Angin muson dan perubahan musim

114

b. Ciri-ciri musim dan penyimpangannya

Musim adalah periode dalam satu tahun dengan karakteristik iklim tertentu . Dalam kondisi normal, In- donesia mengalami musim hujan dan kemarau se- cara bergantian setiap enam bulan sekali. Bagaima- na kedua musim tersebut berlangsung? 1. Musim hujan di Indonesia Musim hujan adalah periode saat suatu daerah mengalami banyak hujan. Pada musim hujan cu- rah hujan rata-rata dalam sebulan dapat mencapai 150 mm atau lebih. Sebagian besar wilayah Indonesia berpeluang mengalami musim hujan pada periode bulan Oktober – April. Curah hujan semakin meningkat pada bulan Nopember, lalu menurun mendekati bulan April. Namun demikian, periode tersebut ti- dak berlaku mutlak untuk seluruh wilayah Indone- sia. Misalnya, sebagian daerah di Indonesia bagian barat mengalami musim hujan lebih cepat diban- dingkan daerah di bagian timur. Berbagai aktivitas penduduk dan kejadian yang mewarnai musim hujan adalah sebagai berikut.  Musim hujan merupakan periode kegiatan ber- cocok tanam. Pada awal musim hujan, para pe- tani mulai menyemai benih, terutama jenis yang memerlukan cukup air dalam pertum- buhannya, seperti padi.  Pada musim hujan jumlah air sungai periodik meningkat. Peningkatan jumlah air sungai se- ring kali membawa dampak negatif seperti ter- jadi banjir dan longsor di berbagai tempat.  Pada musim hujan, aktivitas manusia di luar ruangan cenderung berkurang, terutama jika curah hujan tinggi dan berlangsung sepanjang hari. 2. Musim kemarau di Indonesia Musim kemarau adalah suatu periode saat suatu daerah tidak menerima hujan. Kalaupun menerima hujan, jumlah curah hujan rata-rata rendah, yaitu kurang dari 150 mm per bulan. Sebagian besar wilayah Indonesia berpeluang mengalami kemarau pada periode bulan April – Oktober. Berkurangnya curah hujan pada bulan AprilMei, pertanda dimulainya musim kemarau. Seperti halnya musim hujan, periode musim kema- rau tidak bersifat mutlak. Apabila musim hujan berlangsung lebih lama, maka musim kemarau akan datang lebih lambat. Kadang kala musim ke- marau dapat berlangsung berkepanjangan. Tidak semua daerah di Indonesia mengalami periode mu- sim kemarau yang sama. Simaklah berbagai hal yang terjadi pada musim kemarau berikut ini  Pada musim kemarau, kegiatan pertanian di Indonesia masih dapat berlangsung. Tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman yang ti- dak memerlukan banyak air dalam pertum- buhannya, seperti ubi kayu, bawang, temba- kau, cabai, dan lain-lain.  Pada musim kemarau, banyak sungai, sumber air, serta sumur, mengalami penurunan jumlah air atau cenderung kering. Akibatnya, terjadi kekurangan air di berbagai wilayah.  Pada musim kemarau aktivitas di luar ruangan dapat berlangsung sepanjang hari. Namun ber- bagai gangguan harus dialami, terutama debu, dan panas. Pada musim kemarau sering kali terjadi kebakaran hutan. a. Di awal musim hujan masa bercocok tanam dimulai c. Terjadi bencana tanah longsor di berbagai tempat b. Terjadi banjir di berbagai tempat Gambar 4.3.6 Berbagai peristiwa di musim hujan Sumber: Indonesian Heritage Sumber: www .suaramerdeka.com Sumber: www .inhil.go.id Benua Australia Samudera Pasifik Samudera Hindia 23 2 1 o LU Laut Cina Selatan o 23 2 1 o LS tekanan tinggi Gambar 4.3.5 Arah pergerakan angin muson tenggara dari Benua Australia ke Benua Asia Benua Asia tekanan rendah Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 115 berperan. Misalnya: faktor perubahan kondisi at- mosfer, kondisi topografi, tata lahan, dan perairan di suatu tempat. Beberapa faktor yang berperan dalam penyim- pangan pergantian musim , adalah: a. Pola pergerakan angin musim Pola pergerakan angin musim di Indonesia memberikan curah hujan yang berbeda. Hujan turun bergeser dari bagian barat ke timur. Pantai barat Pulau Sumatera sampai de- ngan Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan Nopember. Lampung – Bangka, mendapat hujan ter- banyak pada bulan Desember. Jawa bagian utara, Bali, Nusa Tenggara Ba- rat, dan Nusa Tenggara Timur, berpeluang mendapatkan curah hujan terbanyak pada periode Januari – Februari. Curah hujan setiap bulan di wilayah pantai barat juga lebih banyak dibandingkan wilayah pantai timur. b. Perbedaan pola hujan di wilayah Indonesia Letak lintang tiap wilayah memengaruhi pola angin dan pola hujan di wilayah tersebut. Daerah dengan pola ekuatorial, yaitu daerah ekuator sebagian Kalimantan dan Suma- tera, mendapat curah hujan zenithal dua kali dalam setahun. Daerah dengan pola lokal, yaitu daerah yang dipengaruhi kondisi setempat. Misalnya terjadinya pemanasan lokal yang tidak seimbang terutama akibat adanya dataran tinggi dan pegunungan. Misalnya, wilayah Maluku, Papua, dan sebagian Sulawesi. c. Pengaruh angin siklon Beberapa angin siklon terjadi di wilayah seki- tar Indonesia. Misalnya siklon yang bertiup di Samudera Hindia. Angin siklon yang terjadi di wilayah tropis me- nyebabkan terjadinya hujan lebat di berbagai wilayah Indonesia. Mengapa? Karena angin sik- lon memengaruhi pembentukan awan hujan. Hujan yang terus-menerus menyebabkan ke- marau datang lebih lambat. d. Pengaruh ENSO ENSO El-Nino Southern Oscillation atau dikenal sebagai El-Nino adalah kondisi fluktuasi lautan dan sistem atmosfer yang tidak teratur. Ketidakteraturan itu berhubungan dengan ge- rakan massa atmosfer di antara wilayah Indo- nesia tekanan rendah dan Pulau Paskah di Samudera Pasifik tekanan tinggi. El-Nino menyebabkan berbaliknya arus laut. Akibatnya wilayah Indonesia memasuki mu- sim kemarau lebih awal atau sebaliknya peri- ode kemarau berlangsung lebih panjang. 3. Masa pancaroba Masa pancaroba adalah istilah yang digunakan untuk menyebut periode peralihan dari musim hu- jan ke musim kemarau atau sebaliknya. Dalam ba- hasa Jawa dikenal istilah mareng peralihan musim hujan ke musim kemarau dan labuh peralihan mu- sim kemarau ke musim hujan. Pada umumnya pan- caroba berlangsung bulan April atau Oktober. Pada masa pancaroba, kondisi cuaca belum sta- bil. Suhu udara, arah angin, maupun curah hujan tidak teratur. Saat udara panas, secara tiba-tiba dapat terjadi hujan deras. Ketidakstabilan cuaca pada masa pancaroba me- nyebabkan terjadinya penyebaran berbagai jenis penyakit, terutama gangguan pernafasanflu. 4. Penyimpangan terhadap pergantian musim Dalam keadaan normal, periode musim Indone- sia adalah Oktober – April musim hujan dan April–Oktober musim kemarau. Namun, kenyata- annya pergantian musim tidak selalu berlangsung tepat sesuai periode itu. Pergantian musim juga tidak berlangsung bersamaan untuk seluruh wila- yah Indonesia. Kadang kala musim hujan datang lebih lambat di suatu tempat dan berlangsung lebih lama di tem- pat lain. Ketika banjir masih melanda kota-kota di Pulau Jawa, berbagai tempat di Sumatera telah mengalami kemarau. Bahkan pada periode tertentu, suatu daerah tidak mengalami musim kemarau. Kamu tidak perlu heran tentang hal itu Musim berhubungan erat dengan pola cuaca dan iklim se- bagai suatu sistem yang kompleks di seluruh per- mukaan bumi. Selain berbagai unsur cuaca dan iklim yang saling memengaruhi satu sama lain, kondisi-kondisi khusus di suatu tempat juga sangat Gambar 4.3.7 Berbagai peristiwa di musim kemarau c. Tanah dan sawah kering c. Kebakaran hutan b. Sumber air mengering. Sumber: w w w .psda.jaw atengah.go.id Sumber: www .depdagri.go.id Sumber: www .bbc.co.id