Unjuk kerja Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

15 Untuk mengetahui kehidupan paling awal di kepulauan Indonesia, kita perlu menelurusi teori dan pembabakan kehidupan pada zaman praseja- rah di kepulauan Indonesia dan bagaimana tata kehidupan masyarakat pada zaman prasejarah. Sebelum kita membahas lebih jauh, kita perlu juga mengetahui apa yang dimaksud zaman praseja- rah. 1.2.1 Zaman Prasejarah

A. Pengertian prasejarah

Prasejarah adalah zaman sebelum sejarah atau zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Zaman prasejarah dalam bahasa Sanskerta disebut de-ngan istilah nirleka. Kata nirleka sendiri berasal dari dua kata, yakni nir yang artinya tidak atau tidak ada, dan kata leka yang berarti tulisan. Dengan demikian, yang dimaksud dengan za- man prasejarah adalah zaman tidak atau belum adanya tulisan . Jika kita mempelajari zaman yang belum mengenal tulisan, maka yang kita pelajari adalah benda-ben-da atau fakta yang tidak berkaitan den- gan tulisan. Ini berarti kita meneliti, menafsirkan, dan mema-hami peristiwa-peristiwa penting di masa lampau yang berhubungan dengan kehidupan manusia purba hanya dengan meneliti dan mem- pelajari pe-ninggalan-peninggalan kuno benda- benda hasil kebudayaan material yang mereka hasilkan. Memahami zaman prasejarah dan kehidupan manusia purba pada zaman ini dapat kita lakukan dengan meneliti benda-benda purba kala hasil pe-ninggalan manusia purba itu sendiri, misalnya fosil dan artefak. Apa yang dimaksud dengan kedua pe-ninggalan kepurbakalaan ini dapat diuraikan seca-ra singkat berikut ini.

a. Fosil

Fosil berasal dari kata Bahasa Latin fodere yang artinya menggali. Kata fosil dalam ilmu arkeologi dimengerti sebagai sisa, bekas, atau cetakan kehidu- pan masa lampau di bumi. Pada abad per-tengahan fosil diartikan sebagai apa saja yang digali dari da- lam tanah, baik itu sisa tumbuh-tum-buhan, hewan, maupun batuan-batuan yang aneh. Paleontologi, yakni cabang geologi dan biologi yang mempelajari kehidupan purba di bumi, membatasi fosil hanya pada bukti yang dapat diraba dari tumbuhan dan hewan purba yang telah punah. Fosil dalam ilmu sejarah dipahami sebagai si-sa-sisa tulang belulang hewan dan manusia purba yang sudah membatu. Sebagai peninggalan masa lampau, fosil sangat penting artinya dalam studi-studi kesejarahan. Fosil memiliki nilai utama seba-gai rekaman yang tidak dapat diragukan men- genai kehidupan dari zaman ke zaman di bumi ini. Se-benarnya dengan mempelajari fosil kita tidak ehidupan pada masa prasejarah sering di- gambarkan berlangsung dalam gua-gua. Ma- nusia pada waktu itu hidup sepenuhnya ter- gantung pada alam. Mereka mengembangkan yang kamu miliki sekarang akan sangat membantu suksesnya pembelajaran di Kompetensi Dasar ini. Pertanyaannya adalah: 1. Seperti apakah kehidupan pada zaman pra-sejarah digambarkan atau dilukiskan? 2. Mengapa lukisan atau gambaran kehidupan pada masa prasejarah selalu seperti itu? 3. Jika dibandingkan dengan kebudayaan yang kita miliki di zaman modern ini, dapatkah kita menga- takan bahwa kebudayaan pada masa prasejarah sangat ketinggalan? Mengapa? 4. Tunjukkan bagaimana manusia pada masa pra- sejarah mampu menyesuaikan diri dengan keada-an alam K kebu-dayaan pada taraf yang sangat sederhana bila dibandingkan dengan kebudayaan manusia modern dewasa ini. Meskipun demikian, kehidupan pada masa prasejarah menunjukkan betapa manusia su-dah mampu menyesuaikan diri dengan alam dan sanggup mengembangkan kebudayaan pada level yang sangat tinggi. Dalam Kompetensi Dasar Kedua ini kamu akan mempelajari kehidupan pada masa prasejarah. Sekadar mengecek sejauh mana kamu memahami kehidupan dan kebudayaan zaman prasejarah, coba diskusikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ber- sama teman-temanmu. Jangan takut menjawab salah, karena kita masih akan mempelajarinya lebih lanjut dalam bab ini. Meskipun demikian, pemaham-an awal 16 ha-nya memahami kehidupan dari zaman ke zaman di muka bumi ini. Pada saat yang sama kita juga belajar bagaimana kehidupan tersebut berevolusi dari kehidupan yang sederhana ke yang lebih ru- mit. Itu berarti fosil menyajikan bukti-bukti yang dapat mendukung teori evolusi.

b. Artefak

Artefak adalah benda-benda seperti alatper- kakas, senjata, dan perhiasan yang menunjukkan taraf perkembangan kebudayaan manusia purba. Artefak dapat dibuat dari bahan batu, tulang, lo- gam, kayu, dan sebagainya. Menurut fungsinya, artefak dapat dikelompokkan menjadi tiga, seperti berikut. 1. Artefak yang berfungsi teknis, misalnya kapak batu. 2. Artefak yang berfungsi sosial, misalnya benda- benda perhiasan. 3. Artefak yang berfungsi keagamaan, misalnya arca. Dari pemahaman mengenai apa itu artefak kita langsung mengerti bahwa manusia prasejarah berusaha mempertahankan hidup mereka dengan menciptakan kebudayaan material. Berhadapan dengan tantangan alam, manusia prasejarah me- ngubah benda-benda material menjadi alat yang dapat mereka pakai untuk mempertahankan hi- dup. Itu berarti kita sedang berbicara mengenai kebudayaan manusia purba. Benda-benda purba- kala yang diubah menjadi alat tersebut mereka gu- nakan untuk berburu, bercocok tanam, memasak, dan sebagainya. Di sini kita juga mengerti bahwa kebudayaan manusia purba semakin lama semakin canggih dan modern. Mereka mulai menciptakan alat yang pa-ling sederhana. Misalnya membuat alat-alat ber-buru atau bercocok tanam dari serpihan batu sampai kemampuan membuat alat-alat dari logam. Inilah sebabnya mengapa kemudian disimpulkan bahwa hasil karya manusia pada zaman praseja- rah mencapai puncaknya pada saat sudah mulai ditemukan dan dikenal teknik peleburan dan pen- uangan logam. Dengan teknologi ini manusia pra- sejarah dapat membuat berbagai macam alat dari logam, mulai dari alat-alat untuk bercocok tanam dan berburu sampai alat-alat perhiasan dan alat- alat yang dipakai dalam pemujaan arwah nenek moyang.

B. Pembabakan atau periodisasi masa prasejarah

Sejarah alam semesta jauh lebih panjang jika dibandingkan dengan sejarah kehidupan manusia di muka bumi. Manusia pertama kali muncul di muka bumi ini kira-kira 3.000.000 tahun yang lalu, tepatnya pada zaman plestosin. Dalam keseluruh- an sejarah bumi, zaman plestosin ini merupakan bagian dari masa geologi yang paling singkat. Seba- liknya, bagi sejarah umat manusia zaman plestosin merupakan zaman yang paling tua. Untuk mengetahui perkembangan manusia se-jak awal kehidupannya di muka bumi atau sejak zaman prasejarah, kita perlu mempelajari terlebih dahulu periodisasi atau pembabakan zaman pra- sejarah dan sejarah di muka bumi. Pembabakan itu dapat dilakukan secara geologis, arkeologis, dan sosial-ekonomi. Ketiga pembabakan atau periodi- sasi tersebut akan diuraikan secara singkat berikut ini.

a. Pembabakan zaman secara geologis

Dengan pembabakan zaman secara geologis ki- ta hendak memahami proses pembentukan bumi. Kita mau menjawab pertanyaan kapankah dunia mulai ada, muncul atau terjadi? Dengan bantuan geologi dan para ahli geologi atau geologist kita dapat menentukan bahwa bumi kita sudah berusia 2.500 juta tahun. Pada saat awal terciptanya, bumi sangat panas sehingga tidak ada satu mahkluk hi- dup yang mampu hidup. Mahkluk hidup mulai ada sejalan dengan semakin mendinginnya bumi. Menurut para ahli geologi, sejarah perkem-ban- gan bumi dapat dibagi menjadi 4 babakan po-kok periode, yakni zaman archaeikum, paleozoikum, mezo- zoikum , dan neozoikum disebut juga kaenozoikum.

1. Archaeikum tertua

Zaman paling tua, berlangsung kira-kira sejak 2.500 juta tahun yang lalu. Pada waktu itu kulit Gambar 1.2.1 Kehidupan prasejarah dapat diselidiki dan dipahami dengan meneliti dan mempelajari peninggalan-peninggalan praseja- rah berupa fosil-fosil. Sumber: Repro Encyclopedia Americana.