Administrasi dan pembukuan Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya

246 usahaan yang diperkirakan dapat memberi ke- untungan besar. Di jaman pemerintahan Belanda, Indonesia pernah mendirikan Sindikat Gula dan Sindikat Pertanian.

b. Holding company

Holding company ialah suatu badan usaha besar yang memiliki sebagian besar saham-saham badan usaha. Holding company dapat juga terbentuk de- ngan membeli seluruh saham dari beberapa badan usaha. Dengan demikian holding company dapat menguasai dan mengatur perusahaan yang telah dibeli saham-sahamnya. Holding company bertang- gung jawab terhadap risiko badan usaha yang di- beli sahamnya. c . Joint venture Joint venture merupakan bentuk kerjasama an- tara beberapa perusahaan dari beberapa negara menjadi satu perusahaan. Tujuannya untuk men- capai kesatuan kekuatan ekonomi yang padat tanpa memandang besar kecilnya modal, kekua- saan ekonomi, dan lokasi masyarakat anggota yang bersangkutan. Joint venture mempunyai beberapa ciri, sebagai berikut.  Joint venture merupakan perusahaan baru.  Modal berupa saham yang disediakan oleh per- usahaan pendiri.  Kekuasaan dan hak suara berdasarkan banyak- nya saham masing-masing anggota.  Perusahaan-perusahaan pendiri tetap memi- liki eksistensi dan keberadaan masing-masing.  Risiko ditanggung bersama oleh anggota.  Kerjasama dilakukan antara perusahaan da- lam negeri dan asing.

d. Trust

Trust ialah penggabungan dan peleburan bebe- rapa badan usaha menjadi satu badan usaha yang besar. Trust dapat bersifat integrasi atau paralel- isasi. Trust yang bersifat integrasi yaitu badan usaha yang bergabung dan memproduksi barang- barang yang berlainan. Akan tetapi hasil produksi badan usaha yang satu dengan badan usaha yang lainnya mempunyai hubungan satu sama lain da- lam proses produksinya. Sedangkan trust yang bersifat paralelisasi ialah tiap-tiap badan usaha yang bergabung yang meng- hasilkan atau menjual barang-barang yang sama atau berlainan. Apabila dilihat dari jenis perusahaan yang di- lebur, maka trust terdiri atas:  Trust ke arah horizontal, yaitu peleburan bebe- rapa perusahaan sejenis. Misalnya, beberapa perusahaan pabrik kertas dilebur menjadi satu, atau beberapa perusahaan garmen dilebur menjadi satu perusahaan besar.  Trust ke arah vertikal, yaitu peleburan perusa- haan yang menghasilkan barang-barang yang merupakan satu kesatuan produksi. Misalnya, perusahaan perkebunan kapas, perusahaan pe- mintalan, dan perusahaan tekstil dilebur men- jadi satu badan usaha yang besar.  Trust ke arah pararel, yaitu peleburan perusa- haan yang menghasilkan barang yang berbeda tetapi tujuan pemasarannya sama. Misalnya, perkebunan teh, kopi, cokelat, karet yang sama- sama diekspor ke Amerika Serikat dilebur men- jadi satu. e . Pool Pool ialah kerjasama antar badan usaha dengan mengumpulkan hasil yang diperoleh anggota, ke- mudian dibagikan kepada anggota menurut per- bandingan yang telah ditetapkan. f . Kartel Kartel ialah bentuk kerjasama antara beberapa badan usaha sejenis di bawah suatu perjanjian ter- tentu. Masing-masing badan usaha tetap berdiri sendiri, bahkan sewaktu-waktu dapat membatal- kan perjanjian bila diinginkan. Berdasarkan isi perjanjian, kartel dibedakan menjadi tiga, seperti berikut.  Kartel daerah, yaitu kartel yang berdasarkan perjanjian berupaya menentukan dan menga- tur daerah penjualan masing-masing anggota. Dalam hal ini, masing-masing anggota telah di- tentukan daerah penjualannya dan masing- masing anggota tidak boleh memasuki daerah anggota lainnya.  Kartel harga, ialah kartel yang dibentuk atas dasar perjanjian yang menetapkan harga mini- mum dari barang-barang yang dijual anggota.  Kartel kondisi syarat, ialah kartel dengan per- janjian yang mengatur syarat-syarat penjual- an; misalnya syarat penyerahan barang, tem- pat penjualan, penjualan tunaikredit, atau pemberian potongan.

g. Concern

Concern merupakan badan usaha yang didiri- kan oleh seseorang yang memiliki modal besar dengan cara membeli sejumlah besar saham dari beberapa badan usaha. Concern bertujuan untuk mengurangi risiko. Concern dan holding company mempunyai kesamaan, yaitu memiliki sejumlah saham-saham dari beberapa badan usaha. Perbe- daannya adalah holding company berbentuk corpora- tion , sedangkan concern menjadi milik perseorangan.

h. Consolidation

Consolidation yaitu gabungan atau kombinasi beberapa badan usaha yang pada awalnya berdiri 247 sendiri. Badan usaha yang baru ini merupakan cor- poration . Bentuk-bentuk consolidation adalah, sebagai berikut.  Merger, yaitu suatu badan usaha membeli bebe- rapa badan usaha yang dulu berdiri sendiri. Merger ini “menelan” beberapa badan usaha lainnya. Misalnya, Bank Exim, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bapindo dilebur menjadi satu dengan nama Bank Mandiri.  Amalgamation, yaitu suatu badan usaha baru yang dibentuk dengan cara membeli beberapa badan usaha yang sudah ada. Misalnya, A + B + C + D = E. Badan usaha A, B, C, dan D tidak ada lagi dan yang ada badan usaha baru, yaitu ba- dan usaha E. 6.3.6 Pengelolaan Badan Usaha Badan usaha yang didirikan mempunyai tuju- an mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, keuntungan yang dicapai merupakan salah satu faktor yang dijadikan patokan kesukses- an badan usaha. Kesuksesan suatu badan usaha tidak datang begitu saja. Sama halnya dengan para pengusaha yang sukses, badan usaha juga memerlukan suatu pengelolaanmanajemen yang baik.

A. Langkah pengelolaan badan usaha

Beberapa langkah yang dapat ditempuh oleh pengelola badan usaha demi kesuksesan badan usahanya, antara lain sebagai berikut.  Meningkatkan kualitas sumber daya manusia- nya. Misalnya, melalui pelatihan, seminar, pe- ningkatan pendidikan, dan lain-lain.  Meningkatkan hasil produksi agar mampu ber- saing di pasaran lokal maupun pasaran inter- nasional.  Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya the right man on the right place.  Memperbaiki manajemen perusahaan.  Menghindari perbuatan korupsi, kolusi, dan ne- potisme.  Memisahkan pengelolaan keuangan badan usa- ha dengan keuangan pribadi.  Mengadakan studi banding dengan perusa- haan lain yang sejenis.  Peka terhadap perkembangan situasi.  Membuat kerjasama dengan berbagai mitra kerja.  Meningkatkan komunikasi tentang perkem- bangan berbagai badan usaha baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

B. Peningkatan kualitas dan kuantitas badan usaha

perusahaan Seiring dengan kemajuan teknologi, kebudaya- an serta jumlah penduduk yang terus bertambah, jumlah maupun kualitas kebutuhan manusia pun meningkat. Meningkatnya jumlah dan kualitas ke- butuhan manusia harus segera diatasi. Apabila ti- dak segera diatasi atau terlambat maka akan me- ngakibatkan adanya kekurangan atau penurunan kebutuhan bagi sebagian manusia. Cara mengatasinya ialah dengan memperluas dan meningkatkan kualitas hasil produksi. Jadi, memperluas dan meningkatkan kualitas hasil produksi bertujuan untuk:  memenuhi atau mengimbangi jumlah kebutuh- an manusia;  mencegah timbulnya bahaya kelaparan;  memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya alam;  membantu secara langsung maupun tidak lang- sung program pembangunan nasional. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perusahaan, dapat dilakukan dengan ekstensifikasi, intensifikasi, mekanisasi, dan rehabilitasi. Keterangan lengkapnya lihat kembali pada bagian kegiatan produksi pada subbab 6.2.2 halaman 191.

C. Faktor-faktor nonekonomi yang dapat menunjang kelangsungan

hidup badan usahaperusahaan Di tengah-tengah krisis yang melanda negara kita, ada perusahaan yang mampu menahan “ba- dai ekonomi”. Maksudnya ialah kelangsungan hi- dup perusahaan dapat terus berjalan walaupun kondisi ekonomi dan kondisi nonekonomi tidak Gambar 6.3.9 PT Bank Syariah Mandiri, salah satu Bank pemerintah hasil merger Bank Exim, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bapindo Sumber: http:gambar.google.combank.