Bidang ekonomi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008

199 Salah satu peninggalan penting di bidang pen- didikan adalah diperkenalkannya sistem sekolah. Pada awal abad ke-20 telah diperkenalkan sistem sekolah desa Volksschool dengan jangka waktu tiga tahun. Setelah tamat dari sekolah desa ini da- pat dilanjutkan ke sekolah lanjutan Vervolgschool sela-ma dua tahun. Untuk keperluan anak-anak dari kelas atas di-dirikan pula HIS Hollandsch Inlandsche School. Di sekolah ini bahasa Belanda digunakan sebagai ba-hasa pengantar. Pendidikan HIS berlangsung se-lama tujuh tahun. Bagi orang yang mampu dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat MULO Me- er Uitgebreid Lager Onderw ijs yang sekarang seting- kat SLTP. Yang diperbolehkan masuk MULO adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan HIS. Setelah menyelesaikan pendidikan MULO, para sis- wa dapat melanjutkan ke AMS Algemene Middelbare School yang setingkat dengan SLTA sekarang. Pada tahun 1920-an sudah ada sekolah tinggi di Hindia Indonesia. Misalnya, STOVIA School tot Opleiding voor Inlandse Artsen , sebuah sekolah dokter Jawa yang kemudian menjadi perguruan tinggi. Selain itu berkembang pula perguruan tinggi teknik dan pertanian. Pada tahun 1913, dibangun sebuah sekolah kedokteran di Surabaya, NIAS Ne- derlandse Indische Artsen School . Pada tahun 1927 dibangun sebuah sekolah setingkat universitas, yaitu GHS Geneeskundige Hogeschool. Pada tahun 1941 dibangun sebuah fakultas pertanian di Bogor Landbouwkundige Faculteit . Salah satu univesitas peninggalan pemerintah kolonial cikal bakal Universitas Indonesia didirikan pada tahun 1946 yaitu Universiteit van Indonesia. Universitas ini didirikan oleh NICA. Kampus ini di- ambil alih oleh pemerintah Indonesia tahun 1950. b. Museum Museum merupakan bangunan tempat orang menyimpan, menelaah, dan memamerkan barang- barang yang mempunyai nilai lestari. Misalnya, peninggalan sejarah, seni, ilmu, dan barang-barang kuno lainnya. Salah satu museum peninggalan ko- lonial yang patut dicatat adalah Museum Sejarah Jakarta atau lebih dikenal dengan nama Museum Fatahillah. Museum ini berada di Jalan Taman Fata- hillah, Jakarta Kota. Bangunan ini bergaya arsitek- tur Eropa, dibangun di atas areal seluas 13.388 m². Museum ini dibangun oleh Jan Pieterzoon Coen pa-da tahun 1619 dan mengalami pemugaran ta- hun 1707 dan 1719. Pada tahun 1972, gedung ini dipugar lagi oleh pemerintah DKI Jakarta. Pada tanggal 30 Maret 1974, diresmikan penggunaannya sebagai museum oleh Gubernur DKI. Tujuan mu- seum ini adalah untuk menyimpan, merawat, dan mema-merkan kepada masyarakat segala hal yang berhu-bungan dengan kota Jakarta sejak zaman VOC hingga kemerdekaan Indonesia. Selain itu ada Perpustakaan Museum Nasional yang terletak di “Gedung Gajah” di Jalan Medan Merdeka Barat. Museum ini merupakan museum yang tertua dan memiliki koleksi paling luas. Per- pustakaan museum ini merupakan kelanjutan dari Bibliotheek Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Perpustakaan perhimpunan Keseni- an dan Ilmu Pengetahuan Batavia yang didirikan pada tahun 1778. Di samping adanya peninggalan museum juga ada bangunan Gedung Harmoni untuk lembaga ilmu pengetahuan Bataviassach Genootshap. Bangunan ini dibangun oleh Ra ffles demi pengembangan ilmu pengetahuan.

D. Bidang politik pemerintahan

Salah satu peninggalan yang tidak kalah pen-tingnya adalah bidang politik pemerintahan. Pemerintah kolonial telah memperkenalkan dan meletakkan dasar-dasar sistem pemerintahan ala Barat di Indonesia. Di bidang pengadilan, Raffles telah mem- perkenalkan sistem pengadilan dengan memba- ngun pengadilan tinggi di Batavia, Semarang, dan Surabaya. Birokrasi tradisional dalam bentuk kerajaan-kerajaan kemudian diubah dengan mem- perkenalkan birokrasi modern ala Barat, sebagai- mana dikenal sekarang. Demikian juga dengan undang-undang yang mulai dibentuk pada tahun 1848. Undang-Undang Pemerintahan Hindia Be- landa selesai dibentuk pada tahun 1854. Undang- undang tentang keuangan dibentuk pada tahun 1854. Undang-Undang sistem parlemen dibentuk pada tahun 1868.

E. Bidang pertahanan dan pariwisata

Peninggalan sejarah pemerintah kolonial yang dulunya berfungsi sebagai sarana pertahanan dan pertempuran adalah benteng. Benteng-benteng ini dapat disebutkan sebagai berikut: benteng Duur- stede di Saparua, benteng Zeelandia di pulau Haru- ku, benteng Fort van der Capellen di Batusangkar, benteng Fort de Cock di Buki tinggi, dan benteng Sombaopu di Makassar. Selain itu, ada benteng Speelw ijk yang dibangun oleh pemerintahan Be- landa di ibu kota kesultanan Banten pada tahun 1680. Benteng ini merupakan kantor dagang VOC di Banten dan sekaligus pertahanan dan pusat ak-