Kreativitas dalam dunia usaha

256 laman selanjutnya. Usaha keras dan kreativitas telah menghan- tar Henry Ford menjadi pengusaha mobil yang sukses. Ia juga dikenal sebagai orang yang peduli pada sesamanya, terbukti dengan menggaji tinggi para karyawannya lima kali standar upah buruh waktu itu dan mendirikan Ford Foundation, sebuah yayasan sosial besar di dunia. Kisah Henry Ford di atas merupakan contoh bagaimana orang kreatif dalam dunia usaha. Krea- tivitas dalam melakukan usaha dapat dilakukan ketika memilih usaha, proses pembuatan produk, dan dalam cara pemasaran. Pemilihan bidang usaha yang kreatif dapat di- lakukan dengan melihat hal-hal berikut. 1 Pesaing Hal yang harus diperhatikan dalam membuka suatu usaha adalah pesaing di sekitar kita. Bi- dang usaha yang baru mempunyai peluang yang besar untuk berkembang karena belum ada pesaing. 2 Bahan mentah untuk usaha Di sekitar kita ada banyak bahan yang bisa di- olah untuk barang industri. Contoh kreativitas dalam bidang industri adalah pemanfaatan en-ceng gondok sebagai bahan pembuat tas dan kerajinan tangan lainnya. Kemudahan mencari Henry Ford 1863-1947 Henry Ford lahir dalam lingkungan peternakan. Namun ia tidak menyukai usaha peternakan yang menurutnya membosankan. Ketika ia berusia 12 ta- hun dia melihat sebuah traktor uap. Hal itu menjadi inspirasi baginya untuk menciptakan mesin untuk melakukan pekerjaan manusia. Ford pernah bekerja di toko mesin dan di pabrik. Dalam waktu senggangnya ia bekerja mereparasi jam. Namun ia tidak dapat memendam cita-cita untuk membuat mobil. Pada tahun 1893 Ford membuat mo- bil pertamanya. Ia mengendarai mobil pertama-nya itu sejauh 1.000 mil. Pada tahun 1903 Ford me-mulai Perusahaan Motor Ford. Ford mencoba mencari bahan-bahan yang ringan dan murah untuk membuat produksi mobilnya. Se- lain itu, ia menciptakan sistem ban berjalan dalam proses perakitan mobilnya. Sistem ban berjalan itu dilakukan dengan meletakkan calon mobil yang ma-sih berwujud kerangka di sebuah jalur yang beralan pelan yang melewati para pekerja. Para pekerja te-tap pada suatu posisi dan melakukan satu pekerjaan kecil dari seluruh perakitan. Dengan sistem ini, Ford mampu memproduksi mobil dengan harga yang cukup murah. Untuk menarik minat pembeli, Ford membuat slogan- slogan, antara lain: “Siapa pun dapat naik Ford,” dan “Anda mampu membeli Ford.” Sumber: Ensiklopedia Nasional Indonesia Gambar 6.4.7 Banyak pemilik industri rumah tangga pembuatan kompor minyak seperti ini yang kreatif menggunakan bahan bekas seng atau kaleng untuk beberapa bagian kompor min- yaknya Gambar 6.4.6 Perkembangan mobil Ford mulai tahun 1901 sampai 1946 merupakan hasil kreativitas dan inovasi untuk menghasilkan mobil yang makin bagus dan berkualitas bahan baku membuat biaya produksi rendah. 3 Konsumen Konsumen merupakan pasar di mana kita men-jual produk kita. Oleh karena itu, ketika kita akan membuka suatu usaha harus dilihat apa-kah di sekitar usaha kita ada banyak orang yang membutuhkan barang atau jasa yang kita tawarkan. Misalnya, jika kita ingin membuka jasa foto kopi di sekitar pemukiman penduduk yang kebanyakan petani tentu tidak cocok. Kreativitas dalam pembuatan produk dapat di-lihat dari contoh Henry Ford di atas. Henry Ford Sumber: GA TRA, 19 Agustus 2004. Sumber: Oxford Ensiklopedia Pelajar: 2005. 257 menciptakan sistem baru dalam proses produksi sehingga prosesnya lebih cepat dan efisien. Ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk memasarkan produk. Karena kecanggihan pema- saran dan promosi, merk-merk produk tertentu sa- ngat laku di pasaran. Cara-cara kreatif yang dapat ditempuh dalam pemasaran antara lain pemberian diskon, pemberian garansi, menghantar barang sampai konsumen, sistem multi level marketing, dan sebagainya. Langkah-langkah kreatif seperti apa yang ha-rus dilakukan dalam dunia usaha? Berikut ini bebe-rapa langkah yang dapat ditempuh untuk mewuju-dkan kreativitas dalam dunia usaha.  Gunakan akal Akal budi merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia sehingga kita bisa merencanakan apa yang baik bagi kita. Demi- kian juga dalam bidang usaha. Penggunaan akal budi dalam bidang usaha meliputi pemi-kiran yang logis, analitis, dan sistematis ter-hadap pengetahuan, evaluasi, dan penerapan-pen- erapannya. Untuk itu, seseorang harus mau melatih dan mengembangkan kemampuan berpikirnya.  Memantapkan rencana Dengan akal budi yang kita miliki kita bisa me- nyusun rencana. Salah satu hambatan bagi kre- ativitas adalah sikap ragu-ragu. Agar kreativi- tas yang dimiliki seseorang dapat berkembang, maka sikap ragu-ragu harus ditinggalkan, ren- cana harus dimantapkan, dan berpikir positif.  Kenalilah lingkungan Kenalilah lingkungan yang baru Hal ini dapat membantu seseorang dalam usaha meningkat- kan kemampuan kreatifnya. Jangan meman- dang statis lingkungan yang ada.  Kembangkan perspektif fungsional Pandanglah teman-teman sebagai sarana untuk membantu menyelesaikan permasalahan. Menurut de Bono, pemikiran kreatif merupa- kan motivator yang sangat besar karena membuat orang sangat tertarik akan pekerjaannya. Pemi- kiran kreatif juga memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai tujuannya. Dengan mengembangkan kreativitas yang tinggi seseorang akan dapat merombak dan mendorongnya untuk mengembangkan lingkungan usahanya menjadi berhasil. Dengan kreativitas orang akan mampu meningkatkan keterampilan, mutu produk, inisia- tif, dan keuntungan. Bagaimanapun, seseorang harus kreatif dalam usahanya, karena alasan-alasan berikut.  Keberhasilan dalam persaingan usaha dapat diperoleh dengan mengembangkan daya krea- tif.  Kreativitas merupakan sumber yang berharga dan harus dipelihara.  Tantangan-tantangan baru selalu muncul dan karenanya harus dihadapi dengan kreativitas pula.  Kreativitas merupakan gagasan yang tidak di- ramalkan datang dan perginya, dan mempu- nyai keunikan tersendiri.

C. Inovasi sebagai bentuk kreativitas dalam usaha

Inovasi tidak hanya berarti memperkenalkan sesuatu yang baru tetapi juga membuat perubahan pada sesuatu yang sudah terbentuk sebelumnya. Salah satu contoh perubahan kreatif semacam itu adalah pembubuhan susu pada cokelat oleh Daniel Peter pada tahun 1867 untuk membuat cokelat su- su. Jadi, inovasi adalah suatu tindakan untuk membuat perubahan-perubahan atau perbaikan-perbaikan atas sesuatu yang sudah ada sekarang ini. Inovasi sering kali menjadi pemecahan masalah yang dialami sekarang atau di masa lampau. Menurut Kuratko 1955 ada empat jenis inova- si, yaitu: invensi penemuan, ekstensi pengem- bangan, duplikasi penggandaan, dan sintesis. Kebutuhan untuk menciptakan suatu inovasi adalah hal yang umum dalam dunia usaha. Se- mua produk, baik barang maupun jasa, menuntut adanya perubahan-perubahan dan perbaikan- perbaikan. Mengapa demikian? Karena keinginan masyarakat yang tak pernah terpuaskan untuk selalu menggunakan hal-hal baru yang lebih ber- manfaat dan memiliki “nilai tambah” yang lebih tinggi, khususnya dalam bidang teknologi. Kita sebut saja handphone sebagai contoh. Inovasi bentuk dan fasilitas yang diberikan pada alat komunikasi ini berkembang dengan cepat. Inovasi dalam bidang industri dan perdagang- an, dalam bentuk perubahan yang kecil sekalipun, membuka pintu kreativitas bagi mereka yang selalu siap mencari peluang. Contohnya perusahaan perusa- haan Jepang dengan gerakan “Gugus Kendali Mutu” suatu gagasan yang diperkenalkan oleh Amerika kepada Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, telah menunjukkan pada dunia cara-cara melibatkan orang untuk berpikir kreatif dalam me- nangani produk dan proses produksinya. Sebagai contoh, sekarang ini kurang lebih 43.000 tenaga kerja di Perusahaan Motor Toyota Jepang setiap ta- hunnya menyerahkan tidak kurang dari 250.000 ide atau ga-gasan. Ide atau gagasan tersebut ditujukan untuk me-ngurangi atau menyederhanakan proses produksi, memperkenalkan sistem otomatisasi, meningkatkan kualitas produk, ataupun menu- runkan biaya bahan baku. 258 Kemampuan seseorang berinovasi sangat di- tentukan oleh latar belakang hidupnya yang me- liputi pendidikan dan pengalaman. Inovasi yang dijalankan oleh para pebisnis dewasa ini tidak lain adalah untuk mengantisipasi globalisasi yang sa-ngat kuat. Sebagai seorang wirausaha, ia mesti mampu menjadi inovator agar dapat bersaing di era yang serba canggih dalam gerak perekonomian dewasa ini. Setidaknya ada lima mitos untuk me- ningkatkan kemampuan berinovasi. Berikut ini kelima mitos tersebut.  Inovasi harus direncanakan terlebih dahulu serta dapat diprediksikan. Tetapi, kenyataan- nya tidak semua inovasi dapat diprediksi dan dilakukan oleh setiap orang.  Teknologi merupakan kekuatan pendorong ter- hadap inovasi dan kesuksesan. Tetapi, teknologi bukanlah satu-satunya sumber inovasi. Desak- an pasar dan konsumen merupakan peluang untuk melakukan inovasi.  Spesifikasi teknis sebaiknya dipersiapkan se- cara lengkap. Tetapi, kenyataannya pendekatan dengan uji coba dan revisi sering digunakan.  Adanya kreativitas tergantung pada mimpi dan gagasan yang mengawang-awang. Tetapi, kenyataannya seorang inovator sangat praktis dalam mengambil peluang-peluang yang terce- cer dalam realitas dan bukan dalam impian.  Proyek yang besar akan lebih mengembangkan inovasi daripada proyek kecil. Tetapi, kenyata- annya pada era globalisasi cenderung semakin banyak perusahaan kecil yang membuat tim-tim kecil untuk menelorkan gagasan-gagasan dan ide-ide yang inovatif. Dari kelima mitos tersebut, tampak bahwa ino- vasi harus menjadi salah satu karakter dari seorang pengusaha yang ingin berhasil. Inovasi tidak bisa dianggap remeh, karena menyangkut persaingan produk di pasar. Bila produk tidak mampu bersa- ing di pasar, dapat dipastikan bahwa produk tidak akan laku dan lama-kelamaan perusahaan akan bangkrut. Inovasi harus menjadi hal utama dalam berusaha. Inovasi menuntut sikap, yaitu kesediaan untuk merendah, mengembangkan sesuatu atas sumbangan orang lain, dan merelakan milik kita pada suatu saat nanti dikembangkan oleh orang lain lagi. Inovasi sudah dikenal sebagai salah satu fungsi penting dalam proses kreativitas. Inovasi merupa- kan suatu proses yang mengubah peluang menjadi gagasan dan ide-ide yang dapat d ijual. Inovasi ini sebetulnya bukanlah gagasan dan ide-ide yang sa- ngat rumit. Kadang-kadang inovasi bisa saja dari ide-ide yang sepele dan sepintas lalu. Seseorang yang berinovasi tinggi, dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imaji- nasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logis. Kombinasi itu menjadi bekal penting bagi keber- hasilan seseorang. Faktor-faktor yang mendukung tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif me- nurut James Brian Quinn 1955, setidaknya diten- tukan oleh empat hal berikut ini. 1 Iklim inovasi dan visi Perusahaan yang inovatif mempunyai visi yang singkat dan jelas serta memberi dukungan nya- ta untuk terwujudnya suasana inovatif. 2 Orientasi pasar Perusahaan yang inovatif mempunyai visi ten- tang kenyataan yang ada di pasar 3 Organisasi yang tetap datar dan kecil Kebanyakan perusahaan yang inovatif beru- saha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar serta tim proyek yang kecil. 4 Proses belajar interaktif Dalam lingkungan yang inovatif, proses bela-jar, dan penelitian ide-ide mengabaikan garis fungsi tradisional dalam suatu perusahaan. 6.4.4 Melatih Kemandirian dengan Melakukan Usaha Kreatif Kamu telah membahas banyak tentang kreati- vitas dalam kehidupan ekonomi. Sekarang tiba waktunya untuk mengembangkan kreativitasmu dengan memulai suatu usaha. Bagaimana harus menyiapkan dan memulai sebuah usaha ikutilah langkah-langkah berikut

A. Mencari peluang usaha

Langkah pertama untuk memulai suatu usaha adalah melakukan penelitian untuk menentukan usaha apa yang dapat dilakukan dan mempunyai prospek yang bagus. Peluang usaha dapat dihu- bungkan dengan bermacam-macam hal, misalnya ketersediaan bahan mentah untuk membuat ba- rang yang akan diproduksi, konsumen, dan pesaing usaha, tempat, dan waktu. Maka dalam melakukan penelitian kamu bisa memperhatikan barang apa saja yang kira-kira dapat kamu jadikan bahan baku usahamu, usaha apa saja yang sudah ada dan usa- ha apa yang belum ada, siapa saja yang tinggal di sekitarmu, dan sebagainya.

B. Menentukan usaha

Setelah mengadakan “penelitian” kamu dapat memilih usaha apa yang akan kamu lakukan. Hal lain yang dapat mendukung usaha adalah hobi dan bakat. Jika kamu punya hobi dan bakat memasak,