang etis dan bermoral 6.2.4 Kegiatan Distribusi

A. Pengertian distribusi

Kamu sudah tahu bahwa produsen adalah pihak yang menghasilkan barang. Kemudian, konsumen adalah pihak yang menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen tidak ada man- faatnya selama belum sampai ke tangan konsumen. Demikian juga konsumen tidak akan dapat meme- nuhi berbagai macam kebutuhan tanpa ada kegi- Perhatikan kembali kisah Pak Amril di awal sub bab ini. Sebagai produsen ikan asap, Pak Amril berusaha memperkenalkan ikan asapnya, kepada konsumen. Pertama, Pak Amril membagikan ikan asapnya kepada saudara dan tetangganya. Kemu- dian ia menjual ikan asapnya kepada teman-teman di kantornya dulu. Pak Amril juga berkeliling dari satu pameran ke pameran yang lain untuk menjual ikan asapnya. Yang terakhir, Pak Amril sudah dapat menjual ikan asapnya melalui supermarket. Kegi- atan yang dilakukan Pak Amril ini adalah contoh distribusi. Secara umum, kegiatan distribusi mempunyai peranan penting antara lain, sebagai berikut.  Menyebarluaskan hasil-hasil produksi ke dae- rah-daerah yang membutuhkan.  Menjaga kelangsungankesinambungan kegiat- an produksi.  Membantu konsumen mendapatkan barangja- sa yang dibutuhkan.

B. Fungsi distribusi

Fungsi distribusi ialah sesuatu yang harus di- lakukan oleh mata rantai distribusi sehingga barang-barang atau jasa-jasa dapat disalurkan ke- pada konsumen. Fungsi-fungsi distribusi menyangkut berbagai hal seperti berikut ini. Sumber: T empo, 4 Januari 2005. Sumber: Tempo, 30 Mei 2006. 231  Pembelian, yaitu kegiatan melakukan pembe- lian barang-barang dan jasa.  Penjualan, yaitu kegiatan melakukan penjual- an barang dan jasa yang telah dibeli.  Pengangkutan, yaitu kegiatan mengangkut ba- rang-barang atau jasa dari produsen ke konsu- men.  Penyimpanan, yaitu melakukan kegiatan pe- nyimpanan barang-barang sampai barang- barang tersebut dibutuhkan oleh konsumen.  Standarisasi, yaitu mengadakan pengukuran barang-barang yang diproduksi sehingga me- mudahkan konsumen dalam menentukan pi- lihannya.  Pembelanjaan, berkaitan dengan modal yang diperlukan terutama untuk melakukan stok ba- rang-barang, membayar pegawai, biaya iklan, dan sebagainya.  Pertanggungan risiko asuransi, yaitu ke- mungkinan akan timbulnya kerusakan barang, pencurian, kebakaran, bencana alam, turunnya harga, dan lain-lain.  Pemberian informasi, yaitu keterangan menge- nai harga yang berlaku, kemungkinan harga di masa depan, dan pemasaran.

b. Saluran distribusi tidak langsung

Produsen menyalurkan barang-barangnya me- lalui badan-badan perantara yang bukan merupa- kan bagian dari produsen. Penyalur perantara itu antara lain pedagang, agen, makelar, komisioner, importir, dan eksportir.

D. Lembaga distribusi

Lembaga distribusi adalah orang atau badan usaha yang berperan menjadi perantara produsen dan konsumen. Ingat saluran distribusi tidak lang- sung, yaitu proses distribusi yang dilakukan lewat perantara. Para perantara distribusi ini disebut dis- tributor . Yang termasuk distributor adalah peda- gang, agen, makelar, komisioner, importir, dan eksportir. 1. Pedagang Pedagang ialah distributor yang membeli ba- rang dengan tujuan untuk dijual kembali atas namanya sendiri. Pedagang dapat dibedakan men- jadi pedagang besar dan pedagang eceran.  Pedagang besar Pedagang besar atau grosir ialah orang atau badan usaha yang membeli barang dalam jum- lah besar kemudian menjualnya kembali kepada pedagang yang lebih kecil untuk men- dapatkan sejumlah keuntungan.  Pedagang eceran Pedagang eceran ialah orang atau lembaga pe- rantara yang menjual barang dagangannya langsung kepada konsumen. Contoh pedagang eceran adalah kios, swalayan, toko serba ada, dan toko. Gambar 6.2.9 Seorang kuli sedang menyimpan beras di gudang. Penyimpanan barang adalah salah satu fungsi distribusi.

C. Saluran distribusi

Saluran distribusi ialah cara-cara yang di- gunakan produsen dalam rangka menyalurkan hasil produksinya kepada konsumen. Saluran distribusi ada dua macam, yaitu saluran distribusi langsung dan tidak langsung.

a. Saluran distribusi langsung

Produsen menyalurkan barang-barang kepada konsumen secara langsung atau tidak melalui perantara. Misalnya: produsen mempunyai toko sendiri. Produsen mempunyai organisasi penjual- an sendiri. 2. Agen Agen ialah orang atau badan usaha yang ditun- juk oleh produsen perusahaan untuk menyalur- kan hasil produksi perusahaan tersebut. Agen akan mendapatkan imbalan yang disebut komisi. Sumber: Tempo, 30 Mei 2006. Gambar 6.2.10 Supermarket adalah salah satu contoh lembaga distribusi yaitu pedagang eceran Sumber: http:gambar.google.comsuper_market.