Simbol peta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

9 1 ning menunjukkan dataran tinggi. Warna cokelat menunjukkan adanya pegunungan, dan lain seba- gainya. Tulisan lettering digunakan pada keterangan serta mempertegas simbol. Umumnya dipilih huruf cetak standar yang representatif sesuai ukuran peta. Misalnya huruf cetak untuk menuliskan judul peta, huruf bersirip miring untuk menuliskan keterang- an kenampakan air sungai, danau, laut. Gambar 4.1.5 di atas adalah contoh sebuah peta dengan berbagai unsurnya 4.1.4 M e m p e r b e s a r atau Memperkecil Peta Memperbesar atau memperkecil ukuran peta berarti mengubah ukuran skala peta. Cara termudah untuk memperbesar atau mem- perkecil sebuah peta, dapat dilakukan melalui lang- kah-langkah sederhana berikut. 1. Buat grid petak-petak pada peta asli. Lebar sisi petak sesuai keinginan, misalnya x cm. 2. Siapkan kertas milimeter blok atau kertas putih yang dilengkapi sendiri dengan grid. Lebar sisi grid disesuaikan tujuan memperbesar atau memperkecil peta asli. Misalnya: lebar sisi grid dibuat x 2 1 , 2x, 3x, dan sebagainya. 3. Salinlah peta asli pada pada kertas yang disi- apkan pada langkah nomor 2, dengan cara menggambar seturut garis-garis kenampakan peta asli. Contoh soal: Perhatikan gambar 4.1.6 berikut Salinlah peta tersebut menjadi dua kali lebih besar atau menjadi peta berskala 1 : 2.500.000 2. Siapkan milimeter blokkertas putih berpetak Buat sisi petak 2 kali lebih besar dari petak- petak pada peta asli atau = 2 cm 3. Salinlah peta asli ke dalam lembaran milimeter blok atau kertas berpetak, dengan mengikuti garis-garis kenampakan peta, titik koordinat letak kota, jalan, dan sebagainya Perhatikan hasilnya pada gambar 4.1.8 di halaman ber- ikut Penyelesaian: 1. Buat grid pada peta asli Setiap sisi petak beru- kuran 1 cm. Perhatikan gambar 4.1.7 berikut Gambar 4.1.6 Peta Pulau Buru berskala1:5.000.000 Sumber peta: Atlas IPS Indonesia dan Dunia - Indo Prima Sarana, 2006. Gambar 4.1.5 Contoh peta dan unsur-unsur kelengkapannya tanda orientasi judul peta garis astronomis simbol skala garis keteranganlegenda sumber peta inset peta Sumber: www . papua.go.id 1 cm 1 cm peta asli garis yang dibuat Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 Gambar 4.1.7 Membuat grid petak-petak pada peta asli 9 2

A. Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada peta

Beberapa hal yang dapat dibaca dalam sebuah peta, antara lain kenampakan umum, jarak, arah, dan lokasi suatu tempat. Dapat juga diketahui ketinggian, slope dan gradien tempat.

a. Kenampakan umum

Kenampakan umum yang dapat langsung ter- baca adalah yang dilambangkan dengan simbol tertentu. Misalnya sungai, jalan, dan rel kereta api. Beberapa jenis simbol telah kamu kenal pada pembahasan sebelumnya. Perhatikan contoh peta Pulau Sumba pada gambar 4.1.9 di bawah

b. Jarak

Jarak atau jauhnya satu tempat ke tempat lain dapat diketahui jika membaca peta berskala. Ber- bagai jarak yang dapat diketahui, misalnya:  jarak satu tempat dengan tempat lain;  lebar atau panjang sungai atau pun jalan;  interval garis kontur yang menunjukkan ke- tinggian tempat; dan sebagainya; Beberapa cara mudah untuk menghitung jarak dalam peta berskala, adalah sebagai berikut. 1. Mencatat dengan tepat skala peta yang dibaca. 2. Mengukur jarak yang ingin diketahui.  Jarak lurus dapat diukur dengan mistar atau jangka lalu diukurkan pada mistar.  Kenampakan tak beraturan seperti sungai jarak melengkung diukur dengan bantuan benang atau penggaris lengkung lalu diukurkan pada mistar. 3. Menghitung jarak dengan menggunakan per- bandingan skala peta. 4.1.5 Mengidentifikasi Unsur-unsur Geografis Membaca peta berarti mempelajari kenam- pakan geografis yang ditunjukkan oleh berbagai simbol dalam peta. Jadi, bila kamu ingin mema- hami dan membaca sebuah peta, terlebih dahulu harus mengenal berbagai unsur peta, terutama simbol-simbol. Gambar 4.1.8 Peta Pulau yang telah diperbesar, skala 1:2.500.000 2 cm 2 cm Namlea Leksula Kota besar Ibukota Kabupaten Pelabuhan udara Laut dangkal warna lebih terang Laut dalam warna lebih gelap Kota Kecamatan Jalan kecil Gunung Jalan besar Pelabuhan laut Kota kecil Gambar 4.1.9 Mengidentifikasi beberapa simbol pada peta Sumber peta: Atlas IPS Indonesia dan Dunia - Indo Prima Sarana, 2006. Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 Latihan Kecil Buatlah peta Pulau Buru pada gambar 4.1.6 menjadi berukuran 3 kali lebih besar dan 1 2 kali lebih kecil 9 3 Selain dengan ukuran metrik, jarak dapat pula dinyatakan dengan ukuran derajat, menit, dan detik 1 O = 60’ = 111 km. Contoh soal: Perhatikan gambar 4.1.10 Pada peta berskala 1 : 100.000 tersebut, ingin dike- tahui jarak lurus antara kota A dan B. Penyelesaian: 1. Mula-mula buatlah garis lurus antara kota A dan kota B. Kemudian, ukurlah jarak A dan B. Pengukuran dapat dilakukan dengan mistar atau menggunakan jangka. Catatan: jika jarak yang diukur berkelok-kelok dapat dipakai benang sebagai alat bantu. 2. Setelah diketahui jarak A dan B hitunglah de- ngan bantuan skala peta. Skala 1:100.000 berarti: 1 cm di peta = 100.000 cm di lapangan 1 cm = 000 . 100 000 . 100 km = 1 km Jadi, jika setelah diukur jarak A dan B di peta ternyata adalah 5 cm, berarti jarak kota A dan B sebenarnya adalah 5 km 1 km u 5. Contoh soal: Kamu diminta menunjukkan arah gedung De- partemen Penerangan di jalan Medan Merdeka Ba- rat, Jakarta dari gedung Mahkamah Agung di jalan Medan Merdeka Utara. Penyelesaian: Lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut 1. Tariklah garis Utara - Selatan serta Timur- Barat melalui gedung Mahkamah Agung 2. Tariklah garis lurus dari gedung Mahkamah Agung ke gedung Departemen Penerangan. 3. Berpedoman arah Utara - Selatan dan Timur- Barat, kamu dapat mengetahui bahwa jika di- tinjau dari gedung Mahkamah Agung, gedung Departemen Penerangan berada pada arah Barat Daya. Perhatikan gambar 4.1.11 berikut c . Arah Secara sederhana arah pada peta dapat ditentu- kan dengan berpedoman pada tanda orientasi utara pada peta bersangkutan. Dengan mengetahui arah utara, arah lain dapat ditentukan. Ingat bah- wa arah utara pada peta menunjuk ke atas. Untuk menyesuaikan arah pada keadaan di lapangan kita gunakan alat bantu yang dinamakan kompas. Kamu juga dapat menyatakan arah tersebut dengan menggunakan derajat O . Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1. Buat garis Utara-Selatan dan Timur-Barat pada peta. Lalu l letakkan angka 0 O pada arah Utara 2. Tarik garis lurus dari gedung Mahkamah Agung ke gedung Departemen Penerangan. 3. Dengan pedoman 0 O bacalah searah jarum jam dari gedung Mahkamah Agung ke gedung Departemen Penerangan. Ukurlah dengan menggunakan busur derajat. Dari pengukuran ternyata didapat kesimpulan bahwa letak gedung Departemen Penerangan adalah 230 O arah Barat Daya dari gedung Mah- kamah Agung. Perhatikan gambar 4.1.12 di halaman berikut Gambar 4.1.11 Menunjukkan arah dengan menyebut arah mata angin Sumber: Peta Jakarta dan Ilustrasi Bagian Produksi, 2008 Gambar 4.1.10 Cara mengukur jarak pada peta b.Mengukur jarak dengan jangka c. Mengukurkan jangka pada mistar a. Mengukur jarak dengan mistar Sumber: Ilustrasi Bagian Produksi, 2008