Archaeikum tertua Pembabakan zaman secara geologis

17 bumi masih sangat panas, sehingga belum terdapat kehidupan di atasnya.

2. Palaeozoikum

Zaman kehidupan tua, berlangsung kira-kira sejak 340 juta tahun yang lalu. Zaman ini sudah ditandai dengan munculnya tanda-tanda kehidup- an, antara lain munculnya binatang- binatang kecil yang tidak bertulang punggung, berbagai jenis ikan, amfibi dan reptil. Zaman ini juga disebut zaman pertama zaman primer.

3. Mesozoikum

Zaman kehidupan pertengahan, berlangsung sejak kira-kira 140 juta tahun lalu. Kehidupan pada masa ini sudah sangat beragam, terutama untuk jenis-jenis binatang reptil. Jenis reptil raksasa mu- lai muncul dinosaurus yang panjangnya mencapai 12 meter atau pun atlantosaurus yang panjangnya bisa mencapai 30 meter. Juga telah mulai muncul berbagai jenis burung purba dan binatang-bina-tang menyusui yang hidup di laut. Selain disebut zaman kedua zaman sekunder, zaman ini juga disebut zaman reptilia .

4. Neozoikum atau kenozoikum

Zaman kehidupan baru, berlangsung sejak ki- ra-kira 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman tertier dan zaman kuar- ter.  Zaman tertier Pada zaman tertier jenis-jenis reptil besar mulai punah dan bumi umumnya dikuasai oleh hewan- hewan raksasa yang menyusui. Hewan menyusui ini hidup dengan menyusu pada induknya, dikan- dung dalam rahim selama beberapa lama, berda- rah hangat, dan berbulu tebal. Contohnya adalah jenis gajah purba mammuthus yang pernah hidup di Amerika Utara dan Eropa Utara. Pada hewan ini timbul beberapa hal baru yang penting dalam proses evolusi hewan, yaitu mengunyah dan bersu- ara. Dalam hewan menyusui ini terdapat satu go- longan hewan yang disebut Primata, yang meli-puti hewan sebangsa monyet kungkang, monyet, kera, dan kera manusia. Primata hidup di pepohon-an, memiliki kemampuan menggenggam dahan dan ranting serta menggerak-gerakkan lengan de-ngan lebih leluasa.  Zaman kuarter Zaman kuarter berlangsung sejak kira-kira 3.000.000 tahun yang lalu. Zaman ini sangat pen- ting bagi kita, karena merupakan awal kehidupan manusia pertama kali di muka bumi. Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman plestosin dilluvium dan zaman holosin alluvium. 5 Zaman plestosin atau zaman dilluvium Zaman ini berlangsung kira-kira antara 3.000.000 sampai 10.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini panas bumi tidak tetap, sehingga ter-jadi berulang kali pengesan glasiasi. Pada waktu glasiasi, suhu di bumi menurun dan gle- tser salju abadi yang biasanya hanya terdapat di daerah-daerah kutub dan puncak-puncak gu- nung atau pegunungan tinggi me-luas. Akibat- nya adalah terjadinya penutupan es. Misalnya di bagian utara Amerika, Eropa dan Asia. Dari tempat-tempat tersebut es terus menyebar ke daerah-daerah sekelilingnya. Ma-sa pelebaran gletser tersebut disebut masa gla-sial zaman es. Peristiwa pengesan di zaman plestosin ini terjadi beberapa kali diselingi oleh masa-masa antarglasial, yaitu waktu suhu bu-mi naik dan es mencair kembali dan gletser-gletser menarik diri ke tempat-tempat semula. Pada saat pengesan, daerah tropik seperti wilayah Asia Tenggara dan Indonesia seka- rang yang tidak terkena pelebaran es, keadaan lembab dan mengalami saat yang disebut masa pluvial masa hujan. Akibat meluasnya es pa- da waktu itu, permukaan air laut turun sampai 100-150 meter. Akibat selanjutnya, laut dangkal berubah menjadi daratan. Daratan-daratan ba- ru ini kemudian menjadi jembatan bagi hewan dan manusia untuk berpindah-pindah dalam usaha mereka mencari makan atau menghin- dari bencana alam. Pada masa plestosin , bagian barat kepu- lauan Indonesia menyatu dengan daratan Asia Tenggara. Sementara kepulauan Indonesia ba- gian timur menyatu dengan daratan Australia. Daratan yang menghubungkan Indonesia bagian barat dengan Asia Tenggara disebut Pa-paran Sunda . Daratan yang menghubung- kan Indonesia bagian timur dengan Australia disebut Paparan Sahul. Itulah sebabnya terjadi perbe-daan antara fauna Indonesia di bagian barat dan timur. Fauna Indonesia bagian barat lebih mirip dengan yang ada di benua Asia, yaitu berbadan besar. Sedangkan fauna Indo- Gambar 1.2.2 Dinosaurus merupakan salah satu binatang raksasa yang sudah hidup sejak zaman mesozoikum dan yang sekarang sudah punah. Sumber: Repro Encyclopedia Americana. 18 nesia ba-gian timur lebih mirip dengan yang ada di Aus-tralia, yaitu berbadan lebih kecil. Zaman pleistosen sangat penting karena meru- pakan periode utama dari evolusi manusia. Pada masa inilah muncul banyak hewan me-nyerupai kera. Diperkirakan manusia sudah menghuni muka bumi sekitar 2 juta tahun lalu. Fosil-fosil tulang manusia dari zaman pleisto-sen menun- jukkan bahwa manusia pada zaman ini men- galami perkembangan. Manusia yang semula tidak bias berjalan tegak kini mulai me-rangkak, kemudian berjalan tegak, mampu ber-adaptasi, berburu, dan bercocok tanam. Manu-sia pada zaman pleistosen juga memiliki volu-me otak yang semakin besar dan mengenal kehi-dupan bersama. Bahasa manusia pun meng-alami perkembangan semakin kompleks. Kebudayaan yang dikembangkan manusia ber- kembang secara cepat ketika manusia mulai mengenal api, mengawetkan makanan, dan menciptakan berbagai alat. 5 Zaman holosin atau zaman alluvium Zaman ini berlangsung kira-kira sejak 10.000 tahun yang lalu sampai zaman kita sekarang ini. Zaman yang merupakan akhir zaman ples-tosin ini ditandai dengan mencairnya es di mana-mana sebagai akibat dari naiknya suhu di bumi. Banjir bandang terjadi di sebagian be- sar permukaan bumi, sehingga daratan yang semula kering menjadi lautan kembali. Pada zaman ini kemampuan makhluk yang disebut manusia homo sudah semakin meningkat. Manusia sudah mahir membuat peralatan dari batu, kayu maupun perunggu. Kehidupan so- sialnya pun sudah semakin kompleks.

b. Pembabakan zaman secara arkeologis

Pembabakan atau pembagian zaman yang ke-dua ini, seperti telah disebutkan sebelumnya, di-dasarkan atas hasil-hasil temuan benda-benda purbakala. Benda-benda demikian itu merupakan bukti autentik kebudayaan manusia yang telah hi- dup sejak zaman prasejarah sampai sekarang. Se- cara umum kita dapat membagi zaman kehidupan manusia menjadi dua bagian, yaitu zaman batu zaman prasejarah dan zaman logam zaman seja- rah.

1. Zaman batu

Dinamakan zaman batu, karena umumnya alat- alat kehidupan manusia saat itu terbuat dari batu. Zaman batu ini dibagi empat.  Zaman batu tua paleolithikum. Ciri-ciri zaman ini adalah sebagai berikut. 5 Manusia pada zaman ini hidup berpindah- pindah nomaden. 5 Makanan diambil secara langsung dari alam food gathering . 5 Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu yang masih kasar dan belum diasah. 5 Hasil utama zaman ini antara lain kapak perimbas chopper dan alat serpih flake.  Zaman batu tengah mesolithikum. Ciri-ciri za- man ini adalah sebagai berikut. 5 Manusia pada zaman ini masih hidup ber- pindah-pindah nomaden secara berkelom- pok. 5 Makanan diambil dari alam food gather- ing . 5 Umumnya mereka bertempat tinggal di tepi pantai dan tepi sungai. Ini dapat dibuk- tikan dengan ditemukannya gua-gua ka- rang abrissous roche dan sampah dapur di sepanjang pantai Kjokkenmoddinger. 5 Diperkirakan sudah ada unsur kesenian dan religi. Dapat dibuktikan dari temuan gambar telapak tangan di dinding gua Le- ang Sulawesi. 5 Penelitian para ahli membenarkan bahwa setiap lukisanukiran zaman dulu selalu berhubungan dengan soal kepercayaan re- ligius. 5 Alat-alat yang digunakan seperti kapak genggam kapak Sumatera, serpih, bilah, dan alat-alat tulang sudah diasah sebagi- annya. Peninggalan alat ini selain terdapat di Sumatera, juga terdapat di Flores, Jawa, dan Sulawesi.  Zaman batu besar megalithikum. Secara umum diartikan sebagai peninggalan purbakala yang terbuat dari batu besar. Sejak zaman ini, kon- sepsi pemujaan nenek moyang dengan meng- gunakan sarana dari batu besar mulai dikenal. Pada zaman batu besar, manusia sudah menge- nal adanya konsepsi pemujaan terhadap nenek moyang. Kemudian, tingkat kebudayaan sudah cukup tinggi, terbukti dari adanya bangunan yang terbuat dari batu besar sebagai tempat Gambar 1.2.3 Contoh alat-alat serpih flakes dari Cabbenge, Sulawesi Selatan. Sumber: Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1