Perusahaan negara PN Ditinjau dari aspek hukum yuridis

243 tidak memperoleh dan memiliki fasilitas nega- ra. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan un- tuk mencari keuntungan. Perusahaan perseroan biasanya merupakan perusahaan campuran, karena sebagian sa- hamnya dimiliki oleh swasta. Tujuan melibat- kan pihak swasta ialah untuk meningkatkan efisiensi kerja. Dengan demikian, diharapkan akan diperoleh keuntungan yang maksimal. Contoh Persero adalah PT Bank BNI, PT Telkom, PT KAI, dan sebagainya.

6. Koperasi

Menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi ialah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekali- gus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berda- sarkan asas kekeluargaan. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 pasal 33 ayat 1 berbunyi: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Penjelasan pasal 33 ayat 1 tersebut adalah: “Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota- anggota masyarakat. Kemakmuran masyara- katlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang per orang. Bentuk badan yang sesuai de- ngan itu ialah koperasi.” Koperasi pertama kali berdiri di Inggris tahun 1844 dengan nama “Koperasi Rochdale”. Koperasi melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

7. Yayasan foundation

Yayasan ialah suatu badan hukum yang mem- punyai maksud dan tujuan tertentu di bidang so- sial, keagamaan, dan kemanusiaan. Pendirian ya- yasan dilakukan dengan akta notaris. Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pen- dirian memperoleh pengesahan dari Menteri Ke- hakiman dan Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk. Sebagai badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan yang bersifat sosial, keaga- maan, dan kemanusiaan, yayasan mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari pembina, pe- ngurus, dan pengawas. Pemisahan yang tegas terjadi antara fungsi, wewenang, dan tugas masing-masing orang. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kemung- kinan terjadinya konflik intern yayasan, yang tidak hanya dapat merugikan kepentingan yayasan me- lainkan juga pihak lain. Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan yayas- an dilakukan oleh pengurus. Oleh karena itu, peng- urus wajib membuat laporan tahunan yang disam- paikan kepada pembina. 6.3.3 Penentuan Jenis dan Bentuk Badan Usaha Setelah mempelajari jenis-jenis perusahaan dan macam-macam bentuk badan usaha, maka se- orang pengusaha dapat memilih jenis usaha dan bentuk-bentuk badan usaha yang dinilai paling se- suai dengan sumber-sumber yang dimiliki dan ke- adaan yang sedang dihadapi. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan menjadi pedoman bagi seorang pengusaha da- lam memilih jenis usaha dan bentuk badan usaha yang akan didirikan. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor modal, keuntungan, penguasaan teknis, bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, risiko, fasi- litas, dan kemungkinan waktu yang akan datang prospek.

a. Faktor modal

Setiap usaha tentu saja harus menggunakan modal, baik yang bersumber dari modal sendiri maupun pinjaman dari pihak lain. Dalam memilih jenis usaha dan bentuk badan usaha haruslah di- sesuaikan dengan besarnya modal. Jika jumlah modal yang dimiliki besar maka pilihan lapangan usaha yang hanya membutuhkan sedikit modal kurang tepat. Sebaliknya jika modal kecil, tetapi memilih usaha yang membutuhkan modal yang sangat besar, juga kurang tepat.

b. Faktor keuntungan

Sebelum menjalankan suatu usaha, terlebih da- hulu diperhitungkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Tinggi rendahnya tingkat keun- tungan dipengaruhi antara lain oleh:  Tingkat persaingan Semakin banyak pesaing, semakin kecil tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Gambar 6.3.6 Salah satu contoh pusat koperasi di Sulawesi Selatan Sumber: http:gambar.google.comkoperasi. 244 maka jauh-jauh sebelumnya dapat dilakukan usa- ha-usaha antisipasi untuk memperkecil atau meng- hindari risiko tersebut.

g. Faktor Fasilitas

Tersedianya sarana dan prasarana seperti trans- portasi dan komunikasi, air bersih, listrik, dan lain- lain akan mengurangi biaya produksi serta kelan- caran jalannya usaha.

h. Faktor kemungkinan waktu yang akan datang prospek

Ada kemungkinan suatu usaha untuk waktu tertentu kurang menguntungkan. Akan tetapi, un- tuk masa yang akan datang usaha tersebut akan sangat menguntungkan. Dengan demikian, seorang pengusaha harus dapat menganalisis kemungkin- an prospek di masa yang akan datang. 6.3.4 Masalah-masalah yang Dihadapi Perusahaan dan Badan Usaha Secara garis besar, seluruh permasalahan yang dihadapi perusahaan dapat dikelompokkan menja- di 2 tahap, yaitu: sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya dan sesudah perusahaan menjalan- kan kegiatannya.

A. Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya

Masalah yang dihadapi perusahaan sebelum menjalankan kegiatannya antara lain sebagai ber- ikut.

a. Jenis barang yang akan dihasilkan

Sebelum perusahaan melakukan kegiatannya, bahkan sebelum perusahaan didirikan, harus ter- lebih dahulu ditentukan jenis barang yang akan diproduksi. Dalam hal ini, perlu dilakukan peneli- tian mengenai jenis barangjasa yang dibutuhkan pasar pada saat perusahaan akan didirikan mau- pun untuk masa yang akan datang.

b. Letak perusahaan didirikan

Lokasi perusahaan yang strategis akan mem- peroleh berbagai macam keuntungan. Dalam me- milih lokasi perusahaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: tersedianya bahan baku yang murah dan banyak, tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan, tersedianya sarana dan prasarana, dan dekat dengan daerah pemasaran. c . Bentuk badan usaha yang akan didirikan Seorang pengusaha harus mengetahui faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis perusahaan dan bentuk badan usaha. Gambar 6.3.7 Perusahaan rokok membutuhkan tenaga yang sangat banyak untuk melinting rokok.  Daya beli masyarakat Bila daya beli masyarakat rendah, maka keun- tungan yang akan diperoleh juga rendah.  Proteksiperlindungan pemerintah Adanya perlindungan dari pemerintah akan memperbesar tingkat keuntungan. c . Faktor penguasaan teknis Setiap jenis usaha membutuhkan keahlian dan penanganan yang berbeda. Semakin menguasai pelaksanaan usaha, semakin besar kemungkinan untuk berhasil. c . Faktor bahan baku Bahan baku sangat memengaruhi biaya pro- duksi dan harga jual. Apabila pengadaan bahan baku sangat mahal, maka biaya produksi menjadi tinggi. Akibatnya harga jualnya juga harus tinggi. Akhirnya, daya saing menjadi kecil, artinya kalah bersaing dengan perusahaan lain. Di samping itu, persediaan bahan baku juga harus diperhatikan.

d. Faktor tenaga kerja

Sama halnya dengan bahan baku, tersedianya tenaga yang banyak dan murah serta mempunyai keahlian sesuai dengan yang dibutuhkan juga sa- ngat perlu diperhatikan. e . Faktor pemasaran Produk yang telah dihasilkan tidak akan ada artinya apabila tidak berhasil dipasarkan. Sebelum mendirikan usaha harus diteliti dulu daerah pema- saran serta keinginan pasar. Apabila barang yang dihasilkan bersifat musiman atau tidak tahan lama, perlu dipikirkan tempat penyimpanan yang tepat. f . Faktor Risiko Setiap usaha mempunyai risiko, hanya saja be- sarnya risiko tersebut tidak selalu sama. Dengan mengetahui kemungkinan risiko yang akan terjadi, Sumber: Tempo, November-Desember 2004.