Lipatan Bentuk muka bumi akibat tenaga tektonik

5 2. Patahan dan rekahan Patahan dan rekahan terjadi karena adanya gerakan sangat kuat pada lapisan kulit bumi yang plastis. Berbagai bentuk yang ditimbulkan oleh pa- tahan adalah:  horst yaitu puncak patahan atau tanah yang letaknya lebih tinggi dari daerah sekitarnya;  grabenslenk yaitu patahan atau tanah yang letaknya lebih rendah dari daerah sekitarnya;  flexure yaitu tanah yang tidak patah seluruh- nya hingga bentuknya bungkuk;  sesar yaitu tanah yang merekah secara me- manjang. Lihatlah sketsa patahan pada gambar 1.1.7, serta foto daerah rekahan di California Amerika Serikat pada gambar 1.1.8

B. Vulkanisme dan dampaknya

Vulkanisme adalah proses menyusupnya magma dari lapisan dalam kulit bumi hingga ke permu- kaan bumi. Magma adalah batuan lebur bercampur larut- an gas yang mengandung berbagai unsur kimia bersuhu sangat tinggi. Dalam kerak bumi terdapat konsentrasi magma yang disebut dapur magma atau batholit . Tempat di muka bumi yang masih menge- luarkan magma disebut gunung berapi. Dari batho- lit, magma naik ke permukaan bumi melalui saluran pipa silinder yang disebut diatrema. Coba kamu pelajari satu per satu gejala vulka- nisme berikut ini

a. Aktivitas magma

Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu dan banyaknya kandungan gas dalam dapur magma. Tenaga panas mengendapkan batuan lebur ke celah-celah retakan batuan. Melalui celah-celah itu, magma mencapai permukaan bumi. Aktivitas naiknya magma ke muka bumi dibedakan menjadi dua, yaitu intrusi dan ekstrusierupsi. 1. Intrusi magma Intrusi magma adalah menyusupnya magma ke dalam lapisan-lapisan batuan lain. Intrusi magma dapat dibedakan atas: dike, sill, dan lakolit.  Dike, yaitu intrusi magma vertikal.  Sill, yaitu intrusi magma mendatar di antara lapisan batuan sedimen dan membeku.  Lakolit, yaitu intrusi magma di antara dua la- pisan batuan, membeku dan membentuk seper- ti lensa cembung. Perhatikan gambar 1.1.9 berikut Di samping kedua proses yang dihasilkan te- naga tektonisme itu, masih ada lagi proses yang ditimbulkan tenaga tersebut, yaitu tektogenesa. Tektogenesa adalah proses pelipatan atau patahan yang berlangsung di bawah permukaan bumi dan menghasilkan tektogen. Tektogen belum merupa- kan pegunungan. Akan tetapi, apabila mendapat gaya epirogenesa maupun orogenesa akan timbul pengangkatan dan membentuk epirogen dan oro- gen. Wujudnya dapat berupa pegunungan lipatan maupun patahan. Contoh pegunungan dengan for- masi lipatan ialah Pegunungan Sirkum Meditera- nia dan Sirkum Pasifik. 2. Ekstrusierupsi magma Ekstrusi magma adalah aktivitas magma untuk mencapai permukaan bumi.  Erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama. Erupsi sentral dapat berupa erupsi efusif tanpa ledakan, eksplosif dengan ledakan hebat, atau campuran keduanya. Gambar 1.1.9 Gerakan intrusi magma Batholit Sill Dike Lakolit Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 Saluran utama diatrema Horst GrabenSlenk Gambar 1.1.7 Bagian-bagian pada patahan kulit bumi Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 Daerah patahan sesar San Andreas Gambar 1.1.8 Bagian dari sesar San Andreas di California Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi Sumber: Geography Essential 6  Erupsi samping, erupsi keluar dari lereng gunung;  erupsi celah, erupsi yang muncul pada retakan sesar dapat memanjang sampai beberapa ki- lometer;  Erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri. Perhatikan gambar 1.1.10 berikut yang terbentuk cenderung landai. Erupsi hanya ter- jadi sekali selanjutnya aktivitas gunung api ber- henti. Contoh: gunung Lamongan di Jawa Timur. 3. Gunung api perisai tameng Bentuk seperti perisai terjadi akibat timbunan- timbunan lava pijar dari beberapa kali erupsi. Gu- nung berbentuk perisai alasnya sangat luas dan berlereng landai terbentuk dari lelehan lava cair. Kekuatan letusan gunung berbeda-beda, di- pengaruhi tekanan gas, volume magma, letak da- pur magma, dan tingkat kekentalan magma. Tipe gunung api menurut kekuatan letusannya dibedakan atas tipe letusan lemah dan kuat. Berikut ini adalah beberapa tipe letusan gunung api menurut kekuatannya.  Tipe Hawaii: letusan dengan lava sangat tipis, mengalir dengan tenang sepanjang lereng dan mem-bentuk kulit datar.  Tipe Stromboli: letusan dengan lava tidak terlalu tipis dan cair, sehingga tekanan gasnya agak lebih tinggi.  Tipe Vulkano: letusan dengan magma liat, hingga menyumbat pipa saluran dan mulut kawah. Jika tekanan meningkat, lava akan disembur- kan secara eks-plosif.  Tipe Pelee: letusan dengan magma terlalu liat hingga tidak dapat mengalir ke luar dari salur- an kawah sebagai gumpalan padat. Bila gas keluar dengan tekanan tinggi akan tersembur dan menghancurkan.  Tipe Plinian: letusan paling dahsyat. Dalam wak- tu singkat lubang kawah menyemburkan selu- ruh isi dapur magma. Akibatnya sebagian puncaknya hancur hingga terbentuk kaldera. Tipe Hawaii, Stromboli, dan Vulkano, terma- suk letusan lemah. Tipe Plinian termasuk tipe letusan kuat. Perhatikan gambar 1.1.12 berikut ini b. Jenis-jenis gunung api Perbedaan jenis erupsi menghasilkan bentuk gunung api yang berbeda. Menurut jenis erupsinya, terdapat tiga bentuk gunung api, yaitu strato, maar, dan perisai. Perhatikan gambar 1.1.11 1. Gunung api strato kerucut Gunung api strato terjadi karena adanya tim- bunan-timbunan aliran lava atau erupsi eksplosif, diikuti dengan efusif lelehan. Sebagian besar gu- nung api di Indonesia berbentuk strato. 2. Gunung api maar kubah Gunung api kubah terjadi karena letusan eks- plosif ledakan. Ledakan biasanya hanya sekali ka- rena dapur magma relatif kecil dan dangkal. Kubah Gambar 1.1.11 Bentuk-bentuk gunung api b. Bentuk maarkubah c. Bentuk perisaitameng a. Bentuk stratokerucut Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 Gambar 1.1.12 Beberapa tipe gunung api menurut kekuatan letusan e. Tipe Plinian c. Tipe Vulkano b. Tipe Stromboli a. Tipe Hawaii d. Tipe Peele Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 Gambar 1.1.10 Tipe erupsi gunung api Sumber: m erapi.vsi.esdm.go.id Kawah Erupsi pusat Lelehan lava Dapur magma Pipa kepundan Lapisan batuan Erupsi eksentrik Erupsi samping Erupsi samping Lubang kepundan