Hubungan India - Indonesia
D. Pengaruh Hindu–Budha
Masuknya kebudayaan dan agama Hindu- Budha ke Indonesia membawa pengaruh bagi ma- syarakat Indonesia. Pengaruh kebudayaan Hindu- Budha tampak dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. a. Bidang ekonomi dan perdagangan J.C van Leur dan O.W Wolters menyebutkan bahwa hubungan da-gang antara India dan Indo- nesia lebih dulu berkem-bang daripada hubungan dagang antara Cina dan Indonesia. Pada awalnya, hubungan dagang antara Indonesia dan India san- gat jarang dilakukan, tetapi dalam perkembangan selanjutnya hubungan terse-but semakin erat. Semakin ramainya hubungan dagang antara India dan Indonesia dipengaruhi oleh diketahui- nya angin musim. Angin musim sangat berguna untuk berlayar menyeberangi Samudra India ke timur dan sebaliknya. Dengan demikian, pelayaran perdagangan ke arah timur India diperluas. Menurut anggapan orang India, kepulauan Indonesia merupakan serangkaian pulau yang mem-bentang di sebelah timur India sebagai kelan- jutan dari daratan Asia Tenggara. Berkembangnya tek-nologi pelayaran yang dimiliki oleh orang India memungkinkan pelaut-pelaut India dapat menca- pai kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia tanpa banyak mengalami kesulitan. Dalam hubungan perdagangan tersebut, Indo- nesia menjual emas, cendana, cengkeh, dan kapur barus. Pada masa itu, menurut van Leur, barang yang diperdagangkan adalah barang yang bernilai tinggi, misalnya emas, perhiasan, berbagai jenis tenunan, barang-barang pecah belah, bahan-bahan baku yang diperlukan untuk kerajinan, dan bahan- bahan ramuan untuk wangi-wangian, serta obat. Peningkatan hubungan dagang antara Indo- nesia dan India dapat diperkirakan bersamaan de-ngan masa perluasan kekuasaan Kerajaan Cina ke Daerah Tonkin, Vietnam. Perluasan kekuasaan ke-rajaan di Cina tersebut berlangsung pada masa Di-nasti Ch’in dan Dinasti Han sekitar awal abad ke-2 SM. Dampak perluasan tersebut antara lain ialah kekuasaan tersebut mencapai kawasan Asia Teng-gara. Barang-barang yang diperdagangkan dalam hubungan dengan Cina antara lain kemenyan, cen-dana, kapur barus, rempah-rempah, dan hasil ke-rajinan. Barang-barang tersebut tidak tersaingi oleh barang dari negara lain karena barang yang dihasilkan Indonesia merupakan hasil yang khas, yang tidak dimiliki oleh negara lain. Keberhasilan bangsa Indonesia memasuki pa- sar perdagangan internasional, terutama dengan Cina, merupakan suatu tahap konkret dalam per- kembangan kehidupan masyarakat Indonesia yang telah dimulai pada saat menjalin hubungan da-gang dengan bangsa India. Menurut Wolters, perkembangan nyata yang telah dicapai bangsa Indonesia dalam perdagangan maritim internasional pada sekitar abad ke-5 kare- na didukung oleh beberapa alasan berikut. Mempunyai kemampuan melayari lautan. Mempunyai sikap yang bersahabat dan ter-buka terhadap orang asing. Menghargai barang dagangan orang asing. Adanya fasilitas pergudangan dan pelabuhan yang memadai. Adanya kekuasaan yang menjamin dan men- dorong perkembangan dan pertumbuhan per-dagangan sehingga mampu mengadakan per-dagangan internasional. Karena berhasil menjalin hubungan dagang de- ngan Cina, bangsa Indonesia mempunyai tempat di kalangan pedagang internasional. Hubungan In-donesia dengan Cina ini tidak terjadi hanya dengan datangnya bangsa Indonesia ke Cina, tetapi juga orang Cina ke Indonesia. Dengan demikian, ada arah timbal-balik dari kedua negara. Pertan- yaannya adalah kapan orang-orang Cina datang ke Indonesia? Menurut ahli sejarah, kunjungan resmi orang Cina ke Indonesia terjadi pada tahun 449, yaitu de-ngan adanya kunjungan utusan Cina, pada masa Kaisar Liu Sung. Jalur perdagangan Cina dan India pada masa itu terjadi melalui dua jalur. Yang pertama adalah jalur darat yang disebut Jalan Sutera. Yang kedua adalah jalur laut yang ditempuh melalui Selat Ma- laka . Jalur darat disebut Jalan Sutera karena barang yang paling utama diperdagangkan adalah sutera 156 dari negeri Cina yang terkenal halus. Jalan Sutera ini dimulai dari negeri Cina, terus melalui Asia Te- ngah dan Turkestan sampai ke Laut Mediterania. Mula-mula Jalan Sutera ini sangat ramai, tetapi lama-kelamaan jalan darat ini semakin tidak aman, karena sering terjadi perampokan. Akhirnya para pedagang lebih menyukai jalur perdagangan laut yang terdekat antara Cina dan India, yaitu melalui Selat Malaka. Dengan demikian, jalur perdagangan melalui Selat Malaka semakin ramai. Para peda- gang mendirikan bandar-bandar di sepanjang jalur itu sebagai tempat untuk mengambil perse-diaan makanan dan air minum, di samping untuk menjual dan membeli barang dagangan. Sambil berdagang, orang-orang India menyebarkan aga-ma Hindu dan Buddha. Jalan Sutera selalu menarik untuk dikaji lebih lanjut. Coba kamu mencari informasi mengenai ja-lur Jalan Sutera. Kamu bisa mengecek di buku- buku lain atau di ensiklopedi. Atau, kalau di seko- lahmu dan rumahmu ada internet, coba kamu cari informasi seputar Jalan Sutera. Buatlah gambar atau peta sederhana mengenai jalur Jalan Sutera tersebut. Coba bandingkan jalur tersebut di masa lampau dengan wilayah-wilayah saat ini. Jalur Ja-lan Sutera melalui wilayah negara apa saja? b. Bidang sosial dan budaya Melalui hubungan perdagangan terjadi per- gaulan antara kaum pendatang orang-orang Cina dan India dan penduduk asli Nusantara. Pergaul- an ini menimbulkan rasa saling menghormati dan menghargai. Disadari atau tidak, hubungan tim-bal-balik antara kedua bangsa atau lebih akan membawa dampak bagi bangsa yang bersang-ku- tan. Bangsa yang satu akan belajar dari negara lain dan akan menyerap kebudayaan yang diang-gap cocok dengan kebudayaannya sendiri, atau demi perkembangan dan pengayaan kebudayaan terse- but. Dengan demikian, pihak-pihak yang terkait akan diperkaya dan diuntungkan. Hubungan dagang Indonesia dengan Cina selalu melibatkan pihak penguasa. Sedangkan hubungan dagang Indonesia dengan India lebih tampak seba- gai hubungan antarpedagang, meskipun tetap meli- batkan pihak penguasa sesuai dengan pola zaman itu. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam tata ke- hidupan negara dan susunan masyarakat Indonesia. Hubungan dagang antara Indonesia dan India telah mengakibatkan masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia. Proses masuknya pe-ngaruh kebu- dayaan India ke Indonesia tidak terle-pas dengan masuknya agama Hindu dan Budha ke Indonesia. Di beberapa daerah Indonesia bagian barat dapat ditemukan perkampungan para pedagang India yang disebut Kampung Keling. Kampung ini sampai sekarang masih ada. Meskipun di Kam- pung Keling tersebut ada unsur-unsur kebudayaan India, namun dalam kenyataannya kebudayaan India yang ada di Indonesia berbeda dengan kebu- dayaan yang terdapat di India. Unsur-unsur kebudayaan India yang paling be- sar pengaruhnya di Indonesia adalah agama Hindu dan Budha. Berkembangnya agama Hindu dan Budha di Indonesia ditandai dengan ber-dirinya kerajaan-kerajaan Hindu-Budha dan pe-ninggalan- peninggalannya seperti candi-candi di Indonesia. Dengan masuknya agama Hindu dan Budha ke In- donesia, berangsur-angsur bangsa Indonesia mulai meninggalkan kepercayaan asli, yak-ni animisme dan dinamisme dan mulai menganut agama baru, yaitu agama Hindu dan Budha. Persebaran ajaran Hindu, yang tertuang mela- lui kitab suci Weda, membuat bangsa Indonesia mulai mengenal budaya huruf Pallawa. Agama Hindu mengajarkan tentang kepercayaan akan Tri Murti dewa tertinggi yaitu: Dewa Brahma pencipta alam, Dewa Wishnu pemelihara alam, dan Dewa Siwa perusak alampembinasa. Dalam ajaran agama Hindu, masyarakat diba-gi menjadi empat Kasta, yaitu: Kasta Brahmana golongan pendeta. Kasta Ksatria golongan raja dan bangsawan. Kasta Waisya golongan pedagang dan kaum buruh menengah. Kasta Sudra golongan buruh kecil, kuli-kuli kasar, dan budak. Di samping empat golongan tersebut, masih ada golongan yang disebut golongan Paria. Ajaran agama Budha juga memengaruhi ke- hidupan masyarakat Indonesia. Agama Budha per- tama kali disebarluaskan oleh Sidharta Gautama, anak Raja Sudhodana dari Kerajaan Kapilawastu, di lereng Gunung Himalaya. Agama Budha menga- jarkan bahwa manusia itu harus hidup sederhana dalam rangka mencapai nirwana surga. Kitab su-ci agama Budha adalah Tri Pitaka, artinya tiga kehi-dupan manusia di dunia yang harus dialami oleh setiap manusia yang hidup. Masyarakat Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar karena masuknya budaya India tulisan, ajaran agama Hindu, ajaran agama Budha. Meskipun demikian, harus diingat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia tidak menerima kebuda- yaan India secara mentah-mentah. Kebudayaan asli Indonesia tetap memainkan peran dalam me- nyesuaikan kebudayaan India dengan nilai-nilai budaya Indonesia sendiri. Dalam hubungan dengan kebudayaan itu telah terjadi akulturasi kebudayaan India dan kebuda- yaan Indonesia. Dalam hal tertentu, kebudayaan asli Indonesia masih tetap dominan, meskipun su-dahParts
» Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Jenis tenaga tektonik Tektonisme
» Lipatan Bentuk muka bumi akibat tenaga tektonik
» Aktivitas magma Vulkanisme dan dampaknya
» Pengukuran gempa bumi Gempa bumi dan dampaknya
» Dampak gempa bumi Gempa bumi dan dampaknya
» Pelapukan mekanik physis Pelapukan dan akibatnya
» Pelapukan organik Pelapukan dan akibatnya
» Erosi oleh air sungai erosi aquatis
» Erosi oleh gletser erosi glasialeksharasi
» Batuan beku Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Sedimentasi menurut tenaga pengangkut
» Sedimentasi menurut tempat pengendapan
» Denudasi dan akibatnya Batuan sedimen
» Unjuk kerja Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Archaeikum tertua Pembabakan zaman secara geologis
» Palaeozoikum Pembabakan zaman secara geologis
» Mesozoikum Pembabakan zaman secara geologis
» Neozoikum atau kenozoikum Pembabakan zaman secara geologis
» Zaman batu Pembabakan zaman secara arkeologis
» Masa berburu dan mengumpulkan makanan
» Masa bercocok tanam Pembabakan menurut kehidupan sosial-ekonomi
» Masa kemahiran teknikperundagian Pembabakan menurut kehidupan sosial-ekonomi
» Jenis-jenis manusia purba di In- donesia
» Pertanian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Bahasa Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Pelayaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Budaya Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Portofolio Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
» Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial
» Akomodasi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Akulturasi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Sifat dasar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Lingkungan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Motivasi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Keluarga sebagai agen sosialisasi
» Peranan teman sepermainan da- lam sosialisasi
» Peranan sekolah dalam sosial-
» Kluckhon dalam bukunya Culture and Beha-
» Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan kepribadian
» Sumber daya Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Perilaku manusia memenuhi ke- butuhan hidupnya
» Aneka macam prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi
» Peta umum Jenis peta menurut isinya
» Peta khusus Jenis peta menurut isinya
» Judul peta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Kontur Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Inset Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Simbol peta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Kenampakan umum Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada peta
» Jarak Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada peta
» Lokasi Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada atlas
» Mengidentifikasi unsur-unsur geografis pada globe
» Warna peta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Kerja Individu Kerja Kelompok
» Letak astronomis Indonesia Letak geografis Indonesia
» Angin muson dan perubahan musim
» Ciri-ciri musim dan penyimpangannya
» Faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna
» Persebaran flora di Indonesia
» Fauna tipe asiatis Persebaran fauna di Indonesia
» Fauna tipe australis Persebaran fauna di Indonesia
» Fauna peralihan Persebaran fauna di Indonesia
» Faktor yang memengaruhi pembentukan tanah
» c. Jenis dan ciri-ciri tanah di Indonesia
» Tanah aluvial Tanah laterit Tanah mergel Tanah regosol
» Persebaran dan pemanfaatan tanah di Indonesia
» Kerajinan songket b. Seni wayang kulit
» Tradisi ngaben c. Rumah gadang
» Komposisi dan lapisan atmosfer
» Hubungan antara atmosfer dengan cuaca dan iklim
» Curah hujan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Air tanah Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Wilayah perairan laut menurut kedalamannya
» Batas-batas wilayah laut Indonesia
» Masyarakat Indonesia menjelang masuknya pengaruh Hindu
» Ng. Purbatjaraka, Dapunta Syailendra disamakan
» Kerajaan Mataram di Jawa Timur
» Kerajaan Janggala dan Kediri
» Seni patung Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Peranan ulama Samudera Pasai
» Kerajaan Demak Kerajaan Pajang
» Kerajaan Cirebon Kerajaan Makassar
» Masjid Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Keraton Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Terbentuknya kekuasaan kolo- nial di Indonesia
» Pendidikan dan mobilitas sosial
» Bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan
» c. Bidang pertahanan dan pariwisata
» e. Bidang pertahanan dan pariwisata
» g. Bidang pertahanan dan pariwisata
» i. a. Bidang pertahanan dan pariwisata
» Pengecer c. Agen Kegiatan Pertanian
» Pabrikprodusen b. Distributor utama
» Persebaran kegiatan ekonomi menurut bentuk muka bumi
» Persebaran kegiatan ekonomi menurut jenisnya
» Pengertian lahan dan alokasi penggunaannya
» Karakter Permukiman Penduduk di Berbagai Bentang Alam
» Nilai guna karena bentuk form utility
» Nilai guna karena tempat place utility
» Faktor produksi alam Faktor produksi
» Faktor produksi tenaga kerja
» Faktor produksi kewirausahaan Faktor produksi
» Biaya tidak tetap variable cost
» Sumber daya alam dan proses produksi
» Ekstensifikasi produksi Peningkatan mutu dan jumlah produksi
» Mekanisasi produksi Peningkatan mutu dan jumlah produksi
» Rehabilitasi produksi Peningkatan mutu dan jumlah produksi
» Barang-barang produksi dan nilai-nilai budayamasyarakat
» Dampak produksi pada lingkungan
» Barang konsumsi tingkat siswakeluarga
» Tingkat pendapatan penghasilan Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi
» Barang-barang konsumsi tingkat perusahaan
» Waktu dan musim Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi
» Aspek positif perilaku konsumtif
» Aspek negatif perilaku konsumtif
» Hak konsumen Aspek etis kegiatan konsumsi
» Perilaku konsumen Aspek etis kegiatan konsumsi
» Saluran distribusi tidak langsung
» Saluran distribusi langsung Saluran distribusi
» Aspek etis kegiatan distribusi
» Perusahaan pertambangan Menurut bidang usahanya
» Perusahaan niagaperdagangan Menurut bidang usahanya
» Perusahaan jasa Menurut bidang usahanya
» Menurut jumlah tenaga kerjanya
» Badan usaha milik negara BUMN dan badan usaha milik daerah BUMD
» Badan usaha swasta Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Badan usaha campuran Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Koperasi Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Firma Fa Ditinjau dari aspek kepemilikan modal
» Perusahaan perseorangan Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Persekutuan komanditer Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Perseroan terbatas PT Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Perusahaan negara PN Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Koperasi Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Yayasan foundation Ditinjau dari aspek hukum yuridis
» Faktor modal Bentuk-bentuk badan usaha
» Faktor keuntungan Bentuk-bentuk badan usaha
» Faktor Fasilitas Bentuk-bentuk badan usaha
» Faktor kemungkinan waktu yang akan datang prospek
» Jenis barang yang akan dihasilkan
» Letak perusahaan didirikan Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Faktor tenaga kerja Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Pemasaran Sindikat Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Kapan perusahaan didirikan Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Organisasi dan manajemen Sebelum perusahaan menjalankan kegiatannya
» Administrasi dan pembukuan Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Holding company Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Trust Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Concern Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Consolidation Sesudah perusahaan mulai menjalankan kegiatannya
» Langkah pengelolaan badan usaha
» Peningkatan kualitas dan kuantitas badan usaha
» Faktor-faktor nonekonomi yang dapat menunjang kelangsungan
» Kreativitas Ilmu Pengetahuan Sosial IPS 1 Kelas 7 Atang Husein C Suprijadi CH Supatmiyarsih M 2008
» Thomas Alpha Edison 1847-1931
» Alexander Graham Bell 1847-1922
» Kreativitas manusia sebagai makhluk
» Kreativitas dalam dunia usaha
» Inovasi sebagai bentuk kreativitas dalam usaha
Show more