Kreativitas Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

252 2 Memodifikasi Memodifikasi berarti menjadikan sesuatu yang sudah ada menjadi bentuk yang berbeda. 3 Mensintesiskan Mensintesiskan berarti memadukan dua ga- gasan atau lebih menjadi satu gagasan yang baru. Orang yang memiliki banyak ide atau gagasan baru dengan tingkat kualitas yang tergolong tinggi disebut pemikir kreatif. Ada dua ukuran yang dapat menakar kreativitas, yaitu kuantitas jumlah ba-rang yang dihasilkan dan kualitas mutu barang yang dihasilkan. Misalnya, di dunia karang menga-rang ada penulis novel yang menghasilkan banyak sekali karya. Penulis novel produktif itu masuk go-longan penulis yang kreatif karena banyaknya kar-ya yang dihasilkan kuantitas. Ada juga penulis novel yang menghasilkan karya yang sedikit jum-lahnya namun sungguh-sungguh bermutu dan je-nius. Penulis ini pun dapat dikatakan kreatif karena kualitas barang yang dihasilkannya. Menurut Guilford, ada 5 faktor yang menjadi ciri-ciri kemampuan kreatif, yaitu:  kelancaran fluency, yakni kemampuan meng- hasilkan banyak gagasan;  keluwesan flexibility, yakni kemampuan me- ngemukakan berbagai macam pemecahan ma- salah;  keaslian originality, yaitu kemampuan mela- hirkan gagasan-gagasan asli;  penguraian elaboration, yaitu kemampuan me- nguraikan secara lebih rinci;  perumusan kembali redefinition, yakni kemam- puan meninjau kembali suatu persoalan ber- dasarkan sudut pandang yang berbeda dari apa yang sudah diketahui khalayak. Dari hasil pengamatan, seseorang yang kreatif akan menghindari cara kerja yang bertele-tele. Umumnya mereka menyukai kerjasama dengan pihak lain. Karena dari kerjasama itu akan lahir gagasan-gagasan baru yang memacu seseorang menjadi seorang yang analis, inovatif, dan pada akhirnya kreatif. Menurut Kao, ada hal-hal yang merintangi kre- ativitas, yaitu:  lebih menekankan perilaku dan struktur biro- krasi;  mengagungkan tradisi dan budaya yang dibuat;  memperkecil ketersediaan sumber-sumber yang dibutuhkan;  komunikasi yang lemah;  sistem pengendalian yang tidak lentur;  mematikan suatu contoh;  menekankan hukumandenda atas kegagalan atau kesalahan;  menekankan nilai yang menghalangi pengam- bilan risiko;  mengawasi aktivitas berkreasi;  menekankan batas waktu;  lebih menyukai spesialisasi. Kreativitas selalu mengandung risiko. Dengan berpikir kreatif, seseorang akan menyadari kekaya- an ide-ide yang dimilikinya untuk lebih produktif. Jika seseorang telah menelorkan pemikiran kreatif- nya maka konsekuensirisiko akan menyertainya. Kreativitas dan inteligensi seseorang merupa- kan dua hal yang berbeda. Sebab, orang yang krea- tif belum tentu berinteligensi tinggi, dan sebaliknya yang berinteligensi tinggi belum tentu kreatif. Para peneliti menyatakan ada 4 empat variasi hubung- an kreativitas dengan inteligensi, yaitu:  kreativitas rendah, inteligensi rendah;  kreativitas tinggi, inteligensi tinggi;  kreativitas rendah, inteligensi tinggi;  kreativitas tinggi, inteligensi rendah. Sebenarnya, kreativitas itu merupakan suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkat- kan. Kreativitas seseorang dapat dipengaruhi oleh kemampuan, bakat, dan ilmu pengetahuan. Begitu juga pengalaman seseorang merupakan guru yang berharga untuk memacu kreativitas keberhasilan dalam perusahaan. Seseorang dikatakan kreatif apabila ia mempunyai kemampuan untuk mencip- takan sesuatu yang baru atau mengadakan sesuatu yang belum ada sebelumnya. Dengan kata lain, kre- ativitas dapat dipertajam melalui latihan. Edward de Bono mengemukakan bahwa ada em- pat tahapan dalam proses menjadi makin kreatif. Empat tahap itu adalah sebagai berikut. 1 Tahap I: Latar belakang atau akumulasi pengeta- huan Kreasi yang baik biasanya didahului dengan Gambar 6.4.1 Membuat patung dari kayu merupakan salah satu bentuk kreativitas manusia 253 penyelidikan dan pengumpulan informasi. Hal ini bisa ditempuh dengan cara: membaca, berbicara dengan orang lain, menghadiri perte- muan profesional, maupun dengan menyerap informasi yang berhubungan dengan masalah yang sedang digelutinya. 2 Tahap II: Proses inkubasi Pada tahap ini tidak berarti bahwa seseorang harus terus-menerus memikirkan masalah yang sedang dihadapinya, tetapi ia dapat saja melakukan kegiatan lain yang sama sekali tidak ada hubungannya. 3 Tahap III: Melalui ide Pada tahap ini, ide dicari dan mulai ditemukan. Terkadang ide muncul di saat yang tidak terdu- ga sama sekali. 4 Tahap IV: Evaluasi dan implementasipene- rapannya Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit dalam proses kreativitas, karena pada tahap ini seseorang harus serius, disiplin, dan benar- benar berkonsentrasi. Lebih spesifik lagi berikut ini disampaikan ciri-ciri orang yang kreatif menurut Salomon dan Wislow .  Pintar tetapi tidak harus brilian.  Mampu menjalankan ide-ide yang berbeda da- lam waktu yang singkat.  Mempunyai gambar diri yang positif.  Peka lingkungan dan peka terhadap perasaan orang lain.  Terhadap masalah yang menantang justru ter- motivasi.  Dapat menahan kesimpulan sampai cukup fak- tanya.  Menghargai kebebasan dan tidak sekadar minta persetujuan rekan-rekannya.  Fleksibel.  Lebih mementingkan arti dan implikasi dari suatu problem daripada detailnya. Ada beberapa sikap buruk yang dapat meng- akibatkan terhambatnya kreativitas, antara lain:  Serba kemungkinan Biasanya, seseorang cenderung menggunakan prinsip serba kemungkinan. Jika sikap ini di- gunakan terus-menerus, hal itu akan meng- hambat seseorang dalam menghadapi suatu masalah yang serius.  Yang penting selamat Biasanya, seseorang berprinsip: “yang penting selamat” dalam menghadapi risiko. Prinsip ini jelas tidak mempunyai seni dalam menghadapi masalahrisiko.  Terbelenggu oleh stereotipe Seseorang sudah terbelenggu dengan pandang- an-pandangan atau pemikiran yang negatif ter-hadap suatu keberhasilan yang sebenarnya dapat diraihnya.

B. Kehidupan ekonomi

Dalam pembahasan terdahulu kamu telah bela- jar tentang tindakan ekonomi dan kegiatan-kegiat- an pokok ekonomi, yaitu konsumsi, produksi, dan distribusi. Kehidupan ekonomi yang kita bahas da- lam subbab ini tidak jauh dari hal-hal yang pernah kita bahas di atas. Secara umum kehidupan ekonomi adalah se- mua hal yang berkaitan dengan kegiatan manusia sebagai makhluk ekonomi, yaitu bagaimana manu- sia berusaha memenuhi kebutuhan ekonominya. Namun seringkali kehidupan ekonomi menyempit menjadi dunia usaha. 6.4.2 Gagasan-gagasan Kreatif dan Hasilnya Di awal pembahasan disebutkan bahwa manu- sia pada dasarnya kreatif. Itu terbukti karena setiap manusia memiliki gagasan-gagasan baru. Namun untuk menciptakan sesuatu yang kreatif, tidak berhenti pada gagasan. Selain ada ga-gasan kreatif diperlukan usaha keras untuk mewu-judkan gagasan itu. Dalam sejarah terbukti bahwa gagasan kreatif harus diwujudkan dengan usaha keras. Berkat gagasan-gagasan kreatif dan kerja ke-ras para penggagasnya kita bisa menikmati hal-hal yang sebelumnya tidak terbayangkan. Berikut ini beberapa contoh orang-orang yang memiliki gagasan kreatif dan hasil usaha keras- nya.

A. Thomas Alpha Edison 1847-1931

Thomas Alpha Edison merupakan penemu Gambar 6.4.2 Kreativitas bisa dilatih sejak dini Sumber: h tp:gambar .google.comukiran_bali. 254 be-sar dalam sejarah umat manusia. Posisi itu dica- painya lewat usaha keras. Pada umur 7 tahun dia dikeluarkan dari sekolah karena kepala sekolah menganggapnya tidak mampu untuk mengikuti pelajaran. Ibunyalah yang mengajari dan men- dukung minat Edison pada ilmu pengetahuan. Menjelang usia 10 tahun dia sudah membuat labo-ratorium. Pada usia 12 tahun ia menjajakan koran dan gula-gula di gerbong kereta api. Dia juga mem-buat laboratorium dalam kereta sehingga dia dapat mengadakan eksperimen saat kereta ada di stasiun. Edison mendirikan sebuah perusahaan yang diberi nama “pabrik penciptaan.” Dia sering mem- banggakan bahwa dari pabriknya itu tercipta pe- nemuan kecil setiap 10 hari dan temuan besar setiap 6 bulan. Semua temuan tersebut dipatenkan. Edison berusaha keras melahirkan konsep ten- tang kejeniusan. Ia selalu dihantui oleh tema me- ngenai yang jenius. Akhirnya ia melahirkan definisi jenius yang terkenal, yakni: “Jenius adalah 1 persen inspirasi dan 99 persen keringat.” Ia menjabarkan konsepnya itu pada pekerjaan sekre-tarisnya, “Nah, 99 persen dari pekerjaannya adalah penge-tahuan mengenai berbagai hal yang tidak membutuhkan pemikiran, dan satu persen yang selebihnya adalah faktor jenius. Akan tetapi, satu-satunya cara yang saya tahu agar kita dapat menyelesaikan segala sesuatu dengan ber-hasil adalah ka- lau kita senantiasa melakukan pekerjaan itu dengan penuh perhatian dan kesabaran yang tinggi”. Lewat usaha keras dalam banyak eksperimen, Edison menemukan lampu listrik lampu p ijar, yang terdiri dari seutas kawat dalam bola kaca yang hampa udara. Melalui berbagai eksperimen ia me- ngetahui bahwa jika aliran listrik disalurkan dalam kawat yang berada dalam ruang hampa udara, kawat yang dilewati tersebut akan mengeluarkan panas dan cahaya putih. Selain lampu listrik beberapa penemuan Edi- son yang terkenal adalah: fonograf atau gramafon, pendistribusi arus listrik, pelat sinar X, dan seba- gainya. Selain itu, Edison juga melakukan banyak percobaan untuk menyempurnakan penemuan- penemuan orang lain seperti pesawat telepon yang ditemukan Alexander Graham Bell. Penemuan-penemuan Edison berguna bagi kita sekarang. Lampu p ijarnya, merupakan model lam-pu-lampu yang ada sekarang. Berkat fonograf te-muannya, industri musik modern sekarang ini bisa berkembang. Demikian juga berkat temuan- nya berupa alat untuk merekam apa yang kita lihat, sekarang kita tidak asing lagi dengan kamera film. Semua itu bisa ditemukan oleh Edison berkat krea- tivitas dan kerja kerasnya lewat percobaan-perco- baan yang tidak mengenal lelah.

B. Alexander Graham Bell 1847-1922

Alexander Graham Bell dikenal sebagai seo- rang penemu pesawat telepon. Pada tahun 1874 Bell menemukan dasar pengiriman dengan listrik. Ia terus mengadakan percobaan untuk menyem- purnakan penemuannya tersebut. Hasilnya, pada tahun 1876 ia telah memamerkan alat untuk berbi- cara jarak jauh telepon di Cetennial Exsposition di Philadelphia. Selain pesawat telepon, dari penelitian-peneli- tian yang dilakukan Bell menghasilkan sekitar 30-an penemuan. Salah satu penemuannya yang ber-guna bagi perkembangan umat manusia adalah fotofon, yaitu alat untuk mengirim berita dengan menggunakan cahaya. Fotofon ditemukan Bell pada Gambar 6.4.3 Bola lampu listrik buatan Thomas Alpha Edison ini dapat dilihat di Museum Ilmu Pengetahuan, London tahun 1880.

C. Louis Pasteur 1822-1895

Ide-ide baru, pemahaman, dan firasat dapat muncul dari pikiran terdalam. Namun hal itu ma-sih membutuhkan usaha keras selama periode waktu ter- tentu. Tidur atau santai tanpa memiliki perhatian apa pun pada hal-hal yang sebelumnya telah di-analisis secara cermat juga tidak akan menghasilkan apapun yang bermanfaat. Kita dapat menggunakan prinsip Louis Pasteur, “Keberuntungan mengambil hikmah Gambar 6.4.4 Bell mendemonstrasikan pesawat teleponnya kepada sekelom- pok pengusaha pada tahun 1892 dengan melakukan percaka- pan dari New York ke Chicago. Sumber: Oxford Ensiklopedi P o puler . Sumber: Oxford Ensiklopedi P o puler .