Portofolio Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

29 UJI STANDAR KOMPETENSI I. Pilihlah jawaban yang paling tepat 1. Tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak disebut tenaga ... . a. eksogen b. oksigen c. endogen d. heksogen 2. Pergantian musim hujan di Indonesia merupa- kan akibat dari hembusan angin ... . a. muson b. pasat c. darat d. laut 3. Di daerah bercurah hujan tinggi dapat d ijumpai hutan ... . a. musim b. hujan tropis c. sabana d. steppa 4. Peralihan dari musim hujan ke musim kema-rau atau sebaliknya disebut ... . a. musim semi b. musim gugur c. pergantian musim d. masa pancaroba 5. Tenaga pembentuk kulit bumi yang berasal da-ri dalam bumi dan sifatnya membangun ada-lah tenaga ... . a. eksogen b. endogen c. sedimen d. geothermal 6. Gunung api di Indonesia umumnya berbentuk ... . a. maar b. strato c. kaldera d. perisai 7. Gempa yang paling dasyat adalah gempa tekto- nik dislokasi. Gempa tersebut terjadi karena ... . a. pergeseran letak lapisan kulit bumi b. letusan gunung berapi c. runtuhnya atap gua kapur d. merosotnya permukaan bumi 8. Yang bukan merupakan tenaga eksogen di bawah ini adalah ... . a. erosi b. abrasi c. vulkanisme d. korosi 9. Pelapukan mekanis terjadi sebagai akibat dari ... . a. meresapnya air hujan b. sisa tumbuhan yang melapuk c. pemanasan dan pendinginan yang ber- ulang-ulang d. lumut yang menempel di batuan 10. Pada bagian hulu sungai, tenaga erosi sangat kuat terutama pada bagian ... . a. tepi sungai b. sumber mata air sungai c. dasar sungai d. tengah sungai 11. Para ahli sejarah meneliti kehidupan manusia zaman prasejarah melalui ... . a. tulisan-tulisan b. piagam-piagam c. fosil-fosil d. prasasti-prasasti 12. Jenis fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan oleh para ahli sejarah adalah ... . a. Meganthropus b. Meganthropus Erectus c. Pithecanthropus d. Pithecanthropus Robustus 13. Manusia besar tertua di Pulau Jawa disebut juga ... . a. Pithecantrhropus Erectus b. Pithecanthropus Robustus c. Pithecanthropus Paleojavanicus d. Pithecanthropus Mojokertensis 14. Jenis fosil berikut, yang tidak ditemukan di Pu- lau Jawa adalah ... . a. Homo Wajakensis b. Homo Soloensis c. Homo Pekingensis d. Meganthropus 15. Makhluk manusia mulai ada pada zaman ... . a. holosin b. neolithikum c. mesozoikum d. paleolithikum 16. Pembuatan benda-benda megalith dimaksud- kan untuk memenuhi kebutuhan ... . a. sarana berburu b. sarana pertanian c. sarana pertukangan d. sarana pemujaan roh 17. Yang bukan merupakan ciri-ciri kehidupan ma- nusia prasejarah zaman neolithikum, yakni ... . a. hidup menetap b. alat-alat terbuat dari batu dan kasar kasar c. mengenal pembagian kerja 30 d. hidup bergotong-royong 18. Pendukung kebudayaan neolithik di Indonesia adalah penduduk Nusantara, yakni orang ... . a. Melayu Tua b. Melayu Muda c. Melayu Melanesia orang Papua d. Orang Semang 19. Menhir dan punden berundak adalah bangun- an kebudayaan ... . a. Paleolithikum b. Mesolithikum c. Neolithikum d. Megalithikum 20. Kepercayaan mulai tumbuh pada nenek mo- yang bangsa Indonesia sejak masa kehidupan ... . a. berburu b. bercocok tanam c. perundagian d. pengrajin 21. Nekara dan Moko berfungsi sebagai ... . a. alat upacara b. alat memasak c. genderang d. pemujaan 22. Yang bukan merupakan ciri-ciri kehidupan ne-nek moyang bangsa Indonesia menjelang za-man sejarah adalah ... . a. hidup menetap b. sudah mengenal perdagangan langsung c. masyarakatnya dipimpin seorang raja d. sudah mengenal teknologi 23. Yang bukan merupakan hasil dari pelapukan kimiawi berikut adalah terbentuknya... . a. gua-gua kapur b. sungai bawah tanah c. lubang berbentuk corong di gua kapur d. bahan tambang 24. Gempa yang terjadi karena aktivitas gunung berapi disebut ... . a. gempa tektonik b. gempa vulkanik c. gempa runtuhan d. gempa patahan 25. Yang bukan merupakan dampak positif dari le- tusan gunung berapi adalah ... . a. unsur hara yang dimuntahkan gunung ber- api dapat menyuburkan tanah b. material letusan dapat dimanfaatkan seba- gai bahan bangunan c. lahar panas menghancurkan semua benda yang dilaluinya d. muncul berbagai sumber air panas yang memancar

II. Jawablah dengan singkat

1. Jelaskan arti istilah-istilah berikut a. tenaga endogen b. tenaga eksogen c. tektonisme d. vulkanisme e. erosi 2. Sebut dan jelaskan 3 bentuk gunung berapi ber- dasarkan jenis erupsi 3. Sebutkan 4 dampak negatif dari letusan gunung berapi 4. Sebutkan 4 macam erosi berdasarkan faktor penyebabnya 5. Bagaimana sikap manusia dalam menanggu- langi dampak pembentukan muka bumi? 6. Sebutkan dua faktor yang menyebabkan manu- sia prasejarah hidup berpindah-pindah 7. Bedakan antara Pithecanthropus Erectus de- ngan Homo Sapiensis 8. Jelaskan perbedaan antara zaman prasejarah dan zaman sejarah 9. Jelaskan yang dimaksud dengan: a. dolmen b. keranda atau sarcophagus c. kubur batu d. sistem barter 10. Jelaskan pengertian fosil dan artefak 3 1 Manusia adalah makhluk sosial. Karena itu, manusia membutuhkan orang lain untuk hidup bersama, saling menolong, dan bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sebenarnya tidak hanya itu. Sikap dan perilaku manusia bahkan ikut dipengaruhi oleh orang lain dan masyarakat tempat di mana dia hidup. Interaksi antarindividu maupun kelompok sosial dalam masyarakat selalu terjadi dalam bentuk yang tertentu dan khas. Proses interaksi tersebut terjadi secara sangat dinamis mengikuti nilai dan norma tertentu yang ada dalam masyarakat. Dinamika seperti itulah yang pada gilirannya mengarah kepada pembentukan sifat, kepribadian, dan tingkah laku. Tentu ada sifat dan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Tetapi, ada juga sifat dan kepribadian yang bertentangan dengan nilai dan norma itu sendiri. Tugas semua anggota masyarakat memastikan setiap individu berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang dianut masyarakat itu sendiri. P E N D A H U L U A N Sumber: Kompas, 22 Februari 2005 3 2 Kehidupan Sosial Manusia Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Proses interaksi yang asosiatif Proses interaksi yang disosiatif Interaksi sebagai proses sosial Proses interaksi Interaksi dan Proses Sosial Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian Pengertian sosialisasi Proses sosialisasi Media sosialisasi Faktor-faktor yang memengaruhi sosialisasi Peran nilai dan norma dalam proses sosialisasi Pembentukan ke- pribadian sebagai hasil sosialisasi ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ ¦ X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 3 3 Setiap hari kamu berhubungan dengan orang lain. Sejak bangun pagi kamu bertemu dan ber- komunikasi dengan orang tua dan saudara- saudaramu. Di jalan kamu bertemu dengan banyak sekali orang. Di sekolah kamu bertemu dan berko- munikasi dengan guru dan teman-temanmu. Di segala tempat kamu bertemu dengan orang lain. Dalam pertemuan itu kamu mengadakan komu- nikasi atau tidak mengadakan komunikasi. 2.1.1 Interaksi sebagai Proses Sosial Para ahli sosiologi berkeyakinan bahwa proses sosial merupakan sesuatu yang sangat penting un- tuk diteliti, dibahas, dan dipelajari. Karena dengan mempelajarinya memungkinkan bagi seseorang untuk memahami perilaku masyarakat yang di- namis. Tidak dapat disangkal bahwa masyarakat mempunyai struktur seperti kelompok sosial dan lembaga sosial. Tetapi masing-masing memiliki perubahan sendiri-sendiri, sehingga pola perilaku- nya akan berbeda dan sangat bergantung pada situasi yang sedang dihadapinya. Perubahan peri- laku manusia ini disebabkan para warga masya- rakat berhubungan satu sama lain baik secara berkelompok maupun secara individual. Sebelum hubungan itu terwujud, ada proses yang harus di- lalui terlebih dahulu sesuai dengan nilai-nilai sosial yang terdapat dalam masyarakat. P ak Dicky Waluyo adalah seorang karyawan kantor BUMN di Jakarta. Ia dimutasikan ke Pemalang di Jawa Tengah. Di Pemalang ia akan menjabat sebagai Kepala Kantor BUMN. Oleh karena itu, seluruh anggota keluarga ikut pindah ke Pemalang. Itu berarti Ibu Ati, Yonas, Hans, dan Yuni ikut pindah. Di tempat yang baru ternyata banyak sekali or- ang yang datang membantu. Ada yang mengangkat barang dan ada yang membersihkan ruangan. Pak Dicky segera melapor kedatangan dan rencana untuk tinggal di Kota Pemalang kepada ketua RT se- tempat. Ibu Ati mulai membangun hubungan yang baik dengan para tetangga. Sementara anak-anak juga mulai akrab dengan anak-anak sebaya mereka di lingkungan sekitar rumah mereka. Yonas, Hans, dan Yuni juga sudah mulai bersekolah di kota terse- but. Di sekolah mereka juga berkenalan dengan ba- nyak teman. Pak Dicky juga sudah mulai masuk kerja. Meskipun sebagai kepala kantor yang baru, Pak Dicky tampaknya diterima oleh seluruh karyawan. Rahasia mengapa keluarga Pak Dicky diterima oleh masyarakat setempat adalah karena keluarga ini mau belajar dan selalu menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Meskipun berasal dari kota besar seperti Jakarta, Pak Dicky dan anggota keluarganya selalu menunjukkan sikap yang sopan dan bersahaja. Me- reka tahu bahwa nilai-nilai dan norma sopan-santun sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat kota Pema- lang. Demikian pula nilai-nilai dan norma keaga- maan. Keluarga Pak Dicky menjadikan nilai-nilai dan norma-norma ini sebagai nilai-nilai dan norma- norma mereka juga. Meski merupakan usaha yang berat, ternyata proses adaptasi berjalan dengan lan- car. Keluarga Pak Dicky merasa nyaman dan ber- bahagia hidup di kota kecil Pemalang. Diskusikan dalam sebuah kelompok kecil 1. Apa status Pak Dicky dalam kisah tersebut? Me- ngapa Pak Dicky dipindahkan ke Pemalang? 2. Apa reaksi Pak Dicky ketika mengetahui bahwa dia akan dipindahkan ke Pemalang sebagai kepa- la kantor BUMN kabupaten? 3. Apakah keluarga Pak Dicky ikut pindah ke Pema- lang? Apakah masyarakat setempat menerima kedatangan Pak Dicky dan keluarganya? 4. Apa rahasia Pak Dicky diterima secara baik oleh masyarakat setempat? Gambar 2.1.1 Interaksi sosial menjadi dasar bagi proses dan dinamika sosial 3 4 Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pro- ses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat bila, secara perseorangan atau kelompok, manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang akan terjadi bila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara lama. Dengan kata lain, proses sosial diartikan sebagai suatu pengaruh timbal-balik dalam kehidupan bersama. Pembahasan tentang proses sosial sebenarnya sangat luas sekali. Kita akan membatasi diri pada bahasan mengenai interaksi sosial, yaitu bentuk- bentuk yang tampak bila perseorangan atau ke- lompok manusia berhubungan satu sama lain. Pemahaman tentang interaksi sosial, khusus- nya di Indonesia, akan bermanfaat banyak teruta- ma dalam melihat hubungan antar berbagai suku bangsa, golongan terpelajar, golongan agama. Pe- mahaman itu juga berguna untuk mengetahui kon- disi apa yang ikut memengaruhi interaksi sosial tertentu. Pengetahuan dan pemahaman kita itu da- pat disumbangkan dalam upaya membina bangsa dan masyarakat kita. lain, antara seorang individu dengan suatu kelompok sosial tertentu, atau antara kelompok sosial yang satu dengan kelompok sosial lainnya . Itu berarti kalau kamu mengadakan hubungan dan berkomunikasi dengan seseorang maka kamu melakukan interaksi sosial antara individu. Kalau kamu mengadakan hubungan dengan kelompok so- sial tertentu, misalnya dengan tim basket di seko- lahmu, maka kamu mengadakan interaksi sosial individu dengan kelompok sosial. Kalau kelompok sosialmu mengadakan hubungan dan berkomuni- kasi dengan kelompok sosial lain, misalnya kelasmu mengunjungi kelompok orang lanjut usia di rumah jompo, maka kamu mengada-kan hubungan sosial antara kelompok sosial yang satu dengan kelom- pok sosial lainnya. Interaksi sosial merupakan titik tolak dalam semua kegiatan sosial. Tanpa adanya interaksi sosi- al, tidak akan mungkin terjadi kehidupan bersama. Pergaulan hidup baru muncul bila individu-indi- vidu atau kelompok saling membentuk komunitas, saling berkomunikasi untuk mencapai tujuan ber- sama yang dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti persaingan, pertikaian, dan kerjasama. Ka- rena itu, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial merupakan dasar proses sosial pada bentuk hu- bungan sosial yang dinamis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa in- teraksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang sifatnya dinamis antara seorang individu dengan individu Gambar 2.1.2 Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang sifatnya dinamis antara seorang individu dengan individu lain, antara seorang individu dengan suatu kelompok sosial tertentu, atau antara kelompok sosial yang satu dengan kelompok sosial lainnya. Sumber: Kompas, 22 Februari 2005 Ada 3 hal yang dapat kamu ketahui dari in- teraksi sosial ini, yakni sifat interaksi sosial yang dinamis, nilai dan norma dalam interaksi sosial, serta komunikasi dalam interaksi sosial. 1. Interaksi sosial merupakan proses sosial yang bersifat dinamis. Sifat dinamis di sini maksudnya adalah inter- aksi sosial terjadi menurut pola tertentu yang sifatnya hidup tidak kaku, tidak statis. Sifat dinamis juga menunjukkan bahwa interaksi so- sial selalu dapat diperbarui sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, kamu ingin mengajak seorang te- manmu mengunjungi kebun binatang. Ketika kamu mengajak temanmu itu, kamu pasti mengadakan interaksi sosial dengan dia. Tujuan yang ingin kamu capai adalah agar temanmu mau atau bersedia diajak. Cara kamu berinter- aksi pasti berbeda dengan kalau kamu meng- ajak temanmu membantu kamu mengerjakan pekerjaan rumah. Nah, kamu melakukan interaksi sosial secara dinamis. Misalnya, kamu tidak langsung mengatakan kepada dia bahwa kamu mau mengajak dia mengunjungi kebun binatang. Interaksi Sosial Individu dengan kelompok sosial Individu dengan individu Antar kelompok sosial 3 5 Mungkin kamu mulai dengan menceritakan sifat binatang tertentu yang lucu, atau berita- berita terbaru mengenai binatang. Mungkin berita mengenai anak Harimau Sumatera yang baru lahir setelah lebih dari 10 tahun berada di kebun binatang. Kamu pasti punya cara sendiri-sendiri. Selah itu baru kamu utarakan maksud kamu mengajak temanmu mengun- jungi kebun binatang. Jika tujuan belum ter- capai, kamu ubah lagi cara pendekatan kamu sampai temanmu bersedia diajak. Inilah sifat dinamis dari interaksi sosial. Sikap-sikap yang muncul dari interaksi sosial pun dapat berbeda-beda. Dalam interaksi so- sial kamu dapat bersikap simpati, tenang, terpeso- na, menghindar, memengaruhi , dan sebagainya. 2. Interaksi sosial selalu berdasarkan nilai dan norma tertentu. Nilai dan norma selalu menjadi dasar dalam melakukan interaksi sosial. Kembali ke contoh Pak Dicky Waluyo di atas. Keluarga Pak Dicky Waluyo harus melakukan interaksi sosial pada waktu mereka berpindah ke tempat tugas yang baru. Supaya interaksi sosial tersebut menca- pai tujuan sebagaimana diharapkan, Pak Dicky Waluyo dan keluarganya pertama-tama harus mempelajari nilai dan norma yang sangat di- junjung tinggi oleh masyarakat setempat. Mi- salnya, masyarakat setempat sangat men- junjung tinggi nilai sopan santun dan hidup sederhana. Pak Dicky dan keluarganya harus menampilkan diri mereka sebegitu rupa dalam hal ini mereka harus memainkan peran sosial supaya dalam interaksi dengan masyarakat se- tempat mereka dapat berperilaku sosial sesuai dengan nilai dan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat tersebut. Keberhasilan mema- inkan peran ini dengan baik justru menjadi sya- rat bagi kesuksesan dalam melakukan interaksi sosial. Sekarang coba kamu mengingat bagaimana ka- mu berinteraksi dengan orang lain. Dalam ber- interaksi dengan orang yang lebih kecil kamu memiliki cara yang khas. Demikian pula dengan teman sebaya, dengan orang yang lebih dewasa atau dengan orang yang belum kamu kenal. Se- muanya kamu lakukan berdasarkan nilai dan norma tertentu. Dapatkah kamu menyebutkan beberapa nilai atau norma yang kamu praktik- kan dalam berinteraksi dengan orang lain? 3. Interaksi sosial menuntut adanya komunikasi. Dari seluruh penjelasan di atas tampak jelas bahwa interaksi sosial memang membutuhkan komunikasi. Dengan kata lain, interaksi sosial tidak akan dapat terjadi tanpa adanya komunikasi . Saat orang mulai berkomunikasi, saat itulah dia ber- alih dari agregasi dan memulai interaksi sosial. Sama seperti interaksi sosial didasarkan pada nilai dan norma tertentu, demikian pula halnya dengan komunikasi. Komunikasi dengan orang lain pasti didasarkan pada nilai dan norma ter- tentu. Alat yang dipakai dalam berkomunikasi adalah bahasa lisan, tulisan, dan isyarat. Alat atau sarana berkomunikasi ini berbeda dari satu ma- syarakat ke masyarakat lainnya karena adanya keanekaragaman bahasa. Bahasa yang dipakai pun mengandung nilai dan norma tertentu. Ada bahasa yang halus dan sopan dan ada bahasa atau tuturan tertentu yang dianggap kasar. Se- mua itu menunjukkan adanya nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat pemakai bahasa ter- sebut. Coba kamu perhatikan keadaan di sekitar tem- pat tinggalmu. Apakah masyarakat di daerah tersebut mengizinkan kalau ada seorang anak kecil yang berkomunikasi dengan orang yang lebih tua sambil berkacak pinggang? Apakah kamu sendiri diperbolehkan orang tuamu kalau berbicara dengan mereka sambil berteriak- teriak? Semua ini adalah contoh sederhana me- ngenai adanya nilai dan norma yang dijunjung tinggi dalam berkomunikasi. 2.1.2 Proses Interaksi Ada faktor-faktor tertentu yang memengaruhi terjadinya interaksi sosial. Demikian juga ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi untuk terjadinya suatu interaksi sosial.

A. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial

Suatu interaksi sosial tidak akan terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu: adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. Gambar 2.1.3 Para nelayan adalah salah satu kelompok sosial yang ada dalam masyarakat. Mereka memiliki pola interaksi dan tujuan yang ingin dicapai yang berbeda dengan kelompok sosial lainnya. Sumber: Majalah T empo 3 6 a. Kontak sosial Kata “kontak” berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya besama-sama, dan tango atau tangere yang berarti menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh secara fisik atau terjadi persentuhan secara badaniah. Namun demikian, dalam kontak sosial tidak harus terjadi persentuh- an. Orang dapat melakukan kontak sosial melalui pihak-pihak lain, atau dengan mempergunakan sa- rana tertentu seperti melalui telepon, televisi, dan sebagainya. Contohnya, dalam kunjungan pejabat negara ke suatu daerah ada pengawal yang meng- adakan kontak dengan temannya di tempat yang dituju dengan mempergunakan handytalky untuk mengabarkan bahwa mereka sedang di perjalanan atau hampir sampai. Hal tersebut juga dapat dise- but kontak atau interaksi sosial. Kontak sosial dibedakan atas 3 bentuk, yaitu kontak antara individu dan individu, individu dan kelompok, kelompok dan kelompok. 1. Kontak antara individu dan individu lain. Mi- salnya, anak kecil dalam suatu keluarga akan mengadakan kontak sosial dengan ibu, ayah, dan saudara-saudaranya. Anak kecil itu akan mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam kelu- arganya, seperti sopan santun dalam hal ma- kan, mandi, dan lain-lain. beberapa partai Islam berafiliasi untuk men- capai ketetapan itu, walaupun sesama partai tersebut terdapat beberapa perbedaan dalam tujuannya. Kontak yang terjadi belum menjamin terjadi- nya hubungan timbal-balik. Kontak sosial tidak di- lihat dari suatu tindakan yang dilakukan, tetapi bagaimana tanggapan atas tindakan tersebut. Da- lam sebuah pertunjukan, seorang penggemar salah satu artis begitu antusias mengelu-elukan artis ter- sebut, bahkan sampai berteriak histeris. Tetapi, be- lum tentu sang artis tersebut tanggap terhadap ke- inginan penggemarnya itu. Penggemar itu dapat saja histeris dan bahkan pingsan, tetapi kontak so- sial tidak terjadi karena tidak adanya tanggapan dari artis tersebut secara individual. Kontak sosial dapat terjadi dalam bentuk nega- tif dan positif yang dapat menghasilkan kerjasama. Contoh kontak sosial dalam bentuk positif adalah pedagang di pasar yang menjajakan barang da- gangannya kepada seorang pembeli. Dengan cara menjajakan yang sopan dan lembut, barang da- gangan yang bagus, dan harganya murah tentu pembeli tertarik dan membeli barang dagangan pedagang tersebut. Sebaliknya, akan terdapat kon- tak sosial dalam bentuk yang negatif bila si peda- gang menawarkan dagangannya dengan setengah hati dan acuh tak acuh. Tindakan penjual itu meng- akibatkan kontak sosial dan interaksi sosial tidak akan terjadi. Di samping kontak positif dan negatif, dikenal pula kontak primer dan kontak sekunder. 1. Kontak primer terjadi bila seseorang berhubung- an secara langsung dengan orang lain melalui tatap muka. Misalnya, orang tersebut saling berjabat tangan, tersenyum, bercakap-cakap, dan sebagainya. 2. Kontak sekunder terjadi saat orang tidak berhu- bungan secara langsung, melainkan melalui perantara, yang dibagi atas: a. kontak sekunder langsung, seperti melalui telepon; b. kontak sekunder tidak langsung, melalui pihak ketiga, seperti pengantar surat, dan sebagainya. b. Komunikasi Komunikasi adalah pengiriman dan penerima- an pesan antara dua orang atau lebih sehingga pe- san yang dimaksud dapat dipahami KBBI, 2001, hlm. 585. Orang yang berkomunikasi mengirimkan suatu pesan yang ingin disampaikan kepada or- ang lain dan orang lain tersebut bereaksi terha- dap pesan yang disampaikan. Pesan yang disam- paikan bisa dalam bentuk gerakan badan, pem- bicaraan atau menunjukkan sikap tertentu yang Gambar 2.1.4 Interaksi antara seorang ibu dan anak ini adalah contoh kontak antara individu dan individu lain. Sumber: T empo, 12-19 Agustus 2001 2. Kontak antara individu dan kelompok atau se- baliknya. Misalnya, seseorang memasuki par- tai politik. Ia harus tunduk ke dalam sistem atau ideologi yang ada dalam sistem kepartaian ter-sebut. Ia harus menyesuaikan diri serta patuh pada apa yang diinginkan oleh partainya. 3. Kontak antara kelompok dan kelompok. Misal- nya, dalam pemilu, partai-partai yang tidak memenuhi jumlah persentase yang ditetapkan oleh undang-undang Pemilu harus mengga- bungkan diri dengan partai lain atau tidak bo- leh mengikuti Pemilu berikutnya. Untuk itu,