Macam-macam motif ekonomi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

76 Setiap pedagang selalu berupaya membeli ba- rang dagangan dengan harga yang murah dan men- jual barang-barang dagangannya dengan harga lebih mahal sehingga memberikan keuntungan. Apakah motifnya? Tentunya ialah mencari keun- tungan. Begitu juga produsen. Mereka berupaya membuat barang-barang dalam jumlah yang besar dan kualitas yang baik untuk didistribusikan kepa- da konsumen. Jadi, motif mencari keuntungan ialah alasan yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan eko-nomi. Perhatikan contoh berikut ini Usaha dagang Ubay Dillah semakin besar kare- nya selama sebulan sudah dapat memenuhi ke- butuhan hidup keluarganya. Akan tetapi, Pak Seti-awan ingin pendapatannya bertambah agar kelu-arganya lebih makmur. Oleh karena itu, ia bekerja lagi sebagai dosen di sebuah STIE selepas jam kan-tor. Dengan demikian, penghasilan Pak Setiawan menjadi bertambah besar dari semula. Dengan penghasilan yang lebih besar, kemakmuran hidup keluarganya pun menjadi lebih meningkat. Tindakan Pak Setiawan bekerja sebagai dosen tidak tetap di STIE di luar jam kerjanya yang rutin di perusahaan A adalah salah satu bentuk kegia- tan ekonomi produksijasa. Usaha Pak Setiawan men-cari tambahan penghasilan sebagai dosen di STIE didorong oleh keinginan untuk memperoleh ke-makmuran. Motif mencari kemakmuran inilah yang mem- buat orang mempunyai pekerjaan sampingan se- lain pekerjaan tetap. Motif ini juga yang membuat seseorang mengambil risiko pindah pekerjaan un- tuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik. c. Motif kekuasaan ekonomi Banyak pengusaha yang sudah mendapatkan keuntungan besar dan sudah makmur hidupnya, namun masih terus bekerja keras. Mereka masih berusaha terus mengembangkan usahanya. Bah-kan jika mungkin mereka ingin menguasai atau memo- nopoli barang yang sudah diproduksi di pasaran. Dengan demikian pengusaha tersebut me-lakukan usaha tidak hanya sekadar untuk mencari kemak- muran dan memenuhi segala kebutuhannya. Ia juga terdorong ingin menguasai salah satu bidang usaha tertentu. Kita ambil contoh Pak Halim sang pengusaha sukses. Setelah memonopoli pasaran kopi, ia beru- na pelanggannya banyak. Ia mempunyai banyak pelanggan karena jujur dan harga ikan di tempat- nya lebih murah dibanding harga ikan di tempat lain. Ubay Dillah membeli ikan langsung dari petani ikan di berbagai daerah sehingga harga ikan di tempatnya lebih murah dibanding tempat lain. Ia mencari untung tetapi tidak banyak. Usaha berjualan ikan di pasar Kebayoran La-ma yang dilakukan Ubay Dillah adalah sebuah bentuk kegiatan ekonomi. Ia berjualan ikan dido-rong oleh keinginan mendapat laba atau keuntung-an. b. Motif memperoleh kemakmuran Di dunia ini tidak ada keluarga yang ingin hi-dup miskin. Setiap rumah tangga niscaya ingin agar segala kebutuhannya dapat terpenuhi. Mereka ingin hidup dalam kemakmuran. Perhatikan con- toh berikut ini Pak Setiawan bekerja sebagai akuntan tetap pada perusahaan A. Penghasilan yang diperoleh- Gambar 3.2.2 Petani yang bekerja di sawah dan montir yang bekerja di bengkel selalu berusaha mendapatkan keuntungan. Gambar 3.2.3 Penghasilan yang lebih besar memungkinkan orang untuk menikmati hidup yang lebih makmur, misalnya mengha- biskan akhir pekan dengan berekreasi bersama keluarga ke tempat-tempat wisata. Sumber: h tp:cakrawalaindah.files.wordpress Sumber: h tp:img404. imageshack.us.jpg.tif Sumber: www.fisdac.onwebsite.net 77 saha menjadi penyalur tunggal beberapa merek kendaraan, lalu mendirikan pabrik baru dengan berbagai macam bidang usaha makanan, mie, pe- trokimia, industri plastik, dan sebagainya. Seluruh kegiatan yang dilakukan itu bukan lagi sekadar un-tuk memperoleh keuntungan, menjadi kaya raya, atau lainnya, tetapi agar dapat menguasai ekonomi. Menjalankan banyak bidang usaha adalah se- buah kegiatan ekonomi produksi atau distribusi. Alasan yang mendorong orang memiliki dan meng- usahakan banyak bidang usaha adalah keinginan untuk menguasai perekonomian.

C. Motif nonekonomi

Selain alasan ekonomi, ada alasan-alasan non- ekonomi yang menggerakkan manusia untuk me- lakukan kegiatan ekonomi. Misalnya, keinginan untuk memperoleh penghargaan, motif sosial, dan motif politik. Mari kita simak bahasan berikutnya. a. Motif memperoleh penghargaan Sekarang ini para pengusaha sering melakukan kegiatan ekonomi yang sifatnya tidak saja mencari keuntungan tetapi juga untuk memperoleh peng- hargaan dari pemerintah atau perkumpulan lain. Untuk itu mereka berusaha agar hasil pekerja- annya bisa dinilai berguna bagi kemajuan negara atau masyarakat dan mendapatkan penghargaan. Misalnya, dengan menjadi bapak angkat dari pe- rusahaan kecil, memberikan tempat strategis ke- pada para pedagang kaki lima, dan membina usaha para pengrajin. Selain itu ada pengusaha besar yang ingin mendapatkan keuntungan dan sekaligus ingin mendapatkan penghargaan dari pemerintah sebagai pembayar pajak terbesar. Dengan memper-oleh penghargaan dari pemerintah, namanya menjadi terkenal, harum, dan disegani baik di kalangan pemerintah maupun di masyarakat. Hal yang sama juga dapat terjadi di kalangan karyawan. Seorang karyawan mempunyai gaji yang sama dengan karyawan lain di perusahaan yang sama. Namun karena ia lebih rajin, jujur, dan produktif daripada karyawan lain, ia mendapat-kan penghargaan dari pimpinan perusahaannya sebagai karyawan teladan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keinginan memperoleh penghargaan dapat menjadi motif yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan ekono-mi. b. Motif sosial Kita sering membaca di koran atau menonton di televisi bahwa sekarang ini di dalam masyarakat sering ada pengusaha yang sudah mencapai puncak kemakmuran namun ia tidak menikmati kemakmu- ran tersebut bagi dirinya sendiri atau keluarganya saja. Mereka juga memikirkan ke-pentingan orang lain, terutama yang ada hu-bungannya dengan pe- rusahaan dan juga untuk kepentingan masyarakat banyak. Mereka melaku-kan kegiatan atau usaha yang ditujukan untuk membantu sesama manusia. Misalnya, mencari dana untuk memberikan ban- tuan bagi para pe-nyandang cacat, sakit kanker, atau sakit jantung, dana PMI, bencana alam, dan lain-lain. Selain pengusaha, ada juga para artispenya-nyi Gambar 3.2.5 Penberian bantuan kepada korban bencana tsunami Aceh yang dilakukan oleh sekelompok pengusaha besar adalah salah satu contoh kegiatan ekonomi yang bermotif sosial Gambar 3.2.4 Penghargaan ICSA International Company Standard Award kepada Kukubima merupakan motif memper- oleh penghargaan Sumber: ht p:www .jabar .go.id.jpg.tif Sumber: h tp:images.google.combantuan_bencana 78 bintang film yang mengadakan pentas seni untuk amal bagi yatim piatu, orang jompo, pende-rita le- pra, dan sebagainya. Apa yang dilakukan oleh para pengusaha dan artis tersebut, meskipun sifat-nya kegiatan ekonomi, tetapi motif yang meng-gerakkan mereka ialah kepentingan sosial. Dalam hal ini, motif sosiallah yang menjadi pendorong orang untuk melaku- kan kegiatan ekonomi. c. Motif politik Di negara industri maju Jepang, Eropa Barat, Amerika, dan lain-lain, para pengusaha ternama dan yang mempunyai kekuasaan ekonomi akhir-nya terjun ke bidang politik. Keberhasilan mereka men- duduki jabatan-jabatan penting di pemerin-tahan itu karena keberhasilan mereka memimpin perusahaan- perusahaan multinasional. Saat ini negara-negara cenderung saling berhubungan, pertama-tama un- tuk bekerja sama dalam bidang perekonomian. Itu sebabnya keputusan-keputusan politik luar negeri banyak ditentukan oleh kepen-tingan ekonomi negara yang bersangkutan. Agar kebijakan negara di bidang ekonomi 3.2.3 Prinsip Ekonomi

A. Pengertian prinsip ekonomi

Jika dituruti, kebutuhan setiap orang itu tidak ada batasnya. Setelah kebutuhan yang satu terpe- nuhi, akan muncul kebutuhan lainnya. Begitu juga seterusnya. Di pihak lain, alat pemuas kebutuhan kita terbatas. Dengan kata lain, kita akan berupaya menggunakan alat yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Ketika melakukan kegiatan ekonomi, kita harus bertindak rasional. Artinya kita harus memper- timbangkan pengorbanan dan hasil yang diperoleh. Suatu kegiatan ekonomi dikatakan rasional bila ha- sil yang diperoleh lebih besar daripada pengorban- an yang harus dilakukan. Misalnya, uang kita tidak cukup untuk membeli semua kebutuhan kita. Apa yang harus kita laku- kan? Kita harus membuat prioritas, dari kebutuh-an yang paling penting hingga yang dirasakan paling tidak penting. Dengan demikian, kita dapat me- menuhi kebutuhan sesuai dengan daya beli kita. Dasar yang diiunakan dalam melakukan kegiat- an ekonomi yang rasional itulah yang disebut prin-sip ekonomi. Jadi, kita melakukan kegiatan ekonomi berpegang pada prinsip ekonomi. Apa prinsip eko-nomi itu? Prinsip ekonomi adalah dasar bertindak dengan pengorbanan tertentu guna memper- oleh hasil sebesar-besarnya; atau dasar bertindak dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu. Ada dua manfaat yang kita peroleh apabila kita bertindak berdasarkan prinsip ekonomi, yaitu:  Memperoleh hasil sebesar-besarnya dalam tingkat tertentu keuntungan maksimum.  Memperkecil kerugian yang diderita dalam tingkat tertentu pengorbanan minimum. Agar lebih jelas, simaklah contoh berikut ini Laras adalah seorang siswa SMP kelas 1. Ia hendak membeli buku pelajaran ekonomi. Buku pelajaran itu di sekolah d ijual dengan harga Rp 30.500. Buku yang sama di toko buku A d ijual dengan harga Rp 30.000. Tetapi untuk ke toko A, Laras harus naik angkot karena lokasinya jauh dari rumah. Biaya un- tuk naik angkot Rp 2.000. Setelah dihitung-hitung, biaya transportasi ke toko buku lebih banyak dari- pada diskon yang diberikan, belum lagi letak toko buku itu jauh. Oleh karena itu, Laras memutuskan untuk membeli buku pelajaran eko-nomi di seko- lahnya. Keputusan Laras membeli bu-ku di sekolah berdasarkan alasan bahwa jika membeli di toko buku A, ia justru akan menge-luarkan biaya yang lebih besar dan waktu yang lebih lama. Sementara itu, dengan membeli buku ekonomi di sekolah ia dapat menghemat uang se-besar Rp 1.500 dan juga menjadi tepat, banyak tokohpengusaha ekonomi menjadi pemimpin-pemimpin politik. Di sini motif politiklah yang menggerakkan mereka untuk melakukan kegiatan ekonomi. Dari pembahasan kita berkaitan dengan motif ekonomi, kita dapat menyimpulkan dua hal beri- kut.  Setiap orang memiliki motif ekonomi untuk set- iap kegiatan ekonominya. Motifnya ditentu-kan oleh kepribadian dan kebutuhan orang yang bersangkutan, juga tempat serta waktu.  Kegiatan ekonomi yang sama dapat dilatarbe-la- kangi oleh motif ekonomi yang berbeda-beda. Gambar 3.2.6 Kerjasama yang d ijalin antar negara yang diwakili oleh pemimpin negara masing-masing merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang bermotif politik Sumber: h tp:www.aksesdeplu.com Sumber: h tp:presidenri.go.id