Mengubah jenis skala peta

9 0  Pengubahan skala dalam satuan inci Ukurlah panjang garis pada skala grafik ter- sebut dengan mistar dalam satuan inci. Diketahui panjang tiap ruas garis 0,4 inci. Jadi, panjang garis dari 0 sd 10 km adalah 0,8 inci. Jika 0,8 inci = 10 km, maka 1 inci = km = 12,5 km. Catatan: 1 km = 3,937 10 4 inci. Artinya 1 inci pada skala mewakili 12,5 3,937 10 4 = 492.125 inci di lapangan. Jadi, skala angka dalam inci ditulis 1 : 492.125.

C. Garis astronomis

Garis astronomis dituliskan pada garis tepi ber- guna untuk menentukan lokasi. Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan bujur. Satuan angka garis menggunakan derajat, menit, dan detik.

D. Kontur

Kontur adalah garis yang menghubungkan tem- pat-tempat yang sama ketinggiannya dari permu- kaan laut. Kontur tidak pernah bertemu. Dengan garis kontur, pembaca peta dapat mengetahui tinggi rendah suatu tempat.

E. Tanda orientasi

Tanda orientasi merupakan petunjuk arah ma- ta angin. Petunjuk berupa tanda panah. Arah yang ditunjukkan biasanya adalah utara. Dengan pan- duan arah utara, pembaca dapat menentukan arah selatan, timur, barat,dan lain-lain. Tanda orientasi diletakkan dekat judul atau skala peta. Perhatikan variasi tanda orientasi utara yang dapat kamu gunakan pada gambar 4.1.3 Simbol dapat berbentuk titik, garis, luasan, dan lain-lain. Lihatlah beberapa contoh simbol pada gambar 4.1.4 berikut

G. Legenda peta

Legenda adalah bagian peta yang memuat ke- terangan dari simbol-simbol yang terdapat pada peta. Legenda dibuat di dalam garis tepi.

H. Inset

Inset menunjukkan lokasi daerah yang dipeta- kan terhadap daerah sekitarnya yang lebih luas. Misalnya saat memetakan kota Jakarta, pada inset peta dibuat peta Pulau Jawa yang menunjukkan letak Jakarta. Inset digambar dengan skala lebih kecil dan diletakkan pada bagian kosong.

I. Sumber peta

Sumber peta menunjukkan dari mana peta di- dapatkan atau nama badaninstansi pembuat peta tersebut. Pencantuman sumber peta menunjukkan keabsahan peta bersangkutan. Badan pemetaan di Indonesia misalnya Bako- surtanal Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dan Jawatan Topografi Angkatan Darat.

J. Tahun pembuatan peta

Keadaan geografi bersifat dinamis. Tahun pem- buatan peta perlu ditulis, agar pembaca mengeta- hui kapan peta bersangkutan dibuat.

K. Proyeksi peta

Untuk memperkecil kesalahan, pemindahan gambar peta ke bidang datar dilakukan secara siste- matis dan matematis, yaitu dengan proyeksi. Bebe- rapa jenis proyeksi adalah: proyeksi azimutal, pro- yeksi silinder, dan proyeksi kerucut. Cara proyeksi diinformasikan pada gambar peta bersangkutan melalui informasi proyeksi peta.

L. Warna dan tulisan

Penggunaan warna pada peta bertujuan untuk membedakan keadaan wilayah, ketinggian, keda- laman, dan sebagai unsur estetika. Misalnya: ku- 0,8 inci × × × Gambar 4.1.3 Beberapa contoh tanda orientasi Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008

F. Simbol peta

Simbol peta adalah tanda-tanda kenampakan pa- da peta, seperti: gunung, dataran, laut, sungai, dan jalan. Simbol bersifat konvensional atau umum se- hingga dapat dipahami oleh semua orang. Gambar 4.1.4 Beberapa contoh simbol pada peta jalan besar sungai jalan setapak jalan KA gunung ibukota negara kota besar kota kecil bandar udara pelabuhan Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 9 1 ning menunjukkan dataran tinggi. Warna cokelat menunjukkan adanya pegunungan, dan lain seba- gainya. Tulisan lettering digunakan pada keterangan serta mempertegas simbol. Umumnya dipilih huruf cetak standar yang representatif sesuai ukuran peta. Misalnya huruf cetak untuk menuliskan judul peta, huruf bersirip miring untuk menuliskan keterang- an kenampakan air sungai, danau, laut. Gambar 4.1.5 di atas adalah contoh sebuah peta dengan berbagai unsurnya 4.1.4 M e m p e r b e s a r atau Memperkecil Peta Memperbesar atau memperkecil ukuran peta berarti mengubah ukuran skala peta. Cara termudah untuk memperbesar atau mem- perkecil sebuah peta, dapat dilakukan melalui lang- kah-langkah sederhana berikut. 1. Buat grid petak-petak pada peta asli. Lebar sisi petak sesuai keinginan, misalnya x cm. 2. Siapkan kertas milimeter blok atau kertas putih yang dilengkapi sendiri dengan grid. Lebar sisi grid disesuaikan tujuan memperbesar atau memperkecil peta asli. Misalnya: lebar sisi grid dibuat x 2 1 , 2x, 3x, dan sebagainya. 3. Salinlah peta asli pada pada kertas yang disi- apkan pada langkah nomor 2, dengan cara menggambar seturut garis-garis kenampakan peta asli. Contoh soal: Perhatikan gambar 4.1.6 berikut Salinlah peta tersebut menjadi dua kali lebih besar atau menjadi peta berskala 1 : 2.500.000 2. Siapkan milimeter blokkertas putih berpetak Buat sisi petak 2 kali lebih besar dari petak- petak pada peta asli atau = 2 cm 3. Salinlah peta asli ke dalam lembaran milimeter blok atau kertas berpetak, dengan mengikuti garis-garis kenampakan peta, titik koordinat letak kota, jalan, dan sebagainya Perhatikan hasilnya pada gambar 4.1.8 di halaman ber- ikut Penyelesaian: 1. Buat grid pada peta asli Setiap sisi petak beru- kuran 1 cm. Perhatikan gambar 4.1.7 berikut Gambar 4.1.6 Peta Pulau Buru berskala1:5.000.000 Sumber peta: Atlas IPS Indonesia dan Dunia - Indo Prima Sarana, 2006. Gambar 4.1.5 Contoh peta dan unsur-unsur kelengkapannya tanda orientasi judul peta garis astronomis simbol skala garis keteranganlegenda sumber peta inset peta Sumber: www . papua.go.id 1 cm 1 cm peta asli garis yang dibuat Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 Gambar 4.1.7 Membuat grid petak-petak pada peta asli