Proses masuknya Hinduisme Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

155 Plaosan Lor dan Kidul. Patung Dewa dan Dewi terdapat di dalam candi.  Timbulnya sistem pendewaan yang sebelum- nya masih berupa pemujaan roh nenek mo- yang.  Bidang pemerintahan memunculkan sistem pe- merintahan kerajaan yang bersifat feodal dan sistem pewarisan tahta pemerintahan.  Dalam bidang sastra bangsa Indonesia menge- nal tulisan Pallawa dengan bahasa Sansekerta seperti cerita Ramayana dan Mahabarata.  Timbulnya akulturasi Indonesia–Hindu. Coba cari informasi mengenai cerita Ramayana dan Mahabarata. Kedua cerita tersebut mengisah- kan tentang apa? Apakah cerita-cerita Ramayana dan Mahabarata masih ada dalam masyarakat? Co-ba cerita kepada teman-temanmu salah satu dari dua cerita tersebut Pelajaran atau nilai apa yang bisa kamu petik dari cerita tersebut?

D. Pengaruh Hindu–Budha

Masuknya kebudayaan dan agama Hindu- Budha ke Indonesia membawa pengaruh bagi ma- syarakat Indonesia. Pengaruh kebudayaan Hindu- Budha tampak dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. a. Bidang ekonomi dan perdagangan J.C van Leur dan O.W Wolters menyebutkan bahwa hubungan da-gang antara India dan Indo- nesia lebih dulu berkem-bang daripada hubungan dagang antara Cina dan Indonesia. Pada awalnya, hubungan dagang antara Indonesia dan India san- gat jarang dilakukan, tetapi dalam perkembangan selanjutnya hubungan terse-but semakin erat. Semakin ramainya hubungan dagang antara India dan Indonesia dipengaruhi oleh diketahui- nya angin musim. Angin musim sangat berguna untuk berlayar menyeberangi Samudra India ke timur dan sebaliknya. Dengan demikian, pelayaran perdagangan ke arah timur India diperluas. Menurut anggapan orang India, kepulauan Indonesia merupakan serangkaian pulau yang mem-bentang di sebelah timur India sebagai kelan- jutan dari daratan Asia Tenggara. Berkembangnya tek-nologi pelayaran yang dimiliki oleh orang India memungkinkan pelaut-pelaut India dapat menca- pai kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia tanpa banyak mengalami kesulitan. Dalam hubungan perdagangan tersebut, Indo- nesia menjual emas, cendana, cengkeh, dan kapur barus. Pada masa itu, menurut van Leur, barang yang diperdagangkan adalah barang yang bernilai tinggi, misalnya emas, perhiasan, berbagai jenis tenunan, barang-barang pecah belah, bahan-bahan baku yang diperlukan untuk kerajinan, dan bahan- bahan ramuan untuk wangi-wangian, serta obat. Peningkatan hubungan dagang antara Indo- nesia dan India dapat diperkirakan bersamaan de-ngan masa perluasan kekuasaan Kerajaan Cina ke Daerah Tonkin, Vietnam. Perluasan kekuasaan ke-rajaan di Cina tersebut berlangsung pada masa Di-nasti Ch’in dan Dinasti Han sekitar awal abad ke-2 SM. Dampak perluasan tersebut antara lain ialah kekuasaan tersebut mencapai kawasan Asia Teng-gara. Barang-barang yang diperdagangkan dalam hubungan dengan Cina antara lain kemenyan, cen-dana, kapur barus, rempah-rempah, dan hasil ke-rajinan. Barang-barang tersebut tidak tersaingi oleh barang dari negara lain karena barang yang dihasilkan Indonesia merupakan hasil yang khas, yang tidak dimiliki oleh negara lain. Keberhasilan bangsa Indonesia memasuki pa- sar perdagangan internasional, terutama dengan Cina, merupakan suatu tahap konkret dalam per- kembangan kehidupan masyarakat Indonesia yang telah dimulai pada saat menjalin hubungan da-gang dengan bangsa India. Menurut Wolters, perkembangan nyata yang telah dicapai bangsa Indonesia dalam perdagangan maritim internasional pada sekitar abad ke-5 kare- na didukung oleh beberapa alasan berikut.  Mempunyai kemampuan melayari lautan.  Mempunyai sikap yang bersahabat dan ter-buka terhadap orang asing.  Menghargai barang dagangan orang asing.  Adanya fasilitas pergudangan dan pelabuhan yang memadai.  Adanya kekuasaan yang menjamin dan men- dorong perkembangan dan pertumbuhan per-dagangan sehingga mampu mengadakan per-dagangan internasional. Karena berhasil menjalin hubungan dagang de- ngan Cina, bangsa Indonesia mempunyai tempat di kalangan pedagang internasional. Hubungan In-donesia dengan Cina ini tidak terjadi hanya dengan datangnya bangsa Indonesia ke Cina, tetapi juga orang Cina ke Indonesia. Dengan demikian, ada arah timbal-balik dari kedua negara. Pertan- yaannya adalah kapan orang-orang Cina datang ke Indonesia? Menurut ahli sejarah, kunjungan resmi orang Cina ke Indonesia terjadi pada tahun 449, yaitu de-ngan adanya kunjungan utusan Cina, pada masa Kaisar Liu Sung. Jalur perdagangan Cina dan India pada masa itu terjadi melalui dua jalur. Yang pertama adalah jalur darat yang disebut Jalan Sutera. Yang kedua adalah jalur laut yang ditempuh melalui Selat Ma- laka . Jalur darat disebut Jalan Sutera karena barang yang paling utama diperdagangkan adalah sutera