Masa berburu dan mengumpulkan makanan

21 bercocok tanam adalah sudah dikenalnya kultus nenek moyang.

3. Masa kemahiran teknikperundagian

Masa ini dapat disejajarkan dengan zaman pe- runggu. Cirinya, kehidupan sosial mulai kompleks dan ada peningkatan kultus nenek moyang. Misal- nya sudah dikenal sistem penguburan. Apa yang bisa kamu simpulkan mengenai pem-babakan zaman di atas? Apakah di daerah tempat tinggalmu kamu masih menemukan kel- ompok masyarakat yang mempertahankan alat- alat dari batu? Coba cek, mengapa mereka masih memperta-hankan jenis alat tersebut Perhatikan bahwa pem-babakan sejarah tersebut menunjukkan betapa lu-hur dan agung warisan budaya bangsa Indonesia. Sejak ribuan tahun lalu nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengembangkan alat-alat yang canggih demi memenuhi kebutuhan hidup mereka. 1.2.2 Manusia purba Indo- nesia Manusia yang pernah hidup di dunia ternyata meninggalkan jejak. Jejak-jejak manusia purba te- lah ditemukan di berbagai negara oleh para ahli purbakala arkeolog. Untuk mengetahui perkem- bangan kehidupan manusia purba pada zaman prasejarah atau pada masa lampau, para ahli me-ngadakan penelitian dengan melakukan peng- galian-penggalian. Dalam penelitian itu, mereka dibantu ilmu purbakala arkeologi. Dari berbagai hasil penggalian, para ahli purbakala menemukan fosil dan artefak. Fosil, entah dari tumbuhan, hewan, atau manu- sia dapat ditemukan di setiap lapisan tanah yang terbentuk dalam zaman tertentu. Fosil yang dite- mukan pada lapisan tanah tersebut dapat menjadi ciri suatu lapisan kulit bumi. Fosil yang mengin- formasikan atau memberi petunjuk kepada kita me-ngenai kehidupan manusia purba pada lapisan tertentu disebut fosil pandu. Berdasarkan fosil tersebut, para arkeolog dapat mengetahui keberadaan dan tingkat peradaban manusia purba. Misalnya, ukuran tubuh, isi otak, tingkat kecerdasan, dan cara berjalan.

A. Jenis-jenis manusia purba di In- donesia

Setelah abad 18, banyak arkeolog dari luar ne- geri yang mengadakan penelitian tentang manusia purba di Indonesia. Hasil temuan para ahli tersebut berupa fosil-fosil, antara lain sebagai berikut.

1. Meganthropus Palaeo Javanicus

Fosil ini merupakan jenis manusia purba yang paling primitif di Indonesia. Di temukan oleh G.H.R. Von Koenigswald pada tahun 1914 di desa Sangiran di lembah Bengawan Solo. Dari fosil yang ditemukan berupa rahang ba- wah dan atas yang kuat, tulang pipi yang tebal dan geraham yang besar diperkirakan jenis ma-nusia purba tersebut memiliki tubuh yang besar dan kuat. Diduga manusia ini hidup pada zaman paleolitikum 2 - 1 juta tahun yang lalu. Makanan-nya terutama dari tumbuh-tumbuhan yang tidak diolah. Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus adalah sebagai berikut. a. Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di bela- kang kepala. b. Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok. Gambar 1.2.7 Tengkorak Meganthropus Paleojavanicus. c. Tidak memiliki dagu. d. Memiliki otot kunyah, gigi, serta rahang yang besar dan kuat. e. Makanannya adalah tumbuh-tumbuhan.

2. Pithecanthropus

Pithecanthropus merupakan fosil manusia yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Jenis-jenis pithecanthropus antara lain:  Pithecanthropus mojokertensis Pithecanthropus mojokertensis merupakan jenis pi- thecanthropus yang tertua dan diduga berbadan tegap, bentuk wajah menonjol ke muka, dan otot tengkuknya kokoh. Mereka diperkirakan hidup 2,5—1,5 juta tahun yang lalu dan mema- kan tumbuhan yang belum dimasak. Fosil ini ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936 di dekat Mojokerto.  Pithecanthropus Erectus. Ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1900 di desa Trinil.  Pithecanthropus Robustus. Ditemukan pada tahun 1936 di Sangiran, Bengawan Solo oleh G.H.R. Von Koenigswald. Fragmen yang ditemukan berasal dari pithecantropus yang sudah dewa-sa