Siklus hidrologi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

140 b. Siklus sedang Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di da- ratan uap air membentuk awan yang akhirnya ja- tuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan terse- but akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan, dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut. c. Siklus panjang Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ke- tinggian tertentu, menyebabkan terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk glet- ser , masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan. Lapisan air hidrosfer di muka bumi selanjutnya akan kita kelompokkan menjadi dua, yaitu perair- an darat dan perairan laut. 4.5.2 Perairan di Daratan Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang melintasi darat- an. Air di daratan meliputi air tanah dan air per- mukaan.

A. Air tanah

Air tanah adalah air yang terdapat di dalam ta- nah. Air tanah berasal dari hujan, salju, atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air. Peresapan air ke dalam tanah infiltrasi melalui berbagai media, antara lain:  pori-pori tanah tanah gembur meresapkan air lebih banyak dibandingkan tanah yang pejal;  rongga tanah yang dibuat oleh hewan;  retakan lapisan tanah akibat kekeringan;  penutupan vegetasi di permukaan bumi. Air tanah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu air tanah dangkal air freatis dan air tanah dalam air artesis. a. Air tanah dangkal air freatis Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air impermeable tidak jauh dari per- mukaan tanah. Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.

B. Air permukaan

Air permukaan adalah wadah air yang terda- pat di permukaan bumi. Bentuk air permukaan meliputi sungai, danau, dan rawa. b. Air tanah dalam air artesis Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan batuan kedap air impermeable. Lapisan di antara dua lapisan kedap air terse- but dinamakan lapisan akuifer. Lapisan tersebut da- pat menampung banyak air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis . Air artesis dapat diperoleh melalui penge- boran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis. Untuk memahami perbedaan air freatis dan artesis, perhatikan gambar 4.5.2 berikut ini Gambar 4.5.3 Air tanah yang muncul sebagai geyser Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar sumur pengeboran Padas permeable padas imper- meable pipa sumur air bawah tanah bertekanan padas impermeable permukaan air air sumur air di padas padas impermeable Gambar 4.5.2 Air dangkal dan air dalam Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 141 Ciri umum sungai hujan adalah meluap pada musim hujan dan kering sedikit air pada mu- sim kemarau.  Sungai gletser yaitu sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es yang mencair. Sungai gletser di Indonesia misalnya bagian hulu Sungai Memberamo di Papua. Salju yang mencair berasal dari puncak Jaya Wijaya.  Sungai campuran yaitu sungai yang airnya bera- sal dari hujan dan salju yang mencair. Contoh sungai campuran di Indonesia adalah bagian hilir Sungai Memberamo di Papua.  Sungai permanen yaitu sungai sungai yang airnya relatif tetap. Di Indonesia, sungai permanen ter- dapat di Sumatera, Kalimantan, dan Papua Su- ngai permanen dimanfaatkan sebagai sarana transportasi.  Sungai periodik yaitu sungai dengan volume air tidak tetap. Pada musim kemarau airnya sedi- kit, sedang pada musim hujan airnya banyak. Sungai periodik banyak terdapat di wilayah Nusa Tenggara dan Pulau Jawa. a. Sungai Sungai adalah air hujan atau mata air yang me- ngalir secara alami melalai suatu lembah atau di antara dua tepian dengan batas jelas, menuju tem- pat lebih rendah laut, danau, atau sungai lain. 1. Bagian-bagian sungai Sungai terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian hulu , bagian tengah, dan bagian hilir. Arah aliran sungai adalah dari hulu ke hilir.  Bagian hulu sungai, terletak di daerah yang re- latif tinggi sehingga air dapat mengalir turun. Derasnya aliran air dari hulu menyebabkan terjadinya pengikisan dasar sungai pada dae- rah yang dilalui sehingga sungai menjadi ter- jal.  Bagian tengah sungai, terletak pada daerah yang lebih landai. Aliran airnya tidak begitu deras sehingga pengikisan dasar sungai rendah. Pengikisan lebih banyak terjadi pada dinding sungai. Akibatnya pada daerah ini dijumpai kelokan-kelokan meander sungai. b. Danau Danau adalah lekukan atau cekungan di permu- kaan bumi yang terisi air. Air danau berasal dari sungai, curah hujan, mata air, dan air tanah. Menurut terjadinya danau dibedakan menjadi danau tektonik, danau vulkanik, danau karst, da- nau glasial, bendungan, dan danau buatan. 1. Danau tektonik Danau tektonik terjadi karena peristiwa tekto- nik, berupa penurunan sebagian permukaan bumi sehingga terbentuk cekungan yang kemudian terisi oleh air hujan. Contoh danau tektonik di Indonesia adalah Da- nau Singkarak dan Danau Ranau di Sumatera ser- ta Danau Poso, Danau Tempe, dan Danau Towuti di Sulawesi. 2. Danau Vulkanik Danau vulkanik terjadi karena letusan gunung api yang menghilangkan sebagian kerucut atau dinding kawah. Danau vulkanik dibagi dua:  Bagian hilir sungai, terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai lautdanau. Aliran sungai di daerah hilir relatif lambat. Arah pengikisan ke samping. Pada bagian hilir sebagian hasil pengikisan di daerah hulu dan tengah akan diendapkan dan sisanya terbawa ke laut. 2. Jenis-jenis sungai Keberadaan sebuah sungai dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Tinggi rendahnya curah hujan serta penguapan oleh sinar matahari memenga- ruhi jumlah air dalam sungai. Jika di daerahmu terdapat sungai, coba perhatikan apakah keting- gian permukaan sungai selalu tetap atau berubah- ubah pada setiap musim. Menurut asal atau sumber airnya sungai dapat dibedakan menjadi sungai hujan, sungai gletser, dan sungai campuran. Menurut volume airnya, dibe- dakan atas sungai permanen dan sungai periodik.  Sungai hujan yaitu sungai yang airnya berasal dari hujan, secara langsung atau tidak lang- sung. Sebagian besar sungai di Indonesia ter- golong sungai hujan. Gambar 4.5.4 Kelokanmeander sungai Gambar 4.5.5 Sungai Mahakam di Kalimantan Sumber: Indonesian Heritage Sumber: Grolier Encyclopedia of Knowlegde