Aktivitas magma Vulkanisme dan dampaknya
C. Akibat letusan gunung api
Saat meletus, gunung api mengeluarkan ber- bagai material, yaitu material padat, cair, dan gas. 1. Material padat eflata Material padat hasil letusan memiliki berba- gai ukuran dengan nama berbeda. eflata berukuran besar disebut bom; eflata berukuran kecil disebut lapili; eflata seperti pasir, disebut pasir vulkanik; eflata yang halus seperti debu, disebut abu; eflata berupa buih beku, disebut batu apung. 2. Material cair Material cair terdiri dari magma bersuhu ting- gi lava dan campuran magma dan air lahar. 3. Material gas Material gas dapat berupa belerang, nitrogen, asam arang, dan uap air. Berbagai akibat letusan gunung api dikelom- pokkan menjadi dampak menguntungkan positif dan dampak merugikan negatif. 1. Dampak negatif Dampak negatif dari letusan gunung api, an- tara lain sebagai berikut. Berbagai material padat menghancurkan per- mukiman, berbagai fasilitas dan sarana pra- sarana jembatan, jalan, dan lain-lain. Selain itu abu dan debu dapat menimbulkan berba- gai gangguan, seperti: gangguan pernafasan; gangguan pandangan; gangguan lalu lintas udara. Berbagai material cair dapat merusak hutan, perkebunan, dan sawah. Lahar panas mengha- nguskan semua yang dilalui. Demikian pula dengan lahar dingin yang hanyut bersama air hujan dengan kecepatan tinggi. Material gas bersuhu tinggi yang mungkin be- racun dapat mematikan kehidupan. Awan panas dapat memusnahkan apa pun yang dila- luinya, terutama bila kecepatannya sangat tinggi 100 kmjam. Sesudah letusan masih terdapat kemungkinan munculnya gas beracun dan aliran lahar dingin yang berbahaya. Contoh: Letusan Gunung Sinila Dieng, Jawa Tengah tahun 1979 merenggut korban 149 jiwa karena gas beracun yang dikeluarkan. Secara psikologis, masyarakat di sekitar gunung kehilangan semangat hidup, karena semua har- ta bendanya musnah. 2. Dampak positif Selain kerugian, letusan gunung api memberi beberapa keuntungan. Misalnya: Muntahan gunung api abu, lava, dan lahar mengandung unsur hara yang dapat mening- katkan kesuburan tanah. Setiap terjadi letusan, seakan-akan terjadi pemupukan secara alami. Oleh karena itu, tanah di kawasan gunung sa- ngat baik sebagai lahan pertanian atau perke- bunan. Kesuburan tanah tersebut juga mem- buat hutan menjadi lebih lebat, sehingga dapat berfungsi sebagai penangkap hujan serta men- jadi daerah resapan dan sumber air. Material hasil letusan yang tertimbun di sekitar gunung, juga sungai-sungai yang dilaluinya dapat digali dan dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Misalnya: batu, kerikil, pasir, dan sebagainya. Berbagai gejala sesudah letusan gunung api post vulkanisme, dimanfaatkan untuk kepen- tingan teknologi maupun wisata. Contohnya sebagai berikut. Muncul berbagai sumber gas eksalasi, se- perti sumber gas belerang solfatar, sumber gas air fumarol, atau sumber gas asam arang mofet. Muncul sumber-sumber air panas. Muncul sumber air yang mengandung mi- neral, seperti belerang. Sumber air itu dina- makan sumber air makdani. Muncul mata air panas yang memancar, disebut geyser. Gambar 1.1.13 Gangguan abu hasil letusan gunung api Sumber: Majalah T empo Gambar 1.1.14 Luncuran awan panas saat letusan Gunung Merapi di perbatasan DIY - Jawa Tengah. Sumber: Majalah T empo 8C. Gempa bumi dan dampaknya
Gempa bumi seisme , adalah getaran pada kerak bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi. Pelepasan energi menyebabkan terjadinya per- geseran lapisan kulit bumi. Akibatnya daerah labil pada lapisan kulit bumi mengalami perubahan letak. Sebagian terangkat dan sebagian menurun. Namun ada bagian yang tetap bertahan pada ke- dudukannya. Pusat gempa di bawah permukaan bumi dise- but hiposentrum, dan pusat gempa di atas permuka- an bumi disebut episentrum. Semakin dekat dengan episentrum, kerusakan semakin besar. Perhatikan ilustrasi pada gambar 1.1.15 letusan maupun sesudah letusan. Jenis gempa ini tidak terlalu kuat dan umumnya hanya te- rasa di sekitar gunung api. Gempa runtuhan, adalah gempa yang terjadi kare- na runtuhan. Misalnya, runtuhnya tanah di pertambangan bawah tanah dan runtuhnya atap gua kapur di daerah pegunungan kapur. 3. Jenis gempa menurut letak hiposentrum Menurut letak hiposentrumnya, dikenal bebe- rapa jenis gempa berikut. Gempa dangkal, bila hiposentrum berada kurang dari 100 m di bawah tanah Gempa menengah, bila hiposentrum berada an- tara 100 – 300 m di bawah tanah Gempa dalam, bila hiposentrum berada lebih dari 300 m di bawah tanah. 4. Jenis gempa menurut letak episentrum Menurut letak episentrumnya, dikenal bebe- rapa jenis gempa berikut. Gempa laut, bila letak episentrum di laut. Gempa laut dapat mengakibatkan gelombang pasang yang sangat tinggi, disebut tsunami. Gempa daratan, bila letak episentrum di daratan. Tahukah kamu, bahwa hampir seluruh wila- yah Indonesia berpotensi mengalami gempa? Ba- gaimana hal itu dapat terjadi? Jalur pegunungan dunia yang tergolong muda dan masih labil adalah jalur pegunungan Sir- kum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Jalur tersebut merupakan jalur gunung api. Indonesia merupakan daerah pertemuan dua jalur pegunungan tersebut. Akibatnya, Indone- sia memiliki banyak gunung api aktif dan tentu berpotensi mengalami gempa vulkanik. Kulit bumi terbagi atas beberapa lempeng. Dua di antaranya adalah lempeng Indo Australia dan lempeng Eropa. Pergerakan lempeng meng- akibatkan terjadinya gempa tektonik. Indonesia merupakan daerah pertemuan kedua lempeng besar tersebut. Jadi, wilayah Indonesia berpotensi mengalami gempa tek- tonik. Perhatikan gambar 1.1.16 di halaman berikut Manakah daerah gunung berapi dan gempa?b. Pengukuran gempa bumi
Kekuatan gempa dipengaruhi oleh struktur gempa, jarak episentrum, dan amplitudo getaran. Kekuatan gempa diukur dengan alat pencatat gem- pa yang dinamakan seismograf. Seismograf diletak- kan pada jarak-jarak tertentu dari sumber gempa untuk menghitung jumlah gerakan tanah. Lihatlah ilustrasi seismograf pada gambar 1.1.17 a. Jenis-jenis gempa bumi Gempa bumi dapat digolongkan menurut be- berapa aspek, yaitu kekuatanintensitasnya, pe- nyebabnya, dan letak hyposentrum episentrumnya. 1. Jenis gempa menurut intensitasnya Menurut kekuatanintensitasnya, gempa bumi dibedakan menjadi dua berikut ini. Gempa dengan intensitas tinggi macroseisme. Gempa ini dapat diketahui tanpa mengguna- kan alat pengukur khusus. Gempa dengan intensitas kecil microseisme. Gempa ini hanya dapat diketahui bila diguna- kan alat khusus. 2. Jenis gempa menurut penyebabnya Menurut penyebabnya, dikenal tiga macam gempa, yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan. Gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena gerak tektonik, berupa pergeseran lempeng- lempeng kulit bumi. Wilayah gempa tektonik umumnya sangat luas, terutama pada wilayah pegunungan muda yang labil. Gempa vulkanik, adalah gempa yang terjadi ka- rena adanya aktivitas gunung berapi, baik saat Gambar 1.1.15 Pusat gempa bumi dan kerusakan yang ditimbulkan kerusakan kecil kerusakan besar hiposentrum episentrum Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008Parts
» Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Jenis tenaga tektonik Tektonisme
» Lipatan Bentuk muka bumi akibat tenaga tektonik
» Aktivitas magma Vulkanisme dan dampaknya
» Pengukuran gempa bumi Gempa bumi dan dampaknya
» Dampak gempa bumi Gempa bumi dan dampaknya
» Pelapukan mekanik physis Pelapukan dan akibatnya
» Pelapukan organik Pelapukan dan akibatnya
» Erosi oleh air sungai erosi aquatis
» Erosi oleh gletser erosi glasialeksharasi
» Batuan beku Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Sedimentasi menurut tenaga pengangkut
» Sedimentasi menurut tempat pengendapan
» Denudasi dan akibatnya Batuan sedimen
» Unjuk kerja Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Archaeikum tertua Pembabakan zaman secara geologis
» Palaeozoikum Pembabakan zaman secara geologis
» Mesozoikum Pembabakan zaman secara geologis
» Neozoikum atau kenozoikum Pembabakan zaman secara geologis
» Zaman batu Pembabakan zaman secara arkeologis
» Masa berburu dan mengumpulkan makanan
» Masa bercocok tanam Pembabakan menurut kehidupan sosial-ekonomi
» Masa kemahiran teknikperundagian Pembabakan menurut kehidupan sosial-ekonomi
» Jenis-jenis manusia purba di In- donesia
» Pertanian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Bahasa Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Pelayaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Budaya Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Portofolio Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
» Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial
» Akomodasi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Akulturasi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Sifat dasar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Lingkungan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Motivasi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Keluarga sebagai agen sosialisasi
» Peranan teman sepermainan da- lam sosialisasi
» Peranan sekolah dalam sosial-
» Kluckhon dalam bukunya Culture and Beha-
» Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan kepribadian
» Sumber daya Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Perilaku manusia memenuhi ke- butuhan hidupnya
» Aneka macam prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi
» Peta umum Jenis peta menurut isinya
» Peta khusus Jenis peta menurut isinya
» Judul peta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Kontur Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Inset Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Simbol peta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Kenampakan umum Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada peta
» Jarak Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada peta
» Lokasi Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada atlas
» Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada globe
» Warna peta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Kerja Individu Kerja Kelompok
» Letak astronomis Indonesia Letak geografis Indonesia
» Angin muson dan perubahan musim
» Ciri-ciri musim dan penyimpangannya
» Faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna
» Persebaran flora di Indonesia
» Fauna tipe asiatis Persebaran fauna di Indonesia
» Fauna tipe australis Persebaran fauna di Indonesia
» Fauna peralihan Persebaran fauna di Indonesia
» Faktor yang memengaruhi pembentukan tanah
» c. Jenis dan ciri-ciri tanah di Indonesia
» Tanah aluvial Tanah laterit Tanah mergel Tanah regosol
» Persebaran dan pemanfaatan tanah di Indonesia
» Kerajinan songket b. Seni wayang kulit
» Tradisi ngaben c. Rumah gadang
» Komposisi dan lapisan atmosfer
» Hubungan antara atmosfer dengan cuaca dan iklim
» Curah hujan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Air tanah Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Wilayah perairan laut menurut kedalamannya
» Batas-batas wilayah laut Indonesia
» Masyarakat Indonesia menjelang masuknya pengaruh Hindu
» Ng. Purbatjaraka, Dapunta Syailendra disamakan
» Kerajaan Mataram di Jawa Timur
» Kerajaan Janggala dan Kediri
» Seni patung Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Peranan ulama Samudera Pasai
» Kerajaan Demak Kerajaan Pajang
» Kerajaan Cirebon Kerajaan Makassar
» Masjid Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Keraton Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Terbentuknya kekuasaan kolo- nial di Indonesia
» Pendidikan dan mobilitas sosial
» Bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan
» c. Bidang pertahanan dan pariwisata
» e. Bidang pertahanan dan pariwisata
» g. Bidang pertahanan dan pariwisata
» i. a. Bidang pertahanan dan pariwisata
» Pengecer c. Agen Kegiatan Pertanian
» Pabrikprodusen b. Distributor utama
» Persebaran kegiatan ekonomi menurut bentuk muka bumi
» Persebaran kegiatan ekonomi menurut jenisnya
» Pengertian lahan dan alokasi penggunaannya
» Karakter Permukiman Penduduk di Berbagai Bentang Alam
» Nilai guna karena bentuk form utility
» Nilai guna karena tempat place utility
» Faktor produksi alam Faktor produksi
» Faktor produksi tenaga kerja
» Faktor produksi kewirausahaan Faktor produksi
» Biaya tidak tetap variable cost
» Sumber daya alam dan proses produksi
» Ekstensifikasi produksi Peningkatan mutu dan jumlah produksi
» Mekanisasi produksi Peningkatan mutu dan jumlah produksi
» Rehabilitasi produksi Peningkatan mutu dan jumlah produksi
» Barang-barang produksi dan nilai-nilai budayamasyarakat
» Dampak produksi pada lingkungan
» Barang konsumsi tingkat siswakeluarga
» Tingkat pendapatan penghasilan Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi
» Barang-barang konsumsi tingkat perusahaan
» Waktu dan musim Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi
» Aspek positif perilaku konsumtif
» Aspek negatif perilaku konsumtif
» Hak konsumen Aspek etis kegiatan konsumsi
» Perilaku konsumen Aspek etis kegiatan konsumsi
» Saluran distribusi tidak langsung
» Saluran distribusi langsung Saluran distribusi
» Aspek etis kegiatan distribusi
» Perusahaan pertambangan Menurut bidang usahanya
» Perusahaan niagaperdagangan Menurut bidang usahanya
» Perusahaan jasa Menurut bidang usahanya
» Menurut jumlah tenaga kerjanya
» Badan usaha milik negara BUMN dan badan usaha milik daerah BUMD
» Badan usaha swasta Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Badan usaha campuran Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Koperasi Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Firma Fa Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Perusahaan perseorangan Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Persekutuan komanditer Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Perseroan terbatas PT Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Perusahaan negara PN Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Koperasi Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Yayasan foundation Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Faktor modal Bentuk-bentuk badan usaha
» Faktor keuntungan Bentuk-bentuk badan usaha
» Faktor Fasilitas Bentuk-bentuk badan usaha
» Faktor kemungkinan waktu yang akan datang prospek
» Jenis barang yang akan dihasilkan
» Letak perusahaan didirikan Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Faktor tenaga kerja Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Pemasaran Sindikat Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Kapan perusahaan didirikan Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Organisasi dan manajemen Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Administrasi dan pembukuan Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Holding company Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Trust Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Concern Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Consolidation Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Langkah pengelolaan badan usaha
» Peningkatan kualitas dan kuantitas badan usaha
» Faktor-faktor nonekonomi yang dapat menunjang kelangsungan
» Kreativitas Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Thomas Alpha Edison 1847-1931
» Alexander Graham Bell 1847-1922
» Kreativitas manusia sebagai makhluk
» Kreativitas dalam dunia usaha
» Inovasi sebagai bentuk kreativitas dalam usaha
Show more