Kerajaan Banten Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
G. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon bertetangga dengan Keraja- an Banten dan Kerajaan Mataram. Berdasarkan penulisan sejarah tradisional, Kerajaan Cirebon di-dirikan oleh Fatahillah Sunan Gunung Jati. Ia adalah salah seorang dari Wali Songo. Menurut sumber sejarah Banten, Fatahillah disebut Fale- tehan atau Tagaril. Pada abad ke-16, Cirebon merupakan daerah kekuasaan Pakuan Pajajaran. Fatahillah dapat me- rebut Cirebon dari kekuasaan Pakuan Pajajaran. Fa- tahillah menjadikan Cirebon sebagai daerah Islam dan kemudian mendirikan kerajaan Islam. Fatahillah merupakan pelopor dan penyebar agama Islam, serta sebagai raja pertama Kerajaan Cirebon. Oleh karena itu, ia d ijuluki sebagai Pandita Ratu. Pada masa pemerintahan Fatahillah, penye- baran agama Islam mendapat perhatian yang isti- mewa, sehingga agama Islam berkembang dengan pesat di Cirebon. Antara Kerajaan Cirebon dan Kerajaan Mata- ram terjalin hubungan yang baik, sehingga Mata- ram tidak menaklukkan Kerajaan Cirebon. Pada- hal pada masa itu Mataram yang dipimpin oleh Seno-pati Ingalaga 1588 - 1601 mencapai puncak kejaya-an dan hampir seluruh Jawa menjadi bawa- hannya. Raja-raja Mataram tidak ingin menguasai Cire- bon, karena beberapa alasan berikut. Cirebon telah lebih dulu memeluk agama Islam sehingga dianggap paling tua. Raja-raja Cirebon merupakan keturunan Su-nan Gunung Jati yang dianggap suci. Cirebon digunakan sebagai penghubung anta-ra Mataram dan Banten. Panembahan Ratu Raja Cirebon dianggap seba-gai guru Sultan Agung Raja Mataram. Pada tahun 1570, Fatahillah wafat dan dima- kamkan di Bukit Jati atau Gunung Jati. Itulah sebab- nya kemudian ia terkenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Ia digantikan oleh Pangeran Paserean. Kedudukan Cirebon menjadi sulit ketika Jayakarta diduduki oleh VOC. Akhirnya tahun 1679, kerajaan Cirebon pecah menjadi Kasepuhan dan Kanoman. Kemudian, Kanoman pecah lagi menjadi Kacire- bonan. Pada abad ke-17, kerajaan Cirebon menjadi daerah kekuasaan VOC yang terdiri dari Kasepuh- an, Kanoman, dan Kacirebonan.H. Kerajaan Makassar
Pada abad ke-16, di Semenanjung Sulawesi Se- latan terdapat dua kerajaan, yaitu Gowa dan Tallo. Kedua kerajaan ini sangat erat hubungannya. Ke- mudian, kedua kerajaan ini bersatu menjadi Kera- jaan Gowa-Tallo. Setelah bersatu kedua kerajaan itu lebih dikenal sebagai Kerajaan Makassar. Makassar merupakan salah satu kota di Gowa. Perkembangan agama Islam di Kerajaan Makassar sejalan dengan perkembangan perdagangan di Pe- labuhan Makassar yang banyak dikunjungi peda- gang dari Demak, Bugis, dan Malaka. Para pedagang menyebarkan agama Islam. Agama Islam mulai masuk di kerajaan ini set- elah mubaligh atau ulama Dato’ri Bandang dari Mi-nangkabau datang menyiarkan agama Islam kepa-da masyarakat dan raja-raja Makassar. Pada tahun 1650, agama Islam secara resmi disebarkan di Ma-kassar. Proses islamisasi ini d ijalankan secara da-mai. Perkembangan agama Islam lebih meluas lagi setelah Raja Tallo, Karaeng Matoaya, yang merang- kap Mangkubumi Kerajaan Goa bergelar Sultan Abdullah dan Raja Gowa yang bernama Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin memeluk agama Islam pada tahun 1605. Kedua raja ini sangat giat menyebarkan agama Islam ke seluruh daerah kera-jaannya. Oleh karena itu, Makassar menjadi pusat kerajaan Islam pertama di Sulawesi. Raja atau Sultan Alaudin wafat pada tahun 1639. Ia digantikan putranya yang bernama Sul- tan Muhammad Said 1639-1653. Di bawah pe- merintahannya, banyak kemajuan yang dicapai. Pelabuhan Somba Opu dibangun sehingga semakin ramai dikunjungi pedagang-pedagang dari dalam dan luar negeri. Kekuasaan Kerajaan Makassar berkembang te-rus sampai Pulau Solor di Flores Timur, Nusa Teng-gara Timur. Puncak kejayaan Makassar ter- jadi pa-da masa pemerintahan Sultan Hasanuddin 186 yang mempunyai sikap sama dengan ayahnya yaitu sa-ngat benci terhadap kekerasan Belanda. Oleh ka-rena itu, ia berusaha untuk mengusir Belanda dari Makassar. Sikap tegas, gigih, serta tidak mau ber-kompromi dengan Belanda, membuat Sultan Hassanuddin d ijuluki oleh Belanda sebagai “Ayam Jantan dari Timur” de haan van oosten. Tahun 1660, Aru Palaka memberontak dan ber- khianat kepada Kerajaan Makassar dengan memin- ta bantuan Belanda. Persekutuan Aru Palaka dengan Belanda semakin kuat, sehingga mampu menekan Kerajaan Makassar. Tekanan-tekanan yang terus dilancarkan oleh pihak pemberontak atas hasutan Belanda, akhirnya memaksa Sultan Hassanuddin menandatangani suatu perjanjian, yang disebut Perjanjian Bongaya 1667. Isi Perjanjian Bongaya tersebut, yaitu: VOC memperoleh hak monopoli dagang di Ma-kassar; Belanda mendirikan benteng di Makassar; Makassar harus melepaskan daerah jajahan- nya seperti Bone dan pulau-pulau di luar Ma- kassar; Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone; Semua kapal Makassar harus mendapat izin dari Belanda untuk dapat bebas berlayar; Makassar harus membayar 250.000 ringgit ser-ta menyerahkan 1.000 budak kepada VOC. Setelah diadakan Perjanjian Bongaya, Sultan Hasanuddin mengerahkan seluruh kekuatan untuk mengusir Belanda dari Makassar. Usahanya gagal dan Makassar akhirnya di-kuasai Belanda.I. Kerajaan Banjar
Kerajaan Banjar terletak di Kalimantan Selatan. Kerajaan ini berkembang pada awal abad ke-16. Kerajaan Banjar didirikan oleh Raden Samudra. Setelah memeluk agama Islam, Raden Samudra bergelar Sultan Suryanullah atau Suryansyah. Dulunya, Kerajaan Banjar adalah kerajaan ber- corak Hindu. Raden Samudra berhasil menjadikan Kerajaan Banjar sebagai kerajaan Islam karena mendapat bantuan dari Kerajaan Demak. Oleh ka-rena itu, antara Demak dan Banjar telah terjalin hubungan yang erat dan baik. Kepala pemerintahan Kerajaan Banjar adalah seorang Sultan yang dibantu oleh Patih atau Mang- kubumi. Patih dibantu oleh menteri yang bergelar Tumenggung atau Kyai. Kerajaan Banjar memperoleh penghasilan ter- utama dari cukai perdagangan karena letaknya yang strategis untuk jalur perdagangan. Dari bi-dang inilah perekonomian kerajaan dapat berputar dan berkembang. Setelah Sultan Adam wafat 1857, Kerajaan Banjar mengalami krisis pemerintahan. Hal itu an- tara lain disebabkan munculnya perebutan kekua- saan antarpangeran. Rakyat mendukung Pangeran Hidayatullah un-tuk menduduki tahta kerajaan karena dialah yang sebenarnya punya hak naik tahta. Akan tetapi, Be-landa mendukung Pangeran Tamjidillah untuk naik tahta. Maka terjadilah kekacauan. Akhirnya, Belan-da dapat menguasai Kerajaan Banjar dan mengha-puskan gelar kesultanan.J. Kerajaan Ternate dan Tidore
Pelayaran dan perdagangan di Maluku men- jadi maju karena pelabuhan Ternate dan Tidore ra-mai disinggahi para pedagang dari dalam dan luar negeri seperti dari Jawa, Malaka, Cina, Arab, Persia, dan Turki. Pada abad ke-15, agama Islam ber-kembang pesat di Maluku. Penyebar agama Is- lam di Maluku adalah pedagang dan ulama adalah Gre-sik dan Tuban. Di antara kerajaan-kerajaan yang ada di Malu- ku, Ternate adalah kerajaan yang paling berkem- bang. Ternate menjadi kerajaan Islam setelah Zaenal Abidin masuk Islam. Pada abad ke-16 1521, Ternate bekerja sama dengan Tidore. Sementara itu, terjadi persaingan antara bangsa Portugis dan Spanyol untuk memperebutkan daerah sumber rempah- rempah tersebut. Menghadapi monopoli perdagangan Eropa di Maluku, antara Ternate dan Tidore timbul persa- ingan. Akhirnya, terbentuklah persekutuan daerah masing-masing. Ternate membentuk persekutuan Uli Lima Persekutuan Lima Bersaudara, meliputi Pulau Ternate, Bacan, Seram, Obi, dan Ambon. Se- dangkan, Tidore membentuk persekutuan Uli Siwa Persekutuan Sembilan Saudara, meliputi Pulau Makyan, Jailolo Halmahera, dan pulau-pulau yang terletak antara daerah tersebut sampai Irian Barat. Ternate bersekutu dengan Portugis. Tidore bersekutu dengan Spanyol. Selain memonopoli perdagangan, Portugis juga terlalu ikut campur urusan dalam negeri dan me- nyebarkan agama Katolik dengan cara yang tidak simpatik. Tindakan-tindakan Portugis yang demi- kian menimbulkan perlawanan. Sultan Hairun 1550-1570 adalah salah satu Sultan Ternate yang menantang Portugis. Ia ditang- kap oleh De Mesquita, Gubernur Portugis di Malu- ku. Pada tahun 1570, Sultan Hairun dibunuh oleh pihak Portugis. Perjuangan rakyat Maluku tidak sia-sia karena akhirnya Portugis mengalihkan kekuasaannya ke Timor bagian timur. Raja-raja yang pernah memer-Parts
» Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Jenis tenaga tektonik Tektonisme
» Lipatan Bentuk muka bumi akibat tenaga tektonik
» Aktivitas magma Vulkanisme dan dampaknya
» Pengukuran gempa bumi Gempa bumi dan dampaknya
» Dampak gempa bumi Gempa bumi dan dampaknya
» Pelapukan mekanik physis Pelapukan dan akibatnya
» Pelapukan organik Pelapukan dan akibatnya
» Erosi oleh air sungai erosi aquatis
» Erosi oleh gletser erosi glasialeksharasi
» Batuan beku Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Sedimentasi menurut tenaga pengangkut
» Sedimentasi menurut tempat pengendapan
» Denudasi dan akibatnya Batuan sedimen
» Unjuk kerja Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Archaeikum tertua Pembabakan zaman secara geologis
» Palaeozoikum Pembabakan zaman secara geologis
» Mesozoikum Pembabakan zaman secara geologis
» Neozoikum atau kenozoikum Pembabakan zaman secara geologis
» Zaman batu Pembabakan zaman secara arkeologis
» Masa berburu dan mengumpulkan makanan
» Masa bercocok tanam Pembabakan menurut kehidupan sosial-ekonomi
» Masa kemahiran teknikperundagian Pembabakan menurut kehidupan sosial-ekonomi
» Jenis-jenis manusia purba di In- donesia
» Pertanian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Bahasa Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Pelayaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Budaya Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Portofolio Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
» Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial
» Akomodasi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Akulturasi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Sifat dasar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Lingkungan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Motivasi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Keluarga sebagai agen sosialisasi
» Peranan teman sepermainan da- lam sosialisasi
» Peranan sekolah dalam sosial-
» Kluckhon dalam bukunya Culture and Beha-
» Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan kepribadian
» Sumber daya Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Perilaku manusia memenuhi ke- butuhan hidupnya
» Aneka macam prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi
» Peta umum Jenis peta menurut isinya
» Peta khusus Jenis peta menurut isinya
» Judul peta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Kontur Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Inset Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Simbol peta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Kenampakan umum Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada peta
» Jarak Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada peta
» Lokasi Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada atlas
» Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada globe
» Warna peta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Kerja Individu Kerja Kelompok
» Letak astronomis Indonesia Letak geografis Indonesia
» Angin muson dan perubahan musim
» Ciri-ciri musim dan penyimpangannya
» Faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna
» Persebaran flora di Indonesia
» Fauna tipe asiatis Persebaran fauna di Indonesia
» Fauna tipe australis Persebaran fauna di Indonesia
» Fauna peralihan Persebaran fauna di Indonesia
» Faktor yang memengaruhi pembentukan tanah
» c. Jenis dan ciri-ciri tanah di Indonesia
» Tanah aluvial Tanah laterit Tanah mergel Tanah regosol
» Persebaran dan pemanfaatan tanah di Indonesia
» Kerajinan songket b. Seni wayang kulit
» Tradisi ngaben c. Rumah gadang
» Komposisi dan lapisan atmosfer
» Hubungan antara atmosfer dengan cuaca dan iklim
» Curah hujan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Air tanah Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Wilayah perairan laut menurut kedalamannya
» Batas-batas wilayah laut Indonesia
» Masyarakat Indonesia menjelang masuknya pengaruh Hindu
» Ng. Purbatjaraka, Dapunta Syailendra disamakan
» Kerajaan Mataram di Jawa Timur
» Kerajaan Janggala dan Kediri
» Seni patung Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Peranan ulama Samudera Pasai
» Kerajaan Demak Kerajaan Pajang
» Kerajaan Cirebon Kerajaan Makassar
» Masjid Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Keraton Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Terbentuknya kekuasaan kolo- nial di Indonesia
» Pendidikan dan mobilitas sosial
» Bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan
» c. Bidang pertahanan dan pariwisata
» e. Bidang pertahanan dan pariwisata
» g. Bidang pertahanan dan pariwisata
» i. a. Bidang pertahanan dan pariwisata
» Pengecer c. Agen Kegiatan Pertanian
» Pabrikprodusen b. Distributor utama
» Persebaran kegiatan ekonomi menurut bentuk muka bumi
» Persebaran kegiatan ekonomi menurut jenisnya
» Pengertian lahan dan alokasi penggunaannya
» Karakter Permukiman Penduduk di Berbagai Bentang Alam
» Nilai guna karena bentuk form utility
» Nilai guna karena tempat place utility
» Faktor produksi alam Faktor produksi
» Faktor produksi tenaga kerja
» Faktor produksi kewirausahaan Faktor produksi
» Biaya tidak tetap variable cost
» Sumber daya alam dan proses produksi
» Ekstensifikasi produksi Peningkatan mutu dan jumlah produksi
» Mekanisasi produksi Peningkatan mutu dan jumlah produksi
» Rehabilitasi produksi Peningkatan mutu dan jumlah produksi
» Barang-barang produksi dan nilai-nilai budayamasyarakat
» Dampak produksi pada lingkungan
» Barang konsumsi tingkat siswakeluarga
» Tingkat pendapatan penghasilan Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi
» Barang-barang konsumsi tingkat perusahaan
» Waktu dan musim Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi
» Aspek positif perilaku konsumtif
» Aspek negatif perilaku konsumtif
» Hak konsumen Aspek etis kegiatan konsumsi
» Perilaku konsumen Aspek etis kegiatan konsumsi
» Saluran distribusi tidak langsung
» Saluran distribusi langsung Saluran distribusi
» Aspek etis kegiatan distribusi
» Perusahaan pertambangan Menurut bidang usahanya
» Perusahaan niagaperdagangan Menurut bidang usahanya
» Perusahaan jasa Menurut bidang usahanya
» Menurut jumlah tenaga kerjanya
» Badan usaha milik negara BUMN dan badan usaha milik daerah BUMD
» Badan usaha swasta Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Badan usaha campuran Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Koperasi Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Firma Fa Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Perusahaan perseorangan Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Persekutuan komanditer Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Perseroan terbatas PT Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Perusahaan negara PN Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Koperasi Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Yayasan foundation Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Faktor modal Bentuk-bentuk badan usaha
» Faktor keuntungan Bentuk-bentuk badan usaha
» Faktor Fasilitas Bentuk-bentuk badan usaha
» Faktor kemungkinan waktu yang akan datang prospek
» Jenis barang yang akan dihasilkan
» Letak perusahaan didirikan Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Faktor tenaga kerja Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Pemasaran Sindikat Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Kapan perusahaan didirikan Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Organisasi dan manajemen Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Administrasi dan pembukuan Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Holding company Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Trust Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Concern Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Consolidation Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Langkah pengelolaan badan usaha
» Peningkatan kualitas dan kuantitas badan usaha
» Faktor-faktor nonekonomi yang dapat menunjang kelangsungan
» Kreativitas Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Thomas Alpha Edison 1847-1931
» Alexander Graham Bell 1847-1922
» Kreativitas manusia sebagai makhluk
» Kreativitas dalam dunia usaha
» Inovasi sebagai bentuk kreativitas dalam usaha
Show more