Consolidation Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya

247 sendiri. Badan usaha yang baru ini merupakan cor- poration . Bentuk-bentuk consolidation adalah, sebagai berikut.  Merger, yaitu suatu badan usaha membeli bebe- rapa badan usaha yang dulu berdiri sendiri. Merger ini “menelan” beberapa badan usaha lainnya. Misalnya, Bank Exim, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bapindo dilebur menjadi satu dengan nama Bank Mandiri.  Amalgamation, yaitu suatu badan usaha baru yang dibentuk dengan cara membeli beberapa badan usaha yang sudah ada. Misalnya, A + B + C + D = E. Badan usaha A, B, C, dan D tidak ada lagi dan yang ada badan usaha baru, yaitu ba- dan usaha E. 6.3.6 Pengelolaan Badan Usaha Badan usaha yang didirikan mempunyai tuju- an mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, keuntungan yang dicapai merupakan salah satu faktor yang dijadikan patokan kesukses- an badan usaha. Kesuksesan suatu badan usaha tidak datang begitu saja. Sama halnya dengan para pengusaha yang sukses, badan usaha juga memerlukan suatu pengelolaanmanajemen yang baik.

A. Langkah pengelolaan badan usaha

Beberapa langkah yang dapat ditempuh oleh pengelola badan usaha demi kesuksesan badan usahanya, antara lain sebagai berikut.  Meningkatkan kualitas sumber daya manusia- nya. Misalnya, melalui pelatihan, seminar, pe- ningkatan pendidikan, dan lain-lain.  Meningkatkan hasil produksi agar mampu ber- saing di pasaran lokal maupun pasaran inter- nasional.  Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya the right man on the right place.  Memperbaiki manajemen perusahaan.  Menghindari perbuatan korupsi, kolusi, dan ne- potisme.  Memisahkan pengelolaan keuangan badan usa- ha dengan keuangan pribadi.  Mengadakan studi banding dengan perusa- haan lain yang sejenis.  Peka terhadap perkembangan situasi.  Membuat kerjasama dengan berbagai mitra kerja.  Meningkatkan komunikasi tentang perkem- bangan berbagai badan usaha baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

B. Peningkatan kualitas dan kuantitas badan usaha

perusahaan Seiring dengan kemajuan teknologi, kebudaya- an serta jumlah penduduk yang terus bertambah, jumlah maupun kualitas kebutuhan manusia pun meningkat. Meningkatnya jumlah dan kualitas ke- butuhan manusia harus segera diatasi. Apabila ti- dak segera diatasi atau terlambat maka akan me- ngakibatkan adanya kekurangan atau penurunan kebutuhan bagi sebagian manusia. Cara mengatasinya ialah dengan memperluas dan meningkatkan kualitas hasil produksi. Jadi, memperluas dan meningkatkan kualitas hasil produksi bertujuan untuk:  memenuhi atau mengimbangi jumlah kebutuh- an manusia;  mencegah timbulnya bahaya kelaparan;  memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya alam;  membantu secara langsung maupun tidak lang- sung program pembangunan nasional. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perusahaan, dapat dilakukan dengan ekstensifikasi, intensifikasi, mekanisasi, dan rehabilitasi. Keterangan lengkapnya lihat kembali pada bagian kegiatan produksi pada subbab 6.2.2 halaman 191.

C. Faktor-faktor nonekonomi yang dapat menunjang kelangsungan

hidup badan usahaperusahaan Di tengah-tengah krisis yang melanda negara kita, ada perusahaan yang mampu menahan “ba- dai ekonomi”. Maksudnya ialah kelangsungan hi- dup perusahaan dapat terus berjalan walaupun kondisi ekonomi dan kondisi nonekonomi tidak Gambar 6.3.9 PT Bank Syariah Mandiri, salah satu Bank pemerintah hasil merger Bank Exim, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bapindo Sumber: http:gambar.google.combank. 248 mendukung. Faktor-faktor yang termasuk dalam kondisi ekonomi telah kita singgung pada uraian di atas. Yang menjadi permasalahan saat ini ialah faktor-faktor nonekonomi apa saja yang dapat me- nunjang kelangsungan hidup perusahaan itu? Faktor-faktor nonekonomi yang menunjang ke- langsungan hidup perusahaan antara lain adalah faktor politik, faktor alam, dan faktor eksternal.

1. Faktor politik

Situasi politik suatu negara mau tidak mau pas- ti berpengaruh terhadap kelangsungan hidup per- usahaan. Mengapa demikian? Kehidupan politik yang kacau balau dapat menghilangkan kepercaya- an masyarakat terhadap pemerintah. Hilangnya kepercayaan masyarakat tersebut mengakibatkan munculnya demonstrasi-demonstrasi di berbagai daerah. Demonstrasi-demonstrasi yang muncul pada akhirnya dapat menganggu kelancaran usaha perusahaan. Selain itu, kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang politik dapat juga menunjang maupun menghambat kelancaran usaha perusahaan. Misalnya, kebijakan di bidang ketenagakerjaan, pajak, bea cukai, dan sebagainya.

2. Faktor alam

Keadaan alam yang seimbang, dapat menjamin kelangsungan hidup dan terus berjalannya peru- sahaan. Keseimbangan alam dapat tercipta jika manusia memelihara dan menjaga kelestarian alam; karena jika tidak, dapat mengakibatkan kerusakan alam yang pada akhirnya akan meng- ganggu jalannya perusahaan. Misalnya: pene- bangan hutan yang tidak teratur dan sembarangan akan mengakibatkan kebutuhan bahan baku per- usahaan kayu menjadi semakin berkurang. Bukan tidak mungkin jika suatu saat perusahaan kayu tersebut mengalami kebangkrutan.

3. Faktor eksternal

Yang dimaksud faktor eksternal di sini ialah si- tuasi yang terjadi di luar negeri. Kebijakan-kebijak- an dan kondisi sosial politik negara lain dapat menyebabkan perubahan kondisi sosial politik di negara kita. Misalnya: perlawanan Amerika Serikat terhadap Afghanistan yang disulut oleh aksi teroris yang menyerang Gedung WTC World Trade Center di Amerika Serikat, dapat mengganggu hubungan dagang Indonesia dengan Amerika Serikat dan ne- gara-negara lain. 1. Perusahaan ialah bagian teknis dari suatu kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa. 2. Jenis-jenis perusahaan: a. Perusahaan pertambangan b. Perusahaan pertanian c. Perusahaan industri d. Perusahaan niagaperdagangan e. Perusahaan jasa 3. Badan usaha ialah kesatuan organisasi yang terdiri dari modal dan tenaga kerja yang ber- tujuan untuk menghasilkan barang atau ja- sa. 4. Bentuk-bentuk penggabungan badan usaha antara lain: a. sindikat e. trust b. holding company f. pool c. joint venture g. kartel d. concern h. consolidation 5. Pelaku kegiatan ekonomi ada tiga, yaitu: a. Rumah Tangga Konsumen RTK. b. Rumah Tangga Produsen RTP. c. Pemerintah. 6. Pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi adalah badanlembaga pemerintah yang diberi tugas untuk mengatur kegiatan eko- nomi di dalam suatu negara. 7. Rumah tangga konsumen RTK adalah ke- lompok masyarakat yang membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh barang dan jasa guna memenuhi kebutuhannya. 8. Rumah tangga produsen RTP adalah ke- lompok warga masyarakat yang mencari nafkah dengan melakukan kegiatan produk- si dan menjual hasil produksi mereka ke kon- sumen RTK. RANGKUMAN