Akibat letusan gunung api

8

C. Gempa bumi dan dampaknya

Gempa bumi seisme , adalah getaran pada kerak bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi. Pelepasan energi menyebabkan terjadinya per- geseran lapisan kulit bumi. Akibatnya daerah labil pada lapisan kulit bumi mengalami perubahan letak. Sebagian terangkat dan sebagian menurun. Namun ada bagian yang tetap bertahan pada ke- dudukannya. Pusat gempa di bawah permukaan bumi dise- but hiposentrum, dan pusat gempa di atas permuka- an bumi disebut episentrum. Semakin dekat dengan episentrum, kerusakan semakin besar. Perhatikan ilustrasi pada gambar 1.1.15 letusan maupun sesudah letusan. Jenis gempa ini tidak terlalu kuat dan umumnya hanya te- rasa di sekitar gunung api.  Gempa runtuhan, adalah gempa yang terjadi kare- na runtuhan. Misalnya, runtuhnya tanah di pertambangan bawah tanah dan runtuhnya atap gua kapur di daerah pegunungan kapur. 3. Jenis gempa menurut letak hiposentrum Menurut letak hiposentrumnya, dikenal bebe- rapa jenis gempa berikut.  Gempa dangkal, bila hiposentrum berada kurang dari 100 m di bawah tanah  Gempa menengah, bila hiposentrum berada an- tara 100 – 300 m di bawah tanah  Gempa dalam, bila hiposentrum berada lebih dari 300 m di bawah tanah. 4. Jenis gempa menurut letak episentrum Menurut letak episentrumnya, dikenal bebe- rapa jenis gempa berikut.  Gempa laut, bila letak episentrum di laut. Gempa laut dapat mengakibatkan gelombang pasang yang sangat tinggi, disebut tsunami.  Gempa daratan, bila letak episentrum di daratan. Tahukah kamu, bahwa hampir seluruh wila- yah Indonesia berpotensi mengalami gempa? Ba- gaimana hal itu dapat terjadi?  Jalur pegunungan dunia yang tergolong muda dan masih labil adalah jalur pegunungan Sir- kum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Jalur tersebut merupakan jalur gunung api. Indonesia merupakan daerah pertemuan dua jalur pegunungan tersebut. Akibatnya, Indone- sia memiliki banyak gunung api aktif dan tentu berpotensi mengalami gempa vulkanik.  Kulit bumi terbagi atas beberapa lempeng. Dua di antaranya adalah lempeng Indo Australia dan lempeng Eropa. Pergerakan lempeng meng- akibatkan terjadinya gempa tektonik. Indonesia merupakan daerah pertemuan kedua lempeng besar tersebut. Jadi, wilayah Indonesia berpotensi mengalami gempa tek- tonik. Perhatikan gambar 1.1.16 di halaman berikut Manakah daerah gunung berapi dan gempa?

b. Pengukuran gempa bumi

Kekuatan gempa dipengaruhi oleh struktur gempa, jarak episentrum, dan amplitudo getaran. Kekuatan gempa diukur dengan alat pencatat gem- pa yang dinamakan seismograf. Seismograf diletak- kan pada jarak-jarak tertentu dari sumber gempa untuk menghitung jumlah gerakan tanah. Lihatlah ilustrasi seismograf pada gambar 1.1.17 a. Jenis-jenis gempa bumi Gempa bumi dapat digolongkan menurut be- berapa aspek, yaitu kekuatanintensitasnya, pe- nyebabnya, dan letak hyposentrum episentrumnya. 1. Jenis gempa menurut intensitasnya Menurut kekuatanintensitasnya, gempa bumi dibedakan menjadi dua berikut ini.  Gempa dengan intensitas tinggi macroseisme. Gempa ini dapat diketahui tanpa mengguna- kan alat pengukur khusus.  Gempa dengan intensitas kecil microseisme. Gempa ini hanya dapat diketahui bila diguna- kan alat khusus. 2. Jenis gempa menurut penyebabnya Menurut penyebabnya, dikenal tiga macam gempa, yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan.  Gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena gerak tektonik, berupa pergeseran lempeng- lempeng kulit bumi. Wilayah gempa tektonik umumnya sangat luas, terutama pada wilayah pegunungan muda yang labil.  Gempa vulkanik, adalah gempa yang terjadi ka- rena adanya aktivitas gunung berapi, baik saat Gambar 1.1.15 Pusat gempa bumi dan kerusakan yang ditimbulkan kerusakan kecil kerusakan besar hiposentrum episentrum Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 9

c. Dampak gempa bumi

Setelah mengetahui bagaimana gempa bumi terjadi, tentu kamu dapat membayangkan akibat yang akan ditimbulkannya bukan? Berbagai akibat yang ditimbulkan oleh adanya gempa bumi, misalnya:  kerusakan besar, seperti runtuhnya rumah penduduk, gedung bertingkat, jembatan, long- soran bukit, dan lain-lain;  kematian bagi manusia dan makhluk hidup lain karena timbunan reruntuhan;  terjadi banjir karena bobolnya tanggul;  terjadi kebakaran yang berasal dari dapur, run- tuhnya gardu listrik, dan lain-lain;  terjadi gelombang pasang yang tinggi tsunami, yang dapat menghancurkan permukiman pen- duduk dan fasilitas umum di wilayah pantai. Salah satu sistem skala untuk ukuran kekuatan guncangan gempa adalah skala Richter. Oleh skala Richter , kekuatan gempa dinyatakan dengan skala logaritma 1 – 9. Perhatikan tabel 1.1.1 berikut Tabel 1.1.1 Skala Richter dan ciri-cirinya Skala Ciri-ciri akibat gempa 2,0 - 3,4 Terekam seismograf, namun tidak dapat dirasakan 3,5 - 4,2 Dapat dirasakan oleh beberapa orang 4,3 - 4,8 Dirasakan oleh banyak orang 4,9 - 5,4 Dapat dirasakan oleh semua orang 5,5 - 6,1 Terjadi sedikit kerusakan pada ba- ngunan 6,2 - 6,9 Merusak bangunan 7,0 - 7,3 Terjadi kerusakan pada rel kereta api 7,4 - 7,9 Terjadi kerusakan hebat 8,0 Terjadi kerusakan yang luar biasa Keterangan: 1. platpondasi beton 5. batang keseimbangan 2. batang 6. rol penggulung 3. batu keras 7. pena penekan getaran 4. bandul pemberat 8. pencatat waktu 1 2 4 5 7 8 6 3 3 2 4 5 6 2 1 2 Gambar 1.1.17 Seismograf Gambar 1.1.18 Berbagai dampak gempa di Indonesia a. Kerusakan oleh gempa di Kuningan Jawa Barat b. Kerusakan oleh gempa di Lampung Gambar 1.1.16 Distribusi daerah gempa dan gunung api di permukaan bumi zona gempa lokasi gunung api Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 Sumber: The W ebster Encyclopedia Sumber: Majalah T empo Sumber: Majalah T empo