Sedimentasi menurut tempat pengendapan

1 2  Batuan sedimen klastis, terdiri dari hancuran atau pecahan batuan dan mineral hasil pelapukan. Contoh: batu breksi dan batu konglomerat.  Batuan sedimen chemis merupakan batuan sedi- men hasil pelarutan mineral oleh air dalam proses pelapukannya.  Batuan sedimen biogenik, terbentuk dari sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang mati. Misalnya batubara. Lihatlah gambar 1.1.23 berikut 1.1.5 Penanggulangan Dampak Tenaga Pembentuk Muka Bumi Proses endogen dan eksogen adalah proses alam yang tidak dapat dicegah. Mungkinkah kita menghindari berbagai dampak letusan gunung api, gempa, dan berbagai bentuk tenaga eksogen lain? Berbagai proses alam tersebut memang tidak dapat dihindari. Namun melalui penelitian terus- menerus, para ilmuwan semakin tahu berbagai ge- jala yang terjadi sebelum beberapa peristiwa alam tersebut terjadi. Letusan gunung api tak dapat diketahui pasti. Namun melalui pengamatan dan pencatatan, seo- rang ahli dapat mengetahui terjadi peningkatan aktivitas gunung api sebelum meletus. Misalnya:  terjadi peningkatan suhu di sekitar gunung api;  terdengar suara gemuruh dan terjadi gempa di sekitar kawasan gunung;  terjadi kekeringan sumber-sumber air di se- kitar gunung;  terjadi migrasi binatang-binatang yang tinggal dalam hutan di lereng gunung api. Bagaimana dengan gempa bumi? Bila aktivitas gunung api meningkat perlu diwaspadai terjadi- nya gempa vulkanik di kawasan gunung api. Pada wilayah perbatasan lempeng atau retakan litosfer perlu diwaspadai terjadinya gempa tektonik. Beberapa hal berkaitan dengan gempa berikut ini perlu diketahui oleh masyarakat.  Gempa bumi selalu datang secara berantai. Jika telah diketahui suatu daerah mengalami getar- an gempa, masyarakat harus waspada.  Daerah rawan gempa harus dihindari sebagai daerah permukiman atau fasilitas umum. Jika terpaksa digunakan, bangunan di daerah terse- but harus dibuat tahan gempa. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk me- ngurangi kerugian yang mungkin ditimbulkan oleh letusan gunung api. Misalnya:  Pendirian pos-pos penjagaan di gunung api yang masih aktif. Petugas di pos itu setiap saat akan mencatat aktivitas gunung api.  Pemasangan seismograf di berbagai tempat yang potensial mengalami gempa bumi vulka- nik maupun tektonik.  Pembuatan peta daerah bahaya.  Pemberian peringatan dini kepada masyara- kat di sekitar daerah rawan bahaya.  Mempersiapkan dan melatih penduduk sekitar daerah bahaya cara penyelamatan diri sebe- lum atau saat terjadi letusan gunung api atau gempa.

C. Batuan malihan Metamorf

Metamorfosa artinya perubahan bentuk. Batuan metamorf adalah batuan beku atau batuan endapan yang telah mengalami proses perubahan akibat te- kanan dan suhu tinggi dalam waktu sangat lama. Menurut proses pembentukannya terdapat be- berapa jenis batuan metamorf berikut.  Batuan metamorf kontak, terbentuk karena pema- nasan dan perubahan oleh intrusi magma.  Batuan metamorf terkubur, terbentuk sebagai hasil pemendaman cekungan sedimen yang dalam.  Batuan metamorf regional, terbentuk oleh adanya tekanan dan suhu tinggi disertai tumbukan, hu- jaman, atau pemekaran lempeng bumi. Jenis batuan metamorf misalnya batu pualam marmer perubahan dari batu kapur, batu kuarsa perubahan dari batu pasir, dan batu tulis peru- bahan dari batuan shalelempung. Lihatlah gambar 1.1.24 berikut a. Batu konglomerat b. Batu breksi c. Batu pasir Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar Gambar 1.1.23 Beberapa jenis batuan sedimen a. Batu kuarsa b. Batu pualam Gambar 1.1.24 Beberapa jenis batuan metamorf c. Batu tulis Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar