Neozoikum atau kenozoikum Pembabakan zaman secara geologis

18 nesia ba-gian timur lebih mirip dengan yang ada di Aus-tralia, yaitu berbadan lebih kecil. Zaman pleistosen sangat penting karena meru- pakan periode utama dari evolusi manusia. Pada masa inilah muncul banyak hewan me-nyerupai kera. Diperkirakan manusia sudah menghuni muka bumi sekitar 2 juta tahun lalu. Fosil-fosil tulang manusia dari zaman pleisto-sen menun- jukkan bahwa manusia pada zaman ini men- galami perkembangan. Manusia yang semula tidak bias berjalan tegak kini mulai me-rangkak, kemudian berjalan tegak, mampu ber-adaptasi, berburu, dan bercocok tanam. Manu-sia pada zaman pleistosen juga memiliki volu-me otak yang semakin besar dan mengenal kehi-dupan bersama. Bahasa manusia pun meng-alami perkembangan semakin kompleks. Kebudayaan yang dikembangkan manusia ber- kembang secara cepat ketika manusia mulai mengenal api, mengawetkan makanan, dan menciptakan berbagai alat. 5 Zaman holosin atau zaman alluvium Zaman ini berlangsung kira-kira sejak 10.000 tahun yang lalu sampai zaman kita sekarang ini. Zaman yang merupakan akhir zaman ples-tosin ini ditandai dengan mencairnya es di mana-mana sebagai akibat dari naiknya suhu di bumi. Banjir bandang terjadi di sebagian be- sar permukaan bumi, sehingga daratan yang semula kering menjadi lautan kembali. Pada zaman ini kemampuan makhluk yang disebut manusia homo sudah semakin meningkat. Manusia sudah mahir membuat peralatan dari batu, kayu maupun perunggu. Kehidupan so- sialnya pun sudah semakin kompleks.

b. Pembabakan zaman secara arkeologis

Pembabakan atau pembagian zaman yang ke-dua ini, seperti telah disebutkan sebelumnya, di-dasarkan atas hasil-hasil temuan benda-benda purbakala. Benda-benda demikian itu merupakan bukti autentik kebudayaan manusia yang telah hi- dup sejak zaman prasejarah sampai sekarang. Se- cara umum kita dapat membagi zaman kehidupan manusia menjadi dua bagian, yaitu zaman batu zaman prasejarah dan zaman logam zaman seja- rah.

1. Zaman batu

Dinamakan zaman batu, karena umumnya alat- alat kehidupan manusia saat itu terbuat dari batu. Zaman batu ini dibagi empat.  Zaman batu tua paleolithikum. Ciri-ciri zaman ini adalah sebagai berikut. 5 Manusia pada zaman ini hidup berpindah- pindah nomaden. 5 Makanan diambil secara langsung dari alam food gathering . 5 Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu yang masih kasar dan belum diasah. 5 Hasil utama zaman ini antara lain kapak perimbas chopper dan alat serpih flake.  Zaman batu tengah mesolithikum. Ciri-ciri za- man ini adalah sebagai berikut. 5 Manusia pada zaman ini masih hidup ber- pindah-pindah nomaden secara berkelom- pok. 5 Makanan diambil dari alam food gather- ing . 5 Umumnya mereka bertempat tinggal di tepi pantai dan tepi sungai. Ini dapat dibuk- tikan dengan ditemukannya gua-gua ka- rang abrissous roche dan sampah dapur di sepanjang pantai Kjokkenmoddinger. 5 Diperkirakan sudah ada unsur kesenian dan religi. Dapat dibuktikan dari temuan gambar telapak tangan di dinding gua Le- ang Sulawesi. 5 Penelitian para ahli membenarkan bahwa setiap lukisanukiran zaman dulu selalu berhubungan dengan soal kepercayaan re- ligius. 5 Alat-alat yang digunakan seperti kapak genggam kapak Sumatera, serpih, bilah, dan alat-alat tulang sudah diasah sebagi- annya. Peninggalan alat ini selain terdapat di Sumatera, juga terdapat di Flores, Jawa, dan Sulawesi.  Zaman batu besar megalithikum. Secara umum diartikan sebagai peninggalan purbakala yang terbuat dari batu besar. Sejak zaman ini, kon- sepsi pemujaan nenek moyang dengan meng- gunakan sarana dari batu besar mulai dikenal. Pada zaman batu besar, manusia sudah menge- nal adanya konsepsi pemujaan terhadap nenek moyang. Kemudian, tingkat kebudayaan sudah cukup tinggi, terbukti dari adanya bangunan yang terbuat dari batu besar sebagai tempat Gambar 1.2.3 Contoh alat-alat serpih flakes dari Cabbenge, Sulawesi Selatan. Sumber: Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1 19 sarana pemujaan terhadap arwah nenek mo-yang. Jenis-jenis bangunan bangunan me- galithikum antara lain menhir, dolmen, punden berundak-undak, kubur peti batu, sarkofagus, dan patung. Bangunan-bangunan megalithi- kum dapat diuraikan secara singkat berikut ini. 5 Menhir Menhir adalah tonggak batu tegak yang bi- asanya belum dibentuk. Ada menhir yang tunggal dan ada yang jamak berderet, per- segi, dan melingkar. Menhir yang jamak disebut alignments. Menhir yang meling- kar disebut cromtech. Selain itu ada juga yang disebut patung menhir, yaitu sejenis men-hir yang sudah dibentuk menyerupai ma-nusia, walaupun pengerjaannya masih sangat kasar. Bangunan menhir banyak di- temukan di Indonesia, seperti di Pasemah Sumatera Selatan, dan di Bada Sulawesi Tengah. 5 Dolmen Bangunan ini berupa beberapa buah batu tegak yang ditutup dengan batu monolith. Dolmen memiliki fungsi, antara lain: seba- gai kuburan, tempat sesaji dan pelinggih roh, tempat duduk para kepala suku atau raja yang masih hidup, pusat kekeramatan. Di Bondowoso Jawa Timur dolmen ini di- sebut “makam Cina” atau Pandhusa. 5 Punden berundak-undak: adalah satu atau lebih kuburan yang diletakkan di atas se-buah bangunan berundak. Punden ber- un-dak dapat ditemukan di dekat gunung Ar-gapura, Jawa Timur. Sebagai kuburan, pun-den berundak-undak ada yang kecil dan ada yang besar. Umumnya jumlah undak-an berangka ganjil. Di sini terkand- ung kon-sepsi atau anggapan bahwa arwah nenek moyang bersemayam di tempat yang tinggi. 5 Kubur peti batu Kubur peti batu merupakan bangunan yang terdiri dari beberapa lempengan batu yang dibentuk seperti kotak dan di da-lamnya diletakkan mayat. Atasnya ditutup dengan lempengan batu monolith. Di Bojo-negoro, kubur peti batu semacam ini di-sebut dengan istilah “Kubur Kalang”. Kuburan semacam ini juga ditemukan di Kuningan Jawa Barat. 5 Sarkofagus Merupakan bangunan megalithikum yang berbentuk kubur batu. Sarkofagus dibuat dengan sebuah batu monolith yang ditutup dengan batu monolith juga perhatikan perbedaannya dengan kubur peti batu. Biasanya dinding muka sarkofagus dihias dengan ukiran binatang. 5 Patung Patung pada zaman ini masih sangat se- derhana. Pada umumnya melukiskan he- wanbinatang yang kuat dan manusia yang dianggap sejati.  Zaman batu muda neolithikum. Ciri-ciri zaman ini adalah sebagai berikut. 5 Manusia sudah hidup menetap sedenter. 5 Mereka sudah dapat menghasilkan makan- an sendiri food producing, tidak hanya meng-ambil dari alam. 5 Pola hidup bermasyarakat secara sederha- na di kampung-kampung dan gua-gua su-dah mulai dikenal. Kubur peti batu Sarkofagus Menhir. Gambar 1.2.4 Berbagai bentuk bangunan dari zaman megalithikum Punden berundak-undak Sumber: R. Soekmono, 1992.