80
1. Tindakan ekonomi ialah tindakan yang ha- rus dilakukan oleh manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan ca- ra memanfaatkan sumber-sumber ekonomi
yang terbatas sebaik dan sehemat mung- kin.
2. Motif ekonomi ialah alasan yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan ekonomi.
3. Motif yang mendorong orang untuk me- lakukan kegiatan ekonomi ada dua, yaitu
motif ekonomi dan motif nonekonomi. 4. Kegiatan yang bermotif ekonomi antara
lain: a. Ingin mencari laba atau keuntungan.
b. Ingin memperoleh kemakmuran. c. Ingin menguasai ekonomi masyarakat.
5. Kegiatan yang bermotif nonekonomi antara lain:
a. Ingin memperoleh penghargaan. b. Ingin membantu sesama motif sosial.
c. Ingin berkuasa motif politik.
6. Prinsip ekonomi adalah dasar bertindak de-ngan pengorbanan tertentu guna mem-
pero-leh hasil sebesar-besarnya; atau dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk men-
dapatkan hasil tertentu. 6. Prinsip ekonomi dalam konsumsi tujuan-
nya konsumen membelanjakan pendapatan penghasilan sesedikit mungkin untuk mem-
peroleh barang atau jasa yang ber-kualitas. 7. Prinsip ekonomi pedagang untuk memper-
oleh keuntungan atau laba yang maksimal dari barang yang d
ijualnya. 8. Prinsip ekonomi digunakan dalam proses
produksi. Tujuannya adalah agar produsen dapat menghasilkan barang dan jasa dalam
jumlah dan mutu tertentu dengan pengor- banan yang sekecil-kecilnya.
9. Prinsip ekonomi diterapkan dalam distri- busi. Tujuannya agar distributor dapat me-
nyalurkan hasil produksi dalam jumlah dan waktu tertentu dengan pengorbanan yang
sekecil-kecilnya.
10. Prinsip ekonomi diterapkan dalam proses konsumsi. Tujuannya adalah agar konsu-men
memperoleh kepuasan dari barang dan jasa tertentu yang digunakannya dengan pe-
ngorbanan yang sekecil-kecilnya.
I. Lengkapilah dengan jawaban yang tepat
1. Alasan yang mendorong manusia untuk me- lakukan kegiatan ekonomi disebut ... .
2. Pak Karso adalah pembuat dan penjual es cendol. Kegiatan Pak Karso membuat dan
menjual es cendol termasuk ... ekonomi. 3. Grup band Dewa melakukan pentas di Sena-
yan. Uang hasil penjualan tiket dipakai untuk membantu korban bencana tsunami di Aceh.
Kegiatan Dewa ini didorong motif ... .
4. Pada umumnya, motif paling dasar yang me- nyebabkan manusia melakukan perbuatan
ekonomi adalah keinginan untuk ... . 5. Dasar bertindak dengan pengorbanan terten-
tu untuk mendapat hasil yang sebesar-besar- nya disebut sebagai ... .
6. Pak Anton seorang calon lurah di desa Suko-harjo. Ia melakukan kegiatan menjual
sem-bako murah kepada masyarakat desa. Tuju-annya adalah untuk menarik simpati
warga. Kegiatan Pak Anton termasuk kegiatan eko-nomi yang didasarkan pada motif ... .
7. Orang yang melakukan kegiatan produksi disebut ... .
8. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut ... .
9. Nelayan yang menjaring ikan di laut, kemu- dian mengasinkan ikan hasil tangkapannya
dan menghasilkan ikan asin sedang melaku- kan kegiatan ... .
10. Ani dan Rita yang menonton konser musik Slank di Ancol sedang melakukan kegiatan
... .
II. Jawablah dengan singkat dan tepat
1. Apa yang dimaksud dengan tindakan ekono-
mi? Jelaskan dan berilah contohnya 2. Seorang petani yang mengolah sawah, ke-
mudian menanam padi, dan menghasilkan padi dapat dikatakan melakukan tindakan
atau kegiatan ekonomi? Jelaskan 3. Apa yang dimaksud dengan motif ekono-
mi? 4.
Sebutkan dan beri contoh aneka macam motif ekonomi
5. Apa yang dimaksud dengan prinsip ekono- mi?
RANGKUMAN
UJI KOMPETENSI DASAR
81
6. Bagaimana prinsip ekonomi diterapkan da- lam kegiatan konsumsi?
7. Bagaimana prinsip ekonomi diterapkan da- lam kegiatan distribusi?
8. Bagaimana prinsip ekonomi diterapkan da- lam kegiatan produksi?
9. Apakah semua tindakan manusia dapat di- sebut sebagai tindakan atau kegiatan ekono-
mi? Mengapa? 10. Ubay Dillah membeli ikan mas di daerah
Sukabumi dengan harga murah. Kemudian, ia menjualnya di Jakarta. Kegiatan apa yang
dilakukan Ubay Dillah dalam hubungan-nya dengan kegiatan ekonomi? Jelaskan ja-waban-
mu
III. Studi Kasus
Bacalah baik-baik artikel di bawah ini dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
JOKO SANTOSO, JUTAWAN DARI KERTAS BEKAS
Penampilannya amat bersahaja. Bila bertatap muka dengannya, tidak salah bila anda akan
terke-coh. Bisa jadi anda akan menganggap dia sebagai buruh. Padahal dia salah satu orang kaya
di Jogja yang mengandalkan sumber pendapatkan dari ker-tas-kertas bekas yang menurut orang lain
mungkin dianggap tidak bernilai. Itulah Joko San- tosa. Bapak dua anak ini, memang bos UD Sregep
yang secara khusus bergelut dalam bisnis kertas bekas.
Tidak berlebihan rasanya bila menyebut Joko Santosa sebagai pengusaha yang sukses mengge-
luti bisnis kertas bekas. Dia memang menjadi salah satu pemasok besar untuk pabrik-pabrik pengolah
daur ulang kertas yang berlokasi di Surabaya dan kota-kota lain di Jawa Timur.
Setiap hari. Joko mengaku berhasil meng- umpul-kan puluhan ton kertas bekas, umumnya
didapat dari berbagai kantor pemerintah maupun percetakan yang ada di Jogja dan sekitarnya. Ia
merasa tidak kesulitan untuk menyalurkan kertas tersebut karena sudah ada beberapa pabrik yang
siap menampung-nya. “Saya sudah punya kontrak dengan beberapa pabrik pengolah kertas jadi untuk
pema-saran tidak ada masalah,” kata baapak dua anak yang dibantu lebih dari 40 tenaga kerja ini.
Joko tidak mengira kertas bekas bisa men- gubah hidupannya. Sebelum menggeluti bisnis
kertas, ia sudah mencoba bisnis lain termasuk penggilingan padi yang akhirnya bangkrut.
Ia mulai menggeluti bisnis kertas daur ulang se-jak tahun 1993 silam. Ia tertarik setelah kenal
dengan pengusaha keturunan Tionghoa yang telah lebih da-hulu mengeluti bisnis kertas bekas.
Pengusaha ter-sebut kebetulan sering carter mobil yang dimiliki Joko Santosa untuk mengangkut ker-
tas. “Dari sini-lah saya mulai tertarik karena saya lihat gampang,” katanya.
Awalnya, Joko mencari kertas bekas dari pasar ke pasar, lalu dijual ke pengusaha kertas yang
telah dikenalnya tersebut. Ia menjual tabungan cincin emas seberat 10 gram yang dimilikinya.
Joko mengaku mengawali bisnis kertas dengan cara gresek dari pasar ke pasar. Ketika itu memang
belum banyak yang melihat nilai ekonomi kertas bekas. Kertasa masih dianggap sebagai sampah
yang tidak berharga dan harus dimusnahkan. Mak-lum ketika itu belum banyak perusahaan yang
men-daur ulang kertas. Tapi seiring langkanya bahan baku bubuk pulp, kertas bekas akhirnya
dilirik sebagai bahan baku menggantikan kayu pulp. Apalagi sete-lah dikembangkan teknologi
daur ulang yang meng-hasilkan kertas berkualitas dari kertas bekas.
Joko memang bukan pemain pertama dalam bisnis kertas bekas untuk didaur ulang. Tapi, ia
me-masuki bisnis ini pada saat yang tepat, karena keti-ka itu mulai bermunculan produsen kertas
yang me-manfaat bahan baku dari kertas daur ulang. “Semula saya hanya setor ke juragan yang
ada di Jogja, tapi tidak lama kemudian punya akses langsung ke pab-rik,” kata pemilik UD Sregep ini.
Bisnis Joko mulai berbinar ketika ia memiliki ide untuk membeli kertas bekas yang ada di kantor-
kantor pemerintah dan swasta. Ia memang melihat potensi pasar yang cukup besar dari lembaga
peme-rintah dan swasta tersebut. Kertas memang menjadi kebutuhan pokok untuk kegiatan admin-
istrasi mau-pun dokumentasi.
Tapi untuk mendapatkan kertas tersebut dibu- tuhkan teknik dan kesabaran tersendiri. Maklum
do-kumen kantor diklasifikasikan sebagai produk yang harus dijaga kerahasiaannya. Karenaa itulah,
ba-nyak dokumen yang tidak lagi dipakai biasanya di-musnahkan dengan dengan cara dirajang
atau diba-kar. Bahkan setelah dirajang kemudian dibuang ke tempat sampah karena dianggap se-
Sumber: Tabloid Peluang Usaha, 5 November 2007
Gambar 3.2.7
Joko Santoso, jutawan kertas bekar.
82
bagai barang yang tidak bernilai ekonomi. Setelah yakin melihat potensi pasar yang
begi-tu besar, Joko Santosa memberanikan diri untuk mendatangi dari kantor ke kantor dengan
berbekal sepeda motor. Awalnya banyak kantor yang keberat-an untuk menjual kertas dokumen
mereka. “Ditolak sudah biasa bagi saya,” ungkap- nya.
Meski sering ditolak, Joko tidak patah seman- gat. Ia terus mendatangi bagian yang memiliki
kewenang-an untuk menjual kertas. Kesabaran ternyata mem-buahkan hasil, setelah beberapa
kali ditolak, keber-untungan akhirnya berpihak kepadanya. Sebuah kantor yang biasa mengurus
logistik bersedia menju-al kertas-kertas bekas kepada Joko.
Dari sinilah semangatnya terus membara. Ki- sah keberhasilan membeli kertas dari kantor Bulog
ter-sebut disebarkan kepada lembaga lain, dan akhirnya ikut-ikutan menjual kertas kepada Joko.
“Alhamduli-lah lama kelamaan banyak kantor yang berani men-jual kertas kepada kami,” tandasnya.
Joko mengaku mendapatkan keuntungan yang cukup lumayan dari bisnis ini. Apalagi ketika terjadi
krisis moneter tahun 1998 silam. Maklum ia bisa membeli dengan harga murah tapi menjual dengan
harga tinggi. Keuntungannya bisa sampai seratu- san persen lebih. Sebagai gambaran, ia membeli
kertas seharga Rp 500 kg, yang kemudian dijual- nya sehar-ga Rp 1000 kepada pabrik pendaur
ulang di Suraba-ya. “Awalnya saya nunut jual dari pengusaha kertas yang ada di Jogja, tapi kemudian
bisa menjual lang-sung sendiri,” tandasnya.
Tak mengerankan, Joko yang semula hanya ber-modal sepeda motor dan lima karyawan,
akhirnya berhasil membeli beberapa unit mobil pengangkut. Saat ini, jumlah karyawannya men-
capai 40 orang dengan jumlah kendaraan khusus pengangkut kertas 16 truk. Belum lagi mobil pribadi
yang juga berhasil dibeli dari uang kertas terse- but.
Munculnya pesaing tidak membuat pasar Joko menyempit. Hanya saja diakui, banyaknya pelaku
bisnis kertas daur ulang telah mengurangi margin keuntungan yang diperolehnya. Ia tidak lagi bisa
men-dapatkan keuntungan yang besar, karena harga se-makin kompetitif dan tentu saja pabrik
akan memilih harga yang termurah. “Margin ke- untungan tidak lagi besar,” tandasnya.
Meski membuat banyak pesaing, Joko meng- ungkapkan masih bisa menguasai pasar. Maksud-
nya masih banyak kantor yang percaya kepadanya untuk menampung kertas bekas. Padahal kalau
di-tilik dari harga, ia membeli dengan harga yang lebih murah dengan selisih sekitar Rp 200 diband-
ingkan dengan kompetitor lain. Menurut Joko, faktor kepercayaan memang
menjadi latar belakang kenapa banyak kantor yang menjual kertas bekas kepadanya. Ia memiliki kiat
khusus untuk mendapatkan kepercayaan terse- but, dengan memberikan jaminan bahwa kertas
bekas yang dibeli dari manapun akan dimasukan ke pabrik untuk didaur ulang, tidak dijual eceran
kepada peda-gang lain.
Joko menyadari, kertas bekas yang dibelinya memiliki rahasia yang harus dijaga. Karena itulah
ia berani menjamin rahasia tersebut dengan tidak mengobral ke konsumen umum atau pedagang
ecer-an. Bukan rahasia lagi, selama ini banyak kertas bekas yang digunakan untuk kertas foto kopi
maupun sebagai pembungkus produk makanan.
Masih menurut Joko, saat ini semakin banyak perusahaan besar yang mengandalkan kertas be-
kas sebagai bahan baku. Beberapa diantaranya, Supar-ma dan Leces di Jawa Timur. Setiap hari ia
mengaku bisa mengumpulkan 10 ton kertas bekas. Harga ker-tas tergantung jenisnya. Untuk Koran ia
bisa mem-beli antara Rp1.200-1.300,- sementara kertas HVS bisa lebih mahal lagi karena mencapai
Rp 1.500. Belakangan Joko juga dipercaya untuk membeli bu-ku dari beberapa percetakan besar di
Jawa Tengah yang sudah tidak terpakai.
Joko menjelaskan, saat ini margin keuntungan yang diperolehnya hanya kisaran belasan persen.
Karena itulah, ia lebih senang mengejar omset pen-jualan yang lebih besar. “Saat ini, bisnis kertas
ma-sih cukup cerah,” tandasnya.
Sumber: Tabloid Peluang Usaha, 5 November 2007
A. Menjawab pertanyaan
1. Siapakah Joko Santoso? 2. Apa latar belakang sampai dia memutuskan
menjadi seorang pedagang kertas bekas? 3. Apakah tindakan Joko Santoso dapat dikat-
ego-rikan sebagai tindakan ekonomi? Apa alasan-mu menyimpulkan demikian?
4. Apa motif tindakan ekonomi Joko Santoso? 5. Apa prinsip ekonomi yang dipegang teguh
Joko Santoso dalam “mengejar” atau menin- gkatkan keuntungan?
6. Menurut pendapatmu, apakah kamu juga bisa
menjadi seorang pengusaha sukses? Apa yang harus kamu persiapkan?
B. Unjuk kerja
83
UJI STANDAR KOMPETENSI
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat
1. Manusia tidak bisa hidup dan berkembang la- yaknya sebagai manusia tanpa bantuan orang
lain. Kenyataan ini menunjukkan sifat manusia sebagai makhluk ... .
a. individu c.
Tuhan b. sosial
d. politik
2. Yang bukan
merupakan faktor pendorong ma- nusia untuk hidup bersama orang lain adalah
... . a. keinginan manusia untuk bergabung de-
ngan orang lain b. dorongan dalam diri untuk mengekspresi-
kan diri c. keinginan untuk mengembangkan ketu-
runan d. dorongan untuk hidup seorang diri
3. Gregariousness artinya ... . a. naluri untuk bersatu
b. naluri untuk berkuasa c. naluri untuk hidup bersama
d. naluri untuk mendapatkan penghargaan
4. Tindakan memenuhi kebutuhan dengan meng- olah dan memanfaatkan sumber daya alam yang
tersedia disebut tindakan ... . a. politik
b. individu c. ekonomi
d. sosial
5. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manu- sia tidak sekadar memanfaatkan dan mengolah
alam, tetapi juga mempertimbangkan tindakan ekonominya secara matang. Tindakan semacam
ini disebut ... . a. practical rationality
b. homo socialis c. homo economicus
d. economic rationality
6. Yang bukan
merupakan sumber daya manusia berikut ini adalah ... .
a. memikul barang atau benda dengan pun- dak
b. mengangkat dengan kekuatan tangan c. membeli barang dan jasa dengan uang
d. menciptakan alat dengan keterampilan dan kemampuan akal
7. Keinginan untuk memiliki dan menikmati barang dan jasa, yang pemuasannya bersifat
jasmani dan rohani disebut ... . a. kebutuhan
b. kenikmatan c. kesejahteraan
d. kebahagiaan 8. Di bawah ini yang merupakan kebutuhan
sekunder adalah ... . a. nasi
c. baju
b. rumah d.
mobil 9. Ekonomi berasal dari kata oikos dan nomos. Oikos
artinya ... . a. rumah
tangga b. peraturan rumah tangga
c. aturan d. ilmu rumah tangga
10. Yang bukan merupakan faktor penyebab perbe- daan kebutuhan setiap manusia berikut ini
adalah ... . a. pendidikan
b. lingkungan c. waktu dan musim
d. minat
11. Manusia menjadikan prinsip ekonomi sebagai pegangan untuk ... .
a. mencapai kesejahteraan bersama b. menekan biaya sekecil mungkin
c. yang penting mendapat keuntungan
d. cepat sukses dan kaya 12. Alasan atau keinginan yang mendorong manu-
sia melakukan kegiatan ekonomi disebut ... . a. prinsip ekonomi
b. motif ekonomi c. politik ekonomi
d. tindakan ekonomi
13. Yang merupakan tindakan atau perbuatan yang dilakukan berdasarkan prinsip ekonomi adalah
... . a. memberi sumbangan anak yatim
b. membeli semua barang yang ditawarkan c. membelanjakan uang secara efisien
d. membeli barang-barang yang murah
14. Umumnya motif paling dasar yang menyebab- kan manusia melakukan perbuatan ekonomi
disebut motif ... . a. mencapai
kemakmuran b. mendapatkan
penghargaan c. berbuat
amalsosial d. mendapatkan kekuasaan ekonomi
15. Memperoleh hasil semaksimal mungkin dan memperkecil kerugian adalah ... .
a. motif ekonomi
b. tindakan ekonomi
c. prinsip ekonomi
d. prinsip tindakan
16. Mendirikan panti asuhan dengan maksud un- tuk menampung anak yatim-piatu termasuk
perbuatan yang didasarkan pada ... . a. prinsip
ekonomi