Pengertian lahan dan alokasi penggunaannya

214  pusat perkantoran;  sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, dan transportasi Rumah Sakit, sekolah, termi- nal, stasiun, dan lain-lain.

B. Pola Permukiman Penduduk

Pola permukiman penduduk merupakan perwu- jud-an adaptasi manusia dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya. Dilihat dari bentuknya, pola persebaran per- mukiman penduduk dapat dibedakan menjadi tiga pola. Pola-pola itu adalah, pola permukiman me-manjang linier, pola permukiman terpusat nu- cleated , dan pola permukiman tersebar dispersed. Perhatikan sketsa pola permukiman pada gambar 6.1.10 berikut ini. a. Pola permukiman memanjang linier Pola permukiman memanjang akan terjadi bila susunan rumah-rumah penduduk terlihat ber-deret memanjang searah dengan jalan raya, jalan kereta api, alur sungai atau sepanjang garis pantai. 1. Pola permukiman linier sepanjang jalan raya Jalan raya menjadi sarana yang sangat mem- bantu gerak pertumbuhan ekonomi penduduk. Pen- duduk membentuk pola permukiman sepan-jang jalan raya karena jalan raya sangat memudah-kan terjadinya hubungan antarwilayah. Permukiman penduduk akan terbentuk sejajar di kedua sisi jalan raya. Dampak dari pola permu- kiman ini adalah semakin tingginya harga lokasi yang paling dekat dengan jalan raya. Coba kamu perhatikan Harga rumah atau tanah di dekat jalan raya berbeda dengan harga rumah atau tanah yang jauh dari jalan raya. Hal ini terjadi karena berkaitan dengan kemudahan berusaha dan kemudahan mencapai tempat tersebut dari tempat lain. Pola permukiman memanjang linier dapat ditemukan di hampir seluruh kota di Indonesia. 2. Pola permukiman linier sepanjang alur sungai Sungai merupakan sumber air dan sarana transportasi wilayah tertentu di Indonesia. Dengan demikian banyak penduduk membangun permu- kiman dekat dengan alur sungai. Pola permukiman penduduk terbentuk di sisi kanan dan kiri sungai. Bentuk permukiman ini misalnya terdapat di tepi sungai Barito Kalimantan Selatan atau di tepi su- ngai Musi Sumatera Selatan. Contoh permukiman linier sepanjang jalan raya dan alur sungai dapat kamu lihat pada foto udara berikut 3. Pola permukiman linier sepanjang rel kereta api Pada umumnya, penduduk juga akan tinggal di daerah yang dekat dengan sarana transportasi. Misalnya stasiun kereta api. Mengapa? Karena ke- reta api merupakan salah satu sarana penghubung antarkota. Pola permukiman yang terbentuk ada-lah pola permukiman linier. Pola permukiman se-perti ini banyak ditemukan di pulau Jawa, di mana kereta api merupakan sarana transportasi penting yang di- minati oleh masyarakat. Selain itu daerah-nya yang relatif datar sangat mendukung bagi pembangunan sarana transportasi ini. Perhatikan gambar berikut ini Namun sayang, perkembangan jumlah pendu- duk yang tinggi terutama di kota-kota besar, dan kurangnya penertiban menyebabkan munculnya Gambar 6.1.11 Gambaran permukiman di Kalimantan Timur. Di satu sisi permukiman linier sepanjang alur sungai, dan di sisi lain permukiman linier sepanjang jalur jalan raya Sumber: h tp:gambargoogle.comKalimantan_Timur a. Permukiman meman- jang linier b. Permukiman me- musat nucleated Gambar 6.1.10 Sketsa pola permukiman c Permukiman menye- bar dispersed 215 rel kereta api permukiman Gambar 6.1.12 Jalur permukiman linier sepanjang jalur rel kereta api Gambar 6.1.13 Jika tidak diatur akan muncul permukiman kumuh di sepanjang rel. permukiman-permukiman kumuh di sepanjang jalur kereta api. 4. Pola permukiman linier sepanjang garis pantai Penduduk pantai yang memiliki mata penca- harian sebagai nelayan akan membangun rumah Gambar 6.1.14 Sketsa pola permukiman di tepi pantai mereka secara memanjang mengikuti garis pantai. Tempat tinggal di dekat pantai akan memudahkan mereka untuk pergi melaut menangkap ikan. Indonesia merupakan negara kepulauan, maka bentuk pola permukiman ini banyak ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Perhatikan gambar berikut ini b. Pola permukiman terpusat Nucleated Pola permukiman terpusat terjadi bila susunan rumah penduduk berorientasi ke suatu pusat ter- tentu. Umumnya d ijumpai di daerah pegunun- gan. Penduduk bertempat tinggal dengan sistem permukiman terpusat biasanya berasal dari satu keturunan sehingga pada tempat ini ditemukan pe-milikan tanah secara berkelompok. Hal ini un- tuk mempermudah komunikasi di antara mereka. Pe-mekaran permukiman mengarah kepada segala ju-rusan tanpa rencana, sesuai dengan pertambahan penduduk. c. Pola permukiman tersebar Dispersed Bentuk permukiman pada pola ini terpencar satu dengan yang lainnya dengan bangunan yang menyebar keluar. Daerah pertanian penduduk ter- kadang terletak jauh dari permukiman. Pola permukiman penduduk menyebar sering d ijumpai pada daerah yang kurang subur dengan tanah berbatu-batu, daerah kapur, atau daerah de- ngan tata air yang kurang baik. Pada kondisi daerah demikian sumber daya alam terbatas sehingga kebutuhan masyarakat ku-rang terpenuhi. Biasanya pola permukiman ini mengelilingi fasilitas tertentu yang banyak diman- faatkan oleh penduduk setempat, misalnya sumber air, waduk, atau danau. Perhatikan ilustrasi dan foto pada gambar be- rikut

C. Karakter Permukiman Penduduk di Berbagai Bentang Alam

Gambar 6.1.16 Pola permukiman menyebar dispersed Gambar 6.1.15 Permukiman sepanjang tepi pantai di pulau Komodo. Sumber: h tp:gambargoogle.comkumuh Sumber: h tp:gambargoogle.compulau_komodo