Faktor produksi tenaga kerja

224  Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pen- didikan maupun pelatihan sebelum bekerja. Contoh: kuli pasar, penyapu jalan, dan tukang gali got. c . Faktor produksi modal Modal adalah segala benda dan alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan atau membantu proses produksi. Dengan menggunakan modal yang memadai, hasil produksi diharapkan akan se- makin meningkat. Misalnya dalam usaha pertani- an padi, hasil pertanian dapat ditingkatkan dengan menggunakan modal seperti pupuk, racun pem- basmi hama, dan traktor. Yang juga termasuk da- lam kategori modal adalah hasil kerja manusia yang dapat digunakan dalam proses produksi. Misalnya, alat-alat dalam suatu pabrik serta ber- bagai macam peralatan dalam perusahaan. Oleh sebab itu, modal dapat disebut juga sebagai alat untuk menghasilkan sesuatu dalam suatu per- usahaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa modal adalah setiap benda atau alat yang digunakan un- tuk membantu manusia dalam menghasilkan barang atau jasa, atau setiap hasil kerja manusia yang dapat digunakan untuk menghasilkan lebih banyak barangjasa . 1. Jenis modal Jenis modal dapat dibedakan berdasarkan sifat- nya, wujudnya, subjeknya, dan asalnya.  Berdasarkan sifatnya: “ Modal tetap fixed capital, yaitu benda mo- dal yang dapat digunakan beberapa kali dalam proses produksi secara berulang- ulang. Contoh: gedung, mesin, mobil, kom- puter, mesin cetak, dan sebagainya. “ Modal lancar variable capital, yaitu benda modal yang habis terpakai dalam satu kali proses produksi dan tidak dapat diperbaiki. Contoh: bahan bakar, bahan mentah, pu- puk, obat hama, alat tulis kantor, dan lain- lain.  Berdasarkan wujudnya: “ Modal barang capital goods, yaitu modal berwujud kebendaan dan hak-hak atas se- jumlah barang. Contoh: pabrik, alat perta- nian, traktor, dan lain-lain. “ Modal uang money capital, yaitu modal be- rupa alat pembayaran dan hak-hak atas se- jumlah tagihan uang. Contoh: simpanan di bank, efek surat-surat berharga, dan lain- lain.  Berdasarkan subjeknya: “ Modal perseorangan individu. Dalam istilah asing, modal ini disebut privat capital, yaitu modal yang dimiliki seseorang yang dapat memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Contoh: saham, tabungan di bank, rumah, gedung, dan lain-lain. “ Modal masyarakat social capital, yaitu se- gala jenis peralatan dan barang yang digu- nakan serta bermanfaat bagi masyarakat. Contoh: pelabuhan, jalan, jembatan, balai pertemuan, gedung sekolah, dan lain-lain.  Berdasarkan asalnya: “ Modal sendiri, yaitu modal yang diserah- kan pemilik modal kepada badan usaha. Laba yang diperoleh dan tidak atau belum diserahkan kepada pemilik modal dengan sendirinya digolongkan sebagai modal sen- diri. “ Modal asing, yaitu modal yang diberikan oleh orang-orang atau badan-badan lain kepada suatu badan usaha sebagai pinjam- an. Semua modal yang diperoleh dari pin- jaman digolongkan sebagai modal asing. 2. Pembentukan modal Pembentukan modal dapat dilakukan dengan cara-cara seperti di bawah ini, yaitu:  Tabungan saving, yaitu penyisihan dari peng- hasilan yang tidak dikonsumsi. Tabungan sa- ving dapat dirumuskan sebagai berikut. S = Y - C Di mana: S = saving tabungan Y = yield incomependapatan C = consumption konsumsi  Pinjamankredit Pembentukan modal dengan cara ini ialah me- lalui penciptaan pinjamankredit dari pihak la- in lembaga keuanganbank dengan sejumlah persyaratan. Syarat-syarat tersebut antara la- in: harus ada jaminanagunan, membayar bu- nga, dan tunduk pada aturan-aturan.  Bantuan pihak lain Pembentukan modal melalui pihak lain dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: bantuan bersya- rat mengikat, bantuan tak mengikat; dan ban- tuan cuma-cuma hibah. Bantuan pihak lain ini bukan merupakan ban- tuan dari lembaga keuangan atau bank, me- lainkan bantuan yang berasal dari kenalan atau saudara, dari LSM, atau dari negara asing. 225

d. Faktor produksi kewirausahaan

Faktor produksi kewirausahaanpengusahaen- trepreneur ialah seseorang atau lebih yang memiliki kemampuan menyatukan faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, modal. Ia harus dapat mengen- dalikan serta mengelola faktor-faktor produksi lainnya secara efektif dan efisien agar tercapai ke- untungan yang maksimal. Ciri-ciri faktor produksi kewirausahaan, antara lain sebagai berikut.  Mampu mengatur tata kerja perusahaan.  Mempunyai pandangan yang luas tentang eko- nomi dan manajemen.  Memiliki keahlian, kecakapan, dan keterampil- an, serta pandai dalam kegiatan administrasi.  Dapat mengambil keputusan secara cepat, te- pat, dan berani bertanggung jawab dalam menghadapi segala risiko.

D. Biaya produksi

Untuk membuat suatu barang kita memerlu- kan biaya. Perhatikan contoh berikut ini. Mak Ijah adalah penjual tempe goreng di pasar Klewer. Un- tuk membuat tempe goreng, Mak Ijah memerlukan tempe, tepung, minyak goreng, bumbu, peralatan dapur dan arang untuk memasak. Mak Ijah juga harus menyewa kios kecil di pasar sebagai tempat berjualan. Semua biaya yang dikeluarkan Mak Ijah untuk menghasilkan tempe goreng itu disebut bia- ya produksi. Jadi pengertian biaya produksi adalah semua bi- aya yang dikeluarkan untuk menghasilkan dan menambah nilai guna suatu barang dan jasa. Ada dua macam biaya produksi, yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost.

a. Biaya tetap fixed cost

Biaya tetap fixed cost adalah biaya yang besar- nya tidak terpengaruh oleh banyak sedikitnya hasil produksi. Dalam contoh Mak Ijah di atas, ongkos sewa kios di pasar adalah biaya tetap. Meskipun tidak membuat tempe goreng, Mak Ijah tetap harus mengeluarkan biaya untuk menyewa kios.

b. Biaya tidak tetap variable cost

Biaya tidak tetap variable cost adalah biaya pro- duksi yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah hasil produksi. Dalam contoh di atas, yang termasuk bia- ya tidak tetap adalah biaya untuk membeli tempe, tepung, arang untuk memasak, dan bumbu. Kalau Mak Ijah tidak membuat tempe goreng, maka biaya tidak tetapnya adalah nol. Tetapi kalau Mak Ijah membuat tempe goreng semakin banyak, maka biaya variabelnya juga semakin besar. Arti- nya, semakin banyak hasil produksi, semakin besar pula biaya tidak tetapnya. Untuk mengetahui besarnya biaya produksi se- luruhnya maka kamu harus menjumlahkan selu- ruh biaya tetap dan seluruh biaya variabelnya.

E. Sumber daya alam dan proses produksi

Alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan me- nyimpan berbagai jenis kekayaan alam. Kekayaan itu terdapat di dalam tanah, di air, di dalam laut, atau di tempat lainnya. Keseluruhan kekayaan yang terdapat di alam tersebut dinamakan sumber daya alam. Sumber daya alam ini digunakan manu- sia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun demikian, kekayaan alam tersebut tidak datang be- gitu saja, tetapi harus disertai usaha-usaha tertentu seperti:  Untuk mendapatkan kekayaan alam yang ada di dalam tanah perlu dilakukan kegiatan pe- nambangan atau penggalian, seperti minyak bumi, timah, bijih besi, tembaga, dan lain-lain.  Untuk mendapatkan kekayaan yang ada di atas tanah, maka tanah tersebut perlu diolah, misal- nya, kegiatan pertanian, perkebunan, peternak- an, perikanan, dan lain-lain.  Untuk mendapatkan kekayaan barang-barang siap pakai barang jadi seperti pakaian, ma- kanan kaleng, buku-buku pelajaran, buku tulis, perabotan rumah tangga, perlu dilakukan kegi- atan atau proses pengolahan yaitu proses pro- duksi. Jadi, berdasarkan uraian di atas dapat disim- pulkan bahwa walaupun terdapat kekayaan alam yang melimpah, semua itu tidak akan berguna dan tidak akan memberikan hasil jika tidak diolah dan ditanami. Hasil-hasil laut seperti ikan, kerang, mutiara, dan rumput laut tidak akan berguna tanpa ada upaya pengambilan oleh para nelayan. Demikian juga barang tambang di dalam tanah se- perti minyak bumi, gas, batu bara, bijih besi, tem- baga, dan lain-lain tidak akan berguna jika tidak ditambang. Berdasarkan prosesnya produksi dapat dibe- dakan menjadi dua, yaitu: produksi langsung dan produksi tak langsung. Ciri-ciri produksi langsung adalah:  terjadi pada masyarakat yang belum maju;  menggunakan faktor produksi alam dan tena- ga kerja. Ciri-ciri produksi tidak langsung adalah:  terjadi pada masyarakat yang sudah maju;  menggunakan faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan pengusaha. 226

F. Peningkatan mutu dan jumlah produksi

Untuk meningkatkan mutu dan jumlah pro- duksi, produsen dapat melakukan ekstensifikasi produksi, mekanisasi produksi, intensifikasi pro- duksi, dan rehabilitasi produksi.

a. Ekstensifikasi produksi

Ekstensifikasi produksi adalah upaya pening- katan hasil produksi dengan cara menambah fak- tor-faktor produksi. Misalnya: di bidang pertanian, peningkatan hasil produksi dilakukan dengan cara memperluas lahan pertanian, menambah modal, menambah tenaga kerja, dan lain-lain.

b. Mekanisasi produksi

Mekanisasi produksi adalah meningkatkan hasil produksi dengan cara menggunakan mesin- mesin. Misalnya: di bidang pertanian, peningkatan hasil produksi dilakukan dengan cara menambah jumlah traktor, mesin perontok padi, dan lainnya. c . Intensifikasi produksi Intensifikasi produksi ialah upaya peningkatan hasil produksi dengan cara mengintensifkan faktor- faktor produksi yang ada tanpa menambah faktor- faktor produksi yang lain. Misalnya: peningkatan hasil produksi pada perusahaan garmen dilakukan dengan cara pemberdayaan tenaga kerja yang su- dah ada, mengadakan kerja lembur, efisiensi jam kerja, dan lain-lain.

d. Rehabilitasi produksi

Rehabilitasi produksi adalah peningkatan hasil produksi dengan cara mengganti sistem yang lama dengan sistem yang baru, termasuk alat-alat yang sudah lama dengan alat-alat yang baru. hasil produksi yang berdampak negatif pada ling- kungan misalnya: proses produksi yang tidak ramah lingkungan menimbulkan pencemaran dan rusaknya lingkungan hidup. Proses produksi juga membawa dampak positif terhadap masyarakat, misalnya: tersedianya ba- rang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, ma- syarakat semakin mudah untuk mendapatkan berbagai jenis barangjasa, makin meningkatnya kualitas hidup, timbulnya barang dan jasa yang dulunya tidak dikenal orang misalnya: komputer, telepon seluler, dan lain-lain.

H. Barang-barang produksi dan nilai-nilai budayamasyarakat

Setiap hari kita membutuhkan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan hidup kita. Tentunya kamu masih ingat berbagai macam kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Dari berbagai ma- cam kebutuhan itu ada jenis kebutuhan yang pe- menuhannya tidak bisa ditunda, dan ada jenis kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya. Dapatkah kamu menyebutkan jenis kebutuhan ter- sebut? Pertanyaan yang perlu kita ajukan di sini adalah apakah kita harus memenuhi semua kebu- tuhan kita? Apakah kebutuhan akan suatu barang dan jasa itu benar-benar merupakan kebutuhan kita, atau karena kita dipengaruhi oleh teman kita, lingkungan kita, atau media massa? Coba pertimbangkan contoh berikut ini. Seba- gai remaja kamu tentu tahu atau mengidolakan kelompok musik tertentu. Begitu cintanya kamu pada kelompok musik tersebut membuatmu me- niru cara hidup, cara berbicara, dan cara berdan- dan mereka. Bahkan mungkin kamu mengoleksi pernak-pernik merchandise kelompok musik terse- but. Tidak jarang kamu mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli pernak-pernik tersebut. Co- balah bertanya pada dirimu sendiri apakah benda- benda itu benar-benar merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditunda? Kalau kita melihat ke sekeliling kita, ternyata kegiatan konsumsi masyarakat sekarang ini sangat dipengaruhi oleh media massa. Media massa ko- ran, majalah, radio, televisi bahkan memiliki keku- atan untuk menciptakan kebutuhan hidup. Dengan melihat iklan shampo di televisi kita ingin melurus- kan rambut kita atau membeli body lotion untuk me- mutihkan kulit. Padahal seringkali hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Nah, di sini pertanyaan- pertanyaan yang diajukan di atas harus dijawab. Yang terpenting adalah kita harus bisa membeda- kan manakah kebutuhan yang benar-benar harus dipenuhi dan mana yang tidak perlu dipenuhi. Manusia ekonomi homo economicus adalah ma- nusia yang rasional. Artinya dalam melakukan tin-

G. Dampak produksi pada lingkungan

Perkembangan teknologi di bidang industri te- lah membawa dampak terhadap lingkungan, baik dampak positif maupun dampak negatif. Berbagai Gambar 6.2.4 Jumlah tenaga kerja dan peralatan produksi yang banyak dapat meningkatkan mutu dan jumlah produksi Sumber: http:gambar.goole.compabrik.