Pengertian perusahaan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

237 tinggal memungut saja. Contoh hasil usaha eks- traktif: minyak bumi dan gas, emas, nikel, besi, bauksit bahan aluminium, rumput laut yang tumbuh liar, hasil hutan, dan lain-lain.

2. Perusahaan pertanian

Perusahaan pertanian adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah tanah dengan bantuan kesuburan tanah atau disebut juga kegiatan budi daya penanaman dan pemeliharaan. Pembudi- dayaan usaha pertanian ini merupakan bagian da- ri bidang usaha agraris, yaitu suatu bidang usaha yang kegiatannya membudidayakan lahan atau mengolah tanah untuk mendapatkan hasil. Contoh bidang usaha agraris adalah pertanian, perkebun- an, perikanan darat, peternakan, dan hutan tanam- an industri.

3. Perusahaan industri

Usaha industri ialah suatu bidang usaha yang kegiatannya mengolah bahan mentah menjadi ba- rang setengah jadi atau barang jadi. Misalnya, pa- brik sepatu, pabrik tekstil, garmen, elektronika, mebel, makanan kaleng, komputer, mobil, motor, dan lain-lain. Perusahaan adalah bagian teknis dari suatu kesatuan organisasi modal dan tenaga kerja yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dengan kata lain, perusahaan adalah tempat penyelenggaraan proses produksi yang menghasil- kan barang atau jasa. Sumber daya yang tersedia digunakan untuk menghasilkan atau menambah nilai guna barang dan jasa. Tiak semua usaha produksi dapat disebut per- usahaan dalam arti hukum. Supaya suatu usaha produksi disebut perusahaan dari segi hukum ma- ka harus mendapat izin dari pemerintah. Cara yang ditempuh untuk mendapatkan izin dari pe- merintah ialah dengan melaporkan posisi keuang- an perusahaan, yaitu berapa jumlah harta, utang, dan modal. Dengan mengetahui posisi keuangan suatu per- usahaan, kita dapat mengetahui tingkat likuiditas dan tingkat solvabilitas perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek dengan sejumlah aktiva lancarnya. Sedangkan yang dimaksud dengan solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya apabila dibubarkan, yaitu dengan memban- dingkan sejumlah harta dengan sejumlah utang. Setelah perusahaan menjalankan usahanya, perlu diketahui sejauh mana kemampuan perusa- haan dalam mencapai keuntungan. Kemampuan suatu perusahaan mendapatkan keuntungan dise- but rentabilitas.

B. Jenis-jenis perusahaan

Sebelum memulai usahanya, pengusaha harus memilih bidang usaha yang paling tepat untuk di- lakukan. Kita dapat membedakan perusahaan menjadi 3, yaitu menurut bidang usahanya, jumlah tenaga kerjanya, dan menurut jumlahbesarnya modal yang digunakan.

a. Menurut bidang usahanya

Jenis perusahaan menurut lapanganbidang usahanya dapat dibedakan menjadi:

1. Perusahaan pertambangan

Aktivitas perusahaan pertambangan ialah me- lakukan kegiatan penggalian atau pengeboran ta- nah untuk memungut hasil-hasil tambang yang berada di perut bumi. Perusahaan pertambangan merupakan bagian dari bidang usaha ekstraktif, yaitu suatu bidang usaha yang kegiatannya memu- ngut hasil kekayaan alam. Bahan-bahan produksi tersebut sudah disediakan oleh alam dan manusia Gambar 6.3.1 Aktivitas dalam penambangan besi dengan menggunakan peralatan penggalian atau pengeboran tanah merupakan bagian dari bidang usaha ekstraktif Gambar 6.3.2 Pabrik perakitan motor ini merupakan salah satu perusahaan industri Sumber: Kompas, 12 April 2004. Sumber: http:gambar.google.comahsmotor. 238

4. Perusahaan niagaperdagangan

Perusahaan niagaperdagangan ialah suatu bi- dang usaha yang kegiatannya melakukan jual beli barang. Misalnya: toko sepatu, toko obatapotik, toko buku, dan supermarketswalayan.

5. Perusahaan jasa

Perusahaan jasa ialah suatu bidang usaha yang kegiatannya bersifat pelayanan. Misalnya perusa- haan-perusahaan angkutan, bioskop, jasa konsul- tan, penjahit, paramedis, dan lain-lain.

b. Menurut jumlah tenaga kerjanya

Menurut jumlah tenaga kerjanya, perusahaan dapat dibagi atas:  Perusahaan kecil, yaitu perusahaan yang mem- pekerjakan 1 - 5 orang tenaga kerja.  Perusahaan sedang, yaitu perusahaan yang mempekerjakan 6 - 50 orang tenaga kerja.  Perusahaan besar, yaitu perusahaan yang mem- pekerjakan lebih dari 50 orang tenaga kerja. c . Menurut besarnya modal Menurut besarnya modal yang digunakan, perusahaan dapat dibagi atas:  Perusahaan padat karya, yaitu perusahaan yag lebih banyak menggunakan tenaga kerja dan sedikit modal.  Perusahaan padat modal, yaitu perusahaan yang lebih banyak menggunakan modal dan sedikit tenaga kerja.

C. Lokasi perusahaan

Sebelum memulai usaha, orang harus menen- tukan lokasi perusahaan. Lokasi perusahaan ialah tempat yang digunakan untuk mendirikan dan menjalankan kegiatan perusahaan. Seorang pengu- saha harus dapat memilih lokasi perusahaan yang strategis. Lokasi perusahaan yang strategis itu an- tara lain sebagai berikut.  Dekat dengan sumber bahan baku.  Dekat dengan daerah pemasaran.  Daerah yang banyak tenaga kerjanya.  Dekat dengan fasilitas umum, seperti jalan, lis- trik, telepon, dan pelabuhan.  Banyaknya sumber air yang tersedia.  Kondisi iklim yang mendukung.  Mudah berkomunikasi dengan pemerintah. Penentuan lokasi perusahaan sangat dipenga- ruhi oleh lapangan usaha perusahaan tersebut. Pe- nentuan tersebut harus dilaksanakan secara tepat dan cermat, karena hal itu akan memengaruhi bi- aya produksi, penjualan, dan keuntungan di masa yang akan datang. 6.3.2 Badan Usaha Pada bagian ini, kita akan mempelajari penger- tian badan usaha, dan bentuk-bentuk badan usaha.

A. Pengertian badan usaha

Apakah yang dimaksud dengan badan usaha? Apa bedanya perusahaan dan badan usaha? Badan usaha ialah kesatuan organisasi yang terdiri dari modal dan tenaga kerja yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Dari pengertian tersebut tampak hubungan an- tara badan usaha dengan perusahaan. Badan usaha merupakan tempat pusat organisasi. Sedangkan perusahaan ialah tempat penyelenggaraan proses produksi yang menghasilkan barang atau jasa. Da- lam pembicaraan sehari-hari istilah “perusahaan” biasanya diartikan sebagai pabrik. Jika kedua isti- lah tersebut digabungkan maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tempat menghasilkan barang atau jasa ialah alat badan usaha yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Jadi, agar tujuan mencari keuntungan tercapai, suatu badan usaha harus memiliki alat untuk menjalankan perusahaan. Suatu badan usaha dapat menjalankan lebih dari satu perusahaan, yang letaknya bisa di berbagai tempat. Contoh: PT Manunggal Group, badan usahanya berpusat di Ja- karta, tetapi mempunyai perusahaan tekstil di Ta- ngerang dan di Salatiga Jawa Tengah.

B. Bentuk-bentuk badan usaha

Ditinjau dari aspek kepemilikan modal dan aspek yuridis atau hukum, bentuk-bentuk badan usaha ada beberapa jenis.

a. Ditinjau dari aspek kepemilikan modal

Ditinjau dari aspek kepemilikan modalnya, bentuk badan usaha ada 4, yaitu badan usaha milik negara dan daerah, badan usaha swasta, badan usaha campuran, serta koperasi.

1. Badan usaha milik negara BUMN dan badan usaha milik daerah BUMD

Pemilik modal BUMN adalah pemerintah pu- sat, sedangkan pemilik modal BUMD adalah peme- rintah daerah. PT Perkebunan PTP, Pertamina, Perusahaan Listrik Negara PLN, BNI 1946, dan lain-lain merupakan contoh BUMN. Sedangkan Bank DKI dan PD Air Minum adalah BUMD.

2. Badan usaha swasta

Seluruh modal badan usaha swasta berasal da- ri orang-perseorangan atau badan swasta. Misal- nya, perusahaan perseorangan, firma, CV, atau PT.